Tampilkan postingan dengan label Geografi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Geografi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 03 Mei 2016

Pengertian Sedimentasi Secara Umum

Secara umum Pengertian Sedimentasi menurut beberapa ahli yang telah disimpulkan bahwa pengertian sedimentasi adalah proses penimbunan tempat-tempat yang lekuk dengan bahan-bahan hasil erosi yang terbawa oleh aliran air, angin, ataupun gletser. Endapan atau sedimen yang terbentuk dapat dibedakan menjadi sedimen klastika, sedimen kimia, dan sedimen organik tergantung pada jenis bahan hasil erosinya. Sedimentasi merupakan sumber kekuatan tenaga eksogen yang terdiri dari pelapukan, erosi, dan sedimentasi. Hasil-hasil dari sedimentasi seperti dibawah ini. 

Hasil-Hasil Sedimentasi 

  1. Delta adalah endapan di muara sungai, baik yang bermuara ke danau maupun ke laut. 
  2. Flood Plain adalah dataran banjir tepi-tepi sungai. 
  3. Tanggul Alam adalah tumpukan sedimen di tepi sungai yang terbentuk akibat banjir. 
  4. Tombolo adalah tanggul pasir alami yang menghubungkan dataran dengan pulau yang berada di dekat pantai. 
  5. Bukit pasir adalah gundukan pasir yang terdapat di pantai atau gurun sebagai hasil pengendapan material yang diangkut angin. 
  6. Bar adalah gosong pasir yang terletak pada kelokan sungai. 
Pengertian Sedimentasi dan Hasil-Hasil Sedimentasi
(Gambar Hasil-Hasil Sedimentasi yakni Bukit Pasir)
Berikut adalah ciri bentang lahan akibat proses pengendapan berdasarkan tenaga pengangkutnya.

a) Pengendapan oleh air sungai
Batuan hasil pengendapan oleh air disebut sedimen akuatis. Bentang alam hasil pengendapan oleh air, antara lain meander, oxbow lake, tanggul alam, dan delta.

(1) Meander, Meander, merupakan sungai yang berkelok-kelok yang terbentuk karena adanya pengendapan. Proses berkelok-keloknya sungai dimulai dari sungai bagian hulu. Pada bagian hulu, volume airnya kecil dan tenaga yang terbentuk juga kecil. Akibatnya sungai mulai menghindari penghalang dan mencari jalan yang paling mudah dilewati. Sementara, pada bagian hulu belum terjadi pengendapan.
Pada bagian tengah, yang wilayahnya datar maka aliran airnya lambat, sehingga membentuk meander. Proses meander terjadi pada tepi sungai, baik bagian dalam maupun tepi luar. Di bagian sungai yang aliranya cepat, akan terjadi pengikisan, sedangkan bagian tepi sungai yang lamban alirannya, akan terjadi pengendapan. Apabila hal itu berlangsung secara terus-menerus akan membentuk meander.

(2) Oxbow lake. Meander biasanya terbentuk pada sungai bagian hilir, sebab pengikisan dan pengendapan terjadi secara terus-menerus. Proses pengendapan yang terjadi secara terus menerus akan menyebabkan kelokan sungai terpotong dan terpisah dari aliran sungai, sehingga terbentuk oxbow lake, atau disebut juga sungai mati.

(3) Delta. Pada saat aliran air mendekati muara, seperti danau atau laut, kecepatan alirannya menjadi lambat. Akibatnya, terjadi pengendapan sedimen oleh air sungai. Pasir akan diendapkan, sedangkan tanah liat dan lumpur akan tetap terangkut oleh aliran air. Setelah sekian lama, akan terbentuk lapisan-lapisan sedimen. Akhirnya lapisan-lapisan sedimen membentuk dataran yang luas pada bagian sungai yang mendekati muaranya dan membentuk delta.
Pembentukan delta harus memenuhi beberapa syarat. Pertama, sedimen yang dibawa oleh sungai harus banyak ketika akan masuk laut atau danau. Kedua, arus di sepanjang pantai tidak terlalu kuat. Ketiga, pantai harus dangkal. Contoh bentang alam ini adalah delta Sungai Musi, Kapuas, dan Kali Brantas.

(4) Tanggul alam. Apabila terjadi hujan lebat, volume air meningkat secara cepat. Akibatnya terjadi banjir dan air meluap hingga ke tepi sungai. Pada saat air surut, bahan-bahan yang terbawa oleh air sungai akan terendapkan di tepi sungai. Akibatnya, terbentuk suatu dataran di tepi sungai.
Timbulnya material yang tidak halus (kasar) terdapat pada tepi sungai. Akibatnya tepi sungai lebih tinggi dibandingkan dataran banjir yang terbentuk. Bentang alam itu disebut tanggul sungai. Selain itu, juga terdapat tanggul pantai sebagai hasil dari proses pengendapan oleh laut. Kedua tanggul tersebut merupakan tanggul alam, karena proses terbentuknya berlangsung alami hasil pengerjaan alam

b) Pengendapan oleh air laut
Batuan hasil pengendapan oleh air laut disebut sedimen marine. Pengendapan oleh air laut dikarenakan adanya gelombang. Bentang alam hasil pengendapan oleh air laut, antara lain pesisir, spit, tombolo, dan penghalang pantai.
Pesisir merupakan wilayah pengendapan di sepanjang pantai. Biasanya terdiri atas material pasir. Ukuran dan komposisi material di pantai sangat bervariasi tergantung pada perubahan kondisi cuaca, arah angin, dan arus laut.
Arus pantai mengangkut material yang ada di sepanjang pantai. Jika terjadi perubahan arah, maka arus pantai akan tetap mengangkut material material ke laut yang dalam. Ketika material masuk ke laut yang dalam, terjadi pengendapan material. Setelah sekian lama, terdapat akumulasi material yang ada di atas permukaan laut. Akumulasi material itu disebut spit. Jika arus pantai terus berlanjut, spit akan semakin panjang. Kadang-kadang spit terbentuk melewati teluk dan membetuk penghalang pantai (barrier beach). Apabila di sekitar split terdapat pulau maka spit tersambung dengan daratan, sehingga membentuk tombolo.

c) Pengendapan oleh angin
Sedimen hasil pengendapan oleh angin disebut sedimen aeolis. Bentang alam hasil pengendapan oleh angin dapat berupa gumuk pasir (sand dune). Gumuk pasir terjadi akibat akumulasi pasir yang cukup banyak dan tiupan angin yang kuat. Angin mengangkut dan mengendapkan pasir di suatu tempat secara bertahap, sehingga terbentuk timbunan pasir yang disebut gumuk pasir.

d) Pengendapan oleh gletser
Sedimen hasil pengendapan oleh gletser disebut sedimen glacial. Bentang alam hasil pengendapan oleh gletser adalah bentuk lembah yang semula berbentuk V menjadi U. Pada saat musim semi tiba, terjadi pengikisan oleh gletser yang meluncur menuruni  lembah. Batuan atau tanah hasil pengikisan juga menuruni lereng dan mengendap di lembah. Akibatnya, lembah yang semula berbentuk V menjadi berbentuk U.
Sekian artikel Pengertian Sedimentasi dan Hasil-Hasil Sedimentasi semoga bermanfaat

Pustaka:
Waluya, Bagja. 2009. Memahami Geografi SMA untuk Kelas X Semester 1 dan 2. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.


Pengertian Pelapukan Secara Umum

Secara umum pengertian atau definisi Pelapukan menurut para ahli yang telah disimpulkan bahwa pengertian pelapukan adalah proses rusaknya batu-batuan (juga benda lain) pada tempat asalnya. Pelapukan merupakan sebagian sumber kekuatan yang ditimbulkan oleh tenaga eksogen, pengertian eksogen dan penjelasannya telah dibahas sebelumnya dimana sumber-sumber kekuatan yang ditimbulkan tenaga eksogen adala pelapukan, erosi, dan sedimentasi. Dalam jenis-jenis pelapukan berdasarkan terjadinya yakni mekanik, kimia, dan organik, untuk mengetahui jenis-jenis pelapukan atau macam-macam pelapukan secara jelas, dimana penjelasan tentang jenis-jenis pelapukan atau macam-macam pelapukan ada dibawah ini.

  1. Pelapukan Mekanik adalah rusaknya batuan karena faktor panas dan dingin. Proses panas dan dingin setiap hari menyebabkan batuan retak dan pecah-pecah. Selain itu, air yang mengalir, angin yang bertiup dan ombak yang menghantam karang juga berakibat pada pecahnya batu-batuan menjadi klastika-klastika berukuran besar sampai yang kecil. Contohnya, bongkah, kerakal, krikil, pasir, debu, dan lempung.
  2. Pelapukan Kimia adalah rusaknya batu-batuan akbiat reaksi kimia. Contohnya, air hujan karena mengandung CO2 dapat melarutkan batuan gamping.
  3. Pelapukan Organik adalah rusaknya batu-batuan akbiat aktivitas makhluk hidup. Aktivitas makhluk hidup ini ada yang bersifat mekanik dan kimiawi. Aktivitas mekanik menimbulkan pelapukan biomekanik. Contohnya, manusia memecah batu, mengolah tanah, menggali lubang tambang, pijakan kaki hewan-hewan besar menimbulkan lubang hingga tanah longsor, dan desakan akar dapat memecah batuan atau tembok. 

Pengertian Pelapukan dan Jeni-Jenis Pelapukan
(Contoh Pelapukan Mekanik pada batu.)
Ativitas Kimia yang menimbulkan pelapukan biokimia, contohnya akar tanaman dan hewan-hewan serta bakteri yang mengeluarkan cairan (excreet) bersifat asam untuk melunakkan batu-batuan sehingga dengan mudah dapat menembusnya. Sisa tumbuhan-tumbuhan (humus) dapat menggemburkan tanah yang keras hingga menjadi tanah gembur dan dpat ditanami. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa pelapukan merupakan proses pembentukan tanah. 

Sekian artikel tentang Pengertian Pelapukan dan Jeni-Jenis Pelapukan semoga bermanfaat 

Pengertian Relief Secara Umum serta Penjelasannya.

Pengertian umum menurut para ahli tentang pengertian relief adalah perbedaan tinggi rendah permukaan bumi. relief dibedakan atas dua yakni relief daratan dan relief  dasar laut.  relief daratan merupakan relief yang terdiri tas benua-benua (continets). Jumlah permukaan benua di permukaan bumi ada enam buah, yaitu asia, eropa, afrika, amerika, australia, dan antartika. Relief Permukaan dibedakan atas relief makro dan relief mikro yang dikedua relief tersebut memiliki bentuk-bentuk, sebelumnya telah dijelaskan tentang pengertian relief makro dan bentuk-bentuk makro dan pengertian relief mikro dan bentuk-bentuk relief mikro.  

Pengertian Relief dan Penjelasannya.
(Relif Daratan)
Sedangkan Relief Dasar Laut adalah bentuk-bentuk dasar laut seperti di daratan. Bentuk-bentuk tersebut, antara lain.

Bentuk-Bentuk Relief Dasar Laut 
a. Igir Tengah Samudra ( Mild Oceanic Ridge) 
b. Palung Laut (Trench) 
c. Lantai Abisal (Abyssal Floor) 
d. Gunung Laut ( Seamount) 
e. Jendal Laut
f. Lubuk Laut (Basin) 
g. Ambang Laut (Drempel) 
h. Dangkalan (Shelf)

Pengertian Relief dan Penjelasannya.
(Relief Dasar Laut)
Sekian artikel tentang Pengertian Relief dan Penjelasannya. semoga bermanfaat 

Kamis, 28 April 2016

Letak Geografis, Astronomis dan Geologis Indonesia

Tahukah anda apa yang dimaksud Letak Geografis, Astronomis, & Geologis ?.. Arti Letak Geografis adalah letak suatu negara yang dilihat dari kenyataan di permukaan bumi. Letak Astronomis adalah letak suatu tempat berdasrkan dari garis lintang dan garis bujur. Sedangkan Pengertian Letak Geologis adalah letak suatu wilayah berdasarkan keadaan geologinya. Berikut pembahasan mengenai letak Geografis, Astronomis, dan Geologis di Indonesia.

Pembahasan Letak Geografis Indonesia 
Letak geografis ditentukan dari posisi nyata dibandin posisi daerah lain. Letak Geografis Indonesia berada di antara dua benua dan dua samudra yaitu Benua Asia dan Benua Australia, Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Letak dan Posisi Indonesia sangat strategis dan sangat penting yang erat kaitannya pada sektor perekonomian karena Indonesai berada dalam persimpangan lalu lintas dunia. Letak Geografis suatu negara menentukan masa depan suatu negara dalam hubungan Internasional. Seperti pendapat Robert Kaplan yang menuturkan mengenai pengaruh letak geografis bahwa geografis secara luas akan menjadi determinan yang mempengaruhi berbagai peristiwa lebih dari pada yang pernah terjadi sebelumnya.

Pembahasan Letak Astronomis Indonesia 
Astronomis ditandai dari perhitungan dengan menggunakan posisi garis lintang dan garis bujur. Garis lintang merupakan garis imajiner yang membentang horisontal dengan melingkari bumi sedangkan dengan garis bujur merupakan garis imajiner yang melingkari bumi secara vertikal. Garis Lintang Lintang dan Bujur dibagi dalam dua yaitu Garis Lintang Utara dan Garis Lintang Selatan serta garis ekuator (khatulistiwa) sebagai pembatas keduanya. Sedangkan Garis Bujur Barat dan Garis Bujur Timur dibatasi oleh Greenwich Mean Time. 

Letak Astronomis Indonesia - Letak astronomis indonesia adalah 6°LU (Lintang Utara) - 11° LS (Lintang Selatan) dan antara 95° BT (Bujur Timur) - 141°BT (Bujur Timur). 

Posisi Astronomis Indonesia - Posisi astronomis Indonesia adalah terletak di kawasan yang beriklim tropis dan berada di belahan timur bumi. 

Indonesia terdapat di kawasan tropis, sehingga Indonesia selalu disinari Matahari setiap tahun dan hanya terdapat dua kali pergantian musim dalam setahun yakni musim kemaru dan musim hujan. Pada umumnya negara-negara yang beriklim tropis memiliki kelimpahan alam yang luar biasa dengan curah hujan yang tinggi membuat tanah menjadi subur dan flora dan fauna yang beraneka ragam. 
Letak Geografis, Astronomis & Geologis Indonesia
Pengaruh Letak Astronomis Indonesia - Pengaruh letak astronomis indonesia dapat dilihat dari garis bujur yang membuat Indonesia mempunyai 3 daerah waktu yaitu Indonesia Bagian Barat (WIB), Indonesia Bagian Tengah (WITA) Indonesia Bagian Timur (WIT).

Pembahasan Letak Geologis Indonesia 
Seperti arti Letak Geologis diatas bahwa geologis berdasarkan dengan geologinya/bebatuan permukaan bumi. Di Indonesia sendiri terdapat banyak gunung api dengan sebagian besarnya masih aktif  yang menjadi salah  satu sebagai penyebab utama kesuburan tanah di Indonesia karena mengandung unsur hara yang tinggi. Di Indonesia memiliki kepulauan berdasarkan dari keadaan geologinya dibedakan dalam 3 daerah antara lain sebagai berikut...
  • Daerah dangkalan sunda
  • Daerah dangkalan sahul 
  • Daerah antara dangkalan Sunda dan dangkalan Sahul 
Indonesia bagian barat merupakan bagian dari Benua Asia, Indonesia bagian Timur merupakan bagian dari Benua Australia, sedangkan Indonesia bagian tengah merupakan peralihan antara bagian barat dan timur yang disebut dengan dearah Wallace. 

Jika berdasarkan dari pegunungan Indonesia, kepulauan Indonesai berada diantara dua rangkaian pegunungan muda. Pegunungan Indonesai dibagian barat merupakan bagian dari rangkaian pegunungan Sirkum mediterania, sedangkan pegunungan pada bagian timur Indonesia merupakan bagian dari rangkaian pegunungan Sirkum Pasifik. 

Akibat Letak Geologis Indonesia adalah 
  • Mempunyai gunung api yang aktif 
  • Bagian barat Indonesia dan bagian timur Indonesai memiliki laut yang dangkal sedangkan di bagian tengah memiliki laut yang dalam. 
  • Memiliki banyak karang tambang mineral 
  • Berada pada daerah yang labil dan selalu terjadi gempa bumik tektonik dan vulkanik 
  • Rangkaian pegunungan muad Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik.
Demikianlah informasi mengenai Letak Geografis, Astronomis & Geologis Indonesia. Semoga bermanfaat.

Pengertian Adaptasi Bencana

Pengertian Adaptasi yaitu upaya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan melakukan perubahan yang mengarah pada peningkatan daya tahan dan daya lenting terhadap perubahan misalnya adaptasi fisiologis mangrove yang tumbuh di daerah bersalinitas tinggi dan tergenang pasang surut laut. Bencana alam dapat berupa dan berasal apa saja. Saat ini, bencana terbesar adalah semakin meningkatnya pemanasan global yang menyebabkan bencana alam. Adaptasi guna mengantisipasi efek bencana perlu dilakukan di berbagai bidang untuk meminimalisir akibat negative bencana tersebut.
Berikut merupakan adaptasi yang perlu diperhatikan dalam aspek-aspek yang menunjang
kehidupan manusia :

1. Adaptasi dalam pertanian
Para petani harus mempersiapkan varietas tanaman yang paling cocok ditanami saat musim hujan, kemarau, dan bahkan varietas yang mampu hidup di iklim yang ekstrim. Selain itu, upaya meningkatkan kesuburan tanah dengan bahan organik harus dilakukan agar tanah mampu menahan air. Pengelolaan sumber air yang baik seperti, investasi untuk irigasi, drainse, penampungan, dan penyimpanan air dapat dilakukan untuk mengantisipasi kekurangan sumber air di waktu musim kemarau. Serta, pemberitahuan rutin mengenai keadaan cuaca penting untuk mempersiapkan jenis tanaman yang akan ditanam.

2. Adaptasi ketersediaan air
Pengelolaan sumber air terpadu perlu dilakukan sedini mungkin untuk melestarikan ekosistem dan perbaikan infrastruktur pendukung seperti waduk perlu dilakukan.

3. Adaptasi kesehatan
Penambahan unit dan fasilitas kesehatan harus dilakukan untuk mengantisipasi masalah kesehatan yang timbul akibat adanya bencana. Selain itu, iklim yang semakin tak tentu menyebabkan penyebaran nyamuk ke wilayah-wilayah baru. Sehingga, diperlukan pengawas kesehatan yang handal untuk memonitor penyebaran penyakit seperti malaria, dan demam berdarah dengue (DBD).

4. Adaptasi wilayah perkotaan
Strategi antisipasi bencana banjir di wilayah perkotaan perlu ditingkatkan. Menambah area penghijauan di perkotaan akan membantu dalam penyerapan air hujan. Penyerapan akan meningkat jika area penghijauan dilengkapi dengan biopori dan pohon yang mampu menyerap air tinggi.

KEBAKARAN HUTAN
A. Pengertian Kebakaran
Kebakaran Hutan merupakan suatu faktor lingkungan dari api yang memberikan pengaruh terhadap hutan, menimbulkan dampak negatif maupun positif. Kebakaran Hutan yang terjadi adalah akibat ulah manusia maupun faktor alam. Penyebab Kebakaran Hutan yang terbanyak karena tindakan dan kelalaian manusia. Ada yang menyebutkan hampir 90% Kebakaran Hutan disebabkan oleh manusia sedangkan hanya 10% yang disebabkan oleh alam. Pengertian dan definisi lain yang diberikan untuk Kebakaran Hutan adalah suatu keadaan dimana hutan dilanda api sehingga
berakibat timbulnya kerugian ekosistem dan terancamnya kelestarian lingkungan. Upaya pencegahan Kebakaran Hutan merupakan suatu usaha Perlindungan Hutan agar
kebakaran hutan yang berdampak negatif tidak meluas.

B. TANDA - TANDA SEBELUM KEBAKARAN HUTAN
Terjadinya akumulasi asap
adanya titik api (hot spot)
Meluasnya kobaran api di lokasi kebakaran
Adanya loncata api dari permukaan membakar ranting ataupun tajuk, yang semakin besar.

C. APA YANG HARUS DILAKUKAN SAAT TERJADI KEBAKARN HUTAN?
Lapor kepada yang berwajib
Memberitahukan kepada masyarakat sekitar kejadian
Mengumpulkan rekan - rekan menuju lokasi kejadian dengan hati-hati

D. APA YANG HARUS DILAKUKAN SESUDAH TERJADI KEBAKARAN HUTAN?
Membersihkan hutan dari sisa-sisa ranting yang hangus terbakar
Mengolah tanah agar tanah menjadi gembur
Melakukan penanaman hutan kembali / penghijauan

Pengertian Mitigasi secara umum dan tahapannya

Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (Pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana).
Bencana sendiri adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non
alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Bencana dapat berupa kebakaran, tsunami,gempa bumi, letusan gunung api, banjir, longsor, badai tropis, dan lainnya.
Kegiatan mitigasi bencana di antaranya :

  • pengenalan dan pemantauan risiko bencana;
  • perencanaan partisipatif penanggulangan bencana; pengembangan budaya sadar bencana;
  • penerapan upaya fisik, nonfisik, dan pengaturan penanggulangan bencana;
  • identifikasi dan pengenalan terhadap sumber bahaya atau ancaman bencana;
  • pemantauan terhadap pengelolaan sumber daya alam;
  • pemantauan terhadap penggunaan teknologi tinggi;
  • pengawasan terhadap pelaksanaan tata ruang dan pengelolaan lingkungan hidup
  • kegiatan mitigasi bencana lainnya. 

Menurut UU Nomor 24 Tahun 2007, mengatakan bahwa pengertian mitigasi dapat didefinisikan. Pengertian mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.


Secara Umum pengertian mitigasi adalah usaha untuk mengurangi dan / atau meniadakan korban dan kerugian yang mungkin timbul, maka titik berat perlu diberikan pada tahap sebelum terjadinya bencana, yaitu terutama kegiatan penjinakan / peredaman atau dikenal dengan istilah Mitigasi. Mitigasi pada prinsipnya harus dilakukan untuk segala jenis bencana, baik yang termasuk ke dalam bencana alam (natural disaster) maupun bencana sebagai akibat dari perbuatan manusia (man-made disaster).

Tahap-Tahap Penanganan Bencana (Berdasarkan siklus waktunya, kegiatan penanganan bencana dapat dibagi 4 kategori :
    • Mitigasi merupakan tahap awal penanggulangan bencana alam untuk mengurangi dan memperkecil dampak bencana. Mitigasi adalah kegiatan sebelum bencana terjadi. Contoh kegiatannya antara lain membuat peta wilayah rawan bencana, pembuatan bangunan tahan gempa, penanaman pohon bakau, penghijauan hutan, serta memberikan penyuluhan dan meningkatkan kesadaran masyarakat yang tinggal di  wilayah rawan gempa
    • Kesiapsiagaan merupakan perencanaan terhadap cara merespons kejadian bencana. Perencanaan dibuat berdasarkan bencana yang pernah terjadi dan bencana lain yang mungkin akan terjadi. Tujuannya adalah untuk meminimalkan korban jiwa dan kerusakan sarana-sarana pelayanan umum yang meliputi upaya mengurangi tingkat risiko, pengelolaan sumber-sumber daya masyarakat, serta pelatihan warga di wilayah rawan bencana. 
    • Respons merupakan upaya meminimalkan bahaya yang diakibatkan bencana. Tahap ini berlangsung sesaat setelah terjadi bencana. Rencana penanggulangan bencana dilaksanakan dengan fokus pada upaya pertolongan korban bencana dan antisipasi kerusakan yang terjadi akibat bencana. 
    • Pemulihan merupakan upaya mengembalikan kondisi masyarakat seperti semula. Pada tahap ini, fokus diarahkan pada penyediaan tempat tinggal sementara bagi korban serta membangun kembali saran dan prasarana yang rusak. Selain itu, dilakukan evaluasi terhadap langkah penanggulangan bencana yang dilakukan. 
    Sekian artikel tentang Pengertian Mitigasi dan tahapannya. semoga bermanfaat

    Rabu, 27 April 2016

    Penyebab dan Dampak Pemanasan Global (Global Warming)

    Pemanasan global atau yang sering juga disebut global warming adalah peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi yang disebabkan oleh beberapa faktor penyebab. kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca Pemanasan Global akan diikuti dengan Perubahan Iklim, seperti meningkatnya curah hujan di beberapa belahan dunia sehingga menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan, di belahan bumi lain akan mengalami musim kering yang berkepanjangan disebabkan kenaikan suhu.Pemanasan Global (Global Warming) memberikan dampak atau akibat yang sangat luas dan memengaruhi kehidupan di bumi baik itu hewan, tumbuhan, dan manusia. Dampak pemanasan global dapat terjadi karena berbagai penyebab-penyebab dari tingkahlaku manusia memanfaatkan segala sumber daya alam, dan tidak mengenal batas serta kesehatan Bumi ini. Pemanasan Global sudah lama dan telah terjadi, dilihat dari gejala-gejala yang ditimbulkan ini dapat dilihat dari berbagai perubahan-perubahan yang tidak biasa, yang sebelumnya telah ketahui. Namun dari Dampak Pemanasan Global hal tersebut menjadi berubah dan sulit diprediksi.

    Penyebab Pemanasan Global
    1. Efek Rumah Kaca
    Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, cahaya berubah menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembai sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.

    2. Efek Umpan Balik
    Proses umpan balik yang terjadi mempengaruhi penyebab pemanasan global. Sebagai contoh adalah pada proses penguapan air. Pada kasus pemansan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pada awalnya pemanasan akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat). Umpan balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.
    Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es. Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.
    Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku (permafrost) adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan balik positif.
    Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia menghangat, hal ini diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang rendah.

    3. Penggundulan Hutan
    Maraknya kasus penggundulan hutan merupakan salah satu penyebab pemanasan global saat ini. Penggundulan hutan yang mengurangi penyerapan karbon oleh pohon, menyebabkan emisi karbon bertambah sebesar 20%, dan mengubah iklim mikro lokal dan siklus hidrologis, sehingga mempengaruhi kesuburan tanah. Hutan yang menjadi paru-paru Bumi kini tidak dapat berfungsi secara maksimal karena sudah sangat berkurangnya jumlah pohon yang ada. Jumlah pohon yang ada tidak dapat menyeimbangi banyaknya jumlah CO2 yang ada di Bumi.


    Dampak Pemanasan Global (Global Warming)
    Pemanasan Global memberikan dampak yang sangat luas yang dibedakan menjadi beberapa Dampak umum dengan diperinci dampak khusus yang terjadi permukaan bumi. Dampak Pemanasan Global (Global Warming) adalah sebagai berikut...

    1. Perubahan Cuaca dan Iklim 
    Meningkatnya suhu permukaan Bumi dalam kurun waktu satu abad terakhir telah mengubah cuaca dan iklim diberbagai wilayah Bumi, terutama di daerah Kutup Utara. Dampak Pemanasan Global terhadap perubahan iklim adalah sebagai berikut... 
    • Gunung-gunung es akan mencair, dan akan lebih sedikit es yang terapung di laut
    • Di Daerah subtropis, bagian pegunungan yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta salju akan lebih cepat mencair.  Melelehnya es di Puncak Jayawijaya, Papua, merupakan fenomena yang menegaskan bahwa telah terjadi peningkatan suhu di Indonesia. 
    • Air tanah akan lebih cepat menguap sehingga beberapa daerah menjadi lebih kering dari pada sebelumnya. 
    • Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrem; terjadi hujan ekstrem atau kekeringan ekstrem di berbagai wilayah 
    • Angin akan bertiup lebih kencang dengan pola berbeda sehingga akan terbentuk angin puting beliung. 
    • Curah hujan akan meningkat dan badai akan sering terjadi
    2. Kenaikan Permukaan Laut
    Perubahan tinggi permukaan laut akan memengaruhi kehidupan di pantai. Dampak Kenaikan Permukaan laut adalah sebagai berikut..
    • Jika kenaikan permukaan air laut sekitar 100 cm, maka wilayah Belanda akan tenggelam 6%, banglade 17,5%, dan banyak pula-pulau yang hilang. di Indonesia akan banyak pulau yang akan tenggelam sekitar 405.000 hektar daratan indonesia tenggelam di garis pantai 81.000 kilometer. 
    • Jika mencapai muara sungai, akan terjadi banjir akibat air pasang di daratan
    • Pengaruh kenaikan air laut akan cepat terlihat dari ekosistem pantai. Daerah rawa-rawa pantai semakin meluas. 
    3. Menurunnya Hasil Pertanian
    Pemanasan global berdampak pada pertanian. Banyak produk pertanian, terutama di negara berkembang seperti Indonesia, yang bergantung pada musim dan iklim. Dampak perubahan iklim akibat pemanasan global terhadap ketahanan pangan, antara lain sebagai berikut...
    • Kekeringan di wilayah pertanian yang mengakibatkan tanaman pertanian rusak 
    • Banjir di wilayah pertanian akan merendam tanaman pertanian yang mengakibatkan gagal panen. 
    • Kerawanan pangan akan meningkat di wilayah yang rawan bencana kering dan banjir
    • Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan hama dan penyakit yang meningkat populasinya akibat perubahan iklim
    4. Pengaruh Terhadap dan Tumbuhan
    Selain, manusia, hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang akan terkena dampak pemanasan global. Hewan dan tumbuhan yang tidak dapat beradaptasi akan punah. Kepunahan spesies organisme akan mengurangi keanekaragaman hayati. Jika banyak organisme yang punah, ekosistem menjadi tidak stabil. Gejala-gejala kepunahan yang dapat diamati saat ini, antara lain adalah sebagai berikut..
    • Populasi penguin di daerah antartika menurun sekitar 30% dalam 25 tahun terakhir karena berkurangnya habitat
    • Populasi beruang kutub di kutub utara menurun karena kesulitan mendapatkan makanan akibat berkurangnya lapisan es. 
    • Berkurangnya koral di ekosistem laut akibat meningkatnya keasaman air laut. Air laut menjadi asam jika banyak karbon dioksida yang terlarut. Meningkatnya keasaman air laut menurunkan jumlah ion karbonat yang menyusun koral
    • Berkurangnya luas hutan mangrove sehingga mengganggu kehidupan di daerah pesisir pantai karena gelombang pasang dan banjir sering terjadi, serta sulitnya ketersediaan air bersih. 
    5. Pengaruh Terhadap Kesehatan Manusia
    Dampak pemanasan global menyebabkan perubahan iklim. Perubahan iklim dapat berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Dampak pemanasan global terhadap kesehatan manusia adalah sebagai berikut...
    • Meningkatnya kasus alergi dan penyakit pernapasan karena udara yang lebih hangat memperbanyak polutan, seperti spora jamur dan serbuk sari tumbuhan. 
    • Meluasnya penyebaran penyakit. Sebagai contoh, DBD dan malaria adalah penyakit tropis yang saat ini telah menyebar ke daerah subtropis. Penyebabnya adalah suhu di udara subtropis yang saat ini menjadi lebih hangat sehingga patogen dapat berkembang biak di daerah subtropis.
    • Meningkatnya penyakit infeksi, yang semula menginfeksi hewan kemudian dapat menginfeksi manusia. Contohnya adalah flu burung dan flu babi. 
    • Meningkatnya kasus orang meninggal akibat penyakit yang dipicu oleh cuaca panas, misalnya stress, stroke, dehidrasi, jantung dan ginjal. 
    Pemanasan global yang terjadi saat ini adalah akibat dari perbuatan kita sendiri. Sebagai manusia kita tidak dapat menjaga dengan baik tempat dimana kita hidup. Jika kita tidak sadar akan dampak yang terjadi nanti, maka kehidupan di Bumi ini akan terancam. Untuk mengatasinya, telah dilakukan beberapa penangulangan. Penanggulangan ini akan efektif bila semua pihak turut serta untuk melakukannya. 
    Pemanasan global ini dapat di kurangi jika kita menanamkan rasa cinta kepada Bumi ini. Kita harus dapat menjaga dan melestarikannya , demi kelangsungan kehidupan di masa yang akan datang.

    Demikianlah artikel sederhana tentang Penyebab dan dampak pemanasan global (Global Warming). Semoga dapat dimenerma dan bermanfaat bagi kita semua. sekian dan terimakasih.

    Dampak Pencemaran Air dan Upaya Mengatasinya

    Tercemarnya air memberikan banyak dampak merugikan bagi lingkungan, kesehatan manusia, dan berbagai makhluk hidup di bumi. Dampak pencemaran air diperlukan cara-cara yang dapat mengatasi atau menanggulangi yang dimulai dari mengenal penyebab pencemaran air. Pencemaran air adalah masuknya bahan pencerna (polutan) ke lingkungan air. Polutan dapat berasal dari limbah industri, rumah tangga, dan pertanian. Limbah cair atau air limbah merupakan air buangan yang dihasilkan dari kegiatan-kegiatan manusia, seperti kegiatan rumah tangga, industri, pertanian, peternakan, pertambanan, dan lain-lain yang dibuang ke perairan dan dapat menurunkan kualitas perairan. 
    Berdasarkan definisi di atas, air limbah dapat digolongkan menjadi 2 golongan yaitu air limbah domestik yang dihasilkan oleh kegiatan manusia secara langsung, seperti kegiatan rumah tangga (misal detergen) dan pasar; air limbah nondomestik yang dihasilkan dari kegiatan manusia secara tidak langsung, seperti industri-industri pertambangan, peternakan, pertanian, dan sebagainya. 

    pencemaran air sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia, hewan, dan kehidupan di air. Dampak pencemaran air dapat menjadi bencana besar, tergantung pada jenis bahan kimia, konsentrasi polutan, dan di mana pencemaran air terjadi. Di bawah ini, kamu akan melihat ringkasan dari beberapa dampak pencemaran air yang selama ini telah terjadi.
    Dampak Pencemaran Air

    Banyak badan air seperti sungai atau saluran air dekat daerah perkotaan yang saat ini kondisinya sangat tercemar. Pencemaran air ini terjadi salah satunya karena pembuangan sampah yang dilakukan oleh manusia. Selain itu, bahan kimia berbahaya yang secara legal atau ilegal dibuang oleh industri manufaktur, pusat kesehatan, sekolah, dan pasar juga. Adapun beberapa dampak pencemaran air yang menjadi akibat dari perilaku demikian misalnya kematian biota air, kerusakan rantai makanan, timbulnya wabah penyakit, dan kerusakan ekosistem perairan.

    • Kematian Biota Air. Masalah utama yang disebabkan oleh dampak pencemaran air adalah terbunuhnya kehidupan yang tergantung pada badan air tersebut. Ikan, kepiting, burung camar dan banyak hewan lain terbunuh karena adanya polutan berbahaya yang meracuni habitat mereka. Contoh sederhana dari dampak ini adalah hilangnya populasi ikan di badan sungai daerah perkotaan. Jika kamu tinggal di kota, coba perhatikan sungai di tempat tinggalmu. Adakah ikan-ikan besar yang berenang di sana?
    • Kerusakan Rantai Makanan. Dampak pencemaran air juga merusak tatanan rantai makanan alami yang selama ini berlangsung dalam ekosistem air. Polutan seperti timbal yang dimakan oleh ikan kecil, akan terbawa pada tingkat trofik selanjutnya. Ikan-ikan besar, kerang, dan tingkat trofik di atasnya juga akan ikut merasakan dampak dari polutan yang dimakan oleh si ikan kecil.
    • Wabah Penyakit. Kerusakan rantai makanan pada tahap selanjutnya akan berdampak pada manusia. Ya, produk-produk dari badan air yang tercemar yang dikonsumsi manusia akan mengakibatkan pada mewabahnya beberapa jenis penyakit. Wabah penyakit hepatitis bisa timbul akibat konsumsi makanan laut yang teracuni polutan, wabah kolera timbul karena pengolahan air minum yang buruk dari sumber perairan yang tercemar, dan masih banyak lagi.
    • Kerusakan Ekosistem. Dampak pencemaran air pada tahap selanjutnya akan terjadi pada ekosistem. Pencemaran air mengakibatkan kerusakan ekosistem yang berarti interaksi antar makhluk hidup di suatu tempat akan berubah.  Banyak daerah yang sekarang jadi terkena pencemaran air karena kelalaian manusia dalam menjaga kelestarian lingkungannya, dan di masa yang akan datang daerah-daerah yang tercemar ini tentu akan membuat manusia mengalami banyak kesulitan.
    • Timbulnya Endapan, Koloid dan Bahan Terlarut : Endapan, koloid dan bahan terlarut berasal dari bahan-bahan buangan industri, obat-obatan, dan pupuk pertanian. Bahan tersebut dapat menghalangi cahaya matahari ke perairan sehingga proses fotosintesis tumbuhan air terganggu. Jika bahan industri berupa logam berat, seperti air raksa, kadmium, dan timbel, maka logam tersebut dapat diserap oleh tumbuhan air. Di dalam tubuh tumbuhan, logam tersebut tidak dapat diuraikan dan menumpuk di dalam jaringan lemak tubuh. 
    • Perubahan Tingkat Keasaman (pH) : Tingkat keasaman (pH) optimal untuk kehidupan organisme antara 6,5-7,5. Limbah industri, rumah tangga, dan pertanian di perairan akan memengaruhi konsentrasi ion-ion hidrogen sehingga pH air akan berubah. Mungkin di atas 7,5 atau dibawah 6,5. Hal ini akan mengganggu kehidupan organisme akuatik. 
    • Perubahan Warna, Bau, dan Rasa : Syarat air yang dapat dimanfaatkan manusia adalah tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Dengan adanya buangan limbah industri yang terlarut dalam air maka air di perairan menjadi berwarna, berbau, dan berasa. Sering kali limbah industri yang berwarna dan berbau itu mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi organisme akuatik. Selain itu, bau juga dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang yang tinggal di sekitar perairan yang tercemar. 
    • Eutrofikasi : Limbah pertanian (pupuk) dan peternakan (kotoran hewan) dapat mengakibatkan pengayaan nutrien di lingkungan perairan (misalnya sungai dan danau) yang disebut eutrofikasi. Eutrofikasi dapat meningkatkan kesuburan tumbuhan air. Karena melimpahnya tumbuhan air, maka banyak yang tidak termakan oleh konsumen dan akhirnya mati mengendap di dasar perairan dan menyebabkan pendangkalan. Detritivora menggunakan sebagian besar oksigen untuk menguraikan sisa-sisa tumbuhan air yang mati, sehingga biota air, termasuk ikan, akan mati karena kekurangan oksigen. 
    Mengatasi Pencemaran Air
    ada beragam tindakan lain selain tindakan preventif yang bisa kita lakukan. Berikut ini beberapa tindakan yang dapat kita lakukan oleh masyarakat sebagai Cara mengatasi pencemaran air , yaitu:

    • Gunakan air dengan bijaksana. Kurangi penggunaan air untuk kegiatan yang kurang berguna dan gunakan dalam jumlah yang tepat.
    • Kurangi penggunaan detergen. Sebisa mungkin pilihlah detergen yang ramah lingkungan dan dapat terurai di alam secara cepat.
    • Kurangi konsumsi obat-obatan kimia berbahaya. Obat-obatan kimia yang berbahaya seperti pestisida, dan obat nyamuk cair merupakan salah satu penyebab rusaknya ekosistem air
    • Tidak menggunakan sungai untuk mencuci mobil, truk, dan sepeda motor.
    • Tidak menggunakan sungai untuk wahana memandikan hewan ternak dan sebagai tempat kakus.
    • Jangan membuang sampah rumah tangga di sungai/danau. Kelola sampah rumah tangga dengan baik dan usahakan menanam pohon di pinggiran sungai/danau.
    • Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar. 
    • Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis yang bertujuan untuk meningkatkan konservasi air bawah tanah
    • Menanggulangi kerusakan lahan bekas pembuangan limbah B3.
    • Mengolah limbah cair industri sebelum di buang ke perairan
    • Tidak membuang sampah ke perairan atau sekolah 
    • Tidak membuang sisa pestisida ke perairan 
    • Secara rutin membersihkan perairan
    • Menggunakan sabun dan detergen yang dapat terurai di lingkungan. 

    Beberapa langkah di atas merupakan cara mengatasi pencemaran air secara sederhana yang dapat dimulai dari diri sendiri. Sebenarnya tidak terlalu susah untuk mengatasi pencemaran air apabila kita menyadari bahwa air merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan dan setiap orang wajib untuk menjaga dan melestarikan ekosistem air. Demikianlah artikel singkat mengenai Dampak Pencemaran Air semoga bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih.

    Upaya dalam Mengatasi Pencemaran Tanah Secara Efektif

    Banyak orang kurang menyadari bahwa kehidupan manusia sangat bergantung pada tanah. Karena kurang kesadaran itulah manusia sering membuang sisa-sisa aktivitas hidupnya (bahan pencemar) ke dalam tanah. Sisa-sisa tersebut dapat mencemari tanah. Bahan pencemar (polutan) tanah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu polutan yang dapat diuraikan secara alami oleh dekomposer (bidegradable), misalnya sisa hewan dan tumbuhan, dan polutan yang tidak mudah atau tidak dapat diuraikan secara alami (nonbiodegradable), misalnya pestisida, logam, plastik, dan kaleng. Komponen polutan tanah seperti kertas 41%, limbah bahan makanan 21%, Gelas 12%, logam besi 10%, Plastik 5%, kayu 5%, Karet dan kulit 3%, Kain (serta tekstil) 2%, Logam alumunium 1%.

    Ciri-Ciri Tanah Tercemar
    Untuk mengatasi masalah pencemaran pada tanah ini, maka kita perlu mengetahui ciri-cirinya terlebih dahulu. Dengan mengetahui cirinya, kita akan tahu penyebabnya dan mencari cara bagaimana mengatasinya.

    Tentunya dengan cara nan efektif buat menanggulangi masalah pencemaran tanah nan terjadi pada suatu lingkungan atau ekosistem . Ada beberapa ciri-ciri nan patut Anda waspadai, ketika terjadi beberapa hal berikut pada tanah di sekitar Anda.

    • Kesuburan tanah nan hilang.
    • Pada tanah dengan kondisi asam Ph-nya kurang dari 6, sedangkan pada tanah basa Ph-nya lebih besar dari 8.
    • Baunya tak sedap cenderung berbau busuk.
    • Tekstur tanah menjadi kering.
    • Adanya kandungan logam berat dalam tanah.
    • Terdapatnya kandungan sampah anorganik di dalam tanah.

    Jika kondisi tanah menunjukkan 1, 2, bahkan semua nan disebutkan di atas, maka Anda harus waspada. Dapat jadi tanah tersebut sudah tercemar.
    Sayangnya, tanah dengan kondisi seperti ini sudah banyak di Indonesia. Padahal, masa lalu Indonesia begitu termasyur dan terkenal dengan kesuburan tanahnya.
    Menanam apa pun dapat tumbuh dengan fertile di tanah kita ini. Hal itulah salah satunya, nan membuat para penjajah tergiur buat menguasai wilayah Indonesia nan luas.

    Masalah tanah tercemar ini tentu disebabkan oleh banyak faktor. Sungguh memprihatinkan ketka faktor-faktor nan menyebabkan pencemaran tanah ini hampir semuanya ialah ulah manusia.
    Padahal tak dapat dipungkiri, bahwa hingga kini masih banyak rakyat nan hayati dari hasil bertani dan berkebun. Masih banyak rakyat nan sangat tergantung pada kesuburan tanah Indonesia buat bisa mempertahankan hidupnya.
    Terutama bagi mereka nan hayati di daerah-daerah. Untuk masyarakat perkotaan, tanah dibutuhkan buat membuat taman-taman kota atau paru-paru kota. Menjadi salah satu wahana serap air agar terhindar dari banjir.

    Akibat pencemaran ini, berbagai aspek dari kehidupan masyarakat akan berpengaruh. Mulai dari para petani nan lahannya menjadi tak produktif lagi sebab tanahnya sudah tercemar. Sampai bala banjir nan terjadi di perkotaan.
    Selain itu, kenyamanan juga terganggu dampak bau busuk nan keluar dari lahan-lahan nan sudah tercemar. Akibatnya, lahirlah berbagai penyakit nan diderita oleh masyarakat.


    Penyebab Pencemaran Tanah
    Oleh sebab itu, kita harus mengetahui penyebab-penyebab nan membuat tercemarnya tanah di sekitar kita. Penyebab pencemaran tanah ini di antaranya ialah sebagai berikut.
    Kebiasaan masyarakat nan masih saja membuang sampah anorganik di sembarang tempat.
    Penggunaan pupuk atau pestisida nan hiperbola pada pertanian.
    Banyaknya produk-produk nan merupakan produk anorganik nan tidak bisa diurai mikrorganisme.
    Pengolahan limbah industri nan berupa logam berat nan tak benar. Mereka cenderung langsung membuang, tanpa dilakukan proses pemurnian terlebih dahulu.
    Semua itu merupakan ulah-ulah manusia. Mereka secara sadar atau tak sadar menjadi agen penyumbang terjadinya pencemaran tanah. Padahal ketika tanah sudah tercemar, akibatnya bukah hanya mereka nan merasakan sendiri. Melainkan diwariskan pada anak cucu mereka.

    Generasi berikutnya turut menjadi korban atas perbuatan mereka nan tak peduli pada lingkungan. Bahkan dikemudian hari, dampak nan muncul dapat jadi lebih jelek daripada nan terjadi saat ini.

    Polutan nonbiodegradable dapat menyebabkan kualitas tanah menurun. Turunnya kualitas tanah terjadi karena bahan-bahan tersebut mengganggu kehidupan di dalam tanah, terutama aktivitas mikroba pengurai (dekomposer). Jika hal ini terjadi terus-menerus, tanah akan kehilangan produktivitasnya (tidak dapat digunakan untuk pertanian). Hal ini akan semakin menyulitkan manusia untuk memenuhi kebutuhan pangan. Untuk itu diperlukan upaya-upaya untuk mengatasi pencemaran tanah. Upaya Mengatasi Pencemaran Tanah adalah sebagai berikut...

    Upaya Mengatasi Pencemaran Tanah
    • Memilah sampah yang mudah terurai dan sulit terurai
    • Menggunakan sampah organik yang mudah terurai sebagai pupuk kompos
    • Menggunakan kembali sampah yang sulit terurai, seperti kardus, kain, botol, dan plastik
    • Mengadakan penyuluhan tentang pengelolaan sampah kepada masyarakat
    • Membuang sampah pada tempat yang telah disediakan
    • Mengurangi penggunaan pestisida buatan atau mengantinya dengan pestisida alami
    • Mengolah limbah industri sebelum dibuang ke lingkungan
    Jadi, marilah kita mengambil kesimpulan dari dampak pencemaran tanah tersebut, karena dari kesalahan kita seluruh makhluk hidup akan terkena juga dampak dari pencemaran tanah, dengan demikian perlunya kita mengatasi hal tersebut dengan melakukan upaya-upaya seperti yang telah diterangkan diatas. 
    beberapa cara nan bisa kita lakukan dalam mengatasi pencemaran nan sudah terlanjur terjadi yaitu:

    Bioremediasi
    Bioremediasi ialah proses lanjutan nan dilakukan dari proses remediasi in-situ. Atau justru proses tunggal dalam mengatasi masalah pencemaran tanah ini. Caranya, yaitu dengan menggunakan mikroorganisme baik berupa jamur atau bakteri nan bisa memecah zat-zat pencemar menjadi partikel-partikel kecil bahkan habis sama sekali.

    Penemuan terbaru saat ini ialah dengan ditemukan bakteri nan bisa menghancurkan limbah tambang dengan waktu kurang dari 30 menit. Penggunaan bakteri ini dapat membuat penghancuran limbah menjadi lebih cepat dan murah. Perbandingannya dapat 1:400 dibandingkan dengan teknologi konvensional nan biasa digunakan.
    Ketika tanah tercemar, maka banyak nan harus dilakukan buat mengembalikan tanah pada keadaan semula. Penelitian buat memperoleh bakteri pengurai limbah ini membutuhkan dana nan tak sedikit. Begitupun buat mendapatkan alat-alat pengolah limbah .
    Itulah sebabnya, alangkah baiknya jika kita melakukan tindakan pencegahan sebelum tertadi pencemaran pada tanah. Karena walau bagaimanapun mencegah selalu lebih baik, lebih murah, dan lebih berguna.

    Remediasi
    Salah satu cara buat mengatasi pencemaran nan terjadi pada tanah, yaitu dengan remediasi. Remediasi ini ialah suatu kegiatan nan dilakukan buat melakukan pembersihan secara total pada permukaan tanah.

    Anda dapat lakukan dengan sistem on-site atau in–situ atau off-site nan disebut juga ex-situ. Pembersihan dengan sistem in-situ , yaitu dengan cara pembersihan langsung di lokasi tanah nan sudah tercemar.

    Pembersihan dengan cara ini lebih mudah dan murah dibandingkan dengan cara ex- situ. Langkahnya hanya beberapa, yaitu pembersihan dan suntik nan diakhiri degan proses bioremediasi.

    Untuk cara ex- situ memiliki proses nan lebih rumit. Namun, hasilnya lebih terjamin sebab tanah nan tercemar benar-benar dibersikan dari berbagai zat nan mencemarinya.

    Prosesnya, yaitu dengan melakukan ekskavasi tanah nan dideteksi tercemar. Lalu, di bawa ke luar area nan kondusif dari berbagai zat pencemar. Setelah itu, tanah disimpan dalam sebuah bak atau tangki nan rapat udara.

    Selanjutnya, dimasukan zat pembersih ke dalam tangki dengan cara dipompa.
    Akhir dari proses ini, yaitu dengan mengeluarkan zat pencemar keluar dari tangki rapat udara.

    Zat pencemar ini diolah dengan instalasi alat pengolah air limbah sampai hilang zat-zat pencemarnya. Tanah nan sudah diproses dapat dipastikan sudah dibersihkan dari zat pencemar. Prosesnya cukup rumit dengan penggunaan alat nan banyak dan canggih.

    Hal itulah nan membuat proses ini terbilang mahal. Proses ini juga membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak sebab dana nan cukup besar. Selain itu, diperlukan pula sumber daya manusia nan pakar dalam pengolahan limbah buat memastikan bahwa prosesnya berhasil.

    Cegah Pencemaran Tanah
    Ada beberapa tips nan bisa dilakukan buat mencegah terjadinya pencemaran pada tanah, yaitu sebagai berikut.


    1. Biasakan buat memisahkan sampah-sampah organik dan anorganik di rumah Anda. Sampah orgaik nan bisa terurai oleh mikroorganisme. Sampah ini bisa dikubur dalam tanah buat dibuat pupuk kompos.
    2. Untuk sampah anorganik atau bahkan organik nan tak dapat terurai oleh mikroorganisme dibakar di loka spesifik nan jauh dari pemukiman penduduk. Sampah nan tak bisa dibakar, bisa digiling atau dihancurkan hingga menjadi partikel kecil, lalu dikubur
    3. Untuk pegolahan limbah industri nan di dalamnya terkandung logam berat, sebaiknya dilakukan proses pemurnian terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai atau ke loka pembuangan.
    4. Menggunakan pupuk atau pestisida dengan dosis nan sesuai. Karena jika hiperbola akan mencemari tanah nan digunakan tersebut.
    5. Gunakan ditergen nan ramah lingkungan sehingga ia bisa terurai oleh mikroorganisme. Dengan begitu tak menimbulkan zat-zat nan membuat tanah tercemar.
    Demikianlah artikel singkat mengenai Upaya Mengatasi Pencemaran Tanah Secara Efektif. Semoga bermanfaat. Sekian dan terima kasih. 

    Upaya Menanggulangi Pemanasan Global (Global Warming)

    Pemanasan Global memerlukan penanganan dalam mencegah, mengurangi, dan mengatasi dampak dari pemanasan Global. Salah satu penyebab pemanasan global adalah penggunaan bahan bakar fosil dengan meningkatnya kadar CO2 di atmosfer. Konsumsi total bahan bakar fosil (batubara dan minyak bumi) di dunia akan meningkat sekitar 1% per tahun. Langkah-langkah yang dilakukan atau yang sedang didiskusikan saat ini tidak dapat mencegah pemanasan global di masa depan. Tantangan yang ada adalah mengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim di masa depan.

    Masalah global ini tidak akan dapat diselesaikan jika hanya terus berharap pada pemerintah. Masyarakat harus saling bahu-membahu untuk mengurangi sekaligus memperlambat terjadinya global warming. Ada banyak cara yang dapat kita lakukan untuk mengurangi dampak dari global warming/pemanasan global. Postingan ini akan membahas sedikit saja mengenai hal-hal apa yang dapat kita lakukan untuk meminimalisir terjadinya pemanasan global.
    • Hematlah Pemakaian Listrik Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menghemat pemakaian listrik seperti: mematikan lampu dan listrik ketika sedang tidak digunakan, menggunakan lampu hemat energi, matikan pemanas nasi selama beberapa jam untuk mengurangi penggunaan listrik, jangan sering memasukkan makanan panas langsung ke dalam kulkas, serta jangan sering-sering membuka pintu kulkas terlalu lama.
    • Usahakan lakukan penghijauan/reboisasi Salah satu cara termudah adalah dengan menanam pohon pelindung disekitar rumah atau membuat taman disekitar rumah agar rumah jadi tampak hijau.
    • Hematlah Pemakaian Air Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menghemat pemakaian air dapat anda baca dipostingan saya sebelumnya. Baca Cara penghematan Air.
    • Reuse (Menggunakan Kembali) Misalnya, menggunakan kembali kantong plastik untuk membawa belanjaan, membawa tas kertas sendiri dari rumah saat berbelanja, belilah produk-produk yang bisa didisi ulang, gunakan koran atau kertas bekas untuk membungkus barang, dll.
    • Reduce (Mengurangi/Menghemat) Misalnya, belilah barang-barang mebel atau peralatan dapur yang benar-benar dibutuhkan, kurangi makanan cepat saji, kurangi penggunaan pestisida, hindari membeli produk dari hewan/tumbuhan langka, kurangi produksi limbah rumah tangga, dll.
    • Recycle (Mendaur Ulang) Mulailah gunakan pakaian yang cukup ramah bagi lingkungan, gunakan botol-botol bekas untuk keperluan lain, misal jadi vas bunga, kreasikan barang bekas menjadi barang yang memiliki nilai jual, pisahkan sampah organik dan anorganik, buatlah pupuk kompos dari limbah dapur dan daun/ranting pohon yang berterbaran disekitar rumah, dll.
    • Jangan sering-sering naik kendaraan pribadi Jika memungkinkan untuk naik angkutan umum, lebih baik anda mulai terbiasa untuk melakukannya. Selain menghemat bahan bakar, anda juga dapat mengurangi jumlah polusi udara yang dihasilkan dari kendaraan bermotor yang telah menyebabkan semakin seringnya terjadi hujan asam yang merusak lingkungan.
    Upaya Menanggulangi Pemanasan Global (Global Warming) 
    Beberapa cara dalam mengurangi, mencegah, mengatasi, dan menanggulangi dampak dari pemanasan global antara lain sebagai berikut...


    Upaya Menanggulangi Pemanasan Global (Global Warming)

    1. Mengubah Perilaku Pribadi
    Tindakan yang lebih baik dalam mengatasi, mengurangi, dan pencegahan pemanasan global adalah dengan mengubah perilaku manusia, karena pemahaman tentang pemanasan global yang ditanamkan hari ini akan berdampak besar pada generasi mendatang. Berikut Beberapa contoh-contoh perilaku pribadi yang dapat dilakukan dalam mengurangi, mencegah, dan mengatasi pemanasan global antara lain sebagai berikut... 
    • Hemat Listrik : Setelah dijelaskan sebelumnya bahwa gas rumah kaca itu didominasi dari karbon dioksida (CO2). Sebagian besar dari CO2 dihasilkan dari pembangkit listrik yang berbahan bakar fosil. Dengan demikian, jika kita berhemat listrik maka secara tidak langsung kita mengurangi kadar CO2 di Atmosfer.
    • Menanam Pohon : CO2 digunakan tanaman untuk berfotosintesis, maka penanaman pohon dalam jumlah banyak akan menjadi solusi untuk mengurangi jumlah CO2 di atmosfer. Di Sulawesi Utara, dibuat peraturan daerah yang mewajibkan menanam pohon bagi pasangan yang akan menikah.
    • Mengurangi Penggunaan Mobil : Mobil sebagai penyumbang sumber CO2 terbesar di perkotaan, juga perlu diantisipasi dengan mengubah perilaku orang. Penggunaan mobil pribadi menjadi penyumbang CO2 terbesar, bila tidak ada pengaturan penggunaan mobil pribadi dengan baik. Penggunaan transportasi umum yang mengangkut sekaligus banyak orang dapat mengurangi emisi karbon dioksida di udara. 
    2. Langkah Mencegah Pemanasan Global Secara Kolektif 
    Upaya pencegahan pemanasan global juga dapat dilakukan secara bersama atau kolektif. Beberapa langkah yang dapat dilakukan secara kolektif antara lain sebagai berikut...
    • Menggunakan Energi Alternatif : Penggunaan energi alternatif terbaru perlu dilakukan di Indonesia. Pembangkit listrik yang berbahan bakar fosil yang diusahakan diganti dengan energi bersih, seperti sinar matahari, air, angin, biomassa, dan panas bumi. Sumber energi tersebut sebenarnya berlimpah di Indonesia. tetapi belum dimanfaatkan secara optimal.
    • Melestarikan Hutan : Masyarakat dan pemerintah harus berupaya bersama dalam menjaga hutan dari bahaya kebakaran dan penebangan liar agar luas hutan tidak berkurang. 
    • Menghapus Penggunaan CFC : Untuk menghentikan penggunaan CFC pada peralatan pendingin, dapat dilakukan dengan memberikan penyuluhan dan batuan kepada bengkel-bengkel servis peralatan pendingin agar dapat mengelola penggunaan CFC. 
    • Memperbaiki Kualitas Kendaraan dengan Uji Emisi : Uji emisi diperlukan dalam mengetahui kondisi kendaraan apakah prima atau sebaliknya. Kendaraan yang memiliki kondisi prima akan menghasilkan gas karbon dioksida (CO2) sehingga dapat menjaga lingkungan dan hemat bahan bakar. 
    3. Mengurangi Karbon 
    Untuk mengurangi gas CO2 yang ada di udara dapat dilakukan dengan hal-hal berikut ini.
    • Menanam dan memelihara tumbuhan dalam jumlah yang banyak. Tumbuhan akan menyerap karbon dioksida untuk proses fotosintesis dan akan melepaskan oksigen ke udara. Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan sangat tinggi, sedangkan tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali, karena tanah yang tidak subur lagi. Upaya rebosiasi hutan merupakan langkah yang tepat untuk menyeimbangkan gas rumah kaca di atmosfer 
    • Mengganti penggunaan bahan bakar fosil dengan bahan bakar alternatif, misalnya air, angin, dan sinar matahari
    Demikianlah artikel singkat tentang Upaya Menanggulangi Pemanasan Global (Global Warming). Semoga bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih.

    Senin, 25 April 2016

    Keuntungan dan Kekurangan Letak Geografis Indonesia dampak bagi negara

    Membahas mengenai pengaruh/dampak keuntungan letak geografis dan kekurangan letak geografis Indonesia, Letak Geografis adalah letak suatu negara yang dilihat dari kenyataan di permukaan bumi. Letak geografis Indonesia memberikan banyak dampak yang berakibat bagi negara Indonesia. Dampak letak geografis ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan bagi Indonesia antara lain sebagai berikut.

    Secara geologis, Indonesia bisa dikategorikan sebagai sebuah Negara yang teretak diantara lempengan bumi dan juga dangkalan laut. Indonesia, secara geologis terletak diantara tiga lempengan bumi, yaitu lempeng pasifik, lempeng Eurasia, dan juga lempeng Australia.Selain itu dari segi peairan, Indonesia terletak diantara dua buah dangkalan, yaitu dangkalan Sahul dan juga dangkalan Sunda. Yang dimaksud dengan dangkalan adalah sebuah wilayah laut yang dangkal, yang mana menghubungkan wilayah dantara dua daratan besar.

    Dangkalan sunda berada pada wilayah barat Indonesia, yang mencakup pulau Jawa, Pulau Sumatra, Semenanjung Malaysia, Madura dan juga Bali. Sedangkan dangkalan sahul merupakan dangkalan yang berada pada sisi timur Indonesia, yang berhubungan langsung dengan daratan benua Australia. Selain itu, berdasarkan letak geologisnya, Indonesia juga merupakan Negara yang dilewati oleh dua buah pegunungan terbesar di dunia, yaitu Pegunungan Mediterania dan juga Pegunungan Sirkum Pasifik.
    Berikut adalah penjelasan mengenai manfaat letak geologis Indonesia :
    1. Dataran tinggi dan pegunungan. Manfaat dari letak geologis Indonesia yang pertama adalah banyaknya dataran tinggi dan juga pegunungan di wilayah Indonesia. Ya, lokasi geologis Indonesia yang berada di antara dua rangkaian pegunungna terbesar di dunia ini, yaitu pegunungan Mediterania dan juga pegunungan Sirkum Pasifik, membuat Indonesia memilki banyak sekali wilayah pegunungan dan juga dataran tinggi. Hal ini juga berpengaruh kepada letak geografis dari Indonesia itu sendiri. (baca : perbedaan dataran rendah dan dataran tinggi) Banyaknya pegunungan dan juga dataran tinggi menyebabkan banyak lokasi dan juga wilayah di Indonesia yang memiliki pembagian musim cuaca dan juga suhu udara yang cenderung sejuk, meskipun berada pada iklim tropis, dan merupakan salah satu lokasi ekowisata dan juga pariwisata yang menjanjikan, terutama bagi turis yang senang akan pemandangan dan juga wisata outdoor.
    2. Tanah yang subur akibat banyaknya gunung berapi. Efek berikutnya dari lokasi geologis Indonesia adalah gunung berapi. Ya, meskipun gunung berapi seringkali dikaitkan dengan bencana alam, namun demikian ternyata gunung berapi dapat membawa berkah tersendiri. Dengan adanya gunung berapi, maka tanah-tanah yang berada di sekitar gunung berapi tersebut merupakan salah satu jenis tanah dengan unsur hara yang tinggi, alias tanah yang sangat subur. Hal ini tentu saja akan sangat bermanfaat bagi kebanyakan budaya masyarakat Indonesia yang masih mengandalkan bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Selain itu, kesuburan tanah juga tentu saja sangat membantu meningkatkan pergerakan roda ekonomi nasional, maupun internasional, karena banyak hasil pertanian yang diekspor maupun dimanfaatkan sebagai bahan konsumsi di dalam negeri. (baca : cara menyuburkan tanah tandus dan kering)
    3. Keanekaragaman flora dan juga fauna. Kedua lempeng yang mengapit Indonesia ini juga memilki manfaat bagi kehidupan flora dan juga faunanya. Lempeng Eurasia, merupakan lempeng yang berada pada bagian barat Indonesia, yang merupakan lempengan Negara-Negara Asia. Hal ini membuat lokasi dan wilayah Indonesia yang berada pada lempeng Eurasia memilki kesamaan dengan wilayah Asia dalam hal flora dan juga Faunanya. Sebaliknya, bagian timur Indonesia memiliki kesamaan flora dan juga fauna seperti pada benua Australia, karena berada pada lempeng Australia. Sedangkan pada wilayah Indonesia bagian tengah, memiliki beberapa hewan endemic, alias khas yang tidak ada pada wilayah Asia maupun Australia. Dengan banyaknya flora dan fauna ini, tentu saja Indonesia diuntungkan oleh letak geologisnya, yang memilki beragam flora dan fauna yang dilindungi yang mungkin tidak dimiliki oleh Negara lain di dunia.
    4. Keberagaman hasil sumber daya mineral. Tidak hanya flora dan juga fauna, kondisi dan juga letak geologis dari Indonesia itu sendiri juga sangat bermanfaat bagi para penambang dan juga pelaku industry mineral. Bagaimana tidak, kondisi lempeng dan juga geologis Indonesia sangat mendukung banyaknya sumber daya mineral seperti batu-batuan, dan juga jenis jenis sumber daya alam seperti minyak dan juga gas bumi. Dengan demikian, Indonesia sangat diuntungkan dengan adanya sumber daya alam yang sangat melimpah.
    5. Keanekaragaman laut yang melimpah. Selain flora, fauna dan juga keberagaman sumber daya alam, Indonesia pun junga dilengkapi dengan sumberdaya laut yang sangat melimpah. Hal ini juga dipengauhi oleh lokasi geologis Indonesia yang mana lautnya terdiri dari beberapa dangkalan, dan memiliiki banyak keanekaragaman laut, mulai dari hasil dan sumberdaya laut, seperti ikan dan makanan laut, hingga wisata di bawah laut, seperti diving dan juga snorkeling.
    Letak geologis dari sebuah lokasi tentu saja akan memberikan keuntungan dan juga manfaat tersendiri bagi lokasi tersebut. Lokasi geologis lebih mempengaruhi sumber daya yang bisa dihasilkan oleh sebuah lokasi, terutama sumber daya alam dan juga sumber daya mineralnya. 

    Keuntungan dan Kerugian Letak Geografis Indonesia 

    Seperti yang kita ketahui bahwa, letak geografis Indonesia diapit dari dua benua dan dua samudra yakni benua asia dan benua australia, samudra hindia dan samudra pasifik. Letak geografis Indonesia banyak pendapat yang mengatakan letak geografis Indonesia memiliki keuntungan dan kerugian antara lain sebagai berikut.. 

    Keuntungan Letak Geografis Indonesia 

    Keuntungan Letak Geografis Indonesia dalam Bidang Sosial Budaya
    • Memiliki keanekaragaman budaya baik dengan budaya lokal dan budaya asing
    • Dapat dengan mudah menyebarkan budaya Indonesia 
    • Pakaian indonesia semakin modern 
    • Adanya akulturasi budaya lokal dan budaya asing
    Keuntungan Letak Geografis Indonesia dalam Bidang Ekonomi 
    • Sebagai jalur perdagangan Internasional 
    • Penambah devisa negara
    • Sebagai destinasi pariwisata utama 
    • Perkembangan pariwisata yang pesat
    • Sebagai pusat perekonomian diantara dua benua dan dua samudra
    Keuntungan Letak Geografis Indonesia dalam Bidang Komunikasi 
    • Dituntut untuk dapat berbahasa Inggris karena merupakan jalur Internasional 
    • Indonesia dapat menguasai bahasa asing secara tidak langsung
    • Kaya akan beragam bahasa
    Keuntungan Letak Geografis Indonesia dalam Bidang Transportasi
    • Percepatan infrastruktur pada daerah-daerah 
    • Peningkatan akomodasi angkutan massal
    • Peningkatan bandara yang bertaraf Internasional
    • Peningkatan transportasi laut yang secara maksimal 
    • Peningkatan transportasi untuk tujuan wisata (bus pariwisata)

    Kerugian Letak Geografis Indonesia

    Kerugian Letak Geografis Indonesia dalam Bidang Sosial Budaya
    • Banyak budaya yang masuk membuat budaya lokal dapat terpinggirkan 
    • Banyaknyak perilaku-perilak yang tidak sesuai dengan adat istiadat Indonesia atau norma-norma Indonesia karena mengikuti dari negara luar 
    • Banyaknya perilaku dari turis asing yang membawa pengaruh buruk bagi bangsa Indonesia
    • Lahan subur dengan meningkatnya kejahatan Internasional karena Indonesia merupakan jalur perdagangan Internasional dan jalur penghubung dua benua dan dua samudra. Kejahatan internasional berupa narkotika, obat-obatan terlarang dan teroris.
    Kerugian Letak Geografis Indonesia dalam Bidang Ekonomi 
    • Persaingan global 
    • Eksplorasi besar-besaran
    • Adanya pasar gelap (pasar ilegal)
    Kerugian Letak Geografis Indonesia dalam Bidang Transportasi
    • Semakin padatnya lalu lintas karena jumlah imigran 
    • Semakin bersifat konsumtif terhadap kendaraan luar negeri 
    • Tersingkirnya alat transportasi tradisional
    Kerugian Letak Geografis Indonesia dalam Bidang Komunikasi
    • Sulitnya menggunakan bahasa Asing
    • Menguasai bahasa Asing dapat mengakibatkan budaya lokal tersingkir atau tidak lagi menjadi prioritas

    Demikianlah artikel singkat tentang Keuntungan dan Kekurangan Letak Geografis Negara Indonesia. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih.

    Jumat, 05 Februari 2016

    Pengertian Umum Skala Peta adalah

    Skala peta, dapat diartikan sebagai perbandingan (rasio) antara jarak dua titik pada peta dan jarak sesungguhnya kedua titik tersebut di permukaan bumi atau di lapangan, dan pada satuan yang sama. Skala peta adalah informasi yang mutlak harus dicantumkan agar pemakai dapat mengukur jarak sesungguhnya pada peta. Misalnya peta skala 1:250.000 artinya jarak 1 cm di peta sama dengan jarak 250.000 cm di lapangan (jarak horizontal). Skala pada peta dapat ditulis dengan dua cara yaitu dengan cara menulis skala angka atau skala garis, tentang macam-macam skala peta ini akan dibahas terpisah pada postingan yang lain.
    Skala adalah angka yang menunjukkan perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya. 
    Sedangkan Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Istilah peta berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau kain penutup meja. Namun secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu. Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut kartografi. Banyak peta mempunyai skala, yang menentukan seberapa besar objek pada peta dalam keadaan yang sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut atlas.
    Secara Umum Pengertian Skala Peta adalah angka dengan perbandingan jarak peta dengan jarak yang sebenarnya. Skala Peta tidak hanya menunjukkan perbandingan jarak di peta dengan jarak yang ada di lapangan. Seperti untuk mengukur jarak di lapangan atau menghitung luas suatu areal, tetapi dengan menunjukkan ketelitian geometris dan detail dari unsur dan informasi yang disajikan. Semakin besar suatu skala peta, maka semakin teliti dan detair unsur informasi yang disajikan, begitu pun sebaliknya.  

    Rumus Skala Peta
    Rumus skala peta digunakan untuk menentukan atau menghitung besar skala dari suatu peta. Rumus ini sangatlah sederhana, hanya memuat perhitungan biasa. Kami yakin semuanya dapat menggunakan rumus skala peta ini dengan baik. Seperti apa rumusnya? Berikut ini adalah rumus mencari besar skala dari suatu peta:

    Rumus Mencari Skala

    Skala = Jarak pada peta : Jarak sesungguhnya.
    Mari kita coba rumus skala peta di atas melalui contoh soal berikut ini:
    Diketahui jarak kota A dan kota B dalam peta adalah 20 cm. Sedangkan jarak sesungguhnya ketika diukur di lapangan adalah 200.000 cm. Berapakah besar skalanya?
    Jawab: Skala Peta = Jarak pada peta / jarak sesungguhnya = 20 cm : 200.000 cm = 1 : 2000.
    Jadi, besar skala peta tersebut adalah 1 : 2000.

    Jenis-Jenis Skala Peta 
    • Skala Angka: Skala angka adalah skala yang menunjukkan perbandingan antara jaka di peta dan jarak yang sebenarnya dengan angk. contoh 1:500.000 dibaca setiap 1 cm pada peta mewakili 500.000 cm di lapangan
    • Skala Garis: Skala garis/grafis adalah skala yang ditunjukkan dengan garis lurus yang dibagi dalam beberapa ruas, dan setiap ruas menunjukkan dalam satuan panjang yang sama.
      contoh 0_2_4_6_8_10 km
                 0_1_2_3_4_5 cm
      dibaca setiap 1 cm pada peta mewakili 2km di lapangan
      Penyebut kilometer yang terakhir (10km) dibagi penyebut centimeter yang terakhir (5cm)
      Jadi, 10 : 5
      •  = 2 km
    • Skala Verbal: Skala verbal adalah skala yang dinyatakan dengan kalimat atau secara verbal. Skala yang sering ada di peta-peta tidak menggunakan satuan pengukuran matrik, misalnya peta-peta di Inggris. contoh 1 inchi = 5 mil
      skala verbal biasanya digunakan oleh orang-orang Amerika dan Eropa
    Jenis Peta Berdasarkan Skala 
    • Peta Kadaster, peta yang berskala besar dengan skala 1:100-1:5000 Contoh: Peta Badan Pertanahan Nasional, Peta Sertifikat Tanah, Peta Perencanaan Pembangunan/Proyek, Peta Wilayah RT dan RW.
    • Peta Skala Besar, peta yang berskala 1:5000 - 1:250.000 Contoh: Peta Desa, Peta Kelurahan, Peta Kecamatan dan Peta Kotamadya.
    • Peta Skala Menengah, peta yang berskala 1:250.000 - 1:500.000 Contoh: Peta Kabupaten dan Peta Propinsi.
    • Peta Skala Kecil, peta yang berskala 1:500.000 - 1:1.000.000  Contoh: Peta Pulau Kalimantan dan Peta Negara
    • Peta Geografi, peta yang berskala >1:1.000.000  = skala sangat kecil. Contoh: Peta Regional Asia Timur, dan Peta Dunia.
    Demikianlah artikel sederhana mengenai Pengertian umum Skala Peta Semoga bermanfaat bagi kita semua  Sekian dan terima kasih. 
    Referensi
    Lestari, Eny Wiji.(2011).Geografi 3 Untuk SMA/MA Kelas XII.CV Wilian
    Gunawan, Totok. 2007. Fakta dan Konsep Geografi. Jakarta: Inter Plus.

    Selasa, 02 Februari 2016

    Pengertian Umum Bencana adalah

    Secara Umum Pengertian bencana adalah peristiwa/rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik itu faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia, sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, dan kerugian harta benda, serta dampak psikologis.
    Definisi Bencana Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana menyebutkan definisi bencana sebagai berikut:
    Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
    Definisi tersebut menyebutkan bahwa bencana disebabkan oleh faktor alam, non alam, dan manusia. Oleh karena itu, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tersebut juga mendefinisikan mengenai bencana alam, bencana nonalam, dan bencana sosial.

    Dilihat dari apa yang ditimbulkan dari bencana ini sangatlah merugikan manusia dan juga makhluk-makhluk yang ada dibumi. Bencana terbagi atas beberapa jenis atau macam yakni, meliputi bencana alam, bencana nonalam, dan bencana sosial antara lain..
     
    Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
    Bencana alam adalah suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak besar bagi populasi manusia. Peristiwa alam dapat berupa banjir, letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, tanah longsor, badai salju, kekeringan, hujan es, gelombang panas, hurikan, badai tropis, taifun, tornado, kebakaran liar dan wabah penyakit. Beberapa bencana alam terjadi tidak secara alami. Contohnya adalah kelaparan, yaitu kekurangan bahan pangan dalam jumlah besar yang disebabkan oleh kombinasi faktor manusia dan alam. Dua jenis bencana alam yang diakibatkan dari luar angkasa jarang mempengaruhi manusia, seperti asteroid dan badai matahari.
    Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
    Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.
    Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror.
    Kejadian Bencana adalah peristiwa bencana yang terjadi dan dicatat berdasarkan tanggal kejadian, lokasi, jenis bencana, korban dan/ataupun kerusakan. Jika terjadi bencana pada tanggal yang sama dan melanda lebih dari satu wilayah, maka dihitung sebagai satu kejadian.
    Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api atau runtuhan batuan.
    Letusan gunung api merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal dengan istilah "erupsi". Bahaya letusan gunung api dapat berupa awan panas, lontaran material (pijar), hujan abu lebat, lava, gas racun, tsunami dan banjir lahar.
    Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang ombak lautan ("tsu" berarti lautan, "nami" berarti gelombang ombak). Tsunami adalah serangkaian gelombang ombak laut raksasa yang timbul karena adanya pergeseran di dasar laut akibat gempa bumi.
    Tanah longsor merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng.
    Banjir adalah peristiwa atau keadaan dimana terendamnya suatu daerah atau daratan karena volume air yang meningkat.
    Banjir bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba dengan debit air yang besar yang disebabkan terbendungnya aliran sungai pada alur sungai.
    Kekeringan adalah ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan air untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan. Adapun yang dimaksud kekeringan di bidang pertanian adalah kekeringan yang terjadi di lahan pertanian yang ada tanaman (padi, jagung, kedelai dan lain-lain) yang sedang dibudidayakan .
    Kebakaran adalah situasi dimana bangunan pada suatu tempat seperti rumah/pemukiman, pabrik, pasar, gedung dan lain-lain dilanda api yang menimbulkan korban dan/atau kerugian.
    Kebakaran hutan dan lahan adalah suatu keadaan di mana hutan dan lahan dilanda api, sehingga mengakibatkan kerusakan hutan dan lahan yang menimbulkan kerugian ekonomis dan atau nilai lingkungan. Kebakaran hutan dan lahan seringkali menyebabkan bencana asap yang dapat mengganggu aktivitas dan kesehatan masyarakat sekitar.
    Angin puting beliung adalah angin kencang yang datang secara tiba-tiba, mempunyai pusat, bergerak melingkar menyerupai spiral dengan kecepatan 40-50 km/jam hingga menyentuh permukaan bumi dan akan hilang dalam waktu singkat (3-5 menit).
    Gelombang pasang atau badai adalah gelombang tinggi yang ditimbulkan karena efek terjadinya siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia dan berpotensi kuat menimbulkan bencana alam. Indonesia bukan daerah lintasan siklon tropis tetapi keberadaan siklon tropis akan memberikan pengaruh kuat terjadinya angin kencang, gelombang tinggi disertai hujan deras.
    Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai. Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipicu oleh terganggunya keseimbangan alam daerah pantai tersebut. Walaupun abrasi bisa disebabkan oleh gejala alami, namun manusia sering disebut sebagai penyebab utama abrasi.
    Kecelakaan transportasi adalah kecelakaan moda transportasi yang terjadi di darat, laut dan udara.
    Kecelakaan industri adalah kecelakaan yang disebabkan oleh dua faktor, yaitu perilaku kerja yang berbahaya (unsafe human act) dan kondisi yang berbahaya (unsafe conditions). Adapun jenis kecelakaan yang terjadi sangat bergantung pada macam industrinya, misalnya bahan dan peralatan kerja yang dipergunakan, proses kerja, kondisi tempat kerja, bahkan pekerja yang terlibat di dalamnya.
    Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu. Status Kejadian Luar Biasa diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 949/MENKES/SK/VII/2004.
    Konflik Sosial atau kerusuhan sosial atau huru hara adalah suatu gerakan massal yang bersifat merusak tatanan dan tata tertib sosial yang ada, yang dipicu oleh kecemburuan sosial, budaya dan ekonomi yang biasanya dikemas sebagai pertentangan antar suku, agama, ras (SARA).
    Aksi Teror adalah aksi yang dilakukan oleh setiap orang yang dengan sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan sehingga menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara meluas atau menimbulkan korban yang bersifat masal, dengan cara merampas kemerdekaan sehingga mengakibatkan hilangnya nyawa dan harta benda, mengakibatkan kerusakan atau kehancuran terhadap obyek-obyek vital yang strategis atau lingkungan hidup atau fasilitas publik internasional.
    Sabotase adalah tindakan yang dilakukan untuk melemahkan musuh melalui subversi, penghambatan, pengacauan dan/ atau penghancuran. Dalam perang, istilah ini digunakan untuk mendiskripsikan aktivitas individu atau grup yang tidak berhubungan dengan militer, tetapi dengan spionase. Sabotase dapat dilakukan terhadap beberapa sruktur penting, seperti infrastruktur, struktur ekonomi, dan lain-lain.

    Rabu, 20 Januari 2016

    Pengertian Umum Geografi Serta Konsep dan Pendekatan Geografi adalah

    Dalam Memahami Konsep dan Pendekatan geografi haruslah memahami dahulu tentang pengertian geografi itu sendiri. Secara Umum Pengertian Geografi adalah ilmu yang mempelajari mengenai lokasi serta persamaan, dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik, dan manusia di atas permukaan bumi. Istilah Geografi berasal dari bahasa Yunani dari kata geo yang berarti bumi dan graphein yang berarti tulisan atau menjelaskan. Jadi jika kedua kata tersebut dihubungkan maka akan terbentuk kata geography yang berarti sebagai ilmu bumi atau ilmu yang mempelajari tentang bumi. 
    Pengertian Geografi Menurut Para Ahli - Selain pengertian geografi diatas, terdapat para ahli geografi yang mengemukakan pendapatnya mengenai definisi pengertian geografi. Macam-macam pengertian geografi menurut para ahli adalah sebagai berikut.... 
    • Basri Mustofa: Pengertian geografi menurut Basri Mustofa adalah ilmu yang menguraikan tentang permukaan bumi, iklim, penduduk, flora, fauna, serta basil-basil yang diperoleh dari bumi. 
    • Erastothenes (Abad Ke-1): Menurutnya pengertian gegorafi adalah penulisan atau penggambaran mengenai bentuk muka bumi 
    • Ekblaw dan Mulkerne: Menurut Ekblaw dan Mulkerne, pengertian geografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari bumi, dan kehidupannya, memengaruhi pandangan hidup kita, makanan yang kita konsumsi, pakaian yang kita gunakan, rumah yang kita huni, dan tempat rekreasi yang kita amati.
    • Claudius Ptolomaeus: Menurut definisi Claudius Ptolomaeus mengenai pengertian geografi adalah suatu penyajian melalui peta dari sebagian dan seluruh permukaan bumi 
    • Paul Vidal de La Blance: Menurut Paul Vidal de La Blance yang menyatakan bahwa pengertian geografi adalah studi tentang kualitas negara-negara, dimana penentuan suatu kehidupan tergantung bagaimana manusia mengelola alam ini. 
    • Ullman (1954): Menurutnya, geografi adalah interaksi antar ruang  
    • Von Rithoffen: Menurut Von Rithoffen, pengertian geografi adalah studi tentang gejala, dan sifat-sifat permukaan bumi serta penduduknya yang disusun berdasarkan letaknya, dan mencoba menjelaskan hubungan timbal balik antara gejala-gejala, dan sifat tersebut. 
    • Strabo (1970): Menurut Stabo yang mendefinisikan bahwa geografi erat kaitannya dengan faktor lokasi, karakteristik tertentu dan hubungan antar wilayah secara keseluruhan. Pendapat ini kemudian disebut dengan Natural Atribut of Place. 
    • Prof. Bintarto (1981): Menurut Prof Bintarto mengenai pengertian geografi bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari kausal gejala-gejala di permukaan bumi, baik yang bersifat fisik maupun yang menyangkut kehidupan makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan, lingkungan, dan regional untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan pembangunan.  
    • Haris (2012): Menurut Haris, pengertian geografi adalah suatu ilmu yang mengkaji segala aspek-aspek yang ada di permukaan bumi dengan konsep spesial untuk pemanfaatan pembangunan yang ada di permukaan.  
    • Hasil Seminar dan Lokakarya di Semarang (1988): Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan, dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan, dan kelingkungan dalam koteks keruangan.  
    • Menurut Harstone: Pengertian geografi menurut definisi Harstone adalah sebuah ilmu yang menampilkan realitas deferensiasi muka bumi seperti apa adanya, tidak hanya arti perbedaan-perbedaan dalam hal tertentu, tetapi juga dalam arti kombinasi keseluruhan fenomena disetiap tempat, ang berbeda dari keadaannya di tempat lain.  
    • Menurut Lobeck: Pengertian geografi menurut definisi Lobeck bahwa geografi adalah suatu studi tentang hubungan-hubungan yang ada antara kehidupan dengan lingkungan fisiknya  
    • Menurut Jhon Alexander: Pengertian geografi menurut Jhon Alexander bahwa geografi adalah disiplin ilmu yang menganalisis variasi kekuarnagan dalam variabel kawasan-kawasan hubungan antar variabel-variabel. 
    • Preston E. James: Menurutnya geografi dapat diungkapkan sebagai induk dari segala ilmu pengetahuan karena bidang ilmu pengetahuan selalu mulai dari keadaan muka bumi untuk beralih pada studi masing-masing. 
    Prinsip-Prinsip Geograf
    Geografi terdapat 4 prinsip utama dalam menganalisis geogsfer. Macam-macam prinsip geografi tersebut adalah sebagai berikut... 
    a. Prinsip Distribusi (Penyebaran/persebaran): Pengertian prinsip persebaran adalah persebaran mengenai bentang alam di permukaan bumi yang tidak merata sehingga setiap wilayah berbeda dengan satu sama lain. Contoh prinsip persebaran adalah sebagai berikut...
    • Persebaran jumlah transmigran di Indonesia tidak merata, terdapat wilayah yang jumlahnya besar dibandingkan dengan yang lain sesuai dengan luar wilayahnya. 
    • Penduduk di daerah suburnya biasanya membuat pemukiman yang mengelompok, sedangkan penduduk kopi di daerah pegunungan membuat pemukiman yang tersebar, alasannya (dapat dikaji dalam prinsip sebab akibat (interelasi), prinsip penggambaran (deskripsi), dan prinsip gabungan (korelasi). 
    b. Prinsip Interelasi (Sebab Akibat): Pengertian prinsip interelasi adalah fenomena geosfer yang satu mempunyai hubungan dengan fenomena geosfer yang lain, gejala yang satu berkaitan dari gejala yang lainnya. Contoh prinsip interelasi adalah sebagai berikut...
    • Sebagian besar dari penduduk desa memiliki pencaharian sebagai petani karena masih terdapat lahan yang dapat digarap 
    • Banji yang ada di kota jakarta biasanya diakibatkan oleh perilaku penduduk yang tidak memperdulikan lingkungannya. 
    c. Prinsip Deskripsi (penggambaran): Pengertian prinsip deskripsi adalah untuk menggambarkan fenomena geosfer yang memerlukan deskripsi dengan melalui tulisan, tabel, gambar, atau grafik. Contoh prinsip deskripsi adalah sebagai berikut...
    • Peta persebaran lempeng tektonik di dunia
    d. Prinsip Korologi (gabungan): Pengertian prinsip korologi adalah prinsip yang menganalisis suatu wilayah berdasarkan dari ketiga prinsip sebelumnya maka suatu wilayah akan memiliki karakteristik tertentu. Contoh prinsip korologi adalah sebagai berikut...
    • Suhu udara di perkotaan lebih tinggi daripada di pedesaan. Hal ini disebabkan salah satunya karena banyaknya sinar matahari yang dipantulkan oleh bangunan-bangunan yang  ada di perkotaan.
    Konsep-Konsep Geografi
    Konsep  geografi adalah sekelompok fenomena/gejala-gejala yang digunakan untuk menggambarkan berbagai gejala atau fenomena yang sama. Konsep-konsep geografi terdiri dari 10 konsep antara lain sebagai berikut.
     
    a. Konsep Lokasi, adalah konsep utama yang digunakan untuk mengenai fenomena geosfer. Konsep lokasi dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut.. 
    • Lokasi absolut adalah lokasi absolut adalah konsep lokasi dengna letak lintang, dan bujur bersifat tetap. Contohnya Indonesia terletak di 6 LU-11 LS, dan di antara 95 BT-141 BT. 
    • Lokasi relatif adalah lokasi yang tergantung dari pengaruh daerah sekitarnya, dan sifatnya berubah. Contoh lokasi relatif adlaah letak indonesia antara Benua Asia dan Australia. 
    b. Konsep Jarak, adalah konsep yang digunakan untuk menghubungkan antara dua lokasi atau dua objek yang dihitung dengan hitungan panjang maupun waktu. Konsep yang berperan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan politik. Konsep jarak dibagi menjadi dua antara lain sebagai berikut..
    • Jarak Mutlak adalah ruang atau sela antara dua lokasi yang menggambarkan panjang dalam satuan ukuran meter, kilometer dsb. Jarak mutlak merupakan jarak yang tetap dan tidak dapat berubah-ubah. Contohnya adalah antara jakarta ke bandung adalah 150 km. Jarak yang diukur memanjang dari titik A (Jakarta) dan titik B (Bandung) dan dihitung dengan satuan ukuran kilometer. 
    • Jarak Relatif adalah ruang atau sela antara dua lokasi dalam lamanya perjalanan atau waktu. Contoh jarak relatif adalah jarak antara jakarta ke bandung yang ditempuh dengan jangka waktu 2 jam melewati Tol Purbaleunyi. Dimana jarak relatif berbeda jika jalan tol sedang macet atua perjalanan ke Bandung tidak melewati jalan tol
    c. Konsep Keterjangkauan, adalah sulit atau mudahnya suatu lokasi untuk dijangkau yang dipengaruhi oleh lokasi, jarak, dan kondisi tempat. Contoh konsep keterjangkauan adalah sebagai berikut.
    • Surabaya-jakarta dapat ditempuh dengan bus atau pesawat
    • Kepulauan seribu hanya dapat ditempuh dengan kapal dari pelabuhan muara angke
    • Harga lahan di persimpangan lebih mala dari yang ada di dalam gang. 
    • Negara china dapat ditempuh dengan kapal laut atau dengan pesawat
    d. Konsep Pola adalah bentuk, struktur, dan persebaran fenomena atau kejadian di permukaan bumi baik gejala alam maupun dengan gejala sosial. Contoh konsep pola adalah sebagai berikut...
    • Pola permukiman penduduk yang memanjang mengikuti jalan raya atau sungai. 
    • Pemukiman di kota besar misalnya jaakrta dibangun berhimpitan
    • Aliran air sungai yang berbentuk sudut siku-siku adalah aliran sungai rectangular
    • Pemukiman memanjang di sepanjang di jalan raya pantura jawa
    e. Konsep Geomorfologi/Morfologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai bentuk permukaan bumi. Konsep morfologi merupakan konsep mengenai struktur luar batu-batuan yang menyusun bentuk morfologi permukaan bumi (pantai, lembah, dataran rendah, pegunungan dan dataran tinggi dsb. Contoh konsep morfologi/konsep geomorfologi adalah sebagai berikut..
    • Daerah selatan DI Yogyakarta adalah daerah perbukitan dengan kapur (karst) 
    • Jakarta merupakan dataran rendah, bandung merupakan dataran tinggi
    • Perjalanan Jakarta ke Bandung melewati daerah yang bergelombang (perbukitan)
    f. Konsep Aglomerasi adalah suatu fenomena yang mengelompokkan menjadi satu bentuk atau struktur. Konsep aglomerasi merupakan kecenderungan pengelompokan suatu gejala yang terkait dengan aktivitas manusia. Konsep aglomerasi mengelompokkan pusat kawasan pemukiman, industri, dan pusat perdagangan. Contoh konsep aglomerasi adalah sebagai berikut..
    • Di kota terjadi pemusatan yang penduduknya menurut status sosial dan ekonomi dengan kawasan slum area, menengah ke atas, dan kawasan elit. 
    • Pasar senen, pasar minggu, pasar rebo merupakan pengelompokan tempat berjualan berdasarkan hari pasaran 
    • Kawasan industri cakung
    • Daerah perkantoran thamrin 
    • Adanya kegiatan industri yang berpusat di kawasan seperti Tangerang, Jababeka, dan Pulogebang. 
    g. Konsep Nilai Kegunaan adalah konsep yang berkaitan dengan nilai guna suatu wilayah yang dikembangkan menjadi potensi yang menunjang perkembangna suatu wilayah. Contoh konsep nilai kegunaan adalah sebagai berikut..
    • Daerah kalimantan sangat banyak hutan bisa dikembangkan untuk pertanian
    • Di bandung memiliki daerah puncak yang sejuk dan adek cocok untuk berwisata
    • Pantai mempunyai nilai kegunaan yang tinggi misalnya sebagai tempat rekreasi bagi masyarakat kota yang hidup dalam keramaian, kebisingan, dan kesibukan
    • Kawasan kars (perbukitan kapur) misalnya Gunung kidul dan Wonosari memiliki banyak goa dan sumber mata air yang digunakan untuk objk wisata alam. 
    • Pulau madura sangat cocok dijadikan sebagai kawasan tambak garam karena lokasi geografisnya, tetapi tidak cocok sebagai lahan pertanian karena tanah yang tidak subur dan panas.
    h. Konsep Interaksi Interdependensi adalah konsep yang menunjukkan keterkaitan dan ketergantungan satu daerah dengan daerah lain yang saling memenuhi kebutuhannya. Contoh konsep interaksi interdependensi adalah sebagai berikut...
    • Perbedaan kondisi antara daerah pedesaan, dan perkotaan yang berinteraksi dengan penyaluran kebutuhan pangan, arus urbanisasi maupun alih teknologi
    • Sukabumi memiliki taha yang subur cocok untuk daerah pertanian 
    • Desa sebagai pemasok tenaga kerja dan kota merupakan pemasok bahan produksi untuk desa 
    • Brebes merupakan daerah yang tanaman bawangnya tumbuh subur dan kemudian diangkut ke jakarta untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kota. 
    i. Konsep Diferensiasi Area adalah konsep yang membandingkan dua wilayah untuk menunjukkan mengenai ada tidaknya perbedaan antara satu wilayah dengan wilayah lain karena setiap wilayah memiliki ciri khas masing-masing. Contoh konsep diferensiasi area adalah sebagai berikut..
    • Pakaian yang warnanya putih cocok digunakan di siang hari dan saat terik
    • Daerah laut penduduknya bermata pencaharian nelayan
    • Di daerah pantai, penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai nelayan, sedangkan daerah pegunungan penduduknya bermata pencaharian sebagai petani 
    • Sulawesi memiliki bentuk rumah mirip panggung, sedangkan di jawa aslinya tidak berbentuk panggung. 
    • Pakaian dengan bahan katun cocok didaerah panas misalnya jakarta, sedangkan pakaian berbahan woll cocok di daerah dingin
    j. Konsep Keterkaitan Keruangan adalah konsep yang menunjukkan tingkat hubungan antara wilayah dan mendorong terjadinya interkasi sebab akibat. Contoh konsep keterkaitan keruangan adalah sebagai berikut
    • Hubungan antara daerah kapur dengan kesulitan air
    • Hubungan antara kemiringan lereng suatu wilayah dengan ketebalan lapisan tanah
    • Kabut asap meliputi malaysia akibat dari pembakaran hutan riau
    • Jakarta banjir akibat dari kiriman bogor
    • Tata bicara pak ruhut lebih galak, tegas, dan keras berbeda dengan tata bicara pak joko yang berasal dari solo yang lemah lembut dan sopan
     

    Pendekatan-Pendekatan Geograf
    Pendekatan dalam kajian geografi terdiri dari 3 macam antara lain sebagai berikut..
    a. Pendekatan Keruangan, adalah upaya mengkaji persamaandari perbedaan fenomena geosfer dalam ruang. Dalam pendekatan keruangan menjadi perhatian adalah persebaran penggunaan ruang dan penyediaan ruang yang dimanfaatkan. Contoh penggunaan pendekatan keruangan adalah perencanaan pembukaan lahan untuk daerah pemukiman yang baru. Maka yang diperhatikan adalah segala aspek yang berkolerasi terhadap wilayah yang akan digunakan tersebut. Contohnya adalah morfologi, yang berkaitan dengan banjir, longsor, dan hal tanah, mengenai hal tersebut, perlu diperhatikan karena keadaan fisik lokasi dapat mempengaruhi tingkat adaptasi manusia yang akan menematinya. Ciri khas dari pendekatan keruangan yang membedekan ilmu geografi lainnya yang dapat ditinjau dari tiga aspek antara lain sebagai berikut...
    • Analisis pendekatan topik, adalah menghubungkan suatu kejadian dengan tema-tema utama dalam permasalahan tersebut. Contoh persamaan glokal adalah suatu fenomena geografi yang terjadi terhadap suatu ruang. Gejala tersebut diakibatkan dari kegiatan-kegiatan manusia dalam menambah tingkat polutan dalam udara sehingga berpengaruh terhadap perubahan komposisi penyusun atmosfer. 
    • Analisis pendekatan aktivitas manusia, yaitu menggambarkan atau mendekskripsikan aktivitas manusia dalam ruang. Kehidupan manusia dimanapun ruang dan tempatnya maka akan beradaptasi dan menyesuaikan dengan kondisi ruang. Pada ruangan pantai maka aktivitas manusia sebagai nelayan, tambak udang, garam atau industri berat. 
    • Analisis pendekatan wilayah, adalah bahwa persebaran fenomena geografi persebarannya tidak merata, sehingga setiap wilayah mempunyai karateristik, kelebihan dibandingkan dengan wilayah lain, sehingga di wilayah yang berbeda maka tentu saja akan memiliki karateristik yang berbeda. 
    b. Pendekatan Ekologi (Kelingkungan), adalah pendekatan dalam mengkaji fenomena geosfer yang terkhusus kepada interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya, termasuk pada organisme hidup yang lain. Dalam organisme hidup, manusia menjadi satu komponen penting dalam proses interaksi. Oleh karena itu, muncul istilah ekologi manusia (huAman ecologi) yang mempelajari interaksi antar manusia serta antara manusia dengan lingkungannya. Aktivitas manusia erat kaitannya denan interaksi dalam ruang khususnya terhadap lingkungannya dengan berbagai tahapan antara lain sebagai berikut..
    • Manusia bergantung terhadap alam (Fisis Determinisme). Manusia yang belum memiliki kebudayaan yang cukup sehingga memerlukan pemenuhan kebutuhan hidup manusia yang dipenuhi dari pada di alam dan lingkungannya (hanya sebagai pengguna alam). Sehingga alam tidak menyediakan kebutuhannya yang akan pindah atau mungkin akan punah (kehidupan jaman purba). 
    • Manusia dan alam saling mempengaruhi. Manusia memanfaatkan alam yang berlebihan dan tidak memperhatikan kemampuan alamnya, sehingga lingkungan alam rusak dan berakibat juga pengaruhnya terhadap manusia. Manusia telah mampu mengurangi ketergantungan dari alam tetapi manusia juga membutuhkan alam.  
    • Manusia Menguasai Alam. Dengan berkembangnya ilmu, kemampuan, dan budayanya, manusia dapat memanfaatkan alam sebesar-besarnya. Contohnya dengan membuat mesin-mesin untuk eksploitasi alam sebesar-besarnya. Jika alam sudah tidak mampu lagi maka mesin tersebut memproduksi bahan-bahan sintetis yagn tidak bisa dibuat alam. 
    c. Pendekatan Kompleks Wilayah (Regional) adalah pendekatan yang mengkaji fenomena geografi yang terdi di setiap wilayah yang berbeda-beda, sehingga perbedaan membentuk karateristik wilayah. Perbedaan tersebut mengakibatkan adanya interaksi wilayah dengan wilayah lain yang saling memenuhi kebutuhannya yang semakin tinggi perbedaannya maka interaksi dengan wilayah lainnya semakin tinggi. 
    Objel-Objek Geografi 
    Objek geografi pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut...
    a. Objek Material, adalah objek yang mengkaji segala fenomena geosfer baik fisik maupun sosial. Objek material fisik meliputi iklim, tanah, dan air, sedangkan objek studi material sosial adalah persebaran penduduk, mobilitas penduduk, dan pola pemukiman. Objek studi geografi pada objek material terdiri dari lapisan-lapisan bumi atau tepatnya fenomena geosfer yang cukup luas yakni sebagai berikut... 
    • Atmosfer yaitu lapisan udara; cuaca dan iklim dalam klimatologi dan meteorologi, dll. 
    • Lithoser, ialah lapisan batu-batuan yang dikaji dalam Geologi, Geomorfologi, Petrografi, dll. 
    • Hydrosfer, adalah lapisan air yang meliputi perairan di darat maupun di laut yang dikaji dalam hidrologi dan Oceanografi, dll. 
    • Biosfer, adalah lapisan kehidupan; flora dan fauna yang dikaji dalam biogeografi, biologi dll. 
    • Antroposfer, ialah lapisan manusia yang merupakan tema sentral diantara lapisan-lapisan lainya.
    Jadi dalam mengkaji objek studi geografi membutuhkan disiplin ilmu dari klimatologi, geologi, hydrologi dan sebagainya atau geografi berkaitan dengan ilmu-ilmu lain. 
    b. Objek Formal, adalah sudut pandang atau cara berfikir mengenai gejala geosfer sebagai objek material geografi. baik fisik maupun sosial. Objek formal merupakan metode atau pendekatan objek formal geografi yang meliputi beberapa macam aspek antara lain sebagai berikut.. 
    • Aspek Keruangan, adalah geografi yang mempelajari suatu wilayah antara lain dari segi nilai suatu tempat dari berbagai kepentingan. Dari hal ini kita dapat mempelajari mengenai letak, jarak, keterjangkauan dsb. 
    • Aspek Kelingkungan, adalah geografi yang mempelajari suatu tempat dalam kaitan dengan keadaan suatu tempat dan komponen-komponen di dalamnya dalam suatu kesatuan wilayah. Komponen-komponen yang terdiri dari komponen tak hidup misalnya tanah, air, iklim, dsb, dan komponen hidup misalnya hewan, tumbuhan dan manusia.
    • Aspek Kewilayahan, adalah geografi yang mempelajari kesamaan dan perbedaan wilayah serta wilayah dengan ciri khas. Mengenai hal tersebut muncul pewilayahan atau regionalisasi seperti kawasan gurun, yakni daerah-daerah yang memiliki ciri-ciri serupa sebagai gurun. 
    • Apek Waktu, adalah geografi yang mempelajari perkembangan wilayah berdasarkan priode-priode waktu atau perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu. Misalnya perkembangan kota dari tahun ke tahun, kemunduran garis pantai dari waktu ke waktu dsb. 
    Aspek-Aspek Geograf
    Geografi memiliki kajian dengan ruang lingkup yang luas sehingga banyak disiplin ilmu yang berkaitan dengan geografi. Hubungan geografi dengan disiplin ilmu dapat dibedakan dalam beberapa aspek antara lain sebagai berikut.. 
    a. Aspek Fisik, adalah aspek yang mengkaji segala fenomena geosfer yang memengaruhi keberlangsungan hidup manusia. Aspek fisik seperti aspek astronomis, kimiawi, biologis dan semua fenomena alam yang langsung dapat diamati. 
    • Aspek Topologi, adalah aspek yang membahas letak atau lokasi suatu wilayah, bentuk muka buminya, luas area dan batas-batas wilayah dengan ciri khas tertentu. 
    • Aspek Biotik adalah aspek yang membahas mengenai hal yang berkenaan terhadap unsur vegetasi (tumbuhan atau flora, dunia binatang (fauna) dan kajian penduduk. 
    • Aspek Non Biotik adalah aspek yang membahas unsur kondisi tanah, hidrologi (tata air) baik perairan darat maupun luat dan kondisi iklim suatu wilayah.  
    b. Aspek Sosial adalah aspek yang mengkaji hubungan manusia dengan fenomena geosfer. Aspek sosial meliputi dari aspek politik, antropologis, ekonomis dan apske berhubungan dengan pola hidup manusia (kebudayaan). Aspek sosial, manusia dipandang sebagai fokus utama kajian geografi dengan memperhatikan pola penyebaran manusia dalam ruang dan hubungan perilaku manusia terhadap lingkungannya. Macam-macam aspek yang dibahas dalam aspek sosial adalah sebagai berikut..
    • Aspek Sosial, adalah aspek yang membahas mengenai unsur tradisi, adat-istiadat, komunitas, kelompok masyarakat dan lembaga-lembaga sosial. 
    • Aspek Ekonomi, adalah aspek yang membahas mengenai unsur pertanian, perkebunan, pertambangan, perikanan, industri, perdagangan, transportasi dan pasar. 
    • Aspek Budaya, adalah aspek yang membahas mengenai unsur pendidikan, agama, bahasa dan kesenian. 
    • Aspek Politik, adalah aspek yang membahas mengenai unsur kepemrintahan yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat.
    Demikianlah informasi tentang artikel yang membahas mengenai Pengertian Geografi, Konsep, Pendekatan, Aspek, Objek dan Prinsip Geografi. Semoga sobat sekalian dapat menerima dan memahami semaua materi dalam artikel tersebut, tentunya semboga artikel tersebut bermanfaat bagi kita semua terutama yang membutuhkan penjelasan pengertian geografi secara umum, pengertian geografi menurut para ahli, konsep-konsep geografi, pendekatan geografi, aspek geografi, objek geografi, dan prinsip-prinsip geografi, baik itu prinsip persebaran (distribusi), prinsip dekskripsi, prinsip interelasi, prinsip korologi. Sekian dan terima kasih, semoga sobat sekalian puas..

    Referensi :
    Utoyo, Bambang. 2007. Geografi:Membuka Cakrawala Dunia untuk SMA dan MA Kelas X. Bandung: Setia Purna. Hlm. 13.
    Bagja Waluya. Memahami Geografi 1 SMA/MA : Untuk Kelas X, Semester 1 dan 2 / Oleh Bagja Waluya ; Editor Gurniwan Kamil Pasya ; Ilustrator Tim Redaksi . — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009
    Khafid, Syaiful. (1996). PELAJARAN GEOGRAFI Untuk Kelas 1 SMU. Bandung: PT. Sarana Panca Karya.
    TIM GEOGRAFI SMA DKI JAKARTA. (2004). GEOGRAFI SMA JILID 1 Untuk Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga.
    Geografi 1 : Untuk SMA/MA Kelas X / Oleh Danang Endarto ; Penyunting Titik Haryanti ; Ilustrasi Haryana Humardani, Cahyo Muryono. — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
    HARTONO Geografi 1 Jelajah Bumi dan Alam Semesta : untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas /Madrasah Aliyah / penulis, Hartono ; editor, Toni Kurniawan. -- Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.