Tampilkan postingan dengan label Geografi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Geografi. Tampilkan semua postingan

Rabu, 01 Juni 2016

Dampak Positif dan Negatif Tenaga Eksogen

Pengertian tenaga eksogen adalah tenaga-tenaga yang berasal dari luar bumi dan bersifat mengubah atau merusak permukaan bumi.
Tenaga pengubah bentuk permukaan bumi yang berasal dari luar permukaan bumi dinamakan tenaga eksogen. Tenaga eksogen biasanya membentuk permukaan bumi dengan perusakan, misalnya melalui pelapukan, erosi, dan abrasi.
Tenaga Eksogen memiliki dampak, baik yang sifatnya positif dan negatif atau menguntungkan dan merugikan bagi kehidupan manusia. Tenaga eksogen diakibatkan oleh manusia sendiri sehingga perlu cara-cara penanggulangan terjadinya tenaga eksogen, karna tenaga eksogen juga dapat menelan korban jiwa dan Tenaga eksogen juga bisa berfungsi dengan baik jika kita memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Tenaga eksogen yang berasal dari permukaan bumi seperti pelapukan, erosi, dan sedimentasi berdampak banyak terhadap kehidupan manusia. Dampaknya selain bersifat positif, ada pula yang bersifat negatif. 

a. Dampak Positif Tenaga Eksogen
Dampak positif tenaga eksogen antaralain.
  1. Memunculkan habitat. Dengan adanya pelapukan terhadap batuan, terbentuklah tanah sehingga memungkinkan tumbuh- tumbuhan hidup di atas tanah tersebut. Dengan adanya kehidupan tumbuh-tumbuhan di atas tanah, telah menyebabkan adanya kehidupan hewan dan manusia. Manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan merupakan mata rantai kehidupan yang satu sama lainnya saling memiliki ketergantungan.
  2. Memperluas daratan di bumi. Erosi yang terjadi di daerah pegunungan materialnya akan dibawa ke laut dan mengendap di dasar laut. Peristiwa seperti ini telah berlangsung jutaan tahun lamanya sehingga endapan yang terbentuk semakin lama semakin tebal dan luas dan akhirnya membentuk daratan. Banyak dataran-dataran yang terbentuk dari hasil erosi dan pengendapan seperti pantai timur Sumatera, pantai Utara Jawa, dan lain-lain. Dataran yang terbentuk dan hasil pengendapan ini disebut dataran aluvial dan tanahnya disebut tanah aluvial.
  3. Memperdekat barang-barang tambang ke permukaan bumi. Dengan adanya erosi dalam waktu yang sangat lama (jutaan tahun) terhadap pegunungan yang mengandung barang- barang tambang dan mineral makin lama makin rendah sehingga barang tambang yang ada di dalamnya makin dekat ke permukaan bumi, dan akhirnya berada di permukaan bumi.
b. Dampak Negatif Tenaga Eksogen
Dampak negatif tenaga eksogen antaralain.
  1. Kesuburan tanah semakin berkurang karena tanah yang subur di permukaan bumi terus menerus mengalami erosi setiap hujan turun.
  2. Hasil-hasil erosi yang diendapkan (sedimentasi) di muara-muara sungai menyebabkan pendangkalan di muara sungai, akibatnya sungai menjadi mudah mengalami banjir ketika musim hujan. Hal ini terjadi karena arus sungai yang mengalir mengalami hambatan di muara sungai. 
  3. Abrasi (pengikisan air laut) di pantai-pantai menyebabkan daratan dekat garis pantai hilang dihantam ombak. Rumah-rumah di pinggir pantai banyak yang hancur oleh abrasi.
 

Demikianlah Artikel sederhana tentang Dampak Positif dan Negatif Tenaga Eksogen. semoga bermanfaat bagi kita semua. sekian dan terima kasih.

Pengertian Umum Iklim serta tipe-tipe iklim dan penjelasannya

Secara umum Menurut pengertian para ahli mengatakan bahwa definisi iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu daerah yang luas dan ditentukan berdasarkan perhitungan dalam waktu yang lama (kurang lebih 30 tahun). Dalam iklim terdapat unsur-unsur iklim, iklim darat dan iklim laut, dan klasifikasi iklim yakni iklim matahari dan iklim fisik. Unsur-unsur iklim sama dengan unsur-unsur cuaca. Unsur-unsur iklim terbagi atas 6 unsur yakni suhu udara, tekanan udara, kelembapan udara, awan, angin, hujan, ke enam unsur tersebut sama dengan unsur-unsur cuaca.
Iklim merupakan keadaan cuaca rata-rata atau keadaan cuaca jangka panjang pada suatu daerah, meliputi kurun waktu beberapa bulan atau beberapa tahun.

  • Suhu Udara
  • Tekanan Udara
  • Kelembapan Udara
  • Angin
  • Curah Hujan

1. SUHU UDARA
Suhu udara adalah derajat panas dinginnya udara yang menunjukkan kandungan energi panasnya
Dinyatakan dalam derajat Celcius ( oC) , derajat Fahrenheit ( oF), dan derajat Kelvin (oK)
a. dearajat K = (a - 273) derajat C
b. derajat F = 5(b - 32)/9 derajat C

Sumber energi utama adalah cahaya matahari

2. TEKANAN UDARA
Berat kolom udara mulai dari permukaan sampai puncak atmosfer yang diterima permukaan tiap satuan luas
Dari hasil penelitiannya Torricelli mengemukakan bahwa tekanan tersebut rata-rata sama dengan beratnya air raksa yang terdapat dalam tabung sepanjang 76 cm dan penampangnya 1 cm2. Dengan demikian apabila berat jenis air raksa 13,6 g/cm3 maka tekanan atmosfer tersebut sebesar 76 x 13,6 = 1033,6 g/cm2 dan disebut 1 atmosfer ( 1 atm).
Untuk menyatakan besarnya tekanan atmosfer digunakan satuan milibar (mb).

3. KELEMBAPAN UDARA
Banyaknya uap air di dalam udara bergantung kepada faktor, antara lain ketersediaan air dan sumber uap, suhu, tekanan udara dan angin

Pernyataan Kelembaban udara:

kelembapan nisbi H = e/em x 100 %

kelembapan mutlak atau nisbah campur
r = mv / md

kelembapan spesifik
q = mv / (mv + md )


4. ANGIN
Gerakan udara karena perbedaan suhu dan tekanan antara suatu tempat dan pada tempat lain. Angin dicirikan dengan arah datangnya dan kecepatannya. Arah angin dinyatakan dengan derajat


5. CURAH HUJAN
Curah hujan (mm) : merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) millimeter, artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu millimeter atau tertampung air sebanyak satu liter.


iklim ada 2 tipe yakni iklim darat, dan iklim  laut, untuk melihat penjelasannya yang ada dibawah ini. 

