Selasa, 24 Mei 2016

Bentuk-Bentuk Gunung Api dan Ciri-Cirinya

Gunung api adalah gunung yang terbentuk akibat material hasil erupsi menumpuk di sekitar pusat erupsi atau gunung yang terbentuk dari erupsi magma. Gunung api tidak dijumpai di semua tempat. Gunung api hanya terdapat pada tempat-tempat tertentu, yaitu pada jalur punggungan tengah samudera, pada jalur pertemuan dua buah lempeng kerak bumi, dan pada titik-titik panas di muka bumi tempat keluarnya magma, di benua maupun di samudera (hot spot). Sebagian besar gunung api yang aktif di dunia berada di pertemuan lempeng tektonik dan muncul di daerah-daerah yang berada di dalam di Larutan Pasifik yang disebut "cincin gunung api" (ring of fire).
Gunung api atau gunung berapi memiliki bentuk yang dapat dilihat dari ciri-cirinya yang sangat membedakan dari sisi bentuk dari gunung berapi tersebut, di indonesia terkenal dengan gunung berapi yang banyak dan aktif dalam gunung berapi di indonesia terdapat bentuk berbeda karna dalam proses terbentuknya gunung berapi tersebut yang membuat gunung berapi berbeda-beda.
Menurut bentuknya, gunung api dapat dibedakan atas tiga tipe yaitu: gunung api perisasi, gunung api strato, dan gunung api maar, untuk mengetahui lebih jelas bentuk-bentuk gunung api mari kita lihat penjelasannya dibawah ini.

Bentuk-Bentuk Gunung Api dan Ciri-Cirinya 
1). Gunung api Perisai/Prisma
Bentuk-Bentuk Gunung Api dan Ciri-Cirinya
(Gambar : Bentuk Gunung Api)
Gunung api perisai berciri lerengnya agak landai berbentuk perisai. Gunung api ini hanya terdiri dari lapisan-lapisan lava saja, karena lava yang keluar dari gunung api hanya berupa lava yang cair sekali, sehingga dapat mengalir jauh menuruni lereng, kemudian mengalami pembekuan. Gunung api perisai terdapat di Kepulauan Hawai yaitu Gunung Mauna Loa dan Gunung Kilauea. Di Indonesia tidak ditemukan jenis gunung api perisai.

2). Gunung api strato
Gunung api strato berciri bentuknya seperti kerucut. Strato artinya lapisan, oleh karena badan gunung api ini terdiri dari lapisan lapisan lava yang bercampur dengan hasil-hasil vulkanis lainnya seperti debu, pasir, kerikil, dan bom. Campuran yang dikandungnya memungkinkan endapan pada lereng gunung berlapis-lapis sehingga gunung api semakin tinggi menjulang keatas. Sebagian besar gunung api di Indonesia tergolong bentuk gunung api strato.

3). Gunung api maar
Kata maar berasal dan bahasa Jerman yang artinya “kawah”. Maar terjadi karena peletusan gunung api itu hanya terjadi satu kali saja. Setelah itu kegiatan vulkanis berhenti sama sekali. Akibat peletusan yang terjadi, terbentuklah lubang besar berbentuk corong, yang dikelilingi oleh tebing yang terombak ketiká terjadi letusan. Apabila dasar dan dinding maar tidak dapat ditembus air, maká terbentuklah danau yang disebut danau maar. Namun, ada juga maar yang kering karena jenis tanah di dasarnya tidak dapat menahan air. Contoh gunung api maar antara lain maar di Gunung Lamongan (Jawa Timur), maar di daerah Pegunungan Eifel (Jerman), maar di Dataran Tinggi Auvergne (Perancis).

Demikian pembahasan artiken tentang Bentuk-Bentuk Gunung Api dan Ciri-Cirinya semoga bermanfaat bagi kita semua. sekian dan terimakasih.

Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Comments


EmoticonEmoticon