Tampilkan postingan dengan label Geografi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Geografi. Tampilkan semua postingan

Minggu, 04 Desember 2016

Pengertian Umum Air Tanah

Secara umum pengertian air tanah adalah bagian air yang berada pada lapisan di bawah permukaan tanah. Kedalaman air tanah tidak sama di semua tempat. Hal itu tergantung pada tebal tipisnya lapisan permukaan di atasnya dan kedudukan lapisan air tanah tersebut. Kedalaman sumur yang digali mencerminkan kedalaman air tanah pada tempat yang bersangkutan. 
Air tanah merupakan air yang terdapat dalam pori-pori tanah atau pada celah-celah batuan. Air tanah terbentuk dari air hujan. Pada saat turun hujan, sebagian titik-titik air meresap kedalam tanah (infiltrasi). Air hujan yang masuk yang masuk itu yang menjadi ladangan air tanah. Volume air yang meresap kedalam tanah tergantung pada jenis lapisan batuannya. Berdasarkan kenyataan tersebut terdapat pula dua jenis batuan utama, yakni lapisan kedap (impermeable) dan lapisan tanah tidak kedap air (permeable). 
Kadar pori lapisan kedap atau tak tembus air sangat kecil, sehingga kemampuan untuk meneruskan air juga kecil. Contoh lapisan kedap yaitu galuh, napal dan lempung. Sedangkan kadar pori lapisan tak kedap air atau tembus air cukup besar. Oleh karena itu, kemampuan untuk meneruskan air juga besar. Contoh lapisan tembus air yaitu pasir, padas, krikil dan kapur.
Air tanah memiliki lapisan-lapisan yang terbagi dua yakni lapisan air tanah dangkal dan lapisan air tanah dalam. Lapisan air tanah dangkal atau disebut dengan freatik dan lapisan air tanah dalam atau disebut dengan Artesis. Untuk mengetahui penjelasan lapisan-lapisan air tanah yakni lapisan air tanah dangkal dan lapisan air tanah dalam dapat dilihat dibawah ini.


Macam-macam Jenis Air Tanah
Ada beberapa macam-macam jenis air tanah, berikut penjelasannya:
Menurut asalnya
  • Air tanah dapat dibedakan menjadi air tanah yang berasal dari atmosfer (angkasa) dan air tanah yang berasal dari dalam perut bumi.
  • Air tanah yang berasal dari atmosfer disebut meteorik water, yakni air tanah yang berasal dari hujan dan pencairan salju.
  • Air tanah yang berasal dari dalam bumi, misalnya air tanah turbir (yaitu air tanah yang tesimpan didalam batuan sedimen) dan air tanah juvenile yakni air tanah yang naik dari magma bila gas-gasnya dibebaskan melalui mata air panas.
Menurut letaknya
Air tanah dapat dibedakan menjadi dua, yakni air tanah permukaan (freatik) dan air tanah dalam.
  • Air tanah permukaan (freatik) adalah air tanah yang terdapat diatas lapisan tanah/batuan yang tidak tembus air (impermeable). Air yang ada di sumur-sumur, sungai, danau dan rawa termasuk jenis ini.
  • Air tanah dalam adalah air tanah yang terdapat dibawah lapisan tanah/batuan yang tidak tembus air (impermeable). Untuk memperoleh air tanah jenis ini harus dilakukan pengeboran. Sumur bor atau artesis merupakan salah satu contoh sumur yang airnya berasal dari tanah dalam.
Air tanah terbagi menjadi 4 wilayah, yakni:
  • Wilayah yang masih terpengaruh udara - Pada bagian teratas permukaan bumi terdapat lapisan tanah yang mengandung air. Karena pengaruh gaya berat (gravitasi), air di wilayah ini akan bebas bergerak kebawah. Tumbuh-tumbuhan memanfaatkan air pada lapisan ini untuk menopang kelangsungan hidupnya.
  • Wilayah jenuh air - Wilayah inilah yang disebut dengan wilayah kedalaman sumur. Kedalaman wilayah ini tergantung pada topografi, jenis tanah dan musim.
  • Wilayah kapiler udara - Wilayah ini merupakan peralihan antara wilayah terpengaruh udara dengan wilayah jenuh air. Air tanahnya diperolah dari proses kapilerisasi (perembesan naik) dan wilayah jenuh air.
  • Wilayah air dalam - Wilayah ini berisikan air yang terdapat dibawah tanah/batuan yang tidak tembus air.
Demikianlah artikel singkat tentang pembahasan Air Tanah. semoga bermanfaat bagi kita semua. sekian dan terima kasih.

Rabu, 16 November 2016

Pengertian Umum Angin Jatuh Kering atau Fohn

Secara umm pengertian angin merupakan salah satu unsur yang dapat mempengaruhi kondisi iklim dan cuaca. Angin adalah pergerakan udara yang disebabkan adanya perbedaan tekanan udara.
Proses terjadinya angin adalah udara yang tertekan akan bergerak dari daerah dengan tekanan udara tinggi ke daerah dengan tekanan yang lebih rendah untuk mengisi ruang. Udara yang dingin memiliki tekanan lebih tinggi dibandingkan udara yang lebih panas atau bersuhu lebih tinggi. Masih ingatkah kamu alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara?  Tekanan udara yang dipengaruhi suatu kondisi tertentu di suatu kawasan menyebabkan adanya angin lokal.

Angin yang mengandung udara lembab bertiup ke arah pegunungan, angin naik mengikuti lereng dan setiap naik 100 m mengalami penurunan suhu kurang lebih 0,6°C. Pada saat udara bergerak naik, uap air yang dikandungnya mengalami proses kondensasi atau pengembunan sehingga terjadi hujan di lereng yang dilalui oleh angin tadi. 
Selanjutnya, angin terus bergerak melewati puncak pegunungan dan menuruni lereng di sebelahnya dengan tidak lagi membawa uap air. Angin ini bersifat kering. Pada waktu angin yang kering tadi menuruni lereng, suhu udara bertambah 1°C setiap turun 100 m sehingga suhunya menjadi tinggi (panas). Angin yang turun ini disebut angin fohn yang bersifat kering dan panas. 
Angin fohn ini merugikan bagi petani karena sifatnya merusak tanaman dan permukiman di lereng gunung yang dilaluinya. Contoh angin fohn, antara lain angin bohorok di lereng Bukit Barisan, angin gending di Probolinggo, angin kumbang di Cirebon, angin berubu di Lompo Batang, danangin wambraw di Papua



Angin terjun adalah massa udara yang bergerak menaiki lereng dan mencapai puncak gunung untuk kemudian turun ke lereng sebelahnya dengan cepat. Sebagian besar suhu angin terjun tinggi dan sifatnya kering.

Angin Terjun
Pada suatu lereng (misalnya lereng A), massa udara didorong naik sehingga makin tinggi bergerak dari permukaan suhunya makin rendah, bahkan sampai terbentuk awan yang mencapai titik kondensasi dan menimbulkan hujan (pesipitasi). Sampai di puncak massa udara telah menjadi kering dan harus turun melewati lereng sebelahnya (misalnya lereng B). Pada saat turun massa udara kering tersebut mengalami kenaikan suhu sehingga makin tinggi. Di lereng ini angin turun akan menyerap uap air yang ada disekitarnya sehingga mengakibatkan lereng B menjadi daerah yang kering dan disebut daerah bayangan hujan.

Angin terjun mula-mula dikenal di daerah Pengunungan Alpina Utara. Oleh karena itu, disebut juga Fohn sesuai dengan nama daerah itu. Di Indonesia angin jensi ini banyak ditemukan sebagai angin lokal yang di beberapa daerah menjadi perusak tanaman pertanian.

Ada pula angin jatuh yang dingin terjadi di beberapa wilayah, misalnya angin mistral di Pantai Laut Tengah dan di Prancis selatan yang berembus melalui lembah sungai Rhone. Angin ini bersifat dingin karena lereng yang dilaluinya rendah sehingga pada saat turun suhunya masih rendah. Menurut Sudjiran (1975) ini diogolongkan angin Bora, yaitu angin yang terdapat di Pantai Andriatik yang berasal dari Plato Balkan (Serbia dan Montonegro)

Angin Terjun/ angin jatuh yaitu angin yang bertiup ke arah puncak gunung akan berkurang suhunya. Setiap naik 100 m suhu rata-rata turun 0,5 derajat C. Karena terjadi kondensasi dan titik-titik air sudah jenuh, maka di lereng tersebut turun hujan. Angin yang bertiup sampai ke pucuk sudah tidak mengandung uap air lagi dan bersifat kering. Angin yang kering ini kemudian turun melalui lereng di sebelahnya. Setiap turun 100 m suhu udara naik 1 derajat C. Angin kering yang turun ini disebut angin terjun atau angin jatuh. Angin terjun terdiri dari 2 macam sebagai berikut:

Angin jatuh yang sifatnya kering dan panas. Angin jatuh ini tidak mengandung uap air (kering) dan suhunya lebih tinggi (panas) dari suhu daerah yang didatangi. Angin ini disebut angin Fohn. Angin jatuh sifatnya kering dan panas di tiap-tiap daerah di Indonesia diberi nama berbeda-beda menurut bahasa daerah setempat, seperti berikut ini:

  • Angin bahorok di lembah bahorok, Sumatra Utara.
  • Angin kumbang di Tegal, Jawa Tengah dan cirebon, Jawa Barat.
  • Angin gending di Pasuruan dan Probolinggo, Jawa Timur.
  • Angin brubu di Makasar, Sulawesi Selatan.
  • Angin wambrau di Pulau Biak, Papua.
  • Angin Jatuh yang sifatnya Kering dan Dingin

Pengertian Umum AMDAL Fungsi, Tujuan, serta Manfaat AMDAL

Secara Umum AMDAL atau  Analisis Dampak Lingkungan  , adalah proses didalam studi atau ilmu formal untuk dapat memperkirakan dampak dari lingkungan atau rencana kegiatan atau aktivitas dari proyek dengan bertujuan untuk memastikan adanya suatu masalah dampak lingkungan yang di analisis didalam tahap perencanaan serta juga perancangan proyek ialah sebagai pertimbangan bagi pembuat keputusan.

AMDAL
Pengertian AMDAL menurut PP Nomor. 27 Thn 1999 yang berbunyi ialah bahwa pengertian AMDAL adalah suatu Kajian dari suatu dampak besar serta penting untuk melakukan pengambilan keputusan suatu usaha atau juga kegiatan yang direncanakan didalam lingkungan hidup yang diperlukan bagi suatu proses pengambilan keputusan mengenai penyelenggaraan usaha atau juga kegiatan. AMDAL adalah suatu analisis yang melingkupi berbagai macam faktor seperti ialah

fisik,
kimia,
sosial ekonomi,
biologi dan sosial budaya
yang ke4 faktor tersebut harus dilakukan secara menyeluruh.

Alasan mengapa diperlukannya AMDAL ialah untuk diperlukannya suatu studi kelayakan dikarenakan didalam undang-undang dan juga peraturan pemerintah dan untuk menjaga lingkungan dari suatu operasi proyek kegiatan industri atau juga kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan. Komponen-komponen AMDAL adalah suatu

PIL (Penyajian informasi lingkungan),
KA (Kerangka Acuan),
ANDAL (Analisis dampak lingkungan),
RPL ( Rencana pemantauan lingkungan),
RKL (Rencana pengelolaan lingkungan).


Alasan diperlukannya AMDAL untuk diperlukannya studi kelayakan karena dalam undang-undang dan peraturan pemerintah serta menjaga lingkungan dari operasi proyek kegiatan industri atau kegiatan-kegiatan yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Komponen-komponen AMDAL adalah PIL (Penyajian informasi lingkungan), KA (Kerangka Acuan), ANDAL (Analisis dampak lingkungan), RPL ( Rencana pemantauan lingkungan), RKL (Rencana pengelolaan lingkungan). Tujuan AMDAL adalah menjaga dengan kemungkinan dampak dari suatu rencana usaha atau kegiatan sehingga.

Tujuan AMDAL merupakan penjagaan dalam rencana usaha atau kegiatan agar tidak memberikan dampak buruk bagi lingkungan.

Adapun Fungsi AMDAL adalah sebagai berikut..
Fungsi dari amdal antara lain, sebagai berikut :
  • Fungsi amdal yang pertama sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan pembangunan suatu wilayah. 
  • Fungsi amdal yang kedua untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan atas kelayakan sebuah lingkungan hidup dari rencana usaha atau kegiatan tertentu. 
  • Fungsi amdal ketiga ialah membantu memberikan masukan dalam rangka menyusun sebuah rancangan yang terperinci dari suatu rencana usaha atau kegiatan. 
  • Fungsi amdal yang keempat adalah membantu memberikan masukan dalam suatu proses penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup. 
  • Fungsi amdal yang kelima yaitu Membantu memberikan informasi terhadap masyarakat tentang dampak-dampak yang mungkin ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan. 
  • Fungsi amdal yang selanjutnya adalah sebagai rekomendasi utama untuk sebuah izin usaha. 
  • Fungsi amdal berikutnya ialah Scientific Document dan Legal Document. 
  • Fungsi amdal yang terakhir adalah Izin Kelayakan Lingkungan. 
Dilihat dari fungsi AMDAL yang sangat menjaga rencana usaha dan/atau kegiatan usaha sehingga tidak merusak lingkungan, maka terlihat begitu besar Manfaat AMDAL.

1. Manfaat AMDAL bagi Pemerintah
  • Mencegah dari pencemaran dan kerusakan lingkungan. 
  • Menghindarkan konflik dengan masyarakat. 
  • Menjaga agar pembangunan sesuai terhadap prinsip pembangunan berkelanjutan. 
  • Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan lingkungan hidup. 
2. Manfaat AMDAL bagi Pemrakarsa.
  • Menjamin adanya keberlangsungan usaha. 
  • Menjadi referensi untuk peminjaman kredit. 
  • Interaksi saling menguntungkan dengan masyarakat sekitar untuk bukti ketaatan hukum. 
3. Manfaat AMDAL bagi Masyarakat
  • Mengetahui sejak dari awal dampak dari suatu kegiatan. 
  • Melaksanakan dan menjalankan kontrol. 
  • Terlibat pada proses pengambilan keputusan. 
Demikianlah artikel singkat tentang Pengertian AMDAL, Fungsi, Tujuan, dan Manfaat AMDAL, semoga bermanfaat bagi kita semua. sekian dan terima kasih.

Minggu, 06 November 2016

Pengertian Umum Geografi serta aspek-aspek geografi

Ketika kita mendengar kata geografi, terlintas di pikiran kita geografi adalah ilmu yang memmpelajari bumi, tempat-tempat di dunia, negara di dunia, cara membuat peta atau cara menyajikan data. Sobat yang mendengar kata geografi, pasti ada dari pengertian tersebut yang terpintas di kepala.

Pengertian Geografi Menurut Bahasa
Kata geografi diambil dari bahasa Inggris 'geography' yang merupakan turunan dari bahasa Yunani yaitu 'geo' yang berarti bumi dan 'graphien' yang berarti tulisan atau penjelasan. Ke dua kata tersebut kemudian terbentuk menjadi 'geography' yang bisa di artikan secara istilah sebagai ilmu bumi atau ilmu yang mempelajari tentang bumi.
Secara umum Pengertian geografi adalah ilmu yang mempelajari atau mengkaji segala fenomena yang ada di permukaan bumi, seperti penduduk, flora, fauna, iklim, batuan, air, dan interaksi antara fenomena-fenomena tesebut.
Geografi berasal dari bahasa yunani, geo berarti bumi dan graphein berarti tulisan. Oleh karena itu, banyak orang menyebut geografi sebaga ilmu yang mempelajari bumi dalam pengertian geografi secara singkat. Sedangkan pengertian geografi menurut para ahli, itu apa? Pengertian geografi menurut para ahli/pakar dapat dilihat seperti yang ada dibawah ini.

Pengertian Geografi Menurut Para Ahli
Beberapa pengertian geografi dari para ahli sebagai berikut.
  • Richard Hartshorne: Pengertian geografi menurut Richard Hartshorne, mengatakan bahwa pengertian geografi adalah ilmu yang menyajikan deskripsi akurat. teratur. dan rasional serta interpretasi berbagai karakter permukaan bumi. 
  • Hasil Seminal Lokakarya: Pengertian geografi berdasarkan hasil seminar dan lokakarya ikatan geografi indonesia (IGI) tahun 1988 di semarang, mengatakan bahwa pengertian geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan dan lingkungan dalam konteks keruangan. 
  • Ullman (1954): Pengertian geografi menurut Ullman bahwa arti geografi adalah interaksi antar ruang. 
  • Ekblaw dan Mulkerne: Menurut Ekblaw dan Mulkerne bahwa pengertian geografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari bumi, dan kehidupannya, mempengaruhi pandangan hidup kita, makanan yang kita konsumsi, pakaian yang kita gunakan, rumah yang kita huni dan tempat rekreasi yang kita nikmati. 
  • Paul Vidal de La Blance: Pengertian geografi menurut Paul Vidal del La Blance yang mendefinisikan geografi sebagai studi tentang kualitas negara-negara, dimana penentuan suatu kehidupan bergantung dari bagaimana manusia mengelola alam ini. 
  • Strabo: Pengertian geografi menurut strabo bahwa geografi erat kaitannya dengan faktor lokasi, karakteristik tertentu dan hubungan antar wilayah secara keseluruhan. Pendapat ini dikenal dengan konsep Natural Attribute of Place. 
  • Claudius Ptolomaeus: Menurutnya, pengertian geografi adalah suatu penyajian melalui peta dari sebagian dan seluruh permukaan bumi. 
  • Haris (2012): Pengertian geografi menurut haris adalah suatu ilmu yang mengkaji segala aspek-aspek yang ada di permukaan bumi dengan konsep spasial untuk pemanfaatan pembangunan yang ada di permukaan bumi. 
  • Preston E.James: Pengertian geografi menurut Preston E. James, mengatakan bahwa pengertian geografi adalah merupakan induk ilmu pengetahuan karena banyak bidang ilmu pengetahuan yang diawali dengan pengamatan bumi. 
  • Bintarto: Pengertian geografi menurut Bintarto, mengatakan bahwa pengertian geografi adalah ilmu yang mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di permukaan bumi, baik yang bersifat fisik maupun yang menyangkut kehidupan makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan, kelingkungan dan regional untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan pembangunan. 
  • Yi-Fun Tuan: Pengertian geografi menurut Yi-Fun Tuan, mengatakan bahwa pengertian geografi adalah kajian tentang bumi sebagai tempat tinggal manusia
Kajian geografi mempunyai ruang lingkup yang luas sehingga disiplin ilmu lainnya banyak yang berkaitan dengan geografi. Keterkaitan geografi dengan disiplin ilmu lain dapat dibedakan menurut aspek fisik dan aspek sosial.

A. Aspek Fisik
Aspek fisik geografi mengkaji segala fenomena yang ada di geosfer yang tentunya dapat mempengeruhi keberlangsungan hidup manusia. Aspek fisik meliputi aspek kimiawi, biologis, astronomis, dan semua fenomena alam yang langsung dapat diamati.

  • Aspek Topologi. Membahas mengenai hal-hal yang berkenaan dengan letak atau lokasi suatu wilayah, bentuk muka buminya, luas area dan batas-batas wilayah yang mempunyai ciri-ciri khas tertentu.
  • Aspek Biotik. Membahas mengenai hal-hal yang berkenaan dengan unsur vegetasi (tetumbuhan atau flora, dunia binatang (fauna) dan kajian penduduk.
  • Aspek Non Biotik. Membahas mengenai hal-hal yang berkenaan dengan unsur kondisi tanah, hidrologi (tata air) baik perairan darat maupun laut dan kondisi iklim dari suatu wilayah.


B. Aspek Sosial
Selain aspek fisik, kajian geografi juga mencakup aspek sosial. Geografi mengkaji manusia yang hidup didalamnya atas keterkaitan dengan fenomena yang terjadi di geosfer. Aspek sosial meliputi aspek antropologis, politis, ekonomis, dan aspek yang berhubungan dengan pola hidup manusia (kebudayaan). Pada aspek ini manusia dipandang sebagai fokus utama dari kajian geografi dengan memperhatikan pola penyebaran manusia dalam ruang dan kaitan perilaku manusia dengan lingkungannya. Ada beberapa aspek yang dikaji, yaitu:

  • Aspek Sosial. Membahas mengenai hal-hal yang berkenaan dengan unsur tradisi, adat-istiadat, komunitas, kelompok masyarakat dan lembaga-lembaga sosial.
  • Aspek Ekonomi. Membahas mengenai hal-hal yang berkenaan dengan unsur pertanian, perkebunan, pertambangan, perikanan, industri, perdagangan, transportasi dan pasar.
  • Aspek Budaya. Membahas mengenai hal-hal yang berkenaan dengan unsur pendidikan, agama, bahasa dan kesenian.
  • Aspek Politik. Membahas mengenai hal-hal yang berkenaan dengan unsur kepemerintahan yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat.