A. Tipe-Tipe Iklim 
Tipe-tipe iklim terbagi atas dua antara lain.

1. Iklim Darat 
Iklim darat dibedakan sebagai berikut 
1). Daerah tropis dan subropis sampai lintang 40° memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 
a. Amplitudo suhu hariannya sangat besar, tetapi amplitudo suhu tahunannya kecil
b. Curah Hujan sedikit, jatuh hanya sebenar, dan disertai topan. 
2). Daerah sedang memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 
a. Amplitudo suhu tahunan besar, suhu rata-rata pada musim panas cukup tinggi, dan musim dingin cukup rendah.
b. Curah hujan sangat sedikit dan jatuh pada musim panas. 
2. Iklim Laut 
Iklim laut dibedakan sebagai berikut. 
1). Daerah tropis dan subtropis sampai garis lintang 40° memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 
a. Suhu rata-rata tahunannya rendah
b. Amplitudo suhu hariannya rendah
c.Banyaknya awan dan sering terjadi hujan lebat disertai badai. 
2). Daerah sedang memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 
a. Amplitudo suhu hariannya dan tahunannya kecil.
b. Banyaknya awan dan hujan di musim dingin
c. Pergantian musim panas dan dingin terjadi tidak mendadak
B. Klasifikasi Iklim
Pembagian iklim diklasifikan menjadi iklim matahari dan iklim fisik 
a. Iklim Matahari. Iklim matahari, yaitu iklim yang mendasarkan pada perbedaan pemanasan di permukaan bumi oleh sinar matahari. Menurut iklim matahari, bumi dibagi atas lima daerah iklim antara lain 
1. Daerah iklim tropis
2. Daerah iklim subtropis
3. Daerah iklim sedang.
4. Daerah iklim dingin. 
b. Iklim Fisik. Iklim fisik adalah iklim yang terjadi menurut kenyataan yang ada didaerah itu. Iklim ini ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut. 
1. Permukaan bumi berupa daratan dan lautan
2. Angin berupa angin panas dan angin dingin.
3. Bentang alamatau relief daratan
4. Arah arus laut. 
Demikianlah artikel singkat tentang Pengertian Iklim, Tipe-tipe iklim, dan klasifikasi iklim. semoga bermanfaat bagi kita semua. sekian dan terima kasih.

Senin, 30 Mei 2016

Pengertian Umum Diastropisme serta Penjelasannya

Diastropismie merupakan bagian dari tenaga tektonik selain dari vulkanisme, secara umum pengertian Diastropisme adalah proses pembentukan relief muka bumi oleh tenaga endogen tanpa disertai aktivitas magma. Dalam terjadinya diastropisme memunculkan berbagai akibat-akibat dari diastropisme yang merugikan dan gejala-gejala dari diastropisme. Jika proses ini meliputi daerah yang luas disebut epirogenese dan hasilnya berupa pengangkatan perisai benua (shield). Apa bila proses ini mengenai daerah yang tidak terlalu luas disebut orogenese. Menurut teori tektonik lempeng ( plate tectonic), arus konveksi yang terdapat pada astenosfer merupakan sumber tenaga endogen. Arus tersebut akan menyeret lempeng-lempengan kerak bumi sesuai dengan arahnya masing-masing. Karena arus konveksi jumlahnya banyak sekali, lempeng-lempengan kerak bumi akan bergeser dan bertubrukan sehingga akan terselip dan saling menjauh.
Tumbukan (konvergensi) menghasilkan pegunungan lipatan dan pegunungan patahan, sedangkan yang saling menyelipi menghasilkan patahan geser. Tumbukan yang saling menghasilkan celah memanjang tempat keluarnya cairan panas disebut Lava. Bentuk-bentuk yang yang dihasilkan dari proses diastropisme berupa pegunungan lipatan dan pegunungan patahan.

Bentuk-Bentuk Pegunungan Lipatan 
1. Jalur Pegunungan Lipatan 
2. Dome dan Basin 
3. Lipatan Tunjam 
4. Lipatan Kompleks

Bentuk-Bentuk Pegunungan Patahan 
1. Patahan normal
2. Patahan rebah 
3. Sesar geser
4. Horst
Demikianlah artikel sederhanatentang Pengertian Diastropisme semoga bermanfaat. sekian dan terimakasih.

Rabu, 25 Mei 2016

Mengenal Angin Darat dan Angin Laut

Angin darat dan angin laut sangat berbeda ini dapat dilihat dari ciri-ciri angin darat dan ciri-ciri angin laut. Angin darat dan Angin Laut : Permukaan bumi kita terdiri atas daratan dan lautan. dari dua bentuk dari permukaan bumi dimana memiliki sifat yang berbeda. Daratan mempunyai sifat lebih cepat menerima panas dan cepat pula melepaskannya, sedangkan lautan bersifat lambat menerima panas dan lambat juga melepaskan panas. Oleh karena itu dari kedua sifat ini, dalam sehari (24 jam ) terjadilah perbedaan suhu udara.

Perbedaan suhu menyebabkan perbedaan tekanan udara. Pada siang hari, daratan lebih cepat panas daripada lautan. Tekanan udara di daratan lebih rendah dari pada di lautan sehingga. udara bergerak dari laut ke darat. peristiwa ini disebut angin laut. Ketika malam hari, saat udara dingin, daratan lebih tinggi tekanan udaranya dibandingkan lautan. Kedua sifatnya tidak mudah melepaskan panas maka tekanan udara di lautan lebih rendah. Oleh karna itu, bertiuplah angin dari daratan ke lautan. peristiwa ini dikatakan sebagai angin  angin darat. 

Angin laut dan angin dara dimanfaatkan oleh nelayan sebagai penggerak perahu.bila pada malam hari, nelayan berangkat ke laut dibantu oleh angin darat dan ketika pulang akan terbantu dengan adanya angin laut 
Mengenal Angin Darat dan Angin Laut

Sekian artikel Mengenal Angin Darat dan Angin Laut semoga bermanfaat 

Selasa, 24 Mei 2016

Mengenal Angin Lembah dan Angin Gunung

Angin lembah dan angin gunung memiliki sifat-sifat dan proses terjadinya atau terbentuknya serta perbedaan dari kedua angin tersebut yakni angin lembah dan angin gunung, dimana angin lembah dan angin gunung memiliki waktu terjadinya atau kapan terjadinya angin lembah dan kapan terjadinya angin gunung. Angin lembah dan angin gunung merupakan jenis-jenis angin atau macam-macam angin yang berdasarkan pola-pola angin, sebelumnya telah dibahas jenis-jenis angin lainnya yakni angin darat dan angin laut. dan kali ini kita akan membahas tentang angin lembah dan angin gunung, baik pengertian angin lembah dan pengertian angin gunung, yang dibahas seperti dibawah ini.

Angin Lembah dan Angin Gunung
Didaerah pegunungan, pada siang hari terdapat gerakan angin melalui lereng menuju puncak gunung. Hal itu disebabkan pada siang hari puncak gunung lebih cepat panas dibandingkan lembahnya. Tekanan udara di puncak di gunung lebih rendah dari pada di lembah. Oleh karna itu, udara bergerak dari daerah lembah (tekanan udara maksimum) ke puncak gunung (tekanan udara minimun) sehingga disebut Angin Lembah. 

  • Pengertian angin lembah. Angin lembah adalah angin yang bergerak dari lembah menuju gunung akibat dari suhu di lembah lebih rendah (tekanan tinggi) sedangkan suhu di gunung lebih panas (tekanan rendah).
  • Proses terjadinya angin lembah. Ketika matahari terbit, gunung adalah daerah yang pertama kali mendapat panas dan sepanjang hari selama proses tersebut gunung mendapat energi panas lebih banyak daripada lembah. Sehingga suhu di gunung lebih tinggi dari pada suhu di lembah gunung. Hal ini mengakibatkan,  udara panas dari gunung naik dan digantikan oleh udara dingin dari lembah, sehingga terjadi aliran udara (angin) dari lembah menuju gunung.
  • Waktu. Angin lembah terjadi pada waktu siang hari.
  • Manfaat. Angin lembah bermanfaat untuk membawa awan yang penuh dengan uap air ke daerah gunung yang kemudian akan menurunkan hujan.
Demikian sebaliknya, pada malam hari lembah lebih panas dibandingkan dengan puncak gunung, tekanan udara lembah lebih rendah (minimum), sedangkan tekanan udara puncak gunung lebih tinggi (maksimum). Dari peristiwa tersebut terjadilah angin yang bergerak dari puncak gunung menuju lembah melalui lerengnya yang disebut Angin Gunung
Angin Gunung

  • Pengertian angin gunung. Angin gunung adalah angin yang bergerak dari gunung menuju lembah akibat dari suhu di gunung lebih tinggi (tekanan rendah) sedangkan suhu di lembah lebih dingin (tekanan tinggi).
  • Proses terjadinya angin gunung. Ketika sore hari (matahari mulai terbenam), gunung telah mendingin sedangkan lembah masih panas (dalam proses mengeluarkan panas). Sehingga suhu di lembah lebih panas daripada suhu di gunung. Hal ini mengakibatkan, udara panas dari lembah naik dan digantikan oleh udara dingin dari gunung, sehingga terjadi aliran udara (angin) dari gunung menuju lembah.
  • Waktu. Angin gunung terjadi pada waktu sore hari atau saat matahari terbenam.

Mengenal Angin Lembah dan Angin Gunung
(Angin Lembah dan Angin Gunung)
Sekian artikel tentang Mengenal Angin Lembah dan Angin Gunung  semoga bermanfaat 

Bentuk-Bentuk Gunung Api dan Ciri-Cirinya

Gunung api adalah gunung yang terbentuk akibat material hasil erupsi menumpuk di sekitar pusat erupsi atau gunung yang terbentuk dari erupsi magma. Gunung api tidak dijumpai di semua tempat. Gunung api hanya terdapat pada tempat-tempat tertentu, yaitu pada jalur punggungan tengah samudera, pada jalur pertemuan dua buah lempeng kerak bumi, dan pada titik-titik panas di muka bumi tempat keluarnya magma, di benua maupun di samudera (hot spot). Sebagian besar gunung api yang aktif di dunia berada di pertemuan lempeng tektonik dan muncul di daerah-daerah yang berada di dalam di Larutan Pasifik yang disebut "cincin gunung api" (ring of fire).
Gunung api atau gunung berapi memiliki bentuk yang dapat dilihat dari ciri-cirinya yang sangat membedakan dari sisi bentuk dari gunung berapi tersebut, di indonesia terkenal dengan gunung berapi yang banyak dan aktif dalam gunung berapi di indonesia terdapat bentuk berbeda karna dalam proses terbentuknya gunung berapi tersebut yang membuat gunung berapi berbeda-beda.
Menurut bentuknya, gunung api dapat dibedakan atas tiga tipe yaitu: gunung api perisasi, gunung api strato, dan gunung api maar, untuk mengetahui lebih jelas bentuk-bentuk gunung api mari kita lihat penjelasannya dibawah ini.

Bentuk-Bentuk Gunung Api dan Ciri-Cirinya 
1). Gunung api Perisai/Prisma
Bentuk-Bentuk Gunung Api dan Ciri-Cirinya
(Gambar : Bentuk Gunung Api)
Gunung api perisai berciri lerengnya agak landai berbentuk perisai. Gunung api ini hanya terdiri dari lapisan-lapisan lava saja, karena lava yang keluar dari gunung api hanya berupa lava yang cair sekali, sehingga dapat mengalir jauh menuruni lereng, kemudian mengalami pembekuan. Gunung api perisai terdapat di Kepulauan Hawai yaitu Gunung Mauna Loa dan Gunung Kilauea. Di Indonesia tidak ditemukan jenis gunung api perisai.

2). Gunung api strato
Gunung api strato berciri bentuknya seperti kerucut. Strato artinya lapisan, oleh karena badan gunung api ini terdiri dari lapisan lapisan lava yang bercampur dengan hasil-hasil vulkanis lainnya seperti debu, pasir, kerikil, dan bom. Campuran yang dikandungnya memungkinkan endapan pada lereng gunung berlapis-lapis sehingga gunung api semakin tinggi menjulang keatas. Sebagian besar gunung api di Indonesia tergolong bentuk gunung api strato.

3). Gunung api maar
Kata maar berasal dan bahasa Jerman yang artinya “kawah”. Maar terjadi karena peletusan gunung api itu hanya terjadi satu kali saja. Setelah itu kegiatan vulkanis berhenti sama sekali. Akibat peletusan yang terjadi, terbentuklah lubang besar berbentuk corong, yang dikelilingi oleh tebing yang terombak ketiká terjadi letusan. Apabila dasar dan dinding maar tidak dapat ditembus air, maká terbentuklah danau yang disebut danau maar. Namun, ada juga maar yang kering karena jenis tanah di dasarnya tidak dapat menahan air. Contoh gunung api maar antara lain maar di Gunung Lamongan (Jawa Timur), maar di daerah Pegunungan Eifel (Jerman), maar di Dataran Tinggi Auvergne (Perancis).

Demikian pembahasan artiken tentang Bentuk-Bentuk Gunung Api dan Ciri-Cirinya semoga bermanfaat bagi kita semua. sekian dan terimakasih.

Senin, 23 Mei 2016

Jenis-Jenis Transmigrasi dan Syarat Transmigrasi

Transmigrasi adalah sistem pengembangan terpadu yang merangkum seperangkat prinsip dan metode untuk pelaksanaan pemukiman dan kehidupan baru bagi kelompok masyarakat. Transmigrasi sebagai salah satu sistem, menunjuk ke berbagai kegiatan, usaha dan disiplin ilmu yang digabungkan menjadi satu udaha keseluruhan yang terkait dengan penghapusan masyarakat dalam konteks pembangunan nasional
Transmigrasi memiliki jenis-jenis atau macam macam yang dibedakan dalam tujuan dan fungsinya masing-masing serta dalam melakukan transmigrasi harus memenuhi ketentuan-ketentuan atau syarat-syarat transmigrasi dalam berlangsungnya transmigrasi tersebut sehingga perpindahan penduduk transmigrasi dapat dikatakan sebagai transmigrasi jika telah memenuhi syarat-syarat transmigrasi tersebut. Dalam Jenis-jenis transmigrasi terdapat yakni transmigrasi lokal, transmigrasi swakarya, transmigrasi sektoral, transmigrasi, umum, transmigrasi keluarga, transmigrasi swakarsa/spontan, transmigrasi bedol desa. Untuk mengetahui penjelasan tentang jenis-jenis transmigrasi dan syarat-syarat transmigrasi mari kita lihat pembahasan dan penjelasan seperti dibawah ini.

A. Jenis-Jenis Transmigrasi
Jenis transmigrasi, antara lain sebagai berikut.

  1. Transmirrasi lokal adalah transmigrasi dari suatu propinsi ke propinsi lain dan biaya ditanggung oleh Departemen Transmigrasi.
  2. Transmigrasi swakarya adalah transmigrasi yang diselenggarakan oleh Departemen Transmigrasi denganjaminan hidup beberapa bulan, selanjutnya diberikan tanah kepada para transmigran untuk
  3. dikerjakan.
  4. Transmigrasi sektoral adalah transmigrasi yang pembiayaannya ditangani bersama-sama.
  5. Transmigrasi umum adalah transmigrasi yang disebabkan tekanan penduduk di daerah asal. Biaya ditanggung oleh pemerintah.
  6. Transmigrasi keluarga adalah transmigrasi yang pembiayaannya ditanggung oleh keluarganya yang telah berada di daerah transmigrasi.
  7. Transmigrasi swakarsa/spontan adalah transmigrasi yang diselenggarakan atas biaya sendiri dengan bimbingan dan fasilitas dari pemerintah. Transmigrasi jenis inilah yang diharapkan pemerintah.
  8. Transmigrasi bedol desa adalah transmigrasi seluruh penduduk dari sebuah atau beberapa desa beserta seluruh aparatur pemerintahannya karena daerah tersebut terkena rencana proyek pemerintah.
B. Syarat-syarat Transmigrasi
Suatu penyelenggaraan transmigrasi dapat dikatakan berhasil jika memenuhi syarat sebagai berikut.

  1. Jumlah penduduk yang ditransmigrasikan ke daerah lain, tiap tahun lebih banyak daripada pertambahan penduduk daerah yang ditinggalkan.
  2. Jika di daerah yang ditinggalkan itu tekanan penduduk sudah berangsur-angsur berkurang dan orang-orang yang ditransmigrasikan itu memperoleh tingkat hidup yang lebih baik.
  3. Jika antara pendatang baru (transmigran) dan penduduk yang didatangi dapat hidup berdampingan, dapat terjadi perpaduan kebudayaan, sehingga terhindar dan perasaan kesukuan di antara mereka.

Demikian Artikel singkat tentang Jenis-Jenis Transmigrasi dan Syarat Transmigrasi. semoga bermanfaat bagi kita semua. sekian terima kasih.

Jenis-Jenis Batuan

Batuan merupakan benda alam yang menjadi penyusun utama di muka bumi. Pada umumnya batuan merupakan campuran mineral yang bergabung secara fisik antara satu mineral dengan mineral lainnya. Beberapa batuan hanya tersusun atas beberapa mineral saja dan mineral lainnya dibentuk oleh gabungan mineral yang berasal dari bahan organik dan bahan-bahan vulkanik.
Secara umum, komposisi batuan di permukaan bumi yang didasarkan atas jenis batuannya didominasi oleh jenis batuan sedimen yang menutupi hampir 66% permukaan bumi, sedangkan 34% berupa batuan ekstrusi 8%, batuan intrusi 9%, dan batuan metamorf 17%.
Batuan memiliki macam-macam batuan atau jenis-jenis batuan dimana batuan terdiri atas bentuk-bentuk  yang menyusun kulit bumi secara garis besar dapat dikelompokkan atas tiga jenis batuan yaitu batuan beku, batuan endapan (sedimen), batuan malihan (metamorfosa) dari ketiga batuan tersebut merupakan batuan yang menyusun kulit bumi artinya batuan tersebut adalah batuan yang ada disekitar kita, mungkin kita tidak tahu yang mana dikatakan batuan beku, batuan endapan (sedimen), batuan malihan (metamorfosa), yang pastinya kita menganggap bahwa batu itu semua sama saja, tetapi setelah melihat pembahasan ini kita tahu bahwa batuan dimuka bumi ini beranekaragam yang memiliki jenis-jenis tersendiri serta proses terbentuknya batuan-batuan seperti batuan beku, batuan sedimen, batuan malihan, yang berasal dari suatu tempat yang membuat batuan tersebut beranekaragam, Untuk mengetahui itu semua mari kita lihat pembahasan dan penjelasannya seperti dibawah ini.. 

Jenis-Jenis Batuan
(Contoh Batuan Granit)
A. Batuan Beku. Batuan beku berasal dari magma yang mengalami pendinginan sehingga membeku. Berdasarkan tempat pembekuan magma, batuan beku dapat dibedakan atas 3 (tiga) macam, yaitu:
1). Batuan beku dalam, menurut Escher, proses pembekuannya terjadi di dalam dapur magma pada kedalaman 15-50 km di dalam bumi. Karena pembekuan jauh di dalam bumi, maka proses pembentukan batuan berlangsung dengan sangat lambat sehingga terjadi pembentukan kristal yang agak besar pada batuan, contohnya adalah batu granit.
2). Batuan beku luar (batuan beku lelehan), terjadi karena pembekuan magma (lava) yang telah sampai di permukaan bumi. Proses pendinginan berlangsung dengan cepat sehingga batuan tidak berkristal dan tidak berbentuk andesit, yaitu sejenis lava yang telah membeku berwarna abu-abu agak kehitaman. Batuan beku luar banyak dijumpai didaerah gunung berapi di Indonesia.
(amorf). Contoh batuan beku luar ialah
3) Batuan beku korok atau batuan beku gang, yaitu batuan beku yang terbentuk di sela-sela (korok) lapisan kulit bumi, menyebabkan terbentuknya kristal-kristal kecil dan di sana sini terdapat pula kristal-kristal yang besar. Pendinginan magma di dalam korok lebih cepat dibandingkan dengan pendinginan yang terjadi di dapur magma, akan tetapi jauh lebih lambat dibandingkan dengan pendinginan magma di permukaan bumi.

B. Batuan Sedimen. Batuan sedimen atau batuan endapan terbentuk dari batuan yang telah ada oleh kekuatan dari luar kulit bumi (tenaga eksogen). Batuan yang telah ada seperti batuan beku, kemudian dihancurkan oleh tenaga endogen, diangkut dan diendapkan di tempat yang rendah, misalnya didasar laut, sungai, atau danau. Pada mulanya sedimen ini merupakan batuan yang sangat lunak, akan tetapi oleh proses diagenesis (pemadatan karena tekanan lapisan yang terdapat di atasnya), dan proses sementasi (perekatan oleh bahan-bahan kimia), maka sedimen tersebüt menjadi keras. Batuan pasir yang tadinya berupa batuan lepas dan gembur dapat berubah menjadi batuan pasir yang keras dan padat. Berdasarkan cara terbentuknya, batuan sedimen dapat dibedakan atas 3 (tiga) jenis, yaitu:
Jenis-Jenis Batuan
(Contoh Batuan Klastis)
1). Sedimen klastis atau mekanis, yaitu sedimen yang terdiri dari puing puing batuan, seperti pasir dan krikil. Unsur-unsur yang terdapat pada batuan sedimen sama dengan unsur-unsur yang terdapat pada batuan induk atau batuan asalnya.
2). Sedimen kimiawi, yaitu batuan beku yang mengalami pelarutan karena proses-proses kimia dan akhirnya mengendap membentuk sedimen, misalnya batu gamping dan garam dapur.
3).Sedimen organik, yaitu batuan yang terjadi setelah batuan tersebut mengalami penumpukan karena digunakan oleh organisme; dan apabila organisme tersebut mati, maka terbentuklah sedimen organik, contohnya adalah batu karang.

Jenis-Jenis Batuan
(Contoh Batuan Marmer)
C. Batuan metamorfosa (malihan). Batuan metamorfosa ialah batuan yang mengalami perubahan bentuk di dalam bumi. Perubahan bentuk dapat terjadi karena adanya tekanan yang sangat kuat dan lapisan di àtasnya dan karena pemanasan dengan temperatur yang tinggi terhadap batuan tersebut dalam waktu yang sangat lama. Contohnya ialah batu kapur yang berubah menjadi marmer (batuan pualam).



Sekian artikel tentang Jenis-jenis Batuan, semoga bermanfaat.

Fungsi Peta dan Komponen-Komponen Peta

Peta memiliki fungsi manfaat dan didalam peta terdapat bagian-bagian atau komponen-komponen yang sangat berguna karna dalam mebuat peta yang baik dan lengkap, sekurang-kurangnnya harus memenuhi syarat-syarat peta yang merupakan komponen peta seperti judul peta, tahun dan sumber pembuatan peta, penunjuk arah, skala, legenda, garis atronomis, garis tepi, inset semua itu merupakan komponen-komponen peta atau yang harus ada didalam peta komponen-komponen peta sangat berfungsi dan bermanfaat karna kita lebih mudah melihat peta, lebih mengerti tentang lokasi yang akan kita cari, dan peta tersebut dapat kita percaya kebenaran dan keasliannya dengan melihat komponen-komponen peta sehingga betapa pentingnya komponen-komponen peta.  
Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu system proyeksi. Ilmu yang membahas tentang peta di sebut dengan kartografi, sedangkan orang yang ahli dalam membuat peta disebut sebut kartografer.
Peta dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu peta berdasarkan isinya, berdasarkan skalanya dan berdasarkan tujuanya.

Jenis peta berdasarkan isinya
1) Peta Umum
Peta umum adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi secara umum. Peta umum ini memuat semua penampakan yang terdapat dalam suatu daerah, baik kenampakan alam maupun kenampakan social budaya.
Peta umum dikelompokan lagi menjadi dua, yaitu:

  • Peta topografi. Peta topografi yaitu peta yang menggamabrkan bentuk tinggi rendahnya permukaan bumi. Dalam peta topografi digunakan garis kontur, yaitu garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian sama.
  • Peta Chorografi. Peta chorografi adalah peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi dengan skala lebih kecil antara 1:250.000 sampai 1:1000.000 atau lebih. Peta chorografi menggambarkan daerah yang luas, misalnya propinsi, Negara bahkan dunia. Dalam peta chorografi juga digambarkan semua kenampakan yang ada pada suatu wilayah diantaranya gunung, sungai, danau, jalan batas wilayah, kota, rawa dll. Atlas adalah salah satu kumulan peta chorografi.

2) Peta khusus atau Tematik
Disebut peta khusus karena peta tersebut hanya menggambakan satu atau dua kenampakan pada permukaan bumi yang ingin ditampilkan, baik kondisi fisik maupun social budaya. Contoh: peta curah hujan, peta kepadatan penduduk, peta penyebaran penduduk dll.

a. Jenis peta berdasarkan skalanya
“ Skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik di peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi “
Berdasarkan skalanya peta dapat di kelompokan dalam empat jenis, yaitu :

  • Peta kadaster/teknik adalah peta dengan skala antara 1:100 sampai 1:5000.
  • Peta skala besar adalah peta dengan skala 1:5000 sampai 1:250.000
  • Peta skala sedang adalah peta dengan skala 1:250.000 sampai 1:500.000
  • Peta skala kecil adalah peta dengan skala 1:500.000 sampai 1:1000.000
b. Jenis Peta berdasarkan tujuanya

  • Peta pendidikan
  • Peta ilmu Pengetahuan
  • Peta Informasi Umum
  • Peta turis
  • Peta navigasi
  • Peta Aplikasi
  • Peta Perencanaan
Fungsi Peta dan Komponen Peta
Peta sangatlah penting bagi kehidupan manusia, secara umum fungsi peta dapat disimpulkan sebagai berikut:
A. Fungsi Peta 
Secara umum, Fungsi peta sebagai berikut.

  1. Penunjuk jalan bagi orang-orang yang bepergian ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjunginya 
  2. Menunjukkan letak suatu tempat di permukaan bumi dalam hubungannya dengan tempat lai (letak relatif) 
  3. Memperlihatkan ukuran, karena atau pun arah sebenarnya di permukaan bumi 
  4. Memperlihatkan bentuk seperti bentuk pulau, negara, benua, pola aliran sungai, dan sebagainya. 
  5. Membantu para peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui kondisi daerah yang akan diteliti
  6. Alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan
B. Komponen-Komponen Peta 
Peta harus memiliki komponen seperti dibawah ini

  1. Judul Peta . Judul peta biasanya diletakkan dibagian atas peta, judul harus mencermintakan isi dan tipe peta. Misalnya : peta wilayah administrasi, peta penyebarana penduduk, peta iklim, peta penyebaran barang tambang, dan sebagainya. 
  2. Tahun dan sumber pembuatan peta . Tahun dan sumber pembuatan peta dapat diletakkan pada bagian bawah kolom legenda atau sudut kiri bawah, diluar garis tepi peta. 
  3. Penunjuk arah . Penunjuk arah disebut juga mata angin. Umummnya kita di indonesia menggunakan penunjuk arah utara. Penunjuk arah diletakkan di tempat kosong yang dibagian pinggir peta agar tidak mengganggu peta induknya. Penunjuk arah dapat berupa garis yang bagian atasnya runcing atau berupa panah. 
  4. Skala . Skala dapat dituliskan dibawah legenda, di laur garis pinggir peta, atau dibawah judul peta. Skala Peta yang tampilkan dapat satu macam atau dua macam sekaligus. Misalnya menampilkan skala numerik dan grafis. 
  5. Legenda . Legenda berisi keterangan-keterangan tentang simbol-simbol yang digunakan pada peta. Simbol adalah gambar yang digunakan untuk mewakili objek yang dipetakan. Tujuannya adalah untuk memudahkan pemakai peta dalam membaca maupun memahami isi peta tersebut. Legenda dapat dilihat di sisi kanan atau kiri peta pada tempat yang kosong dan berada didalam garis peta.
  6. Garis astronomis. Garis astronomis terdiri dari garis lintang dan garis bujur. Gunanya untuk menentukan letak astronomis suatu tempat (letak lintang dan bujur). Pada pinggir peta ditulis angka derajat yang menunjukkan derajat garis lintang atau garis bujur. Garis astronomis dipakai dalam peta-peta yang skalanya kecil sampai sedang.
  7. Garis Tepi. Garis tepi biasanya dibuat dua buah dengan ketentuan garis luar Iebih tebal dan pada garis dalam.
  8. Inset. Inset adalah gambar peta yang menunjukkan letak atau posisi suatu daerah terhadap daerah sekitarñya yang lebih luas. Misalnya, posisi Indonesia di Bénua Asia. Petanya dibuat dalam ukuran kecil di luar peta utama tetapi masih berada dalam garis tepi peta utama. Simbol pada peta dapat di kelompokkan menjadi tiga macam, yaitu simbol titik, simbol garis, dan simbol bidang (wilayah).

Demikian Pembahasan tentang Fungsi Peta dan Komponen-Komponen Peta  Semoga bermanfaat bagi kita semua. sekian dan terimakasih.

(Sumber : Berbagai Sumber Online & Geografi smp, Hal : 38-40, Penerbit : Erlangga. 2004.Jakarta, Penulis : P Ginting.dkk)

Manfaat dan Kerugian Gunung Api

Gunungapi adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Material yang dierupsikan ke permukaan bumi umumnya membentuk kerucut terpancung. Gunungapi diklasifikasikan berdasarkan dua sumber erupsi yaitu erupsi pusat dan erupsi samping. Erupsi pusat adalah erupsi yang keluar melalui kawah utama dan erupsi samping, erupsi yang keluar dari lereng tubuhnya. Erupsi samping dapat dibedakan sebagai erupsi celah dan esrupsi eksentrik. Erupsi samping adalah erupsi yang muncul pada retakan/sesar dapat memanjang sampai beberapa kilometer. Erupsi eksentrik adalah erupsi samping tetapi magma yang keluar bukan dari kepundan pusat yang menyimpang ke samping melainkan langsung dari dapur magma melalui kepundan tersendiri.
Berdasarkan tinggi rendahnya derajat fragmentasi dan luasnya, kuat atau lemahnya letusan dan tinggi tiang asap, gunungapi dibagi menjadi beberapa tipe erupsi:

  • Tipe Hawaiian, yaitu erupsi eksplosif dari magma basaltic atau mendekati basalt, umumnya berupa semburan lava pijar, dan sering diikuti leleran lava secara simultan, terjadi pada celah atau kepundan sederhana.
  • Tipe Strombolian, erupsinya hampir sama dengan Hawaiian berupa semburan lava pijar dari magma yang dangkal, umumnya terjadi pada gunungapi sering aktif di tepi benua atau di tengah benua.
  • Tipe Plinian, merupakan erupsi yang sangat ekslposif dari magma berviskositas tinggi atau magma asam, komposisi magma bersifat andesitik sampai riolitik. Material yang dierupsikan berupa batuapung dalam jumlah besar.
  • Tipe Sub Plinian, erupsi eksplosif dari magma asam/riolitik dari gunungapi strato, tahap erupsi efusifnya menghasilkan kubah lava riolitik. Erupsi subplinian dapat menghasilkan pembentukan ignimbrit.
  • Tipe Ultra Plinian, erupsi sangat eksplosif menghasilkan endapan batuapung lebih banyak dan luas dari Plinian biasa.
  • Tipe Vulkanian, erupsi magmatis berkomposisi andesit basaltic sampai dasit, umumnya melontarkan bom-bom vulkanik atau bongkahan di sekitar kawah dan sering disertai bom kerak-roti atau permukaannya retak-retak. Material yang dierupsikan tidak melulu berasal dari magma tetapi bercampur dengan batuan samping berupa litik.
  • Tipe Surtseyan dan Tipe Freatoplinian, kedua tipe tersebut merupakan erupsi yang terjadi pada pulau gunungapi, gunungapi bawah laut atau gunungapi yang berdanau kawah. Surtseyan merupakan erupsi interaksi antara magma basaltic dengan air permukaan atau bawah permukaan, letusannya disebut freatomagmatik. Freatoplinian kejadiannya sama dengan Surtseyan, tetapi magma yang berinteraksi dengan air berkomposisi riolitik.

Gunung api disaat meletus maka akan menimbulkan kerugian, dibalik itu ada manfaat dari gunung api meletus, tetapi terkadang kerugian yang disebabkan oleh gunung berapi menyebabkan kematian seseorang sehingga sangat dipelukan cara mengantisipasi gunung berapi ketika meletus oleh pihak-pihak berwenang terutama pemerintah dan adanya pengetahuan bagi para warga yang berada didekat gunung berapi agar warga mengetahui tanda-tanda terjadinya gunung meletus karna disaat gunung berapi meletus pasti memiliki proses atau mekanisme terjadinya gunung berapi yang ditandai oleh beberapa kejadian-kejadian sebelum gunung api meletus, contohnya saja Indonesia dilalui oleh dua jalur pegunungan muda yang panjang di dunia, yaitu jalur Pasifik dan jalur Mediterania, sehingga menyebabkan banyak terdapat gunung api. Beberapa manfaat gunung api antara lain:


Manfaat dan Kerugian Gunung Api
A. Manfaat Gunung Api
Menyuburkan tanah, Debu vulkanis yang dikeluarkan oleh gunung api banyak mengandung unsur unsur yang diperlukan oleh tanaman, menyebabkan tanah di sekitar gunung api sangat subur (tanah vulkanis). Sebagai objek pariwisata, Di sekitar gunung api banyak terdapat mata air panas yang bercampur belerang, merupakan tempat yang menarik dan ramai dikunjungi oleh wisatawan. Di samping itu, aktivitas mendaki gunung merupakan suatu kegiatan yang menarik, sekaligus dapat menikrnati indahnya panorama dari puncak gunung sehingga memberikan daya tank tersendiri bagi wisatawan. Sebagai sumber energi, Gunung api menghasilkan panas bumi (geothermal) yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik. Pemanfaatan geothermal sebagai pembangkit tenaga listrik terdapat di Gunung Kamojang (Jawa barat), dibangun atas kerja sama dengan pemerintah Selandia Baru. Pemanfaatan geothermal lainnya terdapat di Gunung Dieng (Jawa Tengah), dan Gunung Sibayak (Sumatera Utara) yang sedang dalam proses pengerjaan. Pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi pembangkit tenaga listrik di Indonesia di mulai pada Bulan Nov ember 1978 di Kamojang. Sampai pada tahun 2003, baru sekitar 4,3 % dari cadangan yang telah dimanfaatkan, yaitu sekitar 860 megawatt (MW). Indonesia menjadi negara terbesar di dunia yang memiliki cadangan sumber energi panas bumi yaitu sekitar 40% dari cadangan dunia atau 20.000 MW (cadangan dunia diperkirakan 50.000 MW). Menghasilkan berbagai barang tambang, Gunung api menghasilkan beraneka macam bahan galian seperti besi, emas, perak, tembaga, belerang dan sebagainya. 
Adakah manfaat yang dapat kita ambil dari gunung berapi?. Di balik sekian banyak kerugian yang dapat ditimbulkan oleh gunung berapi ternyata juga terdapat berbagai manfaat yang dapat kiat peroleh. Baik saat gunung berapi tersebut belum meletus, maupun saat gunung berapi tersbut telah meletus. Apa saja manfaatnya?. Berikut ini adalah manfaat-manfaat dari gunung berapi.


  1. Sebagai Obyek Wisata. Gunung berapi dapat dijadikan sebagai obyek wisata yang cukup mampu memikat hati para wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Gunung berapi akan menyuguhkan pemandangan yang indah dengan kawahnya, sensasi bau belerang alami, dan masih banyak hal lain yang dapat ditemukan dari gunung berapi yang tidak ditemukan di tempat wisata lainnya.
  2. Menyuburkan Tanah. Aktifitas vulkanisme dan abu vulkanik mampu membuat tanah sekitar gunung berapi akan lebih subur. Sehingga pasca terjadinya letusan gunung berapi maka lahan sekitar gunung berapi akan berubah menjadi lahan yang lebih subur.
  3. Sebagai Lahan Tambang Baru. Pasca terjadinya letusan gunung berapi maka sekitaran gunung berapi akan dapat menjadi lahan tambang. Hal ini karena material yang keluar dari letusan gunung berapi. Material yang ada biasanya berupa bebatuan dan juga pasir yang berasal dari letusan gunung berapi.
  4. Sumber Air Panas Yang Bermanfaat. Sumber air panas atau yang biasa disebut geyser menjadi daya tarik tersendiri. Pasalnya geyser muncul secara berkala setelah terjadi letusan gunung berapi, dan sumber air panas atau geyser ini dipercaya memiliki manfaat yang baik bagi kulit.
  5. Pendirian Pembangkit Listrik. Wilayah gunung berapi dapat dimanfaatkan sebagai tempat pendirian pembangkit listrik dengan memanfaatkan energi panas yang timbul dari gunung berapi.
  6. Potensial Hujan Orografis. Pada wilayah-wilayah gunung berapi memiliki potensi yang baik akan terjadinya hujan orografis. Hal ini sisebabkan karena gunung adalah penangkal hujan terbaik.
  7. Sebagai Penangkap Hujan. Dengan tanahnya yang subur, akan berakibat pada kesuburan yang tanaman yang tumbuh di sana sehingga akan menghadirkan hutan yang lebat. Hal tersebut menunjukkan bahwa gunung berapi adalah salah satu tempat reservoir air yang sangat baik. Saat musim kemarau, maka hutan yang lebat akan berguna dengan menghasilkan mata air. Sedangkan saat musim penghujan maka hutan lebat yang ada juga bermanfaat sebagai penangkap hujan yang cukup baik, menyerap air serta menahan terjadinya longsor.

B. Kerugian Gunung Aping
Selain memberikan manfaat yang sangat besar bagi kehidupan, gunung api dapat pula menimbulkan bencana alam yang mengakibatkan kerugian materiil dan korban jiwa. Untuk menghindari korban jiwa akibat letusan gunung api, maka dibangun pos pengamatan gunung api, untuk mengamati aktifitas gunung tersebut. Bilamana ada tanda-tanda bahwa gunung api tersebut dapat menimbulkan bencana, maka pos pengamatan gunung api segera melaporkannya kepada masyarakat sekitarnya melalui pemerintah setempat agar waspada dan dapat menghindar dari bahaya. Tanda-tanda meningkatnya aktivitas gunung api ialah terjadi gempa, suhu udara sekitar gunung meningkat, terjadi semburan lahar panas dan aktivitas mata air panas meningkat. Bilamana tanda-tanda tersebut memberikan indikasi akan terjadi bencana alam, maka pos pengamatan gunung api segera memberikan informasi kepada masyarakat sekitar gunung dan menganjurkan agar waspada dan bila perlu penduduk sekitarnya harus mengungsi. Salah satu gunung api yang rawan bahaya ialah Gunung. Merapi di Jawa Tengah. Pada tahun 1930 terjadi letusan yang sangat dahsyat, menimbulkan awan pijar yang sangat panas dan menelan korban jiwa sebanyak 1369 orang. Sampai saat ini Gunung Merapi tetap aktif, pada beberapa tempat telah dibangun pos pengamatan yang setiap saat siaga karena wilayah sekitarnya merupakan permukiman yang padat penduduk.

Sekian Artikel tentang Manfaat dan Kerugian Gunung Api semoga bermanfaat 

Manfaat dari Lapisan Atmosfer

Atmosfer terdiri atas lapisan, atmosfer memiliki banyak manfaat yang berfungsi dan bertujuan bagi kehidupan dibumi. Atmosfer mempunyai arti atau peran yang sangat penting bagi kehidupan, karena mengandung berbagai jenis gas seperti nitrogen, oksigen, karbondioksida, dan uap air. Selain itu, atmosfer berfungsi untuk melindungi bumi dari pemanasan dan pendinginan yang berlebihan dan ruang angkasa. Seandainya atmosfer tidak ada, suhu pada siang hari di permukaan bumi diperkirakan mencapai 93°C, dan pada malam hari menurun sampai -184° C. Peristiwa-peristiwa cuaca yang terjadi pada lapisan atmosfer seperti angin, hujan, awan, dan perubahan-perubahan suhu ternyata banyak mempengaruhi aktifitas manusia.
Atmosfer mempunyai arti yang sangat penting bagi kehidupan, karena mengandung berbagai jenis gas seperti nitrogen, oksigen, karbondioksida dan uap air. Selain itu, manfaat atmosfer adalah melindungi bumi dari pemanasan dan pendinginan berlebihan dari ruang angkasa.
Seandainya bumi tidak memiliki atmosfer, maka diprediksikan suhu bumi pada siang hari sekitar 93°C dan pada malam hari menurun sampai -184°C. Peristiwa-peristiwa cuaca yang terjadi di dalam lapisan atmosfer seperti angin, hujan, awan, dan perubahan-perubahan suhu ternyata banyak mempengaruhi aktivitas manusia.

Komposisi udara yang terdapat di atmosfer adalah sebagai berikut:

  1. Oksigen (O2), jumlahnya ± 21%. Zat ini sangat dibutuhkan karena semua makhluk hidup memerlukan oksigen untuk bernafas. Selain itu, oksigen dimanfaatkan pula di bidang industri dan kesehatan yang dikemas dalam tabung gas.
  2. Karbondioksida (CO2), jumlalmya tidak banyak, hanya 0,03% namun sangat penting bagi kehidupan karena unsur ini berfungsi untuk menyerap radiasi panas.
  3. Uap air, jumlahnya hanya sekitar 2% dari seluruh massa atmosfer, namun karena porses penguapan di muka bumi maka jumlah uap air yang terdapat di atmosfer selalu berubah- ubah. Semakin besar kandungan uap di udara, semakin besar pula kemungkinan turun hujan.
  4. Nitrogen, merupakan unsur terbanyak di atmosfer (78,08%), sangat penting bagi pertumbuhan tanaman atau pertumbuhan. Kekurangan zat nitrogen dalam tanah dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu. Nitrogen tidak dapat digunakan oleh tumbuh-tumbuhan secara langsung dari udara, melainkan dihisap oleh akar dan dalam tanah. Terjadinya petir atau halilintar bersamaan dengan turunnya hujan, dapat mempercepat proses pelarutan Nitrogen di udara dan meresap ke dalam tanah. Kekurangan Nitrogen di dalam tanah diatasi dengan melakukan pemupukan. Pupuk Urea merupakan salah satu jenis pupuk yang mengandung banyak Nitrogen. Nitrogen merupakan salah satu bahan dasar atau bahan baku untuk industri.
  5. Neon dan Argon, digunakan untuk mengisi bola lampu listrik. Bola lampu yang diisi dengan Neon (lampu Neon) memancarkan warna jingga, sedangkan bola lampu yang diisi dengan Argon memancarkan warna merah.
  6. Ozon, dapat mematikan bakteri yang ada di dalam air, sehingg a banyak digunakan dalam industri air mineral. Ozon digunakan untuk sterilisasi (mematikan bakteri) di dalam air. Dengan demikian, air tersebut aman untuk diminum karena tidak mengandung bakteri/kuman. Lapisan ozon terdapat pada stratosfer, sebagian besar terkonsentrasi pada ketinggian 22 km dan berfungsi sebagai pelindung permukaan bumi dan radiasi sinar ultraviolet
  7. Helium, hanya sedikit terdapat di udara dan merupakan gas yang sangat ringan. Gas ini banyak digunakan untuk mengisi balon terbang.
Atmosfer juga berfungsi untuk melindungi bumi dari bencana hujan meteor. Meteor yang jatuh dan ruang angkasa, sebelum sampai ke permukaan bumi mengalami pergesekan-pergesekan dengan atmosfer dan sebagian besar terbakar habis di lapisan atmosfer luar. Lapisan lonosfer yang terdapat di atmosfer dapat pula berfungsi untuk memantulkan gelombang radio sebagai alat komunikasi ke seluruh permukaan bumi. Selain Beberapa fungsi di atas, udara di atmosfer dapat dimanfaatkan sebagai sumber tenaga yang murah. Sampai saat ini belum ada aturan pajak bagi pemakai tenaga udara atau angin. Angin yang merupakan gerakan udara secara horizontal, telah dimanfaatkan oleh manusia sejak dahulu kala, bahkan sekarang ini pemanfaatannya semakin beraneka ragam. Penemuan benua Amerika dan Australia oleh para pelaut Eropa adalah dengan memanfaatkan tenaga angin untuk menggerakkan kapal-kapal layar pada zaman itu. Dewasa ini pemanfaatan tenaga angin secara tradisional masih banyak dilakukan, walaupun kita sudah berada di abad teknologi maju.

Manfaat Atmosfer
Seandainya bumi yang kita tempati ini tidak diselimuti oleh atmosfer, tentu tidak akan ada kehidupan. Atmosfer merupakan salah satu komponen utama pendukung kehidupan di bumi selain air.
Berikut beberapa manfaat atmosfer bagi kehidupan di muka bumi.

  • Memantulkan kembali sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari. Radiasi ultraviolet sangat berbahaya bagi makhluk hidup di bumi.
  • Melindungi bumi dari benturan benda-benda langit atau meteor yang hancur lebih dahulu di lapisan mesosfer.
  • Sebagai pemantul gelombang radio yang digunakan dalam proses telekomunikasi yaitu pada lapisan ionosfer.
  • Menjaga kestabilan suhu udara, sehingga tidak terlalu panas di siang hari dan terlalu dingin di malam hari.
  • Membantu makhluk hidup dalam pemenuhan kebutuhan oksigen untuk bernapas.
  • Menjaga temperatur (suhu) bumi. Tanpa atmosfer, temperatur bumi pada siang dan malam dapat berbeda drastis. Temperatur siang akan tinggi sekali dan temperatur malam akan rendah sekali. Atmosfer menjaga agar temperatur antara siang dan malam hari tidak terlalu jauh berbeda.
  • Sebagai sumber gas dan uap pembuat hujan.
Contoh Manfaat lapisan Atmosfer 

  1. Nelayan-nelayan tradisional masih menggunakan perahu layar memanfaatkan tenaga angin darat ketika berangkat kelaut, dan memanfaatkan angin laut sewaktu kembali ke darat.
  2. Kincir angin yang digunakan untuk memompa air. Belanda merupakan negara yang banyak menggunakan kincir angin untuk memompa air, sehingga disebut negara kincir angin.
  3. Angin merupakan salah satu sumber energi yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik. Pembangkit tenaga listrik dengan memanfaatkan tenaga angin telah dibangun di pantai Parang Tritis bagian Selatan Daerah Istimewa Yogyakarta.
  4. Kipas angin dapat digunakan untuk memperoleh kesejukan, dibuat dengan tujuan untuk menciptakan angin buatan yang dapat digunakan pada waktu udara sangat panas.
  5. Olahraga dirgantara seperti terbang layang dan terjun payung serta penerbangan merupakan kegiatan yang memanfaatkan tenaga angin.
Sekian Artikel tentang Manfaaat Atmosfer  atau Manfaat dari Lapisan Atmosfer semoga bermanfaat

(Sumber : Geografi, Hal : 107-110, Penerbit : Erlangga.2004. jakarta, penulis : P.Ginting dkk)

Manfaat Hutan Bakau (Mangrove)

Secara umum hutan bakau atau mangrove mempunyai definisi sebagai hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak di garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut tepatnya di daerah pantai dan sekitar muara sungai, sehingga tumbuhan yang hidup di hutan mangrove bersifat unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut. Hutan bakau adalah sejenis hutan yang tumbuh dan berkembang di kawasan pinggir pantai dan muara-muara sungai. Hutan bakau memiliki fungsi serta tujuan yang sangat bermanfaat bagi manusia. Pohon-pohonnya mempunyai akar-akar tunjang untuk bernafas. Akarnya melengkung dan mencuat ke atas sehingga tidak selamanya terendam air. Lingkungan fisik tempat tumbuhnya hutan bakau meliputi daerah pasang surut sampai airnya asin dan tanahnya berlumpur. Hutan bakau tersebar di sepanjang pantai Indonesia, terutama pada pantai yang datar seperti pantai timur Sumatera, pantai utara Pulau Jawa, pantai Selatan Kalimantan, dan pantai-pantai lainnya yang ditumbuhi bakau secara alami. Hutan bakau di Indonesia merupakan yang terluas di dunia, akan tetapi sekarang banyak hutan bakau yang telah musnah dan rusak akibat penebangan-penebangan, baik diambil kayunya untuk dijadikan arang maupun diubah menjadi tambak.-tambak ikan. Perkiraan luas hutan bakau di dunia sekitar 18 juta hektare, 8,6 juta hektare diantaranya atau 47,8% berada di Indonesia. Sayang sekali dan 8,6 juta hektare yang ada di Indonesia, hanya tinggal sekitar 32% yang baik, sedangkan selebihnya 68% atau 5,9 juta hektare telah musnah dan rusak. Berdasarkan identifikasi dan penelitian Dirjen Rehabilitasi lahan, kerusakan hutan bakau yang terbesar terdapat di luar kawasan hutan yang mencapai 4,2 juta hektare (87,5%) sedangkan di dalam kawasan hutan mencapai 1,7 juta hektare (44,73%). Kawasan hutan bakau banyak menyediakan nutrisi (makanan bergizi) bagi makhluk-makhluk lainnya pada ekosistem tersebut. Makhluk hidup yang banyak ditemukan di ekosistem ini antara lain ikan, kepiting, