Tampilkan postingan dengan label Biologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Biologi. Tampilkan semua postingan

Rabu, 16 November 2016

Pengertian Umum Nemathelmintes Ciri-Ciri, Klasifikasi Serta Peranannya

Nemathelminthes berasal dari bahasa Latin nema (benang) dan helminthes (cacing). Cacing ini sering disebut sebagai cacing benang. Hidup sebagai endoparasit pada hewan, tumbuh-tumbuhan, atau hidup bebas di dalam air dan tanah. Tubuhnya bilateral simetris dan mempunyai tiga lapisan sel. Tubuh tertutup lapisan kutikula, sehingga tahan terhadap pengaruh lingkungan luar. Organ pencernaan makanan lengkap, memanjang dari mulut di ujung anterior hingga anus di ujung posterior. Sistem sarafnya berupa cincin saraf yang mengelilingi esofagus yang dihubungkan 6 serabut ke bagian anterior dan posterior.
Secara umum, Nemathelmintes (Cacing Gilig) adalah hewan yang bersifat Pseudoselomata yang keseluruhan anggotanya terdiri dari berbagai cacing gilig dengan bentuk tubuh silinder memanjang, tidak beruas-ruas dan sangat panjang. Pseudoselomata adala hewan yang memiliki rongga tubuh semu. Nemathelmintes atau Aschelminthes merupakan filum yang pernah digunakan pada kerajaan Hewan (Animalia). Sekarang pengelompokknya tidak digunakan karena polifletik. Namun pengelompokannya masih sering digunakan untuk kemudahan.
Berkembangbiak secara kawin, dan berkelamin terpisah (dioceous). Cacing jantan berukuran lebih kecil daripada cacing betina dan ujung ekor cacing jantan bengkok. Fertilisasi berlangsung secara internal. Tubuh cacing ini tidak mempunyai sistem peredaran darah tetapi mempunyai cairan tubuh. 

A. Ciri-Ciri Nemathelmintes (Cacing Gilig) 

  • Memiliki bentuk tubuh bulat panjang dengan ujung yang runcing, tripoblastik dan simetri bilateral. Arti triploblastik adalah hewan dari kingdom animalia yang mempunyai 3 lapisan tubuh. 
  • Pada umumnya mempunyai ukuran mikroskopis
  • Terdapat rongga tubuh semu (pseudoselomata) 
  • Ukuran betina lebih besar dibandingkan dengan jantan
  • Tidak bersegmen
  • Sistem pencernaan yang sempurna diantarnya mulut, faring, usus, dan anus. 
  • Bernapas secara defusi melalui permukaan tubuh
  • Memiliki sifat kosmopolit di air tawar, air laut, dan sebagai parasit
  • Memiliki kulit yang halus, licin, dengan dilapisi kutikula. Fungsi kutikula adalah melindungi diri dari enzim inangnya. Kutikula akan bertambah kuat, jika cacing gilig hidup di usus inangnya daripada hidup bebas.
  • Tidak terdapat jantung dalam peredaran darah, tetapi memiliki cairan yang menyerupai darah 

B. Klasifikasi Nemathelmintes (Cacing Gilig)

Klasifikasi Nemathelminthes
Nemathelminthes dibagi menjadi dua kelas, yaitu Nematod- dan Nematomorfa.

  • Kelas Nematoda - Nematoda memiliki kutikula tubuh yang transparar. mempunyai mulut dan lubang ekskresi, alat reproduks pada jantan dengan testis dan betina dengan ovarium. Umur cacing pada umumnya mencapai 10 bulan. Contoh anggoc* Nematoda, antara lain Ascaris lumbricoides (cacing pern pada manusia), Anguila aceti (cacing cuka), Enterobim vermicularis atau Oxyuris vermicularis (cacing kreim pada manusia), Oxyuris equi (cacing kremi pada kuda. Necator americanus atau Ancylostoma duodenale (cacing tambang pada manusia), Wuchereria bancrofti (cacing yang menyebabkan penyakit elefantiasis pada manusia, Trichinella spiralis (cacing otot pada manusia), Loa lee (cacing mata pada manusia), dan Heterodera radicicote (cacing yang menyebabkan puru/bengkak pada akar tanaman).
  • Kelas Nematomorfa - Nematomorfa merupakan cacing yang memiliki dun di kepala. Hidup dalam usus Vertebrata dan biasanvii melekat pada dinding usus dengan belalai bengkok berkan duri. Cacing ini mempunyai alat pencernaan makanaa yang sempurna dan alat reproduksinya j terpisah. Nematomorfa mempunyai hospes intermedier, yaitu bangsa Crustacea (udang dan Insecta (serangga), misalnya Neoechi norhynchus emydis yang menyerang penyakit kura-kura, dan bulus.
1. Ascaris Lumbriocides (Cacing Perut) 
  • Hidup didalam usus manusia 
  • Bereproduksi secara aseksual 
  • Menyebabkan penyakit askariasis atau cacingan 
  • Tubuh jantan lebih melengkung dan lebih kecil dibandingkan dengan betina 
Penjelasan Ascaris Lumbriocides : Cacing yang berparasit di usus halus manusia. Dengan ukuran betina lebih panjang dibandingkan dengan cacing jantan. Panjang cacing dapat mencapai 25 cm, dengan diameter tubuh sekitar 0,5 cm. Setiap hari betina mampu menghasilkan sampai dengan 200.000 telur.  

Daur Hidup Ascaris Lumbriocoides : 
Telur keluar bersama feses penderita => termakan oleh manusia => menetas menjadi larva dalam usus halus => larva menembus dinding usus => ikut aliran darah ke jantung => masuk ke paru-paru => trakea => tertelan lagi => lambung => kemudian menjadi dewasa di usus halus. 

2. Anclyostoma Duodenale (Cacing Tambang) 
  • Habitat di pertambangan pada daerah tropis 
  • Hidup parasit dengan menyerap darah dan cairan tubuh yang terdapat pada usus halus manusia
  • Dapat menimbulkan penyakit acylostoiasis 
Penjelasan Anclyostoma Duodenale : Cacing jenis ini banyak ditemukan di daerah pertambangan. Dengan panjang tubuh sekitar 1-1,5 cm. Bersifat parasit di usus manusia dengan gigi-gigi kaitnya menghanbatkan diri pada dinding usus dan menghisap darah dari inangnya, sehingga cacing ini menyebabkan penyakit anemia. Larva cacing ini menginfeksi manusia melalui kulit telapak kaki yang tidak beralas. 

Daur Hidup Ancylostoma Duodenale (Cacing Tambang) : 
Telur kelur bersama feses penderita => di tanah menetas menjadi larva => larva menembus kulit telepak kaki (tanpa alas) => ikut aliran darah ke jantung => masuk ke paru-paru => trakea => tertelan => lambung => di usus menjadi cacing dewasa. 

3. Oxyuris Vermicularis (Cacing Kremi) 
  • Hidup besar di usus besar manusia 
  • Dapat melakukan autoinfeksi yaitu bagi penderita dapat menularkan infeksinya
Penjelasan Oxyuris Vermicularis : Cacing jenis ini disebut juga Enterobios vermicularis yang parasit di usus besar manusia. Jika ingin bertelur, cacing betina akan bermigrasi ke daerah pada sekitar anus sehingga menimbulkan rasa gatal. Jika terdapat kesengajaan menggaruknya, maka cacing tersebut tertelan kembali jika tanpa mencuci tangan. Cacing betina memiliki panjang sekitar 1 cm, sedangkan bagi cacing jantang memiliki panjang sekitar 0,5 cm.
4. Wuchereria Bancrofti (Cacing Rambut) 
  • Hidup dalam pembuluh limfa 
  • Dapat menyebabkan penyakit elefantiasis atau kaki gajah 
Penjelasan Wuchereria bancrofti : Cacing jenis ini disebut dengan Filaria bancrofti (cacing filaria). Cacing yang menyebabkan penyakit kaki gajah (filariasis, elefantiasis), dengan tanda pembengkakan pada daerah kaki atau organ lain seperti skrotum. Terdapat banyak populasi cacing dalam saluran getah bening yang mengakibatkan penyumbatan di saluran kelenjar getah bening yang menimbulkan penyumbatan pada cairan getah bening terhadap suatu organ. 

5. Trichinella Spiralis 
  • Hidup dalam otot manusia 
  • Menyebabkan penyakit trikhinosis, yaitu kerusakan pada otot manusia
Penjelasan Trichinella Spiralis :  Trichinella spiralis bersifat parasit pada manusia dan hewan (tikus, anjing, dan babi).  Bagi yang terinfeksi cacing jenis ini dinamakan dengan trichinosis. Trichinella spiralis merupakan cacing dengan sistem pencernaan semurpuna. Sistem pernapasan secara defusi melalui permukaan tubuh. Alat ekskresi berupa nefridium sistem saraf tangga tali. 

C. Reproduksi Nemathelmintes (Cacing Gilig) 

Sistem reproduksi Nemathelmintes (cacing gilig) pada umumnya bereproduksi secara seksual yang bersifat gonokoris. Arti gonokoris adalah organ kelamin jantan dan betina terpisah dari individu yang berbeda.  Sedangkan pada fertilisasi, terjadi secara internal. Telur fertilisasi membentuk kista yang hidup di lingkungan yang tidak menguntungkan. Membentuk kista dengan tujuan untuk melindungi diri. 

D. Peranan Nemathelmintes (Cacing Gilig) 

Nemathelmintes terdiri dari dua macam ada yang bebas dan ada yang parasit. Bagi jenis nemathelmintes yang bebas berperan dalam tanah yang becek dan didasar perairan untuk menguraikan sampah-sampah organik. Sedangkan bagi nemathelmintes yang parasit manusia dan hewan dalam  tubuh inangnya dan memperoleh dengan menyerap nutrisi dan darah dari inangnya yang menyebabkan kerugian dengan menimbulkan penyakit ascariasis, filariasis, trichinosis, dan anemia.

Demikianlah artikel singkat mengenai Nemathelmintes, Ciri-Ciri, Klasifikasi, serta Peranannya. Semoga bermanfaat. Sekian dan terima kasih.

Pengertian Umum Mollusca, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi & Peranan

Moluska berasal dari bahasa latin: molluscus yang artinya lunak. Moluska adalah hewan triploblastik slomata yang bertubuh lunak. Mollusca hidup di laut, air tawar, payau, dan darat. Beberapa Mollusca memiliki cangkang. Filum Mollusca merupakan filum terbesar kedua setelah Artropoda.
Secara umum pengertian Mollusca adalah kelompok hewan yang bersifat tripoblastik slomata dan invertebrata yang bertubuh lunak dan multiseluler. Istilah Mollusca berasal dari bahasa Yunani dari kata molluscus yang berarti lunak. Mollusca termasuk dalam hewan yang lunak baik yang dengan cangkang ataupun tanpa cangkang. Seperti dari berbagai jenis kerang-kerangan, siput, kiton, dan cumi-cumi serta kerabatanya. Mollusca merupakan filum yang terbesar kedua dari kerajaan binatang (Animalia) setelah filum Arthropoda. Pada saat ini, diperkirakan terdapat 75 ribu jenis, dengan ditambah 35 ribu jenis yang dalam bentuk posil. Molluska hidup di air laut, air tawar, payau, dan darat. Habitat Mollusca dapat berada di palung benua laut sampai pegunungan yang tinggi, dan bahkan dapat ditemukan dengan mudah di sekitar rumah kita. Molluska dipelajari pada cabang zoologi yang disebut dengan malakologi (malacology). 

Ciri-Ciri Mollusca 
  • Memiliki ukuran dan tubuh yang bervariasi 
  • Mempunyai lunak dan tidak beruas-ruas
  • Merupakan tripoblastik selomata
  • Merupakan hewan invertebrata (tidak mempunyai tulang belakang) 
  • Hidup di air dan didarat
  • Mempunyai cincin syarat yang merupakan sistem syaraf
  • Organ ekskresi berupa nefridia
  • Mempunyai radula (lidah bergigi) 
  • Bersifat hewan heterotrof 
  • Berkembangbiak secara seksual 
  • Mollusca memiliki struktur tubuh yang simetri bilateral
  • Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mineral
  • Merupakan hewan hermafrodit yaitu mempunyai 2 kelamin (jantan dan betina) dalam satu tubuh. 
  • Tubuhnya terdiri atas kaki muskular, dengan kepala yang berkembang beragam menurut kelasnya. Kaki yang beradapatasi untuk bertahan di substrat, menggali dan membor substrat, berang atau melakukan pergerakan.
  • Struktur Tubuh Mollusca
Tubuh Mollusca mempunyai 3 truktur utama antara lain sebagai berikut... 
  • Kaki, adalah penjuluran bagian tubuh yang terdiri dari otot-otot. Kaki Mollusca berfungsi untuk bergerak, merayap, atau menggali. Sebagian jenis Mollusca kaki digantikan dengan tentakel yang berfungsi dalam menangkap mangsa. 
  • Massa Viseral, adalah bagian tubuh yang lunak tempat terdapatnya organ-organ tubuh. Massa yang dselubungi oleh jaringan tebal yang disebut dengan mantel. 
  • Mantel, adalah bagian yang menyelubungi dan melindungi massa viseral. Pada mantel terdapat rongga cairan yang merupakan tempat lubang insang, anus dan cairan hasil ekskresi. Mantel dapat mensekresikan komponen yang membentuk cangkang. 

Sistem Organ Mollusca 
1. Sistem Peredaran Darah Mollusca
Sistem peredaran darah Mollusca adalah sistem peredaran darah terbuka, kecuali pada kelas cephalopoda. Arti sistem peredaran darah terbuka adalah darah mengalir dari rongga terbuka pada tubuh dan tidak ada arteri atau vena utamanya yang dapat meningkatkan tekanan darah, sehingga tekanan darahnya lambat dan juga organ tergenang oleh darah. Sistem peredaran darahnya terdiri dari jantung dan pembuluh darah, jantung terdiri dari satu atau dua atrium dan satu ventrikel. 

2. Sistem Pencernaan Mollusca 
Sistem pencernaan Mollusca terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus dan anus. Pada jenis Mollusca tertentu, dibagian mulutnya terdapat organ seperti rahang dan lidah yang bergerigi yang dapat bergerak ke depan dan belakang. 

3. Sistem Saraf Mollusca 
Sistem saraf Mollusca terdiri dari cincin saraf yang mengelilingi esofagus dan serabut saraf lainnya dengan menyebar dari cincin tersebut untuk mempersarafi berbagai organ. 

4. Sistem Ekskresi Mollusca
Sistem ekskresi Mollusca adalah berupa Nefridia yang berperan mirip dengan ginjal, Nefridia juga mengeluarkan sisa metabolisme dalam bentuk cairan. 

5. Sistem Respirasi Mollusca
Sistem respirasi Mollusca ini berbeda-beda, jika hewan yang hidup di air maka yang berperan adalah insang, sedangkan yang hidup di darat melalui paru-paru namun juga dapat terjadi melalui pertukaran udara dengan menggunakan terdapat di mantel, sistem ini berfungsi mirip dengan paru-paru. 

Klasifikasi Mollusca
Molluska diklasifikasi berdasarkan bentuk struktur tubuhnya terbagi menjadi 5 kelompok antara lain sebagai berikut...

1. Kelas Amphineura
Amphineura adalah kelompok dengan cangkang berjumlah 8 yang tersusun dari atap rumah pada tubuhnya. Cangkang tersebut berbuat dari zat kapur. Hewan mempunyai tubuh simetri bilateral dengan tubuh seperti telur dan pipih. Hewan ini terdapat di laut dan biasanya menempel di bebatuan dan bernapas menggunakan insang. Sistem pencernaan berawal dari mulut dan berakhir dengan anus. Ia memiliki kaki berbentuk pipih, dan memiliki struktur lidah parut (Ranula) yang dilengkapi dengan struktur mulut di bagian kepala. Tidak memiliki tentakel dan tidak mempunyai mata. Anggotanya sekitar 700 spesies dan setiap larva hasil pembuahan secara seksual disebut trafoko.

2. Kelas Cephalopoda
Cephalopoda adalah kelompok dengan dua kaki di bagian kepalanya dan hewan yang tidak memiliki cangkang. Tubuhnya terdiri dari kepala, leher, dan badan. Bagian kepala relatif besar dan 2 buah mata dan terdapat 10 bagian memanjang pada bagian kepala, 8 diantaranya berfungsi sebagai lengan berukuran panjang yang disebut dengan tentakel. Hewan ini mempunyai rongga mantel yang ditutupi oleh mantel khas yang ada padanya. Habitatnya dilaut dan bernapas dengan insang, memiliki sistem pencernaan yang lengkap dengan sistem peredaran darah tertutup, dan fertilisasi terjadi di air laut. Cephalopoda dapat berubah warna denagn cepat karena mempunyai otot khusus dan zat kromatofora yang melakukan kombinasi perubahan warna tubuhnya. Pada umumnya melarikan diri dari mangsanya dengan menghasilkan sejenis cairan seperti tinta. Angggotanya dikenal adalah gurita dan cumi-cumi.

3. Kelas Gastropoda
Gastropoda merupakan kelompok yang memfungsikan perut sebagai alat gerak. Istilah Gastropoda berasal dan terdiri dari 2 kata yaitu gaster yang berarti perut dan Podos yang berarti kaki. Gastropoda menghasilkan lendir pada bagian perut yang berfungsi untuk melindungi dan mempermudah dalam bergerak. Gastropoda mempunyai cangkang dengan bentuk tubuh yang simetri bilateral. Di bagian kepala terdapat 2 buah tentakel yang berfungsi sebagai alat indra penglihatan dan penciuman. Gastropoda merupakan hewan hermafrodit (2 jenis alat kelamin dalam 1 tubuh), alat kelaminnya disebut Ovotestis yang menghasilkan sperma dan ovum. Sistem pernapasan Gastropoda adalah paru-paru atau insang yang terletak di dalam rongga mantel. Hewan ini memiliki mulut yang bergerigi dapat dikatakan penuh gigi hal ini disebut dengan radula. Gastropoda memakan tumbuhan, tetapi ada juga yang memangsa hewan lainnya. Sistem pencernaan Gastropoda lengkap dan sistem ekskresi hewan ini melalui nefridia yang bekerja seperti ginjal. Contoh hewan gastropoda adalah siput.

4. Kelas Scaphopoda
Scaphopoda merupakan kelompok hewan yang mempunyai cangkang dengan bentuk tajam yang mirip taring atau terompet. Habitat hewan ini terdapat di daerah berlumpur atau berpasir, dan hidup dengan menanamkan diri di daerah tersebut. Di bagian ujung cangkangnya terdapat lubang yang berfungsi untuk beradaptasi diri pada habitatnya. Scaphopoda mempunyai kaki kecil yang digunakan untuk bergerak, di bagian kepala terdapat beberapa tentakel dan tidak mempunyai insang. Contoh schopoda adalah dentalium.

5. Kelas Bivalvia/ Pelecypoda/ Lammaelibarachiata
Kelas ini adalah kelompok hewan mollusca yang mempunyai kaki pipih dan cangkang yang terdiri dari 3 lapisan. Macam-macam lapisan cangkangnya adalah sebagai berikut...
Periostrakum, yaitu lapisan paling luar yang terdiri dari zat kitin dengan fungsi sebagai pelindung tubuh. 
Prismatic, adalah lapisan tengah yang terdiri dari kristal CaCo3 
Nakreas, ialah lapisan paling akhir yang terdiri dari CaCo3 halus, yang berfungsi untuk menghasilkan sekret lapisan mutiara.
Kaki, hewan ini memiliki bentuk kaki mirip dengan katak yang pipih, dan bernapas dengan insang yang berlapis-lapis. Pelecypoda mempunyai alat keseimbangan yang disebut dengan statocis yang terletak dekat ganglion pedal. Reproduksi jenis hewan ini berlangsung secara seksual dan membentuk larva yang disebut dengan glosidium. Sistem peredaran darahnya merupakan sistem peredaran darah tertutup. Anggotanya sekitar 300 spesies. 
Reproduksi Mollusca

Mollusca merupakan hewan hermaprodit, yaitu memiliki alat kelamin jantan dan betina dalam satu individu (berumah satu), tetapi ada juga yang alat kelaminnya terpisah (berumah dua). Oleh sebab itu, cara reproduksinya dengan cara fertilisasi internal. 
Peranan Mollusca

Mollusca sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, banyak jenis mollusca digunakan dalam berbagai hal. Macam-macam kegunaan mollusca adalah sebagai berikut.
  • Sebagai bahan makanan (cumi-cumi, sotong, kerang)
  • Sebagai perhiasan (kerang dan tiram)
  • Serbuk cangkang kerang laut berpotensi sebagai obat maag


Peranan mollusca bagi Manusia
Moluska telah penting untuk manusia sepanjang sejarah. Kerang mereka telah digunakan untuk alat dan sebagai perhiasan, banyak yang dianggap indah dan tinggi nilainya. Beberapa kelompok kuno menggunakan kerang molusca sebagai bentuk mata uang. Sepia, pewarna artis, terbuat dari tinta cumi-cumi dari, Cephalopoda. Moluska telah lama menjadi pokok dari makanan manusia di seluruh dunia, khususnya gastropoda dan cephalopoda seperti kerang, remis, kerang, tiram dan cumi-cumi.

Demikianlah artikel mengenai Mollusca. Semoga bermanfaat bagi kita semua. sekian dan terima kasih.

Pustaka : 
Purnama S, Sinta. Zakrinal. 2009. Jago BIOLOGI SMA. Jakarta : Media Pusindo.
Karmana, Oman. 2007. Cerdas Belajar BIOLOGI. Bandung : GRAFINDO Media Pratama.
Sasika Novel, Sinta. 2012. Superlengkap BIOLOGI SMA. Jakarta : GagasMedia
Susilowarno, Gunawan, dkk. 2008. BIOLOGI SMA / MA Kelas X. Grasindo.
Widayati, S., S. N. Rochmah dan Zubedi. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 290.

Minggu, 13 November 2016

Pengertian Umum Coelenterata serta Ciri-Ciri dan Klasifikasi Coelenterata

Secara umum Coelenterata (Cnidaria) adalah hewan invertebrata yang mempunyai rongga dengan bentuk tubuh seperti tabung dan mulut yang dikelilingi oleh tentakel.  Pada saat berenang, mulut coelenterata menghadap ke dasar laut. Tubuh Coelenterata (hewan berongga) adalah terdiri atas jaringan luar (eksoderm) dan jaringan dalam (endoderm) serta sistem otot yang membujur dan menyilang (mesoglea). Istilah Coelenterata berasal dari bahasa Yunani dari kata Coeles yang berarti rongga dan interon yang berarti usus. Funggsi rongga tubuh pada Coelenterata adalah sebagai alat pencernaan (gastrovaskuler).

Coelenterata lebih dikenal dengan sebutan Cnidaria. Istilah Cnidaria berasal dari bahasa Yunan dari kata cnida yang berarti penyengat karena sesuai dengan namanya cnidaria yang memiliki sel penyengat. Sel penyengat terdapat pada tentakel yang ada disekitar mulut. Contoh Coelenterata (Hewan berongga) adalah ubur-ubur, hydra, dan anemon laut.

Struktur Tubuh Coelenterata
Coelenterata memiliki bentuk tubuh simetri radial, yaitu bagian yang sama didistribusikan secara merata dalam susunan melinkar dari poros tengah. Hewan ini tidak memiliki kepala dan segmen tubuh. Pada bagian atas tubuhnya terdapat tulang mulut (ostium) yang dikelilingi oleh tentakel. Tentankel ini berbentuk seperti lengan dan jumlahnya tergantung pada spesiesnya. Pada permukaan tentakel terdapat kapsul knidoblas yang beracun, di dalamnya terdapat sel nematokis yang menyengat dan beracun. Tentakel memiliki fungsi untuk :

  • Alat penangkap mangsa
  • Pertahanan Tubuh
  • Alat gerak

Tubuh Colenterata Polip (terikat pada tempat) memiliki bagian kaki untuk menempel pada tempatnya, sedangkan yang bersifat medusa (tidak terikat) tidak memiliki kaki.
Pada Tubuh Coelenterata terdapat dua lapisan, yaitu lapisan luar (Ektoderm) dan Lapisan Dalam (endoderm), lapisan luar disebut epidermis, dan lapisan dalam disebut Gastrodermis, diantara kedua lapisan ini terdapat rongga yang disebut Mesoglea.

Lapisan luar (Ektoderm) atau epidermis berfungsi untuk melindungi tubuh dari bahaya lingkungan, sedangkan lapisan dalam berperan dalam proses pencernaan. Sel-sel pada lapisan dalam (endoderm) atau Gastroendermis berbatasan sistem pencernaan berbentuk seperti kantong yang disebut Gastrosol. Makanan yang ditangkap oleh tentakel akan dibawa masuk ke gastrosol, kemudian makanan tersebut akan dicerna dengan bantuan enzim yang dikeluarkan oleh sel-sel di gastroendermis. Pencernaan yang berlangsung di Gastrosol disebut Pencernaan Ekstraseluler.

Hasil makanan yang telah dicerna oleh gastrosol kemudian akan diserap oleh sel-sel gastroendermis untuk kemudian dicerna lebih lanjut. Setelah makanan selesai dicerna, sari dari makanan tersebut akan dibawa ke seluruh tubuh melalui proses difusi (yaitu pertukaran zat dari konsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah). Pertukaran oksigen dan karbon dioksida juga terjadi melalui proses difusi.

Sistem Organ Coelenterata (Cnidaria)
Sistem Pencernaan, seperti pejelasan di atas, sistem pencernaan berawal dari tentakel yang menangkap mangsa, kemudian akan memasukannya ke dalam gastrosol, proses pencernaan dalam gastrosol disebut pencernaan ekstraseluler, selanjutnya makanan diserap oleh sel Gastrodermis, dicerna kembali dan sari makanan akan didistribusikan ke seluruh tubuh dengan cara difusi (perpindahan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah). Sisa makanan akan dimuntahkan kembali dari tempat masuknya, karena hewan ini tidak memiliki anus.
Sistem Pernapasan (Respirasi), pertukaran oksigen dan karbondioksida terjadi melalui proses difusi (perpindahan zat dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah). Proses ini dilakukan dengan memanfaatkan bagian kulit luar yang bersentuhan langsung dengan air yang mengandung oksigen, pada lapisan gastroendermis juga terdapat struktur yang berfungsi membantu terlaksananya proses respirasi coelentera, struktur ini disebut sifinoglia.
Sistem Reproduksi, Coelenterata dapat berkembangbiak dengan cara seksual dan aseksual. Reproduksi seksual terjadi melalui pertemuan ovum dan sperma, reproduksi seksual dilakukan oleh seluruh Coelenterata dengan sifat medusa (bebas), dan beberapa coelenterata yang bersifat polip (tidak berpindah tempat). Sedangkan Reproduksi aseksual terjadi dengan pembentukan tunas yang menempel pada bagian kaki, dan hanya dilakukan oleh coelenterata yang bersifat polip (tidak berpindah tempat).
Sistem Persarafan, sistem persarafan sederhana berbentuk jala yang berfungsi untuk menanggapi rangsangan dan mengatur gerakan. Sistem saraf diatur pada bagian mesoglea.

A. Ciri-Ciri Coelenterata 

Coelenterata memiliki ciri khas dengan karasteristik dari hewan seluruh hewan coelenterata. Ciri-ciri coelenterata umum adalah sebagai berikut...
  • Multiseluler, dan radial simetris (memotong bidang melalui pusat menciptakan segmen identik, mereka memiliki bagian atas dan bawah tapi tidak ada sisi) 
  • Merupakan hewan invertebrata. 
  • Memiliki bentuk seperti tabung
  • Dikelilingi tentakel di sekitar mulut
  • Lapisan tubuh coelenterata terdri dari jaringan luar (eksoderm), jaringan dalam (endoderm), serta sistem otot yang membujur dan menyilang (mesoglea)
  • Memiliki knidoblast, yaitu sel eksoderm yang berisi racun yang berduri disebut dengan nematocyt. 
  • Hidup di air tawar, air laut, secara solider (melekat pada dasar perairan) dan berkoloni. 
  • Memiliki sel penyengat (nematosis) 
  • Merupakan hewan karnivora (memakan invertebrata kecil)
  • Tidak memiliki organ atau sistem organ
  • Tidak memiliki otak, namun hanya impuls saraf yang berjalan melalui tubuh mereka dan dapat mendeteki sinyal di lingkungannya. 
  • Sistem pencernaan coelenterata : di eksoderm terdapat tentakel berbentuk gelembung disebut Hipnotoxin yang memiliki kait-kait dari benang. Jika menangkap mangsa, tentakel menarik makanan ke arah mulut dan mendorongnya ke dalam rongga tubuh. Makanan dicerna oleh enzim yang akan beredar ke seluruh rongga tubuh dan kemudian diserap oleh endoderm. Sistem pencernaan coelenterata disebut dengan Gastrovaskuler. 
  • Sistem pernapasan adalah sistem saraf difus (baur). 
  • Coelenterata memiliki alat gerak yang berupa tentakel 
Coelenterata (Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, & Peranan)
"Ubur-Ubur"
B. Klasifikasi Coelenterata (Cnidaria) 
Coelenterata (Cnidaria) memiliki sekitar 10.000 spesies yang telah diidentifikasi. Coelenterata terbagi dalam beberapa kelas yaitu sebagai berikut...

1. Hydrozoa: Hydrozoa berasal dari bahasa yunani, dari kata hydro yang berarti air, dan zoon yang berarti hewan. Hydrozoa merupakan hewan yang sebagian besar hidup di laut dan terdapat sebagian dari spesiesnya hidup di air tawar. Hydrzoa hidup sebagai polip, medusa, atau keduanya. Gastrodermis Hydrozoa tidak mengandung nematosista.

Polip hidup secara soliter atau berkoloni. Pada saat polip soliter hydra membentuk tunas yang telah memiliki mulut dan tentakel yang akan lepas dari induknya. Namun pada polik yang berkoloni seperti Obelia, tunas-tunas tetap menempel pada induknya dan saling berhubungan, disebut dengan koloni hidroid. Koloni hidroid menetap pada suatu tempat dengan hidroriza, yaitu percabangan horisontal (mirip akar) yang tertanam di dalam substrak.

Hydrozoa mempunyai dua macam alat indra, yaitu oseli sebagai pengindra cahaya dan statosista sebagai alat keseimbangan. Sebagian medusa menunjukkan gerak fototaksis negatif (menjauhi sinar), namun ada juga yang fototaksis positif (mendekati sinar). Contohnya Hydrozoa adalah Obelia, Hydra, dan Physalia.

Kesimpulan, Ciri-Ciri Hydrozoa adalah sebagai berikut...
  • Hidup di air tawar atau air laut 
  • Hidup secara koloni dan soliter
  • Memiliki bentuk seperti silinder dan dapat bergerak di bebatuan dalam menangkap makanan. 
  • Berkembangbiak secara aseksual dan seksual 
2. Scyphozoa: Istilah Scyphozoa berasal dari bahasa Yunani, dari kata skyphos yang berarti mangkuk, dan zoon yang berarti hewan. Scyphozoa merupakan hewan yang hidup di laut dan sebagai ubur-ubur sejati, karena medusa memiliki bentuk dominan dalam siklus hidupnya. Umumnya medusa berenang secara bebas, dengan membentuk seperti payung dengan ukuran diamater sekitar 2-40 cm, sampai ada juga yang mencapai 2 m. Medua memiliki warna yang menarik, misalnya jingga, kecoklatan, kesumba. Ordo Stauromedusae (Lucernariida) mempunyai medua yang bertangkai pada bagian aboral dan sesil atau menempel pada ganggang dan juga benda lainnya. Terdapat Scyphozoa tidak mepunyai bentuk polip, seperti atolla, dan pelagia. Namun terdapat juga yang memiliki benuk polik, tetapi dengan ukuran kecil berupa skifistoma. contohnya pada aurelia. Scyphozoa umumnya diesis dan gonad terdapat di gastrodermis. Sel telur atau sperma masuk ke dalam rongga gastrovaskuler dan dikeluarkan melalui mulut. Fertilisasi dapat terjadi secara eksternal di air luat atau di koral. Contoh Scyphozoa adalah Aurlia, Cyanea, Perphylla Chrysaora, dan Rhizostoma.

Kesimpulan, Ciri-Ciri Scyphozoa adalah sebagai berikut...
  • Memiliki ukuran yang besar dan terdapat banyak di pantai seperti ubur-ubur dan hidup di laut
  • Memiliki saluran bercabang sebagai alat pencernaan
  • Pada bagian tepi dikelilingi oleh tentakel 
  • Pada sekitar mulut, terdapat empat lengan dengan terdapat nematokist yang berfungsi melemahkan mangsa. 
  • Sistem saraf yang terbentuk anyaman
3. Anthozoa: Istilah anthozoa berasal dari bahasa Yunani, dari kata anthos yang berarti bunga, dan zoon yang berarti hewan. Anthozoa merupakan hewan laut yang memiliki bentuk mirip bunga. Anthozoa hidup sebagai polip soliter atau berkoloni dan tidak mempunyai bentuk medusa. Terdapat anthozoa yang membentuk rangka dalam atau rangka luar dari zat kapur, namun ada juga yang tidak membentuk rangka. Rongga gastrovaskuler pada Anthozoa bersekat-sekat dan mengandung nematosista. Gonat ada di gastrodermis. Anthozoa memiliki 6.100 spesies diantaranya sebagai berikut...
  • Metridium dan Edwardisia, merayap dengan pedal mirip dengan kaki 
  • Acropor, Fungia, Astrangia, mempunyi rangkai luar dari zat kapur yang disebut dengan karang batu. 
  • Cerianthus,  polip dengan bentuk mirip anemon panjang yang bertentakel banyak dengan dibungkus oleh selubung dari lendir dan pasir yang mengeras. 
  • Antipathes, koral hitam, rangka tersusun dari zat tanduk, dan memiliki bentuk seperti ranting tumbuhan yang bercabang-cabang dengan warna hitama
Kesimpulan,  Ciri-Ciri Anthozoa adalah sebagai berikut....
  • Memiliki bentuk yang menyerupai bunga, mempunyai warna yang beragam 
  • Mempunyai tentakel dengan jumlah yang banyak dan berkelipatan 8 
  • Hewan yang hidup air laut yang jernih
  • Tidak memiliki bentuk medusa dan ada jua yang berbentuk polip namun sangat langka
4. Cubozoa: Dulu, Cobozoa terdapat dalam golongan Scyphozoa, namun setelah ditemukan perbedaan yang mendasar. Kemudian dijadikan kelas tersendiri. Perbedaan tersebut adalah Cubozoa mengalami metamorfosis lengkap dari polip hingga ke medusa payung (ytubuh) berbentuk kotak, dan memiliki lensa mata yang kompleks. Cubozoa merupakan ubur-ubur sejati. Medua memiliki bentuk lonceng dengan empat sisi yang datar, sehingga menyerupai bentuk kubus. Memiliki tinggi lonceng mencapai 17 cm dengan jumlah tentakel 4 buah atau empat rumpun yang panjangnya mencapai 2 m. Cubozoa dapat berenang cepat secara horisontal dengan bagian aboral sebagai anteriornya. Habitat Cubozoa di laut tropis dan subtropis dengan makanan utamanya adalah ikan. Sebagian cubozoa berdampak buruk bagi perenang karena sengatan nematosistanya dapat menyebabkan luka yang sulit disembukan, sampai menyebabkan kematian dalam waktu 3-20 menit. Contohnya pada Chironex fleckeri (sea waspas) di perairan Indo-Pasifik.

Kesimpulan, Ciri-Ciri Cubozoa adalah sebagai berikut...
  • Berbentuk polik dan juga medusa payung, 
  • Memiliki bentuk kotak dan lensa mata yang kompleks. 
  • Mempunyai sis datar yang menyerupai bentuk kubus. 
  • Tinggi lonceng sekitar 17 cm dengan 4 tentakel yang panjang mencapai 2 m. 
  • Berenang secara horisontal.  

Reproduksi Coelenterata  

Cara reproduksi coelentera (cnidaria) adalah dengan cara vegetatif dan generatif. Vegetatif adalah membentuk tunas dan polip. Sedangkan secara generatif adalah persamaan sel telur dan sel jantan pada bagian medusa.

Coelenterata (Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, & Peranan)


Peranan Coelenterata

Terdapat beberapa peranan coelentara (cnidaria) baik yang bermanfaat atau yang mengutungkan maupun yang merugikan bagi kehidupan manusia antara lain sebagai berikut...
  • Sebagai bahan makanan. contohnya pada ubur-ubur, anemon laut/mawar laut
  • Sebagai hiasan di bawah laut atau akuarium air laut
  • Dapat menarik wisatawan dan pengunjang pada wisata laut menyelem jika memiliki terumbu karang yang bagus dan eksotik. Contohnya taman laut bunaken. 
  • Terumbu karang berfungsi sebagai tempat perkembangbiakan ikan-ikan laut dan tempat berlindung satwa laut lainnya
  • Sebagai pelindung pantai dari hantaman gelombang laut
  • Dapat digunakan sebagai perhiasan seperti akar bahar dan koral 
  • Sebagai bahan dapur seperti batu karang
  • Sebagai taman laut untuk rekreasi
Nah itulah pembahasan pada postingan kali tentang tema Coelenterata (Cnidaria). Semoga artikelnya dapat bermanfaat.

Kamis, 10 November 2016

Pengertian Darah Secara Umum Serta Fungsi Darah Manusia

Darah berasal dari bahasa yunani yakni hemo, hemato dan haima yang berarti darah.Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga berfungsi sebagai pertahanan tubuh manusia terhadap virus atau bakteri.
Secara umum Darah memiliki pengertian sebagai cairan pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut berbagai bahan-bahan kimia dari hasil metabolisme, dan sebagai pertahanan tubuh dari virus atau bakteri. Dalam ilmu medis, darah dimulai dari kata hemo atau hemato yang berasal dari bahasa Yunani yaitu haima yang berarti darah. 
Darah manusia adalah cairan di dalam tubuh yang berfungsi untuk mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.
Darah merupakan salah satu komponen sistem transport yang sangat vital keberadaannya. Fungsi vital darah di dalam tubuh antara lain sebagai pengangkut zat-zat kimia seperti hormon, pengangkut zat buangan hasil metabolisme tubuh, dan pengangkut oksigen dan karbondioksida. Selain itu, komponen darah seperti trombosit dan plasma darah memiliki peran penting sebagai pertahanan pertama dari serangan penyakit yang masuk ke dalam tubuh.
Manusia mempunyai sistem peredaran darah tertutup yang artinya darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Kemudian jatung memompo darah menuju ke paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme yang berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh melalui saluran pembuluh darah aorta. Darah mengangkut oksigen ke seluruh tubuh oleh saluran halus darah yang disebut dengan pembuluh kapiler. Darah kembali ke jantung oleh pembuluh darah vena cava superior da vena cava inferior.


Saat kita melihat darah dengan mata kasar maka kita akan melihat darah sebagai cairan seperti air yang berwarna merah. sebenarnya didalam darah terdapat beberapa komponen dan darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah, angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau volume sel darah merah yang dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah.

1. Korpuskula darah terdiri dari:
Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%), Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan golongan darah. Orang yang kekurangan eritrosit akan menderita penyakit anemia.
Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%), Trombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah.
Sel darah putih atau leukosit (0,2%), Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap.

2. Susunan Darah. serum darah atau plasma terdiri atas:
Air: 91,0%
Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen)
Mineral: 0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, , kalium dan zat besi,nitrogen, dll)
Garam

3. Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung :
albumin
bahan pembeku darah
immunoglobin (antibodi)
hormon
berbagai jenis protein
berbagai jenis garam

Fungsi Darah Untuk Tubuh
Darah memiliki banyak fungsi untuk tubuh kita antara lain yaitu:
1. Sebagai Zat Pengangkut
Fungsi vital darah di dalam tubuh antara lain sebagai pengangkut zat-zat kimia seperti hormon, pengangkut zat buangan hasil metabolisme tubuh, dan pengangkut oksigen dan karbondioksida. Selain itu, komponen darah seperti trombosit dan plasma darah memiliki peran penting sebagai pertahanan pertama dari serangan penyakit yang masuk ke dalam tubuh.
2. Mengangkut Oksigen
Darah manusia adalah cairan di dalam tubuh yangberfungsi untuk mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh.
3. Menjaga Sistem Kekebalan Tubuh
Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.
4. Mengangkat karbondioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru.
5. Menyebarkan panas ke seluruh tubuh.
6. Penutup luka melalui keping-keping darah
7. Dapat memelihara keseimbangan asam bada dalam tubuh
8. Terkandung bahan penyusun sistem imun dengan tujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit
9. Sebagai pengedar hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) oleh plasma darah
10. Sebagai penyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi 

Demikianlah artikel sederhana mengenai Pengertian Darah serta Fungsinya. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. sekian dan terima kasih. 

Minggu, 06 November 2016

Macam-Macam Cara Perkembangbiakan Vegetatif

Perkembangbiakan/reproduksi secara vegetatif memiliki berbagai macam atau jenis-jenis cara dalam perkembangbiakan vegetatif. Sebelum membahas berbagai cara perkembangbiakan vegetatif, mari kita membahas pertama-tama yakni pengertian perkembangbiakan vegetatif. Pengertian perkembangbiakan vegetatif adalah terbentuknya individu baru tanpa melalui peleburan sel sperma dan ovum. Individu keturunannya akan memiliki sifat yang sama persis dengan induknya. Perkembangbiakan vegetatif ini dilakukan oleh hewan avertebrata, misalnya hewan kantong (coelenterata), cacing (vermes), dan hewan berkulit duri (Echinodermata). Macam-macam cara perkembangbiakan secara vegetatif antara lain sebagai berikut.
Perkembangbiakan vegetatif adalah perkembangbiakan tanpa didahului dengan peleburan sel kelamin. Perkembangbikan vegetatif dibedakan menjadi dua yakni vegetatif alami dan buatan.

1. Perkembangbikan Vegetatif Alami
Perkembangbikan vegetatif alami dilakukan dengan cara atau alat sebagai berikut :
a. Spora
Spora adalah satu atau beberapa sel (bisa haploid ataupun diploid) yang terbungkus oleh lapisan pelindung. Sel ini dorman dan hanya tumbuh pada lingkungan yang memenuhi persyaratan tertentu, yang khas bagi setiap spesies. Fungsi spora sebagai alat persebaran (dispersi) mirip dengan biji, meskipun berbeda jika ditinjau dari segi anatomi dan evolusi.
Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan spora :

  • tumbuhan paku
  • lumut
  • jamur 

b. Tunas
Tunas adalah bagian tumbuhan yang baru tumbuh dari kecambah atau kuncup yang berada di atas permukaan tanah/media. Tunas dapat terdiri dari batang, ditambah dengan daun muda, calon bunga, atau calon buah. Dalam peristilahan fisiologi tumbuhan, tunas juga berarti semua bagian tumbuhan yang bukan akar, yaitu bagian tumbuhan yang berkecenderungan memiliki geotropisme negatif (atau heliotropisme positif).
Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan tunas :

  • tumbuhan pisang
  • bambu
  • tebu 


c. Tunas Adventif
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh dari bagian-bagian tertentu misalnya tunas yang tumbuh pada akar atau daunnya
Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan tunas adventif :

  • cocor bebek
  • cemara
  • sukun 

d. Umbi Batang
Umbi batang( tuber cauligenum) adalah  umbi yang terbentuk dari batang atau struktur modifikasi batang, seperti geragih (stolo) atau rimpang (rhizoma). Umbi batang mampu memunculkan tunas maupun akar, sehingga kerap kali dijadikan bahan perbanyakan vegetatif oleh manusia. Umbi batang dihasilkan oleh beberapa spesies Solanaceae (yang paling dikenal adalah umbi kentang) dan Asteraceae (seperti umbi dahlia dan topinambur).
Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan umbi batang:

  • gadung
  • ubi jalar
  • kentang
  • gembili  
  • bengkuang

e. Umbi Lapis
Umbi lapis (bulbus) merupakan sejenis umbi yang terbentuk dari tumpukan (pangkal) daun yang tersusun rapat dalam format roset. Umbi lapis dipandang berbeda dari umbi yang lainnya karena tidak mengakumulasi karbohidrat dalam bentuk polisakarida. Pembesaran terjadi karena berkumpulnya cairan di sel-selnya.
Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan umbi lapis:

  • tulip
  • bawang merah/brambang
  • bawang putih  
  • bawang bombay
  • bunga bakung

f. Akar Tinggal ( Rhizoma )
Dalam botani, rimpang atau rizoma (bahasa Latin: rhizoma) adalah modifikasi batang tumbuhan yang tumbuhnya menjalar di bawah permukaan tanah dan dapat menghasilkan tunas dan akar baru dari ruas-ruasnya. Suku temu-temuan (Zingiberaceae) dan paku-pakuan (Pteridophyta) merupakan contoh yang biasa dipakai untuk kelompok tumbuhan yang memiliki organ ini.
Rizoma biasanya memiliki fungsi tambahan selain fungsi pokok seperti batang. Yang paling umum adalah menjadi tempat penyimpanan produk metabolisme (metabolit) tertentu. Rimpang menyimpan banyak minyak atsiri dan alkaloid yang berkhasiat pengobatan. Rizoma yang membesar dan menjadi penyimpanan cadangan makanan (biasanya dalam bentuk pati) dinamakan tuber (umbi batang).
Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan akar tinggal:

  • lengkuas
  • jahe
  • kunyit 

g. Geragih
Geragih atau stolon adalah modifikasi batang yang tumbuh menyamping dan di ruas-ruasnya tumbuh bakal tanaman baru. Geragih adalah cabang batang yang memiliki perubahan bentuk dan penambahan fungsi. Geragih biasanya berbuku-buku dan beruas-ruas. Dari ruas-ruas ini akan muncul tunas-tunas yang dapat menjadi tanaman baru. Setelah beberapa waktu tanaman ini tumbuh memanjang dan menjauhi induknya lalu membengkok ke atas membentuk individu baru. Dengan demikian, geragih merupakan alat sintasan bagi spesies untuk mempertahankan kelestariannya.
Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan geragih:

  • pegagan
  • rumput teki
  • strawberry
  • eceng gondok

2. Perkembangbikan Vegetatif Buatan
Perkembangbiakan vegetatif buatan menggunaan cara-cara sebagai berikut :

a. Penyetekan
Perkembangbiakan dengan setek dilakukan dengan cara menanam bagian tertentu tumbuhan tanpa menunggu tumbuhnya akar baru lebih dahulu. Dibandingkan cara perkembangbiakan vegetatif buatan lainnya, cara setek adalah cara termudah. Pembiakan tanaman dengan setek ada yang menggunakan batang (kayu) disebut setek batang, dan ada juga yang menggunakan daun disebut setek daun.
Di bawah ini adalah 10+ contoh tumbuhan yang bisa berkembangbiak/dikembangbiakan dengan stek batang:

  • singkong
  • mawar
  • tebu
  • bougenville
  • ketela rambat
  • tumbuhan daun afrika
  • cempaka
  • beringin
  • bambu
  • katu/katuk
  • cakra cikri 
  • sirih

Contoh tumbuhan yang bisa berkembangbiak dengan stek daun:
cocor bebek/tiba urip
tumbuhan lidah mertua

b. Perundukan
Perkembangbiakan dengan runduk/merunduk dilakukan dengan cara membengkokkan cabang tanaman hingga ke tanah lalu memendam cabang tanaman tersebut dengan tanah.
Contoh tanaman yang dapat dikembangbiakkan dengan runduk:

  • stroberi
  • anggur.
  • alamanda
  • apel
  • melati

c. Pencangkokan
Mencangkok adalah membuat cabang batang tanaman menjadi berakar. Dilakukan pada tanaman buah-buahan dikotil dan berkayu
Contoh tanaman yang dapat dikembangbiakkan dengan cara mencangkok:

  • mangga
  • sawo
  • jambu air
  • jambu biji
  • jeruk
  • kedondong
  • rambutan 

d. Penyambungan
Menyambung atau mengenten adalah menggabungkan batang bawah dan batang atas dua tanaman yang sejenis. Tujuan menyambung adalah menggabungkan sifat-sifat unggul dari dua tanaman sehingga diperoleh satu tanaman yang memiliki sifat-sifat unggul.
Contoh tanaman yang dapat disambung:

  • durian
  • mangga
  • kopi 

e. Okulasi
Okulasi adalah salah satu cara meningkatkan mutu tumbuhan dengan cara menempelkan sepotong kulit pohon yg bermata tunas dari batang atas pada suatu irisan dari kulit pohon lain dari batang bawah sehingga tumbuh bersatu menjadi tanaman yang baru.

  • Okulasi merupakan teknik pembiakan tanaman secara vegetatif dengan cara menempelkan mata tunas dari suatu tanaman kepada tanaman.
  • Okulasi bertujuan untuk menggabungkan sifat yang baik dari masing-masing tanaman yang diokulasi sehingga mendapatkan varietas tumbuhan yang baik.


Macam-Macam Cara Perkembangbiakan Vegetatif

Macam-macam cara perkembangbiakan vegetatig dengan pembentukan kuncup, pemutusan tubuh (fragmentasi), dan partenogenesis antara lain sebagai berikut.

a. Pembentukan Kuncup
Contoh hewan yang berkembnag biak dengan membentuk kuncup adalah Hydra. Pada bagian kaki hewan kantong ini tumbuh kuncup. Semakin lama, kuncup itu semakin membesar. Kemudian tumbuh tentakel yang mengelilingi mulutnya. Jika kuncup yang terbentuk banyak, maka akan terbentuk koloni. Individu yang terbentuk itu dapat melepaskan diri dari induknya dan hidup bebas. Contoh hewan lain yang dapat membentuk kuncup adalah anemon laut. Anemon laut banyak dipelihara di akuarium. Bentuknya mirip bunga mawar sehingga disebut juga mawar laut. 

b. Fragmentasi (Pemutusan Tubuh)
Fragmentasi adalah cara perkembangbiakan dengan pemutusan bagian tubuh. Fragmentasi dilakukan oleh hewan acertebrata, misalnya cacing pipih yaitu Planaria. Planaria yang banyak dijumpai di air tawa yang jernih dan berarus tenang dapat memutuskan tubuhnyam menjadi beberapa bagian. Tiap potongan tubuhnya kemudian dapat tumbuh menjadi individu baru. 

c. Partenogenesis
Beberapa dari hewan dapat melakukan perkembangbiakan dengan cara partenogenesis. Partenogenesis adalah terbentuknya individu baru dari ovum tanpa melalui pembuahan (fertilisasi). Umumnya hewan melakukan partenogenesis hanya pada waktu tertentu. Contoh hewan yang melakukan partenogenesis adalah kutu daun. Kutu daun akan berpartenogenesis pada saat tersedia banyak makanan di lingkungannya. Contoh lain adalah Curtaceae, kadal padang pasir, dan belalang jambu. 

Kesimpulan : Perkembangbiakan Vegetatif pada Hewan meliputi : 
  • Pembentukan kuncup contohnya Hydra
  • Fragmentasi contohnya planaria
  • Partenogenesis contohnya kutu daun
Macam-Macam Cara Perkembangbiakan Vegetatif
Kutu Daun
Sekian artikel tentang Macam-Macam Cara Perkembangbiakan Vegetatif semoga bermanfaat 

Fungsi dan Ciri-Ciri dari Jenis-Jenis Sel Darah Putih (Leukosit)

Darah merupakan cairan yang sangat penting bagi tubuh manusia, yakni darah berfungsi untuk mengedarkan dan membawa nutrisi dan oksigen ke semua sel dan jaringan didalam tubuh kita, dan pada saat yang sama menghilangkan bahan limbah dan karbondioksida. namun tidak hanya itu darah juga mempunyai peranan penting dalam mencegah penyakit dan infeksi yang menyerang tubuh kita. Darah terdiri dari beberapa komponen yaitu Sel Darah Putih, Sel Darah Merah dan banyak sel-sel lainya yang membentuk sel darah. Dan dalam kesempatan kali ini kita akan membahas tentang pengertian dan fungsi sel darah putih ini dalam tubuh kita.

Pengertian Sel Darah Putih
ilustrasi sel darah putih

Pengertian Sel Darah Putih
Sel Darah Putih atau lebih dikenal dengan nama leukosit ini adalah sel yang membentuk komponen darah. sel darah putih memiliki fungsi yang sangat penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh kita, Leukosit mempunyai ciri yang khas yaitu dia tidak berwarna dan dapat bergerak secara amoebeid, dan juga dapat menembus dinding kapiler/diapedesis. selain itu di dalam tubuh manusia,sel darah putih ini tidak berasosiasi secara ketat dengan organ atau jaringan tertentu, mereka bekerja secara independen seperti organisme sel tunggal. Leukosit mampu bergerak secara bebas dan berinteraksi dan menangkap serpihan seluler, partikel asing, atau mikroorganisme penyusup. karena itu sel Darah

Tubuh kita memang sangat membutuh kan sel darah putih untuk membantu menjaga sistem kekebalan tubuh kita namun jika jumlah sel darah putih didalam tubuh kita melebihi batas kenormalan itu juga tidak baik untuk tubuh kita. jumlah sel darah putih normal pada tubuh kita yaitu sekitar 6000 sampai 10000 namun rata-rata jumlah sel darah putih pada orang sehat sekitar 8000 sel darah putih.  Namun dalam kasus penyakit leukemia, jumlahnya dapat meningkat hingga 50000 sel darah putih per tetes.

Didalam tubuh kita sel darah putih ini memiliki lima jenis, lima jenis sel darah putih ini yaitu neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil dan basofil. dan masing- masing jenis sel darah putih ini

memiliki fungsi yang berbeda dalam tubuh kita, dan pada orang normal, jumlah liam jenis sel darah putih berkisar antara:
Neutrofil: 3150-6200
 Limfosit: 1500 hingga 3000
 Monosit: 300 sampai 500
Eosinofil: 50 sampai 250
 Basofil: 15 sampai 50, per mikro liter darah.
Leukosit ini memeang sangat penting bagi tubuh namun jika diantara lima jenis sel darah putih ini mengalami penigkatan kita harus waspada karena jika jenis del darah ini meningkat ia tidak lagi berfungsi untuk kekebaln tubuh kita namun bisa menyebabkan penyakit. misalnya yaitu jika jumlah neutrofil tinggi akan menunjukkan infeksi, kanker atau stres fisik. Ssementara jumlah limfosit yang tinggi akan menunjukkan AIDS. Jumlah monosit dan eosinofil tinggi biasanya menunjukkan infeksi bakteri.


Fungsi dan Ciri-Ciri dari Jenis-Jenis Sel Darah Putih (Leukosit)

a. Monosit
(Pengertian, Fungsi, dan Ciri-Ciri Monosit). Monosit adalah sel darah putih yang berjumlah 1-3% dalam tubuh kita yang merupakan baris kedua pertahanan tubuh kita terhadap infeksi bakteri dan benda asing. Monosit adalah bagian dari kelompok sistem kekebalan tubuh kita yang tidak mempunyai butiran halus dalam sel (granula). Dalam melawan infeksi bakteri dan benda asing, monosit dapat melawan walaupun ukuran bakteri dan benda asing lebih besar dengan memakannya. 

Monosit beredar dalam darah sekitar 300-500 mikroliter darah yang diproduksi didalam sumsum tulang manusia dan menyerbar keseluruh tubuh dalam 3 hari dengan masuk ke jaringan tubuh tertentu yang mengalami pematangan menjadi makrofag yang berfungsi sebagai kekebalan tubuh. Peningkatan jumlah monosit disebut dengan monositosis, yang dapat dijumpai pada penyakit seperti parotitis, herpes zoster, mononucleosis, infeksiosa, toksoplasmosis, hemolitik, arthrithis, dan masih banyak lagi.

1). Fungsi Monosit
  • Menghancurkan sel-sel asing 
  • Mengangkat jaringan yang telah mati
  • Membunuh sel-sel kanker
  • Pembersih dari fagositosis yang dilakukan neutrofil
  • Meransang jenis sel darah putih yang lain dalam melindungi tubuh
  • Menunjukkan perubahan dalam kesehatan pasien dengan banyak sedikitnya monosit dalam tubuh. 
2). Ciri-Ciri Monosit
  • Berjumlah 1-10% dalam sel darah putih
  • Mempunyai waktu hidup yang lebih lama dari neutrofil 
  • Memiliki sifat fagosit dan motil dengan inti bulat
  • Monosit dapat bergerak atau berimigrasi dengan cepat
  • Memiliki bentuk yang persis sama dengan kacang
  • Beredar dalam darah sekitr 300-500 mikroliter
  • Tidak mempunyai butiran halus dalam sel (granula).

b. Basofil
(Pengertian, Fungsi, dan Ciri-Ciri Basofil). Basofil adalah  sel darah putih yang berjumlah 0,01-0,03% dari tubuh kita. Basofil memiliki banyak granula sitoplasmik dengan jumlah dua lobus. Basofil merupakan kelompok dari granulosit yang dapat bergerak keluar menuju ke jaringan tubuh tertentu. Basofil akan bekerja disaat adanya reaksi alergi pada tubuh dengan mengeluarkan histamin, sehingga pembuluh darah menjadi besar. Jumlah basofil akan bertambah banyak atau meningkat jika meningkatnya jumlah alergi. Bertambah banyak jumlah basofil disebut dengan basofilia. 

1). Fungsi Basofil
  • Basofil berfungsi memberi reaksi antigen dan alergi dengan mengaktifkan atau mengeluarkan histamin sehingga terjadi peradangan
  • Mencegah adanya penggumpalan dalam pembuluh darah
  • Membantu dalam memperbaiki luka
  • Memperbesar pembuluh darah
2). Ciri-Ciri Basofil
  • Bersifat fagosit, dan basa 
  • Basofil biasanya berwarna biru 
  • Berbentuk U dan berbintik-bintik 
  • Basofil berdiameter sekitar 12-15 mikrometer
  • Berjumlah 0,01-0,3% pada sel darah putih
  • Granula yang kasar
  • Inti yang tidak bersegmen 
  • Basofil dibentuk di sumsum tulang 
c. Neutrofil 
(Pengertian, Fungsi, dan Ciri-Ciri Neutrofil). Neutrofil adalah Sel darah putih yang berjumlah 50-60% dalam darah yang merupakan kelompok granulosit karna memiliki butiran halus (granula). Neutrofil juga diakatakan sebagai polymorphonuclear dikarenakan selnya memiliki bentuk yang aneh. dan memiliki 3 inti sel. Neutrofil adalah sel yang paling pertama menghadang dan melawan bakteri, virus dan benda asing lainnya yang berperan dalam proses peradangan. Dari sifat fagosit yang dimilikinya, neutrofil menyerang dengan menggunakan serangan respiratori yang memakai berbagai macam substansi yang mengandung hidrogen peroksida, oksigen radikal bebas, hipoklorit.

Neutrofil diproduksi dalam sumsum tulang dengan hasil produksi neutrofil sekitar 100 milliar neutrofil dalam sehari, dan akan meningkat menjadi sepuluh kali lipat jika terjadi inflamasi kuat. Setelah keluar dari sumsum tulang, akan mengalami 6 tahap morgolis, yakni mielocit, metameolocit, neutrofil non segmen (band), neutrofil segmen

1). Fungsi Neutrofil
  • Menanggapi mikroba 
  • Antibiotik dalam tubuh
  • Berfungsi dalam proses peradangan 
  • Menghancurkan mikro organisme dan benda asing dengan memakannya atau fagositosis
  • Sebagai sel pertahanan tubuh dalam melawan infeksi 
  • Membantu menghapuskan stimulus yang berbahaya penyebab matinya sel (nekrosis). 
  • Membuat daerah yang kekurangan racun
2). Ciri-Ciri Neutrofil
  • Mempunyai 3 inti sel 
  • Berjumlah 50-60% dalam darah 
  • Sebagai polymorphonuclear
  • Merupakan kelompok granulosit.
  • Bersifat fagosit
  • Hasil produksi neutrofil sekitar 100 milliar neutrofil dalam sehari
  • Neutrofil berukuran sekitar 8 mm 
  • Memiliki waktu hidup sekitar 6-20 jam 
d. Limfosit
(Pengertian, Fungsi, dan Ciri-Ciri Limfosit). Limfosit adalah sel darah putih berjumlah 20-25% dalam tubuh yang merupakan jumlah terbanyak kedua setelah neutrofil. Limfosit dibentuk di dalam sumsum tulang dan di limfa. Limfosit juga dibagi menjadi dua macam yakni limfosit kecil dan limfosit besar. Hasil dari produksi limfosit 1 kubik kurang lebih 8000 sel darah putih. jika sel tersebut mengalami peningkatan atau bertambah banyak maka akan menyebabkan penyakit leukimia atau kanker darah. Limfosit terbagi atas 6 jenis yakni Limfosit B, Sel T Helper, Sel T sitotoksit, Sel T memori, dan Sel T Supresor. Limfosit B memproduksi antibodi, Sel T Helper mengaktifkan dan mengarahkan sistem kekebalan tubuh mikroorganisme, Sel T Sitotoksit mengeluarkan bahan kimia dalam menghancurkan patogen, Sel T memori sistem kekebalan tubuh dalam mengetahui patogen tertentu. Sel T Supresor untuk melindungi sel normal tubuh. 

1). Fungsi Limfosit
  • Menghasilkan antibodi 
  • Mengaktifkan sistem kekebalan tubuh
  • Mengeluarkan bahan kimia dan menghancurkan patogen
  • Melindungi sel normal tubuh 
  • Mengetahui patogen tertentu
  • Berubah menjadi antibodi (sel Plasma)
  • Melawan kanker
2). Ciri-Ciri Limfosit
  • Limfosit berjumlah 20-25% dari keseluruhan sel darah putih
  • Dibentuk di dalam sumsum tulang dan limfa
  • Berinti sel satu
  • Tidak dapat bergerak dengan leluasa
  • Memiliki warna biru pucat
  • Berbentuk oval/bulat, 
  • Tidak bergranula dan tidak motil 
e. Eosinofil
(Pengertian, Fungsi, dan Ciri-Ciri Eosinofil). Eosinofil adalah sel darah putih berjumlah 7% dari dalam sel darah putih dan mengalami peningkatan terkait dengan adanya asma, alergi dan demam. Eosinofil memiliki diameter 10 hingga 12 mikrometer. Eosinofil merupakan kelompok dari granulosit yang bertugas dalam melawan parasit yang memiliki jangka waktu 8 hingga 12 hari. Eosinofil memiliki sejumlah zat kimiawi seperti ribonuklease, histamin, lipase, eosinofil peroksidase dan deoksribonuklease serta beberapa macam asam amino. 

1). Fungsi Eosinofil
  • Mencegah alergi
  • Menghancurkan antigen antibodi
  • Berfungsi dalam menghancurkan parasit-parasit besar
  • Berperan dalam respon alergi
2). Ciri-Ciri Eosinofil
  • Mempunyai nukleus dengan jumlah dua lobus
  • Bersifat fagosit dan bersifat asam
  • Biasanya berwarna merah 
  • Berbentuk mirip seperti bola, dengan berukuran 9 mm dalam segar
  • Memiliki diamter 10-12 mikrometer
  • Mempunyai jangka waktu hidup dengan 8 sampai 12 hari 
  • Dibentuk di sumsum tulang
  • Granula kasar dan padat
  • Inti berada ditengah 

Pengertian Sel dan Bagian-Bagian Sel

Sel merupakan organisasi kehidupan yang terkecil dan lengkap, atau unit struktural dan unit fungsional yang menjadi satu kesatuan hereditas dalam pertumbuhan makhluk hidup. Dalam ilmu biologi, ada cabang yang secara khusus mempelajari tentang sel, mulai dari struktur sel, fungsi sel, dan bagian bagian sel. Cabang ilmu biologi tersebut terkenal dengan sebutan biologi sel atau sitologi.
Dalam sebuah sel yang merupakan bagian terkecil dalam kehidupan sudah mewakili kehidupan  pada organisasi kehidupan yang lebih tinggi. sebuah sel dapat berkembang biak, memperoleh nutrisi, menghasilkan energi, dan melakukan fungsi kehidupan yang lainnya. Sehingga, setiap makhluk hidup pasti memiliki sel, minimal satu sel saja, sehingga makhluk tersebut dapat hidup secara mandiri. Jika makhluk telah kehilangan fungsi selnya, maka makhluk tersebut telah berubah menjadi makhluk mati.

Pengertian Sel dan Teori Sel
Apa itu sel? Dalam ilmu biologi, sel dipelajari dalam materi dinamakan biologi sel. Sel sendiri ditemukan secara tidak sengaja oleh Robert Hooke walaupun saat itu dia hanya mengamati sel mati dari jaringan gabus.
Oleh karena itu, dia menamakannya cella atau ruang kosong yang kemudian dalam bahasa Inggris disebut cell yang selanjutnya diserap kedalam bahasa indonesia sebagai sel.
Dapat anda sadari bahwa kata sel, memang terkesan analogi yang buruk bagi makhluk hidup terkecil yang fungsional ini. Bayangkan saja, ruangan kosong, bahkan ruangan yang dimana para pidana ditahan sering disebut sebagai sel tahanan.
Sel pertama kali diamati oleh Robert Hook pada tahun 1665. Ia mengamati sayatan gabus dengan menggunakan mikroskop sederhana daMathias Schleiden dan Thomas Schwann mempelajari bagian-bagian tumbuhan dan hewan. Kedua ilmuwan tersebut mengamati bahwa tumbuhan dan hewan tersusun atas sel. Berdasarkan pengamatannya, mereka menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil penyusun organisme atau sel adalah bagian terkecil makhluk hidupn melihat adanya ruangan kecil yang berderet. Ruangan kecil itu dinamakan sel. Pada tahun 1839,
Pengertian sel yang paling mashyur dikenal adalah dari duo peneliti yaitu Schleiden dan Schwann yang memberikan teori sel yang merupakan gabungan dari beberapa penelitian sebelumnya oleh bebeberapa peneliti tentang sel seperti Robert Virchow, H.J. Dut Rochet, Max Schultze, Robert Brown, Antony van leeuwenhoek. Terdapat tiga teori sel dari duo peneliti ini yaitu:
All living organisme are composed of cell or cells. An important definition of a cell is that it is a unit of protoplasm surrounded by a thin plasma membrane. The protoplasma of all cells contain a nukleus. The rest of the protoplasma is called cytoplasm or cytosol.
The cytoplasm contains many cell organelles. Artinya semua makhluk hidup tersusun atas sel baik tunggal (uniseluler) atau banyak (multiseluler). Pengertian sel yang paling utama adalah bahwa tiap sel merupakan unit protoplasma yang diselubungi oleh membran plasma (membran tipis). Protoplasma dalam semua sel hidup mengandung nukleus atau inti sel. Selain dari inti sel, terdapat sitoplasma dalam sel atau dapat disebut sitosol. Dalam sitoplasma sel, terdapat beberapa organel sel.
Cell are the functional unit of life. Artinya, sel merupakan unit fungsional dalam makhluk hidup. Setiap makhluk hidup di dunia ini hingga sekarang tersusun oleh sel atau banyak sel sehingga dapat melaksanakan ciri cirinya sebagai makhluk hidup. Sel sel dalam organisme multiseluler saling berinteraksi dan bekerja sama membentuk jaringan dan kemudian membentuk organ dan seterusnya hingga menjadi satu unit individu makhluk hidup. Sedangkan pada sel tunggal, organel organel sel yang ada melaksanakan fungsinya secara efisien dan terkendali oleh inti sel (nukleus) sehingga mampu melaksanakan cirinya sebagai makhluk hidup (dijelaskan lebih rinci nanti) dan tiap uniseluler sejenis dan bahkan tidak sejenis mampu melakukan komunikasi dan interaksi
Each cells arise from pre-existing cells. Artinya, setiap sel yang telah ada sekarang ini ada dikarenakan adanya sel yang membentuknya. Kalimat diatas menjelaskan tentang kemampuan sel dalam memperbanyak diri atau membelah baik secara seksual, aseksual ataupun paraseksual. Kemampuan ini membuat sel sel yang ada mampu lestari. Hal ini tetap mendukung teori abiogenesis modern yaitu adanya protobion sebelum sel yang kemudian menghadirkan sel yang seperti anda lihat sekarang ini. Pernyataan diatas tidak membenarkan teori biogenesis, sehingga anda jangan salah paham bahwa teori sel ketiga diatas menyatakan bahwa semua jenis sel telah ada sebelumnya. Tidak sama sekali, teori sel diatas membenarkan adanya evolusi sel dan lebih mengarahkan kepada kemampuan sel untuk memperbanyak diri. Selain itu, teori sel ketiga ini juga menjelaskan tentang kemampuan sel sel tertentu untuk melakukan fusi atau penggabungan seperti pada sel telur dan sel sperma untuk membentuk zigot, serta kemampuan sel untuk membentuk sel lain seperti sel diploid menjadi 4 sel haploid pada spermatogenesis.


Berdasarkan teori sel oleh Schwann dan Schleiden diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian sel adalah
Sel adalah unit fungsional kehidupan yang merupakan makhluk hidup ataupun penyusun makhluk hidup yang tersusun atas protoplasma yang diselubungi oleh membran tipis dan mampu memperbanyak diri baik secara seksual ataupun lainnya sehingga membentuk sel anakan baik identik ataupun tidak.

Berdasarkan pengertian sel diatas, maka sudah jelas bahwa beberapa temuan sekarang ini seperti virus dan kawan kawannya seperti prion juga bukan merupakan makhluk hidup dikarenakan tidak sesuai dengan pengertian sel diatas. Apabila virus dikatakan sebuah sel maka mutlak sudah, virus adalah makhluk hidup. Jadi, kalian jangan bilang “sel virus” yah, cukup virus saja.

Setiap sel yang hidup mempunyai membran dan cairan yang disebut sitoplasma. Selain memilIki membran dan sitoplasma, setiap sel memiliki Inti (nukleus) atau bahan inti. Berdasarkan ada tidaknya membran yang melindungi bahan inti, sel dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
  • Prokariot, merupakan sel yang tidak memiliki membran inti, misalnya bakteri dan alga biru.
  • Eukariot, merupakan sel yang memiliki membran inti, misalnya sel-sel pada hewan dan tumbuhan.
Baik sel prokariot maupun eukariot berukuran sangat kecil (4-20 µm). Di dalam tubuh kita terdapat sekitar 200 jenis sel dan berjumlah Iebih dan 50 miliar sel.  Berdasarkan banyaknya sel yang menyusun tubuh, organisme dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
  • Organisme bersel tunggal (uniseluler) Pada organisme uniseluler, seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri. Kegiatan hidup itu misaInya bernapas, makan, mengeluarkan zat sisa, berkembang biak, dan bergerak. Contoh organisme uniseluler adalah bakteri dan protista.
  • Organisme bersel banyak (muiseIuler) Pada organisme multiseluler, sel-sel penyusun tubuhnya mengadakan pembagian tugas. Ada yang bertugas pencerna makanan, bergerak, mengeluarkan zat sisa, dan berkembang biak. Oleh karena itu, tubuh organisme multiseluler mempunyal berbagai macam organ. Misalnya organ pencernaan makanan, pernapasan, reproduksi, dan indra.
Struktur Sel
Organisme yang beraneka ragam pada dasarnya memiliki struktur sel yang hampir sama. Secara umum, sel tersusun atas membran dan protoplasma. Protoplasma terdiri atas cairan sel (sitoplasma) dan organel-organep sel. Organel merupakan bagian sel yang mempunyal fungsi khusus. Organel yang terdapat di dalam sel adalah sebagai berikut.


a. Membran sel (membran plasma)
Membran sel tersusun atas fosfor, lemak (lipid), karbohidrat, dan protein. Membran sel berfungsi untuk melindungi dan mengatur lalu lintas zat yang keluar masuk sel. Membran sel bersifat semipermeabel yang artinya, membran sel hanya dapat dilewati oleh zat tertentu. Zat yang dapat melewati membran sel misalnya, air, oksign, serta zat yang larut dalam lemak dan ion tertentu. Contoh zat yang tidak bisa melewati membran sel adalah gula (glukosa) dan protein.

b. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan sel. Sitoplasma mengandung berbagai macam zat, diantaranya protein, lemak,karohidrat, zat-zat anorganik, enzim, vitamin, dan hormon. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat berlangsungnya reaksi metabolisme sel karena organel sel terdapat di sitoplasma.

c. Inti sel (Nukleus)
Nukleus tersusun atas membran, cairan inti (nukleoplasma), kromosom, dan anak inti (nukleolus). Cairan inti tersusun atas air, protein, dan mineral. Kromosom merupkan pembawa sifat menurun yang tersusun atas benang-benang kromatin. Nukleus berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan sel.

d. Mitokondria
Mitokondria adalah organel bermembran yang berfungsi sebagai tempat penghasil energi. Semakin aktif suatu sel maka semakin banyak mitokondrianya.

e. Ribosom
Ribosom berbentuk butiran-butiran. Ribosom ada yang menempel pada membran retikulum endoplasma dan ada pula yang bebas di sitoplasma. Ribosom berfungsi untuk membuat (mensisntesis) protein.

f. Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasma merupkan saluran berliku yang membentang dari inti sel menuju ke sitoplasma. Ada dua tipe Retikulum endoplasma, Yaitu Retikulum endoplasma kasar dan halus. Pada Membran retikulum endoplasma kasar, terdapat ribosom. Retikulum endoplasma halus tidak ditempeli ribosom. Retikulum endplasma berfungsi untuk membuat dan menyalurkan bahan-bahan yang dibbutuhkan oleh oragnel-organel sel.

g. Badan golgi (Kompleks golgi)
Badan golgi berbentuk seperti kumpulan kantong yang bertumpuk-tumpuk. Badan golgi berperan untuk memodifikasi bahan-bahan yang dihasilkan oleh retikulum endoplasma dan menyalurkannya ke organel-organel yang membutuhkan.

h. Lisosom
Lisosom merupakan organel berbentuk kantong yang berisi enzim pencernaan. Lisosom berfungsi untuk mencerna zat sisa, makanan, atau zat asing. Jika lisosom pecah, enzim di dalamnya akan mencerna atau menghancurkan organel sel dan akibatnya sel akan mati. Lisosom hanya terdapat pada sel hewan dan tidak terdapat pada sel tumbuhan.

i. Sentriol
Sentriol berperan dalam pembelahan sel. Sentriol hanya dimiliki sel hewan jadi tidak ada pada sel tumbuhan.

j. Vakuola
Vakuola berarti ruangan sel. Pada tumbuhan yang sudah tua, vakuola berukuran besar dan berisi cadangan makanan. Sedangkan pada hewan vakuola berukuran kecil. Pada protozoa, terdapat dua jenis vakuola, yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil. Vakuola makanan berfungsi untuk mencerna makanan sedangkan vakuola kontraktil berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa dan mengatur keseimbangan air dalam sel.

k. Plastisida
Plastisida hanya terdapat pada tumbuhan. Plastisida mengandung pigmen tertentu. Kloropas merupakan plastisida yang berwarna hijau karena memiliki klorofil dan berperan dalam proses fotosintesis. Kromplas berwarna kuning karena memiliki pigmen xantofil. Leukopas berfungsi sebagai tempat cadangan makanan.

l. Dinding sel
Membran sel tumbuhan dilindungi oleh dinding sel. Selain melindungi sel, dinding sel juga menjaga bentuk sel tumbuhan tidak berubah dan tetap kaku.

Jadi kesimpulannya sel memiliki struktur sebagai berikut: Membran sel (membran plasma), Sitoplasma, Inti sel (Nukleus), Mitokondria, Ribosom, rtikulum endoplasma, badan, golgi (kompleks golgi), lisosom, sentriol, vakuola, plastisida dan dinding sel yang mempunyai fungsi dan peran masing-masing bagi sel.


Bentuk Sel
Bentuk sel sangat bervariasi, ada yang kotak, bulat, lonjong, dan ada yang tidak beraturan. Ukurannya juga sangat bervariasi. Umuninya berkisar antara 5 mikron sampai 15 mikron (1 mikron = 0,001 mm).

Sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan, baik bentuk maupun susunannya. Perbedaan itu terletak pada selaput plasma dan organel-organel di dalamnya. Pada sel hewan, selaput plasma hanya merupakan lapisan tipis yang tersusun dan lipoprotein. Di dalam plasma sel hewan terdapat organel yang tidak dijumpai pada plasma sel tumbuhan, yaitu sentrosom yang mengandung dua sentriol. 

Organel ini berfungsi sebagai kutub-kutub pembelahan dan pengatur arah gerak kromosom pada saat pembelahan sel. Berbeda dengan sel hewan, selaput plasma pada sel tumbuhan dilindungi oleh dinding sel yang terbuat dan selulosa. Bentuknya tebal dan kaku, berpori-pori halus untuk jalan keluar masuknya zat. Sitoplasma pada sel tumbuhan mengandung plastida yang merupakan butir-butir pembawa zat warna, sedangkan pada sel hewan tidak mengandung plastida. Plastida yang mengandung butir-butir hijau daun atau klorofil di sebut kioroplas. Rongga sel atau vakuola pada sel tumbuhan mudah dijumpai. Semakin tua sebuah sel, semakin besar vakuolanya. Sebaliknya, pada sel hewan multiseluler rongga mi tidak dijumpai.

Sekian Penjelasan singkat tentang Sel,  Semoga Bermanfaat bagi kita semua. sekian dan terima kasih.

Pustaka : 
Ipa Terpadu, Hal : 77-81, Penerbit : Erlangga, Penulis : Eka Purjiayanta, M.Pd, Percetakan : PT. Gelora Aksara Pratama.
Ipa terpadu, Hal 224, Penerbit : Aneka Ilmu, Penulis : Sri Rahmini.dkk, Percetakan CV.Aneka Ilmu, Semarang. 2007. Jilid 3