Hubungan geografi dengan aspek ilmu yang lain melahirkan ilmu baru. Sebagai contoh, hubungan geografi dengan biologi melahirkan ilmu baru yaitu biogeografi, hubungan geografi dengan antropologi melahirkan antropogeografi, dan hubungan geografi dengan fisika melahirkan geofisika.
Kedua aspek dalam geografi ini menjadi dasar pembagian ilmu geografi menjadi dua cabang utama yaitu geografi fisik dan geografi manusia.
Geografi fisik mempelajari lanskap atau bentang alam fisik Bumi, misalnya gunung, dataran rendah, sungai, dan pesisir. Geografi fisik menjelaskan penyebaran kenampakan alam yang bervariasi serta mencari jawaban tentang pembentukan dan perubahannya dari kenampakan masa lalu.
Geografi manusia mempelajari lanskap atau bentang lahan manusia (budaya), misalnya komponen-komponen buatan manusia seperti jalan, saluran air, permukiman, pusat kegiatan, dan bangunan. Geografi manusia mencoba mendeskripsikan dan menjelaskan pola-pola kenampakan manusia dan kegiatannya serta meneliti hubungan antara manusia dan lingkungannya.


Demikian artikel singkat tentang pengertian geografi secara umum serta pengertian menurut para ahli. semoga bermanfaat bagi kita semua. sekian dan terima kasih.

Senin, 19 September 2016

Mengenal Manfaat Lapisan Litosfer

Lapisan litosfer terdapat banyak manfaat karna dilihat dari dampak yang ditimbulkan ini sangat menguntungkan bagi kehidupan yang ada dibumi. Lapisan bagian atas litosfer merupakan tempat manusia dan makhluk hidup lainnya melakukan segala aktivitas. Sedangkan litosfer bagian bawah banyak mengandung bahan mineral. 
Pengertian Litosfer
Litosfer merupakan bagian luar bumi yang berfungsi sebagai pembungkus. Litosfer berasal dari kata lithos yan artinya batuan dan sphere yang artinya lapisan. Unsur penyusun litosfer adalah oksigen (46,6%), silikon (27,7%), aluminium (8,1%), besi (5%), kalsium(3,6%), natrium (2,8%), dan magnesium (2,1%).

Litosfer disebut juga sebagai lapisan kulit bumi. Kulit Bumi ini tidaklah merata.
Bumi terdiri dari tiga lapisan, yaitu inti, mantel, dan kerak.
  1. Inti Bumi (Terdiri dari Besi dan Nikel) : Inti Bumi mempunyai jari-jari ±3.450 km, dengan volume kurang dari 20% volume bumi. Inti bumi ada dua yaitu inti dalam dan inti luar.
  2. Mantel : Mantel adalah lapisan bumi yang mempunyai ketebalan ±2.900 km, suhu ±1.500˚C-3.000˚C, serta tersusun oleh batuan yang amengandung silikat dan magnesium.
  3. Kerak Bumi : Ada dua macam kerak bumi, yaitu kerak benua dan kerak samudra. Kurang lebih 65% kerak bumi merupakan kerak samudra.
Manfaat Litosfer dalam Kehidupan
Litosfer merupakan tempat melakukan aktifitas bagi manusia serta makhluk hidup lainnya.
Manfaat tersebut antara lain sebagai berikut.
  1. Untuk kebutuhan industri, seperti industri elektronika, industri peralatan rumah tangga, industri bahan bangunan, maupun industri kendaraan bermotor dapat memanfaatkan unsur besi dan aluminium.
  2. Dalam lapisan litosfer banyak terkandung berbagai mineral, seperti intan, emas, perak, dan lain-lain. 
  3. Unsur uranium meskipun dalam jumlah yang sedikit dan terbatas dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi dan pembuatan bahan peledak.
  4. Dalam kegiatan pertanian juga memanfaatkan unsur pada litosfer seperti pupuk buatan berupa NPK (nitrogen, phosphat, dan kalium). 
  5. Minyak bumi dan batubara sebagai sumber energi. 
  6. Memenuhi kebutuhan industri, peralatan rumah tangga, bahan bangunan, maupun kendaraan bermotor dapat menggunakan besi dan aluminium
  7. Mineral intan, emas, perak dapat dipergunakan untuk membuat perhiasaan dan benda sebarguna lainnya. 
  8. Unsur uranium (meskiupun jumlahnya sangat terbatas) dapat digunakan sebagai sumber energi dan bahan peledak
  9. Olahan nitrogen, phosphate, dan kalim sebagai pupuk dapat dimanfaatkan dalam bidang pertanian

Sekian pembahasan artikel singkat tentang Mengenal Manfaat Lapisan Litosfer. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Selasa, 06 September 2016

Jenis-Jenis Tanah Di Indonesia

Tanah berperan sebagai tempat kita perpijak dan tanah juga berfungsi untuk menanam tumbuhan atau pohon-pohon tetapi ada jenis-jenis tanah tersendiri yang dapat ditanami pohon dan tumbuhan yang tertentu, tidak semua tumbuhan atau pohon-pohon dapat ditanami tumbuhan dan tanaman atau pohon-pohon dikarenakan banyak hal-hal terendiri yang membuat tanaman dan pohon tidak dapat ditanam ditanah itu, Untuk itu mari kita cermati pembahasan berikut :

Jenis-Jenis Tanah Di Indonesia
Perbedaan kondisi tanah disebabkan karena susunan mineral di dalamnya yang berbeda-beda. Karena tanah berasal dan hasil pelapukan batuan induk (anorganik) yang terbentuk dan bahan-bahan organik tumbuhan dan hewan yang telah membusuk.

Ciri-ciri tanah di Indonesia: 
  • Banyak mengandung unsur hara 
  • Struktur tanahnya baik, artinya susunan butir-butir tanah tidak terlalu padat dan tidak terlalu lenggang 
  • Cukup mengandung air yang berguna untuk melarutkan unsur hara 
  • Mempunyai garam-garaman dalam jumlah banyak 
Upaya untuk melestarikan sumber daya tanah: 
  • Pemupukan diusahakan dengan pupuk hijau / pupuk kandang / pupuk kompos 
  • Dibuat hutan-hutan cadangan pada lereng-lereng gunung 
  • Membuat terassering / sengkedan di daerah-daerah miring 
  • Membuat penghijauan dan reboisasi pada daerah yang gundul, dan sebagainya.

JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA

1. TANAH VULKANIS
Tanah vulkanis adalah tanah hasil pelapukan bahan padat dan bahan cair yang dikeluarkan gunung brapi. Jenis tanah ini sangat subur dan cocok untuk pertanian. Jenis tanah ini banyak terdapat di daerah Jawa, Sumatra, Bali, Lombok, Halmahera, dan Sulawesi.
a. Tanah Andosol
  • Proses terbentuknya : dari abu vulkanis yang telah mengalami proses pelapukan 
  • Ciri-ciri : warna kelabu hingga kuning, peka terhadap erosi, dan sangat subur 
  • Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian, perkebunan, hutan pinus atau cemara 
  • Persebaran : Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Halmahera, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi 
Karakteristik
Warna dari tanah andosol coklat keabu-an. Tanah ini sangat kaya dengan mineral, unsure hara, air dan mineral sehingga sangat baik untuk tanaman. Tanah ini sangat cocok untuk segala jenis tanaman yang ada di dunia. persebaran tanah andosol biasanya terdapat di daerah yang dekat dengan gunung berapi.

andosol

b. Tanah Regosol
  • Proses terbentuknya : dari endapan abu vulkanis baru yang memiliki butir kasar 
  • Ciri-ciri : berbutir kasar, berwarna kelabu hingga kuning dan kadar bahan organik rendah 
  • Pemanfaatannya : untuk pertanian padi, palawija, tebu dan kelapa 
  • Persebaran : di lereng gunung berapi, pantai dan bukit pasir pantai yang meliputi pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara 
c. Tanah Aluvial (Tanah Endapan) adalah tanah yang terbentuk karena pengendapan batuan induk dan telah mengalami proses pelarutan air. Jenis tanah ini merupakan tanah subur dan banyak terdapat di Jawa bagian utara, Sumatra bagian timur, Kalimantan bagian barat dan selatan. 
  • Proses terbentuknya : tanah hasil erosi (lumpur dan pasir halus) di daerah-daerah dataran rendah 
  • Ciri-ciri : warna kelabu dan peka terhadap erosi 
  • Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian sawah dan palawija 
  • Persebaran : Sumatera, Jawa bagian utara, Halmahera, Kalimatan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi dan Papua bagian selatan 
2. TANAH ORGANOSOL
a. Tanah Humus adalah tanah hasil pelapukan tumbuhan (bahan organik), berwama hitam, sangat subur, cocok untuk pertanian. Banyak terdapat di Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, dan Papua. 
  • Proses terbentuknya : dari hasil pembusukan bahan-bahan organik 
  • Ciri-ciri : warna kehitaman, mudah basah, mengandung bahan organik, sangat subur 
  • Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian 
  • Persebaran : Lampung, Jawa Tengah bagian selatan, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Tenggara 
Organosol

b. Tanah Gambut adalah tanah yang berasal dari bahan organik yang selalu tergenang air (rawa) dan kurangnya unsur hara, sirkulasi udara yang tidak lancar, proses penghancuran yang tidak baik atau sempuma, kurang baik untuk pertanian. Banyak terdapat di Kalimantan, Sumatra Timur, dan Papua. 
  • Proses terbentuknya : dari hasil pembusukan tumbuhan / bahan organik di daerah yang selalu tergenang air (rawa-rawa) 
  • Ciri-ciri : bersifat sangat asam, unsur hara rendah sehingga tidak subur 
  • Pemanfaatannya : untuk pertanian pasang surut 
  • Persebaran : Pantai timur Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Halmahera, Seram, Papua, Pantai Selatan

Tanah Gambut

3. TANAH LITOSOL (tanah berbatu-batu) 
  • Proses terbentuknya : dari pelapukan batuan beku dan sedimen yang masih baru (belum sempurna) sehingga butirannya besar / kasar 
  • Ciri-ciri : tekstur tanahnya beranekaragam dan pada umumnya berpasir, tak bertekstur, warna kandungan batu, kerikil dan kesuburan bervariasi 
  • Pemanfaatannya : masih alang-alang, bisa untuk hutan 
  • Persebaran : Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi dan Sumatera 
4. TANAH PODZOL adalah tanah yang terjadi karena temperatur dan curah hujan yang tinggi, sifatnya mudah basah, dan subur jika terkena air. Jenis tanah ini berwarna kuning keabu-abuan dan cocok untuk perkebunan. Banyak terdapat di pegunungan tinggi. 
  • Proses terbentuknya : di daerah yang memiliki suhu rendah dan curah hujan tinggi 
  • Ciri-ciri : warna pucat, kandungan pasir kuarsa tinggi, sangat masam, peka terhadap erosi, kurang subur 
  • Pemanfaatannya : untuk pertanian palawija 
  • Persebaran : Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Papua 
Podsol

5. TANAH LATERIT adalah tanah yang terbentuk karena temperatur dan curah hujan yang tinggi. Namun jenis tanah ini kurang subur dan banyak terdapat di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Kalimantan Barat. 
  • Proses terbentuknya : Tanah yang tercuci air hujan, sehingga unsur hara telah hilang meresap dan mengalir ke dalam tanah 
  • Ciri-ciri : warna cokelat kemerah-merahan, tidak subur 
  • Pemanfaatannya : untuk lahan pertanian 
  • Persebaran : Kalimantan Barat, Lampung, Banten, Sulawesi Tenggara 
6. TANAH MERGEL adalah tanah campuran dari batuan kapur, pasir, dan tanah liat yang dikarenakan hujan yang tidak merata. Banyak terdapat di lereng pegunungan dan dataran rendah seperti di Solo, Madiun, Kediri, dan Nusa Tenggara. 
  • Proses terbentuknya : dari hasil campuran pelarutan kapur, pasir dan tanah liat karena peristiwa air hujan 
  • Ciri-ciri : tidak subur 
  • Pemanfaatannya : untuk hujan jati 
  • Persebaran : Yogyakarta, Priangan Selatan di Jawa Barat, pegunungan Kendeng di Jawa Tengah, Kediri, Madiun, Nusa Tenggara 
7. TANAH TERAROSA (Kapur) adalah tanah hasil pelapukan batuan kapur. Jenis tanah ini banyak terdapat di daerah dolina dan merupakan daerah pertanian yang subur. Daerah persebarannya mehiputi Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara, Maluku, dan Sumatra.
a. Tanah Renzina adalah tanah yang terbentuk dari bahan induk kapur yang mengalami laterisasi lemah. Banyak terdapat di Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Sumatra. 
  • Proses terbentuknya : dari pelapukan batuan kapur di daerah yang memiliki curah hujan tinggi 
  • Ciri-ciri : warna putih sampai hitam, miskin unsur hara 
  • Pemanfaatannya : untuk palawija, hutan jati 
  • Persebaran : Gunung kidul , Yogyakarta 
Terarosa

b. Tanah Mediteran 
  • Proses terbentuknya : hasil pelapukan batuan kapur keras dan sedimen 
  • Ciri-ciri : Warna putih kecoklatan, keras, tidak subur 
  • Pemanfaatannya : untuk pertanian tegalan, hutan jati 
  • Persebaran : Pegunungan Jawa Timur, Nusa Tenggara, Jawa Tengah, Sulawesi, Maluku, Sumatera 
8. Tanah pasir adalah tanah hasil pelapukan batuan bekudan sedimen dan tidak berstruktur. Jenis tanah ini kurang baik untuk pertanian karena sedikit mengandung bahan organik. Banyak terdapat di pantai barat Sumatra Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi. 

9. Tanah Entisol : Tanah entisol merupakan saudara dari tanah andosol namun biasaya merupakan pelapukan dari material yang dikeluarkan oleh letusan gunung berapi seperti debu, pasir, lahar, dan lapili.
Karakteristik :Tanah ini juga sangat subur dan merupakan tipe tanah yang masih muda. Tanah ini biasanya ditemukan tidak jauh dari area gunung berapi bisa berupa permukaan tanah tipis yang belum memiliki lapisan tanah dan berupa gundukan pasir seperti yang ada di pantai parangteritis Jogjakarta.
Persebaran : Persebaran tanah entisol ini biasanya terdapat disekitar gunung berapi seperti di pantai parangteritis Jogjakarta, dan daerah jawa lainnya yang memiliki gunung berapi.

10. Tanah Grumusol : Tanah grumusol terbentuk dari pelapukan batuan kapur dan tuffa vulkanik. Kandungan organic di dalamnya rendah karena dari batuan kapur jadi dapat disimpulkan tanah ini tidak subur dan tidak cocok untuk ditanami tanaman.
Karakteristik : Tekstur tanahnya kering dan mudah pecah terutama saat musim kemarau dan memiliki warna hitam. Ph yang dimiliki netral hingga alkalis. Tanah ini biasanya berada di permukaan yang tidak lebih dari 300 meter dari permukaan laut dan memiliki bentuk topografi datar hingga bergelombang. Perubahan suhu pada daerah yang terdapat tanah grumusol sangat nyata ketika panas dan hujan.
Persebaran : Persebarannya di Indonesia seperti di Jawa Tengah (Demak, Jepara, Pati, Rembang), Jawa Timur (Ngawi, Madiun) dan Nusa Tenggara Timur. Karena teksturnya yang kering maka akan bagus jika ditanami vegetasi kuat seperti kayu jati.


Sekian Artikel tentang Jenis-Jenis Tanah Di Indonesia, Sebagai bermanfaat. (Sumber : Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu, Hal : 14-15, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Penulis : Sri Sudarmi dan Woluyo.2008. Jakarta)

Minggu, 21 Agustus 2016

Pengertian umum Cuaca dan Unsur-Unsur Cuaca

Secara umum cuaca adalah keadaan udara di suatu wilayah pada saat tertentu dan jangka waktu yang singkat. jika diartikan secara ilmiah, cuaca memiliki pengertian keaadaan udara pada suatu waktu tertentu dan diwilayah yang relative sempit dan keadaan udara atau cuaca ini bisa berubah setiap harinya. Pada dasarnya, keadaan cuaca mudah sekali berubah-ubah karena ada beberapa factor yang bisa mempengaruhi cuaca, diantaranya ialah tekanan udara, kelembapan udara, suhu, angin, dan curah hujan. 
Jika dilihat sebenarnya pengertian cuaca dan pengertian iklim sangat jauh berbeda. seperti tema diatas kita juga akan membahas unsur-unsur yang terbagi atas 6 unsur yakni suhu udara, tekanan udara, kelembapan udara, awan, angin, hujan, ke enam unsur tersebut sama dengan unsur-unsur iklim, untuk mengetahui penjelasan unsur-unsur cuaca dapat dilihat dibawah ini.. 

Dari pengertian cuaca yang sebelumnya sudah di jelaskan, terdapat unsur-unsur yang bisa mempengaruhi cuaca di suatu tempat
  1. Suhu udara - Suhu udara merupakan keadaan dingin atau panas udara di suatu wilayah atau tempat dan pada waktu tertentu. Suhu udara dipengaruhi oleh panas matahari yang diterima bumi. Mengingat lapisan ozon semakin menipis, maka suhu udara kini sering tak menentu. Dampaknya cuaca ikut tak menentu. Alat untuk mengukur suhu udara ialah thermometer.
  2. Kelembapan udara - Kelembapan udara ialah jumlah atau banyaknya kandungan uap air yang dikandung di udara. Kelembapan udara bisa diukur dengan alat hygrometer. Pada dasarnya, kelembapan udara memiliki tiga jenis kelembapan yakni kelembapan absolute, relatif dan spesifik.
  3. Curah hujan - Curah hujan merupakan titik air hasil dari pengembunan uap air yang jatuh ke dasar bumi dalam satuan mili meter.
  4. Angin - Angin merupakan udara yang bergerak. Angin memiliki berpindah dari daerah yang memiliki tekanan daerah maksimum ke minimum. Arah angin pun berubah-ubah akibat dari perbedaan tekanan udara di tempat tertentu.
  5. Tekanan udara - Udara juga mempunyai tenaga atau massa yang menekan bumi. Penekana udara terhadap bumi ini disebut juga tekanan udara.
  6. Penyinaran matahari - Pinyanaran matahari ini ialah penerimaan yang diterima oleh bumi dari energi matahari dalam bentu sinar dan gelombang pendek yang masuk ke bumi dengan menerobos atmosfer.
Anda perlu tahu juga bahwa cuaca berbeda dengan iklim. Singkatya, cuaca dipengaruhi oleh rotasi bumi sedangkan iklim dipengaruhi oleh evolusi bumi. Pada jaman dahulu, cuaca dan iklim lebih mudah diprediksi lantaran kondisi bumi masih asri, berbeda dengan saat ini yang mana kondisi bumi sudah rusak dan akibatnya perubahan cuaca ekstrem bisa dirasakan setiap hari.

Unsur-Unsur Cuaca 
  1. Suhu Udara - Suhu udara diukur dengan termometer. Keadaan suhu udara sepanjang hari dapat diamati dengna termograf. dan kertas yang berisi catatan suhu disebut termogram. Catatan pada termograf dan termometer dapat menunjukkan adanya perubahan suhu udara sepanjang hari. Biasanya suhu udara terendah terjadi pada jam 13.00 atau 14.00, sedangkan suhu terendah terjadi pada jam 04.00 atau 05.00. Suhu udara didaerah dataran lebih tinggi dari pada didaerah pegunungan. Demikian pula suhu udara di daerah tropis lebih tinggi dari pada didaerah sedang atau dingin (kutup). 
  2. Tekanan Udara - Tekanan udara adalah kerapatan molekul udara sehingga menimbulkan tekanan ke segala arah yang disebut hidrostatis. Besarnya tekanan udara di suatu tempat berbeda-beda. Makin tinggi suatu tempat dari permukaan laut, makin rendah tekanan udaranya. Demikian pula tempat yang panas, udaranya mengembang ke atas sehingga tekanannya rendah. Jika terjadi perbedaan tekanan udara maka akan terjadi gerakan udara dari daerah yang bertekanan udara tinggi (maksimum) menuju daerah yang bertekanan udara rendah (minimum). Gerakan udara ini disebut angin. Tekanan udara diukur dengan alat yang disebut Barometer. 
  3. Kelembapan Udara - Kelembapan udara dibedakan menjadi dua, yaitu kelembapan mutlak (absolut) dan kelembapan relatif (nisbi). Kelembapan mutlak adalah kelembapan yang menunjukkan jumlah uap air yang terkandung dalam udara. Kelembapan nisbi adalah bilangan yang menunjukkan berapa persen perbandingan antara jumlah uap air yang ada dalam udara dan jumlah air maksimum yang dapat ditampung oleh udara tersebut. 
  4. Awan - Awan adalah kumpulan titik air (kristial-kristal es ) di atmosfer yang terjadi akrena adanya pengembunan atau pemadatan uap air setelah melampau keadaan jenuh. Bentuk awan bermacam-macam tergantung pada keadaan cuaca. Awan dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu berlapis (stratus), berserat (cirrus), atau bertumpuk (cumulus). Awan amat tinggi biasanya berbentuk seperti asap, sedangkan awan yang rendah biasanya terbal seperti selimut. 
  5. Angin - perbedaan tekanan udara di beberapa tempat menimbulkan aliran udara. Aliran ini berlangsung dari tempat yang bertekanan udara tinggi (maksimum) ke tempat yang bertekanan udara rendah (minimum). Aliran udara ini disebut angin. 
  6. Hujan - Hujan tetesan air di udara yang jatuh di permukaan bumi. dalam proses terjadinya hujan pertama-tama diawali dengan terbentuknya awan, awan yang semakin padat titik airnya halusnya akan bergabung menjadi satu dengan yang lain sehingga menjadi tetesan air, karena beratnya sehingga air diawan jatuh dan maka jadilah hujan. alat pengukur hujan disebut fluviograf. 
Beberapa kondisi cuaca antara lain cuaca panas, cerah, dingin, berawan, dan hujan.
  • Cuaca Panas - Cuaca panas berarti matahari bersinar terang dan udara terasa panas. Suhu di dataran rendah umumnya berbeda dengan suhu di dataran tinggi. Bila kita berada di dataran rendah, maka udaranya akan terasa panas. Sebaliknya, jika kita berada di dataran tinggi, maka udaranya akan terasa sejuk.
  • Cuaca Cerah - Cuaca cerah artinya langit terang, tidak berawan, dan cahaya matahari bersinar terang. Pada saat cuaca cerah udara terasa hangat. Jika cuaca cerah, manusia dapat melakukan aktivitasnya dengan lebih nyaman.
  • Cuaca Dingin - Cuaca dingin berarti udara terasa dingin. Pada cuaca dingin, suhu udara amat rendah.
  • Cuaca Berawan - Cuaca berawan adalah cuaca yang menunjukkan bahwa di langit banyak terdapat awan. Awan merupakan kumpulan uap air yang terdapat di udara. Uap air ini berasal dari air kolam, air danau, air laut, serta air sungai yang naik ke atas dan bergabung dengan udara karena pengaruh panas matahari.
  • Cuaca Hujan - Cuaca hujan artinya turunnya titik-titik air dari udara. Cuaca hujan terjadi diawali dari air laut yang menguap dan uap air tersebut mengembun karena udara yang dingin. Uap air yang mengembun membentuk butiran air yang saling berkumpul hingga membentuk awan. Setelah butiran air yang terbentuk bertambah besar, maka akan jatuh sebagai hujan.
Hubungan Keadaan Langit dan Cuaca
Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat merasakan cuaca panas, dingin, cerah bahkan hujan. Keadaan tersebut berhubungan dengan kondisi langit, terutama sedang berawan atau sedang cerah.
Saat cuaca sedang berawan, langit diliputi awan. Pada keadaan seperti ini udara akan terasa sangat panas, karena sinar matahari yang mengarah ke bumi terhalang oleh awan. Sedangkan pada saat cuaca cerah, keadaan langit tidak berawan sehingga cahaya matahari bersinar terang dan udara terasa hangat. Pada saat cuaca panas keadaan langit sangat terang. Matahari bersinar sangat terik sehingga udara terasa panas.


Pengaruh Cuaca terhadap Kegiatan Manuiia
Cuaca dapat memengaruhi kegiatan manusia. Untuk menghindari pengaruh cuaca yang buruk, manusia harus melakukan kegiatan yang sesuai dengan keadaan cuaca tersebut.
Pada cuaca cerah manusia dapat melakukan berbagai aktivitas seperti bekerja, bepergian, atau Iainnya. Pada cuaca panas aktivitas manusia dapat dilakukan. Pada saat cuaca berawan dan hujan aktivitas manusia sedikit terganggu.
Ada beberapa kegiatan manusia yang tidak dapat dilakukan pada cuaca tertentu. Pada saat hujan, pendaki gunung dianjurkan tidak mendaki. Pada saat hujan, terjadi kabut tebal yang menyelimuti gunung. Akibatnya, dapat menghalangi pandangan para pendaki.
Keadaan cuaca juga dapat memengaruhi pakaian yang dikenakan manusia. Pada umumnya manusia memakai pakaian yang tipis di musim panas dan berpakaian tebal pada saat musim dingin.

Ilmu yang mempelajari tentang cuaca ialah meteorology. Di Indonesia, cuaca diamati setiap hari oleh badan meteorology dan geofisika. Hasil pengamatan tersebut digunakan sebagai ramalan cuaca yang sangat berguna di bidang penerbanagan, pelayaran dan kegiatan lainnya yang berkaitan atau bergantung pada cuaca.

Demikian artikel singkat tentang Pengertian Cuaca dan Unsur-Unsur Cuaca. semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. sekian dan terima kasih. 


Pengertian Umum Pantai dan Pesisir Serta Jenis-Jenis Pantai

Secara umum Pengertian pantai menurut para ahli bahwa pantai adalah batas antara daratan dengan laut. Batas ini merupakan zona laut sampai dengan kedalaman 200 m (garis isobath 200 m). Jadi, sifat-sifatnya sama dengan daratan yang disebut shelf. Sebelumnya juga telah dibahas pengertian pantai dan pesisir serta perbedaanya, mengapa pesisir dikaitkan dengan pantai ??. karna terkadang banyak orang yang sulit mengartikan pesisir dan membedakan pantai dengan pesisir. pembahasan selanjutnya yakni macam-macam pantai yang akan dijelaskan dibawah ini.

Bentuk permukaan pantai tidak selalu tetap, tetapi senantiasa mengalami perubahan, yang disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :
  1. Gelombang, arus, dan pasang surut merupakan tenaga pengikis, pengangkut, dan pengendapan material di pantai.
  2. Perubahan ketinggian relatif permukaan laut, karena pembekuan atau pencairan es, dan penaikan atau penurunan bagian litosfer.
  3. Pengaruh kegiatan manusia seperti pembuatan pelabuhan, pengeringan rawa-rawa, dan pengerukan muara sungai.
Jenis-Jenis Pantai 

Dalam pengertian pantai menurut definisi para ahli dan macam-macam pantai atau jenis-jenis pantai menurut bentuknya yakni terbagi atas 4 macam, pantai landai, pantai curam, pantai bertebing (flaise), dan pantai karang. Menurut bentuknya ada empat macam pantai, yaitu pantai landai, pantai curam, pantai bertebing dan pantai karang. 

  1. Pantai Landai - Pantai landai, yaitu pantai yang permukaannya relatif datar. Termasuk pantai jenis ini adalah pantai mangrove, pantai bukit pasir, pantai delta. dan pantai estuari. 
  2. Pantai Curam - Pantai curam biasanya bergunung-gunung. Karena peretakan yang memanjang sejajar pantai dan terkikis ombak yang besar, terjadilah tebing-tebing curam dan laut dalam. Contohnya, pantai di selatan pulau Jawa dan barat Pulau Sumatera. 
  3. Pantai Bertebing (Flaise) - Pantai bertebing (Flaise) adalah pantai yang curam di muka tebing karena adanya pegunungan melintang tegak lurus terhadap pantai. Di pantai ini sering dijumpai laut yang dangkal. Terjadinya flaise karena penimbunan hasil perusakan tebing pantai itu sendiri yang disebabkan oleh abrasi atau erosi marine. 
  4. Pantai Karang - Pantai karang terjadi jika di dasar laut sepanjang pantai terdapat terumbu karang, misalnya pantai di pulau sulawesi, maluku, dan nusa tenggara. Pantai seperti ini biasanya dijadikan objek wisata laut. Misalnya, Taman Bunaken di Manado. 
Pesisir
Pesisir adalah bagian dari pantai yang tergenang pada waktu air laut pasang, dan kering pada waktu air laut surut. Daerah ini pada waktu kering dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, dan tambak (udang dan garam) oleh masyarakat sekitar.
Pesisir merupakan daerah yang meliputi pantai dan perluasannya ke arah darat sampai batas pengaruh laut tidak ada. Dilihat dari zonasinya, pesisir ini termasuk zona litoral karena kadang daerah pesisir tergenang air ketika pasang dan kering ketika surut. Pesisir dibagi menjadi tiga yaitu pesisir daratan, dataran aluvial, dan pulau penghalang. Pesisir daratan adalah pesisir yang mengalami proses pengangkatan yang semula berada di bawah laut menuju bekas paparan benua. Pesisir dataran aluvial adalah pesisir yang terbentuk oleh pengendapan material aluvium yang berasal dari daratan. Pesisir pulau penghalang adalah pesisir dengan perairan dangkal lepas pantai yang luas dan terpisah dari lautan oleh pulau penghalang.


Demikian artikel singkat tentang Pengertian pantai dan pesisir serta jenis-jenisnya. semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. sekian dan terima kasih.

Rabu, 17 Agustus 2016

Pengertian Umum Revolusi Bumi serta akibat revolusi bumi

Selain berputar pada porosnya atau berotasi, bumi juga berputar mengelilingi matahari yang disebut revolusi bumi. waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali revolusi disebut kala revolusi. Kala revolusi bumi 365 ¼ hari atau biasa disebut 1 tahun masehi. Daerah yang ditempuh atau dilewati bumi ketika melakukan revolusi disebut bidang ekliptika. Sama halnya dengan rotasi bumi, revolusi bumi juga tidak dapat dirasakan oleh manusia tetapi hanya dapat dirasakan akibatnya.
Secara Umum Revolusi bumi adalah gerakan peredaran bumi mengelilingi matahari. Revolusi bumi terjadi akibat gaya tarik-menarik antara Matahari dengan Bumi. Bumi mengelilingi Matahari selama 3651/4 hari atau sama dengan satu tahun. Gerakan ini juga terjadi pada planet-planet lain anggota tata surya. Bumi berevolusi dari barat ke timur dari sudut kemiringan 66,5 derajat terhadap bidang ekliptika dengan arah kemiringan yang tetap. Beberapa peristiwa yang terjadi akibat revolusi bumi antara lain adalah sebagai berikut..

1. Perbedaan lamanya siang dan malam
Pergeseran garis edar matahari akan mengakibatkan perubahan atau perbedaan lamanya siang dan malam. Pada saat-saat tertentu, di tempat tertentu akan mengalami malam yang lebih panjang dibanding siang, sebaliknya, saat yang lain siang lebih lama dari malam. Di kutup Utara malam hari dapat berlangsung selama 24 jam, sebaliknya pada saat yang sama di kutup selatan siang hari berlangsung selama 24 jam.
ketika berevolusi sumbu bumi miring 23.5⁰ yang disebut sudut inklinasi. Ada kalanya bagian utara bumi lebih condong atau miring sehingga solah-olah matahari berada di bagian utara khatulistiwa bumi. hal ini menyebabkan bagian utara bumi lebih banyak mendapat sinar
matahari sehingga lebih lama mengalami waktu siang sedangkan bagian selatan khatulistiwa lebih sedikit mendapat sinar matahari sehingga lebih lama mengalami waktu malam. Begitupun sebaliknya ketika bagian selatan bumi condong ke matahari maka bagian selatan khatulistiwa bumi akan lebih banyak mendapat sinar matahari dan mengalami siang yang lebih lama.

2. Terjadinya gerak semu tahunan matahari




Matahari tidak selalu terlihat berada di daerah khatulistiwa, tetapi kadangkala berada pada daerah utara khatlistiwa dan daerah selatan khatulistiwa. Matahari seolah-olah tepat berada di daerah khatulistiwa pada tanggal 21 maret kemudian matahari seolah-olah bergerak ke utara dan setelah mencapai 23.5⁰ Lintang Utara atau garis balik utara pada 21 juni matahari seolah-olah bergerak kembali ke khatuistiwa. Pada 23 september matahari seolah-olah berada di daerah khatulistiwa dan matahari seolah-lah bergerak keselatan dan setelah mencapai 23.5⁰Lintang Selatan atau garis balik selatan pada 22 Desember, matahari akan kembali bergerak menuju khatulistiwa.

3. Terjadinya pergantian musim
Selain mengakibatkan gerak semu tahunan matahari dan perbedaan lamanya waktu siang dan malam. Revolusi bumi juga menyebabkan terjadinya pergantian musim.
Pergeseran garis edar matahari juga mengakibatkan perubahan musim. Didaerah tropis (terletak antara 23,5 ° LU- 23,5°  LS) secara garis besar dapat dibedakan menjadi 2 musim, yaitu musim kemarau yang kering dan musim penghujan yang basah. Adapun di daerah subtropis (terletak antara 23,5° LU/LS-40° LU/LS) dapat dibedakan menjadi 4 musim, yakni musim semi, musim hujan dan musim panas, serta musim gugur.
  • Pada 21 Maret - 21 Juni, belahan bumi utara mengalami musim semi sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim gugur.
  • Pada 21 Juni – 23 September, belahan bumi utara mengalami musim panas sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim dingin.
  • Pada 23 September – 22 Desember, belahan bumi utara mengalami musim gugur sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim semi.
  • Pada 22 Desember – 21 maret, belahan bumi utara mengalami musim dingin sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim panas. 
4. Terlihatnya rasi bintang yang berbeda-beda
Rasi bintang merupakan sekumpulan bintang-bintang yang membentuk pola-pola tertentu dilangit. Bumi yang terus berevolusi menyebabkan pengamat di bumi melihat bintang dari arah yang berbeda. Pada saat matahari berada di sebelah matahari pengamat dibumi hanya dapat melihat rasi bintang yang berada di sebelah timur matahari. Misalnya pada bulan Februari akan terlihat rasi bintang Aquarius sedangkan rasi bintang Leo akan terlihat pada bulan Agustus.

Demikian artikel singkat tentang pengertian Revolusi Bumi secara umum. semoga
bermanfaat bagi kita semua. sekian dan terima kasih.

Pengertian Pergerakan Lempeng Transform

Kulit bumi dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan. Hal ini telah menjadi bahan pemikiran para ahli untuk mengungkap proses perubahan dan perkembangan kulit bumi pada masa lalu, sekarang dan prediksi pada masa yang akan datang. 
Pengertian pergerakan lempeng transform adalah pertemuan antara dua lempeng tektonik yang bergerak secara horisontal dan berlawanan arahnya. Pada proses ini tidak terjadi pembentukan lapisan baru atau terjadinya penyusupan yang dilakukan oleh salah satu lempeng terhadap lainnya. Contohnya Mid-Ocean Ridges dan patahan San Andreas di California. Selain teori lempeng tektonik, permukaan bumi juga berubah disebabkan karena tenaga geologi yang terdiri atas tenaga endogen dan eksogen.

a Tenaga endogen merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi yang memiliki sifat membangun, yaitu sebagai berikut. 
  • Tektonisme, perubahan letak lapisan kulit bumi yang disebabkan oleh tenaga endogen dengan arah horizontal dan vertikal. 
  • Vulkanisme, gerakan magma dari dalam bumi, terdiri atas intrusi (tidak sampai ke permukaan bumi) dan ekstrusi (sampai ke permukaan bumi). 
  • Gempa bumi, getaran kulit bumi yang disebabkan oleh kekuatan dari patahan bumi. Dibedakan menjadi gempa tektonik (retakan atau patahan), gempa vulkanik, dan gempa runtuhan. 
b. Tenaga Eksogen, merupakan tenaga berasal dari luar bumi yang bersifat merombak relief permukaan. Tenaga eksogen meliputi erosi (pengikisan) dan sedimentasi (pengendapan). 


Batas-batas Lempeng
Pergerakan antara satu lempeng dengan lempeng lainnya yang berdampingan membentuk suatu interaksi sehingga dibedakan menjadi tiga macam berdasarkan jenis pergerakannya, yaitu:
  1. Divergen: Pergerakan lempeng dimana lempeng-lempeng bergerak saling menjauh satu dengan yang lain dimana gaya yang bekerja pada gerak ini adalah gaya tarikan (tensional). Divergen ini menyebabkan naiknya magma dari pusat bumi yang akan membentuk lantai samudera atau kerak samudera. Contohnya adalah MOR (Mid Ocean Ridges) di dasar samudera Atlantik.
  2. Konvergen: Pergerakan lempeng dimana lempeng-lempeng bergerak saling mendekati satu dengan yang lain dimana gaya yang bekerja pada gerak ini adalah gaya kompresional. Ada tiga jenis pergerakan konvergen yaitu: Subduksi: Pergerakan konvergen diantara lempeng benua dengan lempeng samudera, dimana lempeng samudera akan menunjam ke bawah lempeng benua karena berat jenis lempeng benua lebih ringan dibandingkan dari lempeng samudera. Contohnya adalah palung yang memanjang dari sebelah barat Sumatra, selatan Jawa, hingga ke sealatan Nusa Tenggara Timur. Obduksi: Pergerakan konvergen diantara kerak benua dengan kerak samudera, dimana kerak benua menunjam di bawah kerak samudera. Penunjaman ini terjadi karena perubahan dari batas lempeng divergen menjadi konvergen yang kemudian penunjaman tersebut membawa kerak benua berbenturan dengan kerak samudera. Kolisi: Pergerakan konvergen diantara lempeng benua dengan lempeng benua.Kedua lempeng tersebut memiliki massa jenis yang sama sehingga membentuk pegunungan lipatan yang sangat tinggi. Contohnya: Pegunungan Himalaya
  3. Transform: Pergerakan lempeng dimana lempeng-lempeng bergerak saling berpapasan. Gerakan ini sejajar dan tidak tegak lurus dimana menghasilkan sesar mendatas jenis Strike Slip Fault. Contohnya adalah sesar San Andreas di Amerika Serikat.

Demikianlah artikel singkat tentang Pergerakan Lempeng Transform. semoga bermanfaat bagi kita semua. sekian dan terima kasih.

Jumat, 17 Juni 2016

Ciri-Ciri Struktur Lapisan-Lapisan Atmosfer

Atmosfer, pasti sudah tahu yah teman-teman. Atmosfer memiliki lapisan-lapisan dengan ciri-ciri tertentu. Struktur lapisan atmosfer itu mulai dari yang paling terdekat troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, eksosfer. Lapisan-lapisan atmosfer tersebut memiliki ciri-ciri tersendiri yang berbeda dengan lapisan-lapisan dari atmosfer. Pengertian atmosfer adalah lapisan udara atau gas yang menyelimuti bumi. Lapisan atmosfer merupakan campuran dari berbagai gas yang tidak tampak. Berdasarkan volumenya, atmosfer bumi terbagi seperti berikut.
  • Gas dalam jumlah besar terdiri atas 78,08% gas nitrogen (N2), 20,95% oksigen (O2), 0,93% argon (Ar), 0,03% karbon dioksida (CO2).
  • Gas lainnya dalam jumlah yang kecil yaitu neon (Ne), helium (He), kripton (Kr), Hidrogen (H2), xenon (Xe), dan ozon (O3). 
Yang menarik dari atmosfer ini ialah ia mengikuti perputaran bumi (rotasi) dan berevolusi mengelilingi matahari. Udara nan terkandung dalam atmosfer merupakan campuran dan kombinasi dari gas, debu, dan uap air. Manfaat lapisan udara nan menyelubungi bumi ini sangat besar. Manfaat atmosfer bukan hanya sebagai pelindung bumi dari hantaman benda-benda langit, seperti meteor atau asteroid, melainkan juga berguna untuk:
  • Membantu menjaga stabilitas suhu udara siang dan malam.
  • Menyerap radiasi dan sinar ultraviolet nan sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk bumi lainnya.
  • Menciptakan cuaca, berupa hujan dan salju sehingga terjadilah musim panas dan musim dingin.
Ciri-Ciri Lapisan Atmosfer adalah sebagai berikut.

1. Troposfer
  • Secara umum, lapisan ini adalah yang paling tipis dengan ketebalan sekitar 12 km dari permukaan tanah
  • Ketinggian troposfer berbeda-beda pada setiap tempat. Di daerah kutub, ketinggiannya sekitar 8 km dan di daerah khatulistiwa atau daerah ekuator bisa mencapai 16 km. 
  • Merupakan lapisan yang berhubungan langsung dengan permukaan bumi dan digunakan sebagai tempat tinggal berbagai jenis makhluk hidup. 
  • Tempat terjadinya peristiwa cuaca dan iklim, seperti hujan, angin, petir, dan awan. 
  • Terdapat lapisan tropopause, yaitu lapisan antara troposfer dan stratosfer. 
  • Tiap kenaikan 100 meter, suhunya akan turun 0,5°-0,6° C.
2. Stratosfer
  • Merupakan lapisan dengan ketinggian sekitar 12-60 km. 
  • Suhu akan meningkat dengan bertambahnya ketinggian, yakni dari -60°C (pada tropopause) hingga 10°C pada puncaknya. 
  • Terdapat lapisan ozon (ozone layer) yang berfungsi melindungi bumi dari radiasi ultraviolet matahari dengan menyerap sinar yang berlebih. Serapan radiasi matahari oleh ozon inilah yang mengakibatkan suhu udara naik setiap bertambahnya ketinggian 
  • Tidak mengandung uang air, awan, maupun debu sehingga udaranya kering.
  • Terdapat lapisan stratopause, yaitu lapisan antara stratosfer dan mesosfer
3. Mesosfer
  • Ketinggiannya sekitar 60-80 km. 
  • Suhunya sekitar -50°C sampai -70°C. 
  • Merupakan lapisan yang melindungi bumi dari meteor dan benda-benda langit lainnya yang jatuh ke bumi. Meteor akan terbakar dan hancur jika lapisan mencapai lapisan ini dan menjadi pecahan-pecahan kecil yang disebut meteorit. 
  • Terdapat lapisan mesopause, yaitu lapisan antara mesosfer dan termosfer
4. Termosfer
  • Ketinggiannya sekitar 80-800 km. 
  • Lapisan ini sering disebut lapisan panas (hot layer). 
  • Suhu udara di bagian paling atas dari lapisan ini dapat mencapai >1000°C. 
  • Pada lapisan ini juga terdapat lapisan ionosfer. 
  • Lapisan ionosfer berfungsi untuk penyebaran gelombang radio
6. Eksosfer
  • Ketinggian sekitar lebih dari 800 km 
  • Lapisan atmosfer paling luar sehingga pengaruh gaya gravitasi sangat kecil 
  • Kandungan gas-gas atmosfer juga sangat rendah 
karakteristik lapisan atmosfer: Stratosfer
Stratosfer ialah lapisan atmosfer kedua nan letaknya tepat di atas lapisan troposfer. Stratosfer terletak pada ketinggian sekitar 10 km - 50 km di atas permukaan bumi. Sementara itu di area kutub stratosfer dimulai sejak kilometer ke-8 dari permukaan bumi.
Lapisan ini memiliki suhu nan terstratifikasi (berubah-ubah perlahan) dari bawah ke atas. Semakin atas, semakin tinggi suhunya. Bagian atas stratosfer memiliki suhu sekitar -3° Celsius, sedikit di bawah titik beku air.
Stratifikasi suhu pada stratosfer disebabkan oleh keberadaan ozon nan menyerap gelombang energi UVB dan UVC dari sinar matahari dan memecahnya menjadi oksigen atomik dan oksigen diatomik. Oksigen atomik umumnya ditemukan di bagian atas stratosfer dan oksigen diatomik umumnya ditemukan di bagian bawah stratosfer.
Pesawat terbang komersial biasanya terbang pada ketinggian 9 - 12 km. wilayah tersebut masih merupakan area troposfer tetapi sudah tersentuh suhu dan karakteristik ciri lapisan atmosfer stratosfer. Terbang pada ketinggian tersebut memberi laba tersendiri bagi pesawat terbang. Pasalnya, suhu rendah dan genre udara nan tak berat di area tersebut menyebabkan pesawat lebih ekonomis bahan bakar.

Secara singkat, karakteristik ciri lapisan atmosfer nan satu ini bisa disimpulkan sebagai berikut:
  • Terletak pada ketinggian 10 - 50 km dari permukaan bumi.
  • Terdapat lapisan ozon.
  • Menyerap radiasi sinar ultraviolet.
  • Tidak terdapat uap air, awan, atau debu atmosfer.
Ciri karakteristik lapisan atmosfer: Mesosfer
Kata mesos dalam mesosfer berasal dari bahasa Yunani nan berarti pertengahan. Mesosfer memang merupakan lapisan atmosfer nan berada tepat di tengah-tengah lapisan atmosfer lainnya. Suhu di lapisan mesosfer semakin atas semakin rendah. Bagian paling atas dari mesosfer ialah mesopause. Mesopause ialah lapisan langit terdingin nan menyelimuti bumi, dengan suhu -143°C.
Lapisan mesosfer berada pada ketinggian 50 - 100 km. Di dalam lapisan mesosfer, suhu udara terus menurun seiring dengan menurunkan pemanasan dari sinar matahari dan meningkatnya pendinginan dampak emisi radiatif karbon dioksida.
Jutaan meteor nan menabrak bumi harus menembus lapisan atmosfer. Di dalam mesosfer, meteor-meteor ini dilelehkan atau diuapkan sebagai dampak dari tubrukan dengan partikel gas nan ada di sana.

Secara singkat, ciri karakteristik lapisan atmosfer nan satu ini bisa disimpulkan sebagai berikut:
  • Terletak pada ketinggian 50 - 100 km dari permukaan bumi.
  • Lapisan ini menjadi tameng bumi dari jatuhan meteor dan benda-benda angkasa lainnya.
  • Temperatur terendah di mesosfer kurang dari -810°C, dan pada puncak mesosfer suhunya dapat mencapai -1.000°C pada waktu-waktu tertentu.
Ciri karakteristik lapisan atmosfer: Termosfer
Di atas lapisan mesosfer, terdapat lapisan termosfer. Pada lapisan termosfer, terdapat radiasi ultraviolet nan mengakibatkan ionisasi. Badan Antariksa Internasional mengorbitkan satelit di tengah-tengah termosfer (pada ketinggian antara 320 - 380 km). Kenyataan langit nan indah, yakni aurora, terjadi di lapisan atmosfer ini.
Nama termosfer berasal dair bahasa Yunani thermos nan berarti 'panas'. Termosfer sendiri berada di ketinggian mulai dari 100 km dari permukaan bumi. Suhu udara di sini sangat bergantung pada aktivitas matahari, dan dapat mencapai 1.500°C.
Meskipun suhunya panas, tak ada manusia nan akan merasa kepanasan di lapisan ini. Hal ini disebabkan terdapat kehampaan nan mengakibatkan tak mungkinnya atom-atom gas mentransfer panas. Jika Anda membawa termometer biasa ke termosfer, suhu nan muncul bahkan ialah di bawah 0°C.
Radiasi sinar matahari menyebabkan partikel-partikel termosfer memiliki muatan listrik. Hal ini memungkinkan gelombang radio buat merambat dan ditangkap di dalamnya.

Secara singkat, karakteristik ciri lapisan atmosfer nan satu ini bisa disimpulkan sebagai berikut:
  • Terletak pada ketinggian 100 - 800 km dari permukaan bumi.
  • Disebut juga lapisan ionosfer.
  • Sebelum ada satelit, lapisan ini berguna buat membantu memancarkan gelombang radio jeda jauh.
Ciri karakteristik lapisan atmosfer: Eksosfer
Eksosfer ialah lapisan atmosfer bumi nan terluar. Kata eksosfer berasal dari bahasa Yunani exo nan berarti 'eksternal'. Sebuah molekul nan terbang dalam eksosfer dapat mencapai kecepatan nan sangat tinggi dengan risiko bertumbukan nan rendah.
Eksosfer terdiri dari gas-gas ringan nan generik ada di bumi, yaitu hidrogen, helium, karbon dioksida, dan oksigen atomik. Eksosfer ialah pelindung bumi terluar nan berbatasan langsung dengan antariksa. Lapisan atmosfer nan satu ini berada pada ketinggian 800 - 1.000 km di atas permukaan bumi.
Secara singkat, ciri karakteristik lapisan atmosfer nan satu ini bisa disimpulkan sebagai berikut:
  • Eksosfer lapisan atmosfer kelima, terletak pada ketinggian 800 - 1000 km dari permukaan bumi.
  • Lapisan ini merupakan lapisan paling panas.
  • Molekul debu bisa meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi.
  • Lapisan ini disebut juga ruang antarplanet dan geostasioner.
  • Lapisan ini sangat berbahaya sebab merupakan loka terjadi kehancuran meteor dari angkasa luar
 

Senin, 06 Juni 2016

Bentuk-Bentuk Pegunungan Lipatan

Pegunungan lipatan merupakan bagian dari proses diastropisme selain pegunungan patahan. Pegunungan lipatan memiliki macam-macam lipatan atau jenis-jenis lipatan dan memiliki bentuk-bentuk pegunungan lipatan terdiri atas 4 yakni jalur pegunungan lipatan, dome dan basin, lipatan tunjam, lipatan kompleks, setiap bentuk-bentuk pegunungan lipatan tersebut memiliki proses terbentuknya, dan akan dijelaskan pula pengertian dari berbagai bentuk-bentuk pegunungan lipatan, sehingga tak akan timbul pertanyaan bahwa apa pengertian jalur pegunungan lipatan, apa pengertian dome dan basin, apa pengertian lipatan tunjam, apa pengertian lipatan kompleks dan pertanyaan lainnya, mengapa lipatan tersebut dapat terjadi. begitu pun dengan pegunungan patahan memiliki bentuk-bentuk pegunungan patahan dan macam-macam patahan atau jenis-jenis patahan, seperti tema diatas dimana kali ini kita akan menjelaskan bentuk-bentuk pegunungan lipatan yang akan dijelaskan seperti yang ada dibawah ini.

a. Jalur Pegunungan Lipatan. Jalur pegunungan lipatan adalah rangkaian pegunungan lipatan yang sangat panjang, melintasi beberapa benua, dan terletak berdampingan dengan palung didasar laut. Jalur pegunungan lipatan dan palung terbentuk karena tumbukan antara lempeng samudra dan lempeng benua. Lempeng samudra lebih berat sehingga produksi akan menyusup di bawa lempeng benua, sedangkan lempeng benua akan terangkat ke atas karena lebih ringan massanya. 

b. Dome dan Basin. Dome adalah pegunungan lipatan yang membulat, terbentuklah karena tekanan mendatar yang mempunyai kekuatan datang pada waktu dan arah yang sama. Contohnya, dome sangiran di jawa tengah yang terkenal sebagai tempat penemuan fosil manusia purba. Basin adalah cekungan yang membulat karena daerah sekitarnya terangkat naik. 

c. Lipatan Tunjam. Lipatan Tunjam adalah pegunungan lipatan yang garis porosnya menunjam membentuk sudut terhadap bidang datar. 

d. Lipatan Kompleks. Lipatan Kompleks adalah berbagai jenis lipatan yang terdapat pada sebuah jalur pgunungan besar yang disebut geantiklin (antiklinal besar). Jalur di atasnya terdapat antiklinal dan sinklinal kecil-kecil dari berbagai tipe. 

Sekian artikel tentang Bentuk-Bentuk Pegunungan Lipatan semoga bermanfaat

Pengertian Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran pada bumi yang berasal dari peristiwa-peristiwa di dalam kulit bumi. Gempa Tektonik diakibatkan oleh peristiwa patah dan bergesernya suatu massa batuan. Gempa Vulkanik disebabkan oleh gerakan magma menuju permukaan bumi. Disamping itu, ada pula gempa runtuhan atau terban. Gempa runtuhan atau terban adalah gempa yang disebabkan oleh runtuhnya gua-gua kapur atau terowongan tambang. Diantara tiga jenis gempa tersebut yang paling banyak terjadi adalah gempa tektonik, lebih dari 90%. Kekuatannya besar dan meliputi daerah yang sangat luas. Gempa vulkanik terjadi menjelang letusan gunung api dan hanya dirasakan di sekitar gunung itu sendiri. 
Gempa runtuhan paling jarang terjadi dan hanya dirasakan disekitar runtuhan. Pusat timbulnya gerakan di dalam kerak bumi disebut hiposentrum (fokus). Titik pada permukaan bumi di atas hiposentrum disebut episentrum. Dari episentrum, gelombang permukaan merambat ke segala arah seperti gelombang air kolam yang hanya terjadi jika kita melempar batu ke dalamnya. Berdasarkan arah gelombang, gempa dapat dibedakan atas tiga jenis antara lain..

Pengertian Gempa Bumi : Apa itu Gempa Bumi ?..
(Akibat dari Gempa Bumi)
Jenis-Jenis Gelombang Berdasarkan Arah Gelombang 
1. Gelombang Longitudinal ( Memanjang) 
2. Gelombang Transversal (Melintang ) 
3. Gelombang Permukaan. 

Pengertian Gempa Bumi (SEISME)
Gempa Bumi adalah getaran yang dirasakan di permukaan bumi yang disesbabkan oleh gelombang-gelombang seismik dari sumber gempa di dalam lapisan kulit bumi.

Klasifikasi Gempa Bumi (SEISME)
a.Menurut Kedalaman Pusat Gempa (Hiposentrum)

  1. Gempa Bumi Dalam. Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbayaha. Tempat yang pernah mengalami adalah di bawah laut jawa, laut sulawesi, dan laut flores.
  2. Gempa Bumi Menengah. Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa. Tempat yang pernah terkena antara lain : Sepanjang pulau Sumatera Bagian Barat, pulau Jawa bagian selatan, sepanjang teluk Tomini, Laut Maluku, dan Kepulauan Nusa Tenggara.
  3. Gempa Bumi Dangkal. Gempa Bumi Dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa Bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar. Tempat yang pernah terkena antara lain : Pulau Bali, Pulau Flores, Yokyakarta, dan Jawa Tengah.

Menurut Gelombang / Getaran Gempa

  1. Gempa Akibat Gelombang Primer. Gelombang primer (gelombang longitudinal) adalah gelombang / getaran yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7-14 km/detik. Getaran ini berasal dari hiposentrum
  2. Gempa Akibat Gelombang Sekunder. Gelombang Sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran yang merambat, seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang, yakni 4-7 km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui lapisan cair.
  3. Gempa Akibat Gelombang Panjang. Gelombang Panjang adalah gelombang yang merambat melalui permukaan bumi dengan kecepatan 3-4 km/detik. Gelombang ini berasal dari episentrum (titik permukaan bumi yang berada tepat diatas pusat gempa) dan gelombang inilah yang banyak menimbulkan kerusakan di bumi.

Tipe Gempa Bumi (SEISME)

  • Gempa Bumi Vulkanik (Gunung Api), Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi, maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa Bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tadi.
  • Gempa Bumi Tumbukan, Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi, jenis gempa bumi ini jarang terjadi.
  • Gempa Bumi Runtuhan, Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempa bumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
  • Gempa Bumi Buatan, adalah gempabumi yang disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukul ke permukaan bumi.
  • Gempa Bumi Tektonik, Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan(dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar). Gempa bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar ke seluruh bagian bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh pelepasan (tenaga) yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan secara tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari Tectonic Plate (lempeng tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut bergerak perlaha sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik.

Sekian artikel  tentang Pengertian Gempa Bumi dan penjelasannya. semoga bermanfaat bagi kita semua.


Upaya Penanggulangan Dampak Negatif Tenaga Endogen

Dampak Tenaga Endogen perlunya dillakukan upaya penanggulangan atau cara-cara mengatasi akibat yang disebabkan tenaga endogen, tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi, tenaga endogen memiliki dampak positif dan negatif tetapi dampak negatif endogen lebih besar kerugian dari pada dampak positif yakni keuntungannya. Oleh karna itu perlunya upaya-upaya atau cara- cara dalam menanggulangi tenaga endogen karna kita lihat dampaknya sangat besar bagi kehidupan di bumi. Tapi tahukan anda dampak Negatif atau merugikan dari tenaga endogen itu?. Dampak Negatif tenaga endogen seperti dibawah ini.

Dampak Negatif Tenaga Endogen 

  1. Banyaknya terjadinya gempa bumi yang merusak lingkungan. 
  2. Letusan Gunung Api yang sering membawa korban jiwa. 
  3. Terjadi lipatan dan patahan sehingga akan menimbulkan kerusakan bangunan jalan, rumah, dan jembatan di permukaan bumi. 
Dilihat dari dampak negatif atau merugikan tenaga endogen sangat besar, maka perlunya upaya-upaya atau cara-cara menanggulangi dampak negatif tenaga endogen itu. Upaya menanggulangi dampak negatif dari tenaga endogen sebagai berikut.

Upaya Menanggulangi Dampak Negatif Tenaga Endogen

  1. Daerah yang mengalami gerakan bumi dan belum stabil tidak boleh digunakan sebagai tempat permukiman. 
  2. Dilarang membuat bangunan di daerah yang masih labil dan masih menjadi gerakan bumi
  3. Pembuatan jalan dan jalur kereta api juga harus menghindari daerah yang masih labil 
  4. Membangun dengan konstruksi tahan gempa. 
  5. Melakukan pengungsian ketika gunung api akan meletus.

Upaya Penanggulangan Dampak Negatif Tenaga Endogen

Sekian Artikel tentang Dampak Negatif dan Upaya Penanggulangan Tenaga Endogen semoga bermanfaat bagi kita semua.

Minggu, 05 Juni 2016

Pengertian Biosfer Secara umum

Secara etimologi biosfer merupakan gabungan dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Jadi, biosfer adalah lapisan tempat hidup (habitat) makhluk hidup. Biosfer meliputi lapisan litosfer, hidrosfer, dan atmosfer. Ketiga lapisan tersebut saling berinteraksi dan membentuk lapisan biosfer tempat ditemukannya kehidupan di bumi. Selain itu, biosfer juga diartikan sebagai bagian dari Bumi dan atmosfernya di mana organisme dapat hidup dan melangsungkan kehidupannya. Dengan kata lain, hanya di biosferlah sistem kehidupan dapat ditemukan.
Secara umum, Pengertian Biosfer adalah lapisan lingkungan habitat makhluk hidup yang terdiri dari litosfer, hidrosfer, dan atmosfer. Menurut ilmu Biologi, pengertian biosfer adalah lapisan Bumi yang di dalamnya terdapat kehidupan bumi. Menurut Ilmu Geografi, pengertian lapisan tempat tinggal makhluk hidup atau seluruh ruang hidup yang ditempati organisme. Secara etimologi, Istilah biosfer berasal dari dua kata yaitu bio yang berarti makhluk hidup dan sphere yang berarti lapisan. Jadi biosfer merupakan lapisan kehidupan (flora dan fauna). 
Dalam pengertian luas menurut Geofisiologi, Biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antarmereka, termasuk interaksi dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi.  Biosfer diperkirakan telah berlangsung di bumi selama 3,5 milliar tahun dari 4,5 milliar tahun usi bumi. 

Pengertian Biosfer Menurut Para Ahli 
  • Eduard Suess: Menurut Eduard Sues seorang ahli geoglogi di austria tahun 1875 yang mengatakan bahwa pengertian biosfer adalah tempat pada permukaan bumi dimana kehidupan berdiam. 
  • James Lovelock: Menurut James Lovelock, pengertian biosfer adalah sebuah organisme hidup, yang hidsebut sebagai hipotesa gaia. Hipotesa gaia menjelaskan bagaimana faktor abiotik dan biotik berinteraksi dalam lingkungan. 
  • Vladimir wanouich veinadsky: Biosfer adalah sebuah sistem terbuka dan berkembang sejak dimulainya sejarah bumi. 
  • Jhon Wiley: Menurut Jhon Wiley, pengertian biosfer adalah zona dari planet bumi dimana kehidupan terjadi secara alami, diperluas dari lapisan bumi dengan atmosfer yang lebih rendah. 
  • Michael Allaby: Menurutnya, pengertian biosfer adlaah bagian lingkungan hidup organisme yang ditemukan dan mereka berinteraksi membentuk sistem kelompok yang stabil, efektif untuk keseluruhan ekosistem di planet. 
Tingkatan Organisasi Makhluk Hidup
  • Protoplasma, adalah zat hidup dalam sel dan terdiri dari senyawa organik kompleks seperti protein, lemak, dan sejenisnya. 
  • Sel, adalah satuan dasar organisme yang terdiri dari protoplasma dan inti yang terdapat di membran. 
  • Jaringan, ialah kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama, seperti jaringan otot.  
  • Organ, yaitu bagian suatu organisme dengan fungsi tertentu, seperti kaki atau telinga pada hewan, dan manusia, daun atau akar pada tumbuhan.  
  • Sistem Organ, adalah kerja sama antara struktural dan fungsional yang harmonis, seperti kerja sama antara mata dan telinga, antara daun dan batang pada tumbuhan.  
  • Organisme, ialah makhlukh hidup. 
  • Populasi, adalah kelompok organisme sejenis yang hidup dan berkembang biak di suatu daerah tertentu. Seperti populasi manusia di jakarta, populasi banteng di Baluran, atau populasi badak di Ujung Kulon. 
  • Komunitas, adalah semua populasi dari berbagai jenis yang berada di suatu daerah tertentu. 
  • Ekosistem, adalah tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi. 
Demikianlah artikel singkat mengenai pengertian bioster. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih.