Tampilkan postingan dengan label Geografi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Geografi. Tampilkan semua postingan

Minggu, 21 Agustus 2016

Pengertian Umum Pantai dan Pesisir Serta Jenis-Jenis Pantai

Secara umum Pengertian pantai menurut para ahli bahwa pantai adalah batas antara daratan dengan laut. Batas ini merupakan zona laut sampai dengan kedalaman 200 m (garis isobath 200 m). Jadi, sifat-sifatnya sama dengan daratan yang disebut shelf. Sebelumnya juga telah dibahas pengertian pantai dan pesisir serta perbedaanya, mengapa pesisir dikaitkan dengan pantai ??. karna terkadang banyak orang yang sulit mengartikan pesisir dan membedakan pantai dengan pesisir. pembahasan selanjutnya yakni macam-macam pantai yang akan dijelaskan dibawah ini.

Bentuk permukaan pantai tidak selalu tetap, tetapi senantiasa mengalami perubahan, yang disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :
  1. Gelombang, arus, dan pasang surut merupakan tenaga pengikis, pengangkut, dan pengendapan material di pantai.
  2. Perubahan ketinggian relatif permukaan laut, karena pembekuan atau pencairan es, dan penaikan atau penurunan bagian litosfer.
  3. Pengaruh kegiatan manusia seperti pembuatan pelabuhan, pengeringan rawa-rawa, dan pengerukan muara sungai.
Jenis-Jenis Pantai 

Dalam pengertian pantai menurut definisi para ahli dan macam-macam pantai atau jenis-jenis pantai menurut bentuknya yakni terbagi atas 4 macam, pantai landai, pantai curam, pantai bertebing (flaise), dan pantai karang. Menurut bentuknya ada empat macam pantai, yaitu pantai landai, pantai curam, pantai bertebing dan pantai karang. 

  1. Pantai Landai - Pantai landai, yaitu pantai yang permukaannya relatif datar. Termasuk pantai jenis ini adalah pantai mangrove, pantai bukit pasir, pantai delta. dan pantai estuari. 
  2. Pantai Curam - Pantai curam biasanya bergunung-gunung. Karena peretakan yang memanjang sejajar pantai dan terkikis ombak yang besar, terjadilah tebing-tebing curam dan laut dalam. Contohnya, pantai di selatan pulau Jawa dan barat Pulau Sumatera. 
  3. Pantai Bertebing (Flaise) - Pantai bertebing (Flaise) adalah pantai yang curam di muka tebing karena adanya pegunungan melintang tegak lurus terhadap pantai. Di pantai ini sering dijumpai laut yang dangkal. Terjadinya flaise karena penimbunan hasil perusakan tebing pantai itu sendiri yang disebabkan oleh abrasi atau erosi marine. 
  4. Pantai Karang - Pantai karang terjadi jika di dasar laut sepanjang pantai terdapat terumbu karang, misalnya pantai di pulau sulawesi, maluku, dan nusa tenggara. Pantai seperti ini biasanya dijadikan objek wisata laut. Misalnya, Taman Bunaken di Manado. 
Pesisir
Pesisir adalah bagian dari pantai yang tergenang pada waktu air laut pasang, dan kering pada waktu air laut surut. Daerah ini pada waktu kering dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, dan tambak (udang dan garam) oleh masyarakat sekitar.
Pesisir merupakan daerah yang meliputi pantai dan perluasannya ke arah darat sampai batas pengaruh laut tidak ada. Dilihat dari zonasinya, pesisir ini termasuk zona litoral karena kadang daerah pesisir tergenang air ketika pasang dan kering ketika surut. Pesisir dibagi menjadi tiga yaitu pesisir daratan, dataran aluvial, dan pulau penghalang. Pesisir daratan adalah pesisir yang mengalami proses pengangkatan yang semula berada di bawah laut menuju bekas paparan benua. Pesisir dataran aluvial adalah pesisir yang terbentuk oleh pengendapan material aluvium yang berasal dari daratan. Pesisir pulau penghalang adalah pesisir dengan perairan dangkal lepas pantai yang luas dan terpisah dari lautan oleh pulau penghalang.


Demikian artikel singkat tentang Pengertian pantai dan pesisir serta jenis-jenisnya. semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. sekian dan terima kasih.

Rabu, 17 Agustus 2016

Pengertian Umum Revolusi Bumi serta akibat revolusi bumi

Selain berputar pada porosnya atau berotasi, bumi juga berputar mengelilingi matahari yang disebut revolusi bumi. waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali revolusi disebut kala revolusi. Kala revolusi bumi 365 ¼ hari atau biasa disebut 1 tahun masehi. Daerah yang ditempuh atau dilewati bumi ketika melakukan revolusi disebut bidang ekliptika. Sama halnya dengan rotasi bumi, revolusi bumi juga tidak dapat dirasakan oleh manusia tetapi hanya dapat dirasakan akibatnya.
Secara Umum Revolusi bumi adalah gerakan peredaran bumi mengelilingi matahari. Revolusi bumi terjadi akibat gaya tarik-menarik antara Matahari dengan Bumi. Bumi mengelilingi Matahari selama 3651/4 hari atau sama dengan satu tahun. Gerakan ini juga terjadi pada planet-planet lain anggota tata surya. Bumi berevolusi dari barat ke timur dari sudut kemiringan 66,5 derajat terhadap bidang ekliptika dengan arah kemiringan yang tetap. Beberapa peristiwa yang terjadi akibat revolusi bumi antara lain adalah sebagai berikut..

1. Perbedaan lamanya siang dan malam
Pergeseran garis edar matahari akan mengakibatkan perubahan atau perbedaan lamanya siang dan malam. Pada saat-saat tertentu, di tempat tertentu akan mengalami malam yang lebih panjang dibanding siang, sebaliknya, saat yang lain siang lebih lama dari malam. Di kutup Utara malam hari dapat berlangsung selama 24 jam, sebaliknya pada saat yang sama di kutup selatan siang hari berlangsung selama 24 jam.
ketika berevolusi sumbu bumi miring 23.5⁰ yang disebut sudut inklinasi. Ada kalanya bagian utara bumi lebih condong atau miring sehingga solah-olah matahari berada di bagian utara khatulistiwa bumi. hal ini menyebabkan bagian utara bumi lebih banyak mendapat sinar
matahari sehingga lebih lama mengalami waktu siang sedangkan bagian selatan khatulistiwa lebih sedikit mendapat sinar matahari sehingga lebih lama mengalami waktu malam. Begitupun sebaliknya ketika bagian selatan bumi condong ke matahari maka bagian selatan khatulistiwa bumi akan lebih banyak mendapat sinar matahari dan mengalami siang yang lebih lama.

2. Terjadinya gerak semu tahunan matahari




Matahari tidak selalu terlihat berada di daerah khatulistiwa, tetapi kadangkala berada pada daerah utara khatlistiwa dan daerah selatan khatulistiwa. Matahari seolah-olah tepat berada di daerah khatulistiwa pada tanggal 21 maret kemudian matahari seolah-olah bergerak ke utara dan setelah mencapai 23.5⁰ Lintang Utara atau garis balik utara pada 21 juni matahari seolah-olah bergerak kembali ke khatuistiwa. Pada 23 september matahari seolah-olah berada di daerah khatulistiwa dan matahari seolah-lah bergerak keselatan dan setelah mencapai 23.5⁰Lintang Selatan atau garis balik selatan pada 22 Desember, matahari akan kembali bergerak menuju khatulistiwa.

3. Terjadinya pergantian musim
Selain mengakibatkan gerak semu tahunan matahari dan perbedaan lamanya waktu siang dan malam. Revolusi bumi juga menyebabkan terjadinya pergantian musim.
Pergeseran garis edar matahari juga mengakibatkan perubahan musim. Didaerah tropis (terletak antara 23,5 ° LU- 23,5°  LS) secara garis besar dapat dibedakan menjadi 2 musim, yaitu musim kemarau yang kering dan musim penghujan yang basah. Adapun di daerah subtropis (terletak antara 23,5° LU/LS-40° LU/LS) dapat dibedakan menjadi 4 musim, yakni musim semi, musim hujan dan musim panas, serta musim gugur.
  • Pada 21 Maret - 21 Juni, belahan bumi utara mengalami musim semi sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim gugur.
  • Pada 21 Juni – 23 September, belahan bumi utara mengalami musim panas sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim dingin.
  • Pada 23 September – 22 Desember, belahan bumi utara mengalami musim gugur sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim semi.
  • Pada 22 Desember – 21 maret, belahan bumi utara mengalami musim dingin sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim panas. 
4. Terlihatnya rasi bintang yang berbeda-beda
Rasi bintang merupakan sekumpulan bintang-bintang yang membentuk pola-pola tertentu dilangit. Bumi yang terus berevolusi menyebabkan pengamat di bumi melihat bintang dari arah yang berbeda. Pada saat matahari berada di sebelah matahari pengamat dibumi hanya dapat melihat rasi bintang yang berada di sebelah timur matahari. Misalnya pada bulan Februari akan terlihat rasi bintang Aquarius sedangkan rasi bintang Leo akan terlihat pada bulan Agustus.

Demikian artikel singkat tentang pengertian Revolusi Bumi secara umum. semoga
bermanfaat bagi kita semua. sekian dan terima kasih.

Pengertian Pergerakan Lempeng Transform

Kulit bumi dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan. Hal ini telah menjadi bahan pemikiran para ahli untuk mengungkap proses perubahan dan perkembangan kulit bumi pada masa lalu, sekarang dan prediksi pada masa yang akan datang. 
Pengertian pergerakan lempeng transform adalah pertemuan antara dua lempeng tektonik yang bergerak secara horisontal dan berlawanan arahnya. Pada proses ini tidak terjadi pembentukan lapisan baru atau terjadinya penyusupan yang dilakukan oleh salah satu lempeng terhadap lainnya. Contohnya Mid-Ocean Ridges dan patahan San Andreas di California. Selain teori lempeng tektonik, permukaan bumi juga berubah disebabkan karena tenaga geologi yang terdiri atas tenaga endogen dan eksogen.

a Tenaga endogen merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi yang memiliki sifat membangun, yaitu sebagai berikut. 
  • Tektonisme, perubahan letak lapisan kulit bumi yang disebabkan oleh tenaga endogen dengan arah horizontal dan vertikal. 
  • Vulkanisme, gerakan magma dari dalam bumi, terdiri atas intrusi (tidak sampai ke permukaan bumi) dan ekstrusi (sampai ke permukaan bumi). 
  • Gempa bumi, getaran kulit bumi yang disebabkan oleh kekuatan dari patahan bumi. Dibedakan menjadi gempa tektonik (retakan atau patahan), gempa vulkanik, dan gempa runtuhan. 
b. Tenaga Eksogen, merupakan tenaga berasal dari luar bumi yang bersifat merombak relief permukaan. Tenaga eksogen meliputi erosi (pengikisan) dan sedimentasi (pengendapan). 


Batas-batas Lempeng
Pergerakan antara satu lempeng dengan lempeng lainnya yang berdampingan membentuk suatu interaksi sehingga dibedakan menjadi tiga macam berdasarkan jenis pergerakannya, yaitu:
  1. Divergen: Pergerakan lempeng dimana lempeng-lempeng bergerak saling menjauh satu dengan yang lain dimana gaya yang bekerja pada gerak ini adalah gaya tarikan (tensional). Divergen ini menyebabkan naiknya magma dari pusat bumi yang akan membentuk lantai samudera atau kerak samudera. Contohnya adalah MOR (Mid Ocean Ridges) di dasar samudera Atlantik.
  2. Konvergen: Pergerakan lempeng dimana lempeng-lempeng bergerak saling mendekati satu dengan yang lain dimana gaya yang bekerja pada gerak ini adalah gaya kompresional. Ada tiga jenis pergerakan konvergen yaitu: Subduksi: Pergerakan konvergen diantara lempeng benua dengan lempeng samudera, dimana lempeng samudera akan menunjam ke bawah lempeng benua karena berat jenis lempeng benua lebih ringan dibandingkan dari lempeng samudera. Contohnya adalah palung yang memanjang dari sebelah barat Sumatra, selatan Jawa, hingga ke sealatan Nusa Tenggara Timur. Obduksi: Pergerakan konvergen diantara kerak benua dengan kerak samudera, dimana kerak benua menunjam di bawah kerak samudera. Penunjaman ini terjadi karena perubahan dari batas lempeng divergen menjadi konvergen yang kemudian penunjaman tersebut membawa kerak benua berbenturan dengan kerak samudera. Kolisi: Pergerakan konvergen diantara lempeng benua dengan lempeng benua.Kedua lempeng tersebut memiliki massa jenis yang sama sehingga membentuk pegunungan lipatan yang sangat tinggi. Contohnya: Pegunungan Himalaya
  3. Transform: Pergerakan lempeng dimana lempeng-lempeng bergerak saling berpapasan. Gerakan ini sejajar dan tidak tegak lurus dimana menghasilkan sesar mendatas jenis Strike Slip Fault. Contohnya adalah sesar San Andreas di Amerika Serikat.

Demikianlah artikel singkat tentang Pergerakan Lempeng Transform. semoga bermanfaat bagi kita semua. sekian dan terima kasih.

Jumat, 17 Juni 2016

Ciri-Ciri Struktur Lapisan-Lapisan Atmosfer

Atmosfer, pasti sudah tahu yah teman-teman. Atmosfer memiliki lapisan-lapisan dengan ciri-ciri tertentu. Struktur lapisan atmosfer itu mulai dari yang paling terdekat troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, eksosfer. Lapisan-lapisan atmosfer tersebut memiliki ciri-ciri tersendiri yang berbeda dengan lapisan-lapisan dari atmosfer. Pengertian atmosfer adalah lapisan udara atau gas yang menyelimuti bumi. Lapisan atmosfer merupakan campuran dari berbagai gas yang tidak tampak. Berdasarkan volumenya, atmosfer bumi terbagi seperti berikut.
  • Gas dalam jumlah besar terdiri atas 78,08% gas nitrogen (N2), 20,95% oksigen (O2), 0,93% argon (Ar), 0,03% karbon dioksida (CO2).
  • Gas lainnya dalam jumlah yang kecil yaitu neon (Ne), helium (He), kripton (Kr), Hidrogen (H2), xenon (Xe), dan ozon (O3). 
Yang menarik dari atmosfer ini ialah ia mengikuti perputaran bumi (rotasi) dan berevolusi mengelilingi matahari. Udara nan terkandung dalam atmosfer merupakan campuran dan kombinasi dari gas, debu, dan uap air. Manfaat lapisan udara nan menyelubungi bumi ini sangat besar. Manfaat atmosfer bukan hanya sebagai pelindung bumi dari hantaman benda-benda langit, seperti meteor atau asteroid, melainkan juga berguna untuk:
  • Membantu menjaga stabilitas suhu udara siang dan malam.
  • Menyerap radiasi dan sinar ultraviolet nan sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk bumi lainnya.
  • Menciptakan cuaca, berupa hujan dan salju sehingga terjadilah musim panas dan musim dingin.
Ciri-Ciri Lapisan Atmosfer adalah sebagai berikut.

1. Troposfer
  • Secara umum, lapisan ini adalah yang paling tipis dengan ketebalan sekitar 12 km dari permukaan tanah
  • Ketinggian troposfer berbeda-beda pada setiap tempat. Di daerah kutub, ketinggiannya sekitar 8 km dan di daerah khatulistiwa atau daerah ekuator bisa mencapai 16 km. 
  • Merupakan lapisan yang berhubungan langsung dengan permukaan bumi dan digunakan sebagai tempat tinggal berbagai jenis makhluk hidup. 
  • Tempat terjadinya peristiwa cuaca dan iklim, seperti hujan, angin, petir, dan awan. 
  • Terdapat lapisan tropopause, yaitu lapisan antara troposfer dan stratosfer. 
  • Tiap kenaikan 100 meter, suhunya akan turun 0,5°-0,6° C.
2. Stratosfer
  • Merupakan lapisan dengan ketinggian sekitar 12-60 km. 
  • Suhu akan meningkat dengan bertambahnya ketinggian, yakni dari -60°C (pada tropopause) hingga 10°C pada puncaknya. 
  • Terdapat lapisan ozon (ozone layer) yang berfungsi melindungi bumi dari radiasi ultraviolet matahari dengan menyerap sinar yang berlebih. Serapan radiasi matahari oleh ozon inilah yang mengakibatkan suhu udara naik setiap bertambahnya ketinggian 
  • Tidak mengandung uang air, awan, maupun debu sehingga udaranya kering.
  • Terdapat lapisan stratopause, yaitu lapisan antara stratosfer dan mesosfer
3. Mesosfer
  • Ketinggiannya sekitar 60-80 km. 
  • Suhunya sekitar -50°C sampai -70°C. 
  • Merupakan lapisan yang melindungi bumi dari meteor dan benda-benda langit lainnya yang jatuh ke bumi. Meteor akan terbakar dan hancur jika lapisan mencapai lapisan ini dan menjadi pecahan-pecahan kecil yang disebut meteorit. 
  • Terdapat lapisan mesopause, yaitu lapisan antara mesosfer dan termosfer
4. Termosfer
  • Ketinggiannya sekitar 80-800 km. 
  • Lapisan ini sering disebut lapisan panas (hot layer). 
  • Suhu udara di bagian paling atas dari lapisan ini dapat mencapai >1000°C. 
  • Pada lapisan ini juga terdapat lapisan ionosfer. 
  • Lapisan ionosfer berfungsi untuk penyebaran gelombang radio
6. Eksosfer
  • Ketinggian sekitar lebih dari 800 km 
  • Lapisan atmosfer paling luar sehingga pengaruh gaya gravitasi sangat kecil 
  • Kandungan gas-gas atmosfer juga sangat rendah 
karakteristik lapisan atmosfer: Stratosfer
Stratosfer ialah lapisan atmosfer kedua nan letaknya tepat di atas lapisan troposfer. Stratosfer terletak pada ketinggian sekitar 10 km - 50 km di atas permukaan bumi. Sementara itu di area kutub stratosfer dimulai sejak kilometer ke-8 dari permukaan bumi.
Lapisan ini memiliki suhu nan terstratifikasi (berubah-ubah perlahan) dari bawah ke atas. Semakin atas, semakin tinggi suhunya. Bagian atas stratosfer memiliki suhu sekitar -3° Celsius, sedikit di bawah titik beku air.
Stratifikasi suhu pada stratosfer disebabkan oleh keberadaan ozon nan menyerap gelombang energi UVB dan UVC dari sinar matahari dan memecahnya menjadi oksigen atomik dan oksigen diatomik. Oksigen atomik umumnya ditemukan di bagian atas stratosfer dan oksigen diatomik umumnya ditemukan di bagian bawah stratosfer.
Pesawat terbang komersial biasanya terbang pada ketinggian 9 - 12 km. wilayah tersebut masih merupakan area troposfer tetapi sudah tersentuh suhu dan karakteristik ciri lapisan atmosfer stratosfer. Terbang pada ketinggian tersebut memberi laba tersendiri bagi pesawat terbang. Pasalnya, suhu rendah dan genre udara nan tak berat di area tersebut menyebabkan pesawat lebih ekonomis bahan bakar.

Secara singkat, karakteristik ciri lapisan atmosfer nan satu ini bisa disimpulkan sebagai berikut:
  • Terletak pada ketinggian 10 - 50 km dari permukaan bumi.
  • Terdapat lapisan ozon.
  • Menyerap radiasi sinar ultraviolet.
  • Tidak terdapat uap air, awan, atau debu atmosfer.
Ciri karakteristik lapisan atmosfer: Mesosfer
Kata mesos dalam mesosfer berasal dari bahasa Yunani nan berarti pertengahan. Mesosfer memang merupakan lapisan atmosfer nan berada tepat di tengah-tengah lapisan atmosfer lainnya. Suhu di lapisan mesosfer semakin atas semakin rendah. Bagian paling atas dari mesosfer ialah mesopause. Mesopause ialah lapisan langit terdingin nan menyelimuti bumi, dengan suhu -143°C.
Lapisan mesosfer berada pada ketinggian 50 - 100 km. Di dalam lapisan mesosfer, suhu udara terus menurun seiring dengan menurunkan pemanasan dari sinar matahari dan meningkatnya pendinginan dampak emisi radiatif karbon dioksida.
Jutaan meteor nan menabrak bumi harus menembus lapisan atmosfer. Di dalam mesosfer, meteor-meteor ini dilelehkan atau diuapkan sebagai dampak dari tubrukan dengan partikel gas nan ada di sana.

Secara singkat, ciri karakteristik lapisan atmosfer nan satu ini bisa disimpulkan sebagai berikut:
  • Terletak pada ketinggian 50 - 100 km dari permukaan bumi.
  • Lapisan ini menjadi tameng bumi dari jatuhan meteor dan benda-benda angkasa lainnya.
  • Temperatur terendah di mesosfer kurang dari -810°C, dan pada puncak mesosfer suhunya dapat mencapai -1.000°C pada waktu-waktu tertentu.
Ciri karakteristik lapisan atmosfer: Termosfer
Di atas lapisan mesosfer, terdapat lapisan termosfer. Pada lapisan termosfer, terdapat radiasi ultraviolet nan mengakibatkan ionisasi. Badan Antariksa Internasional mengorbitkan satelit di tengah-tengah termosfer (pada ketinggian antara 320 - 380 km). Kenyataan langit nan indah, yakni aurora, terjadi di lapisan atmosfer ini.
Nama termosfer berasal dair bahasa Yunani thermos nan berarti 'panas'. Termosfer sendiri berada di ketinggian mulai dari 100 km dari permukaan bumi. Suhu udara di sini sangat bergantung pada aktivitas matahari, dan dapat mencapai 1.500°C.
Meskipun suhunya panas, tak ada manusia nan akan merasa kepanasan di lapisan ini. Hal ini disebabkan terdapat kehampaan nan mengakibatkan tak mungkinnya atom-atom gas mentransfer panas. Jika Anda membawa termometer biasa ke termosfer, suhu nan muncul bahkan ialah di bawah 0°C.
Radiasi sinar matahari menyebabkan partikel-partikel termosfer memiliki muatan listrik. Hal ini memungkinkan gelombang radio buat merambat dan ditangkap di dalamnya.

Secara singkat, karakteristik ciri lapisan atmosfer nan satu ini bisa disimpulkan sebagai berikut:
  • Terletak pada ketinggian 100 - 800 km dari permukaan bumi.
  • Disebut juga lapisan ionosfer.
  • Sebelum ada satelit, lapisan ini berguna buat membantu memancarkan gelombang radio jeda jauh.
Ciri karakteristik lapisan atmosfer: Eksosfer
Eksosfer ialah lapisan atmosfer bumi nan terluar. Kata eksosfer berasal dari bahasa Yunani exo nan berarti 'eksternal'. Sebuah molekul nan terbang dalam eksosfer dapat mencapai kecepatan nan sangat tinggi dengan risiko bertumbukan nan rendah.
Eksosfer terdiri dari gas-gas ringan nan generik ada di bumi, yaitu hidrogen, helium, karbon dioksida, dan oksigen atomik. Eksosfer ialah pelindung bumi terluar nan berbatasan langsung dengan antariksa. Lapisan atmosfer nan satu ini berada pada ketinggian 800 - 1.000 km di atas permukaan bumi.
Secara singkat, ciri karakteristik lapisan atmosfer nan satu ini bisa disimpulkan sebagai berikut:
  • Eksosfer lapisan atmosfer kelima, terletak pada ketinggian 800 - 1000 km dari permukaan bumi.
  • Lapisan ini merupakan lapisan paling panas.
  • Molekul debu bisa meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi.
  • Lapisan ini disebut juga ruang antarplanet dan geostasioner.
  • Lapisan ini sangat berbahaya sebab merupakan loka terjadi kehancuran meteor dari angkasa luar
 

Senin, 06 Juni 2016

Bentuk-Bentuk Pegunungan Lipatan

Pegunungan lipatan merupakan bagian dari proses diastropisme selain pegunungan patahan. Pegunungan lipatan memiliki macam-macam lipatan atau jenis-jenis lipatan dan memiliki bentuk-bentuk pegunungan lipatan terdiri atas 4 yakni jalur pegunungan lipatan, dome dan basin, lipatan tunjam, lipatan kompleks, setiap bentuk-bentuk pegunungan lipatan tersebut memiliki proses terbentuknya, dan akan dijelaskan pula pengertian dari berbagai bentuk-bentuk pegunungan lipatan, sehingga tak akan timbul pertanyaan bahwa apa pengertian jalur pegunungan lipatan, apa pengertian dome dan basin, apa pengertian lipatan tunjam, apa pengertian lipatan kompleks dan pertanyaan lainnya, mengapa lipatan tersebut dapat terjadi. begitu pun dengan pegunungan patahan memiliki bentuk-bentuk pegunungan patahan dan macam-macam patahan atau jenis-jenis patahan, seperti tema diatas dimana kali ini kita akan menjelaskan bentuk-bentuk pegunungan lipatan yang akan dijelaskan seperti yang ada dibawah ini.

a. Jalur Pegunungan Lipatan. Jalur pegunungan lipatan adalah rangkaian pegunungan lipatan yang sangat panjang, melintasi beberapa benua, dan terletak berdampingan dengan palung didasar laut. Jalur pegunungan lipatan dan palung terbentuk karena tumbukan antara lempeng samudra dan lempeng benua. Lempeng samudra lebih berat sehingga produksi akan menyusup di bawa lempeng benua, sedangkan lempeng benua akan terangkat ke atas karena lebih ringan massanya. 

b. Dome dan Basin. Dome adalah pegunungan lipatan yang membulat, terbentuklah karena tekanan mendatar yang mempunyai kekuatan datang pada waktu dan arah yang sama. Contohnya, dome sangiran di jawa tengah yang terkenal sebagai tempat penemuan fosil manusia purba. Basin adalah cekungan yang membulat karena daerah sekitarnya terangkat naik. 

c. Lipatan Tunjam. Lipatan Tunjam adalah pegunungan lipatan yang garis porosnya menunjam membentuk sudut terhadap bidang datar. 

d. Lipatan Kompleks. Lipatan Kompleks adalah berbagai jenis lipatan yang terdapat pada sebuah jalur pgunungan besar yang disebut geantiklin (antiklinal besar). Jalur di atasnya terdapat antiklinal dan sinklinal kecil-kecil dari berbagai tipe. 

Sekian artikel tentang Bentuk-Bentuk Pegunungan Lipatan semoga bermanfaat

Pengertian Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran pada bumi yang berasal dari peristiwa-peristiwa di dalam kulit bumi. Gempa Tektonik diakibatkan oleh peristiwa patah dan bergesernya suatu massa batuan. Gempa Vulkanik disebabkan oleh gerakan magma menuju permukaan bumi. Disamping itu, ada pula gempa runtuhan atau terban. Gempa runtuhan atau terban adalah gempa yang disebabkan oleh runtuhnya gua-gua kapur atau terowongan tambang. Diantara tiga jenis gempa tersebut yang paling banyak terjadi adalah gempa tektonik, lebih dari 90%. Kekuatannya besar dan meliputi daerah yang sangat luas. Gempa vulkanik terjadi menjelang letusan gunung api dan hanya dirasakan di sekitar gunung itu sendiri. 
Gempa runtuhan paling jarang terjadi dan hanya dirasakan disekitar runtuhan. Pusat timbulnya gerakan di dalam kerak bumi disebut hiposentrum (fokus). Titik pada permukaan bumi di atas hiposentrum disebut episentrum. Dari episentrum, gelombang permukaan merambat ke segala arah seperti gelombang air kolam yang hanya terjadi jika kita melempar batu ke dalamnya. Berdasarkan arah gelombang, gempa dapat dibedakan atas tiga jenis antara lain..

Pengertian Gempa Bumi : Apa itu Gempa Bumi ?..
(Akibat dari Gempa Bumi)
Jenis-Jenis Gelombang Berdasarkan Arah Gelombang 
1. Gelombang Longitudinal ( Memanjang) 
2. Gelombang Transversal (Melintang ) 
3. Gelombang Permukaan. 

Pengertian Gempa Bumi (SEISME)
Gempa Bumi adalah getaran yang dirasakan di permukaan bumi yang disesbabkan oleh gelombang-gelombang seismik dari sumber gempa di dalam lapisan kulit bumi.

Klasifikasi Gempa Bumi (SEISME)
a.Menurut Kedalaman Pusat Gempa (Hiposentrum)

  1. Gempa Bumi Dalam. Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbayaha. Tempat yang pernah mengalami adalah di bawah laut jawa, laut sulawesi, dan laut flores.
  2. Gempa Bumi Menengah. Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa. Tempat yang pernah terkena antara lain : Sepanjang pulau Sumatera Bagian Barat, pulau Jawa bagian selatan, sepanjang teluk Tomini, Laut Maluku, dan Kepulauan Nusa Tenggara.
  3. Gempa Bumi Dangkal. Gempa Bumi Dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa Bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar. Tempat yang pernah terkena antara lain : Pulau Bali, Pulau Flores, Yokyakarta, dan Jawa Tengah.

Menurut Gelombang / Getaran Gempa

  1. Gempa Akibat Gelombang Primer. Gelombang primer (gelombang longitudinal) adalah gelombang / getaran yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7-14 km/detik. Getaran ini berasal dari hiposentrum
  2. Gempa Akibat Gelombang Sekunder. Gelombang Sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran yang merambat, seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang, yakni 4-7 km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui lapisan cair.
  3. Gempa Akibat Gelombang Panjang. Gelombang Panjang adalah gelombang yang merambat melalui permukaan bumi dengan kecepatan 3-4 km/detik. Gelombang ini berasal dari episentrum (titik permukaan bumi yang berada tepat diatas pusat gempa) dan gelombang inilah yang banyak menimbulkan kerusakan di bumi.

Tipe Gempa Bumi (SEISME)

  • Gempa Bumi Vulkanik (Gunung Api), Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi, maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa Bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tadi.
  • Gempa Bumi Tumbukan, Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi, jenis gempa bumi ini jarang terjadi.
  • Gempa Bumi Runtuhan, Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempa bumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
  • Gempa Bumi Buatan, adalah gempabumi yang disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukul ke permukaan bumi.
  • Gempa Bumi Tektonik, Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan(dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar). Gempa bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar ke seluruh bagian bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh pelepasan (tenaga) yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan secara tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari Tectonic Plate (lempeng tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut bergerak perlaha sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik.

Sekian artikel  tentang Pengertian Gempa Bumi dan penjelasannya. semoga bermanfaat bagi kita semua.


Upaya Penanggulangan Dampak Negatif Tenaga Endogen

Dampak Tenaga Endogen perlunya dillakukan upaya penanggulangan atau cara-cara mengatasi akibat yang disebabkan tenaga endogen, tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi, tenaga endogen memiliki dampak positif dan negatif tetapi dampak negatif endogen lebih besar kerugian dari pada dampak positif yakni keuntungannya. Oleh karna itu perlunya upaya-upaya atau cara- cara dalam menanggulangi tenaga endogen karna kita lihat dampaknya sangat besar bagi kehidupan di bumi. Tapi tahukan anda dampak Negatif atau merugikan dari tenaga endogen itu?. Dampak Negatif tenaga endogen seperti dibawah ini.

Dampak Negatif Tenaga Endogen 

  1. Banyaknya terjadinya gempa bumi yang merusak lingkungan. 
  2. Letusan Gunung Api yang sering membawa korban jiwa. 
  3. Terjadi lipatan dan patahan sehingga akan menimbulkan kerusakan bangunan jalan, rumah, dan jembatan di permukaan bumi. 
Dilihat dari dampak negatif atau merugikan tenaga endogen sangat besar, maka perlunya upaya-upaya atau cara-cara menanggulangi dampak negatif tenaga endogen itu. Upaya menanggulangi dampak negatif dari tenaga endogen sebagai berikut.

Upaya Menanggulangi Dampak Negatif Tenaga Endogen

  1. Daerah yang mengalami gerakan bumi dan belum stabil tidak boleh digunakan sebagai tempat permukiman. 
  2. Dilarang membuat bangunan di daerah yang masih labil dan masih menjadi gerakan bumi
  3. Pembuatan jalan dan jalur kereta api juga harus menghindari daerah yang masih labil 
  4. Membangun dengan konstruksi tahan gempa. 
  5. Melakukan pengungsian ketika gunung api akan meletus.

Upaya Penanggulangan Dampak Negatif Tenaga Endogen

Sekian Artikel tentang Dampak Negatif dan Upaya Penanggulangan Tenaga Endogen semoga bermanfaat bagi kita semua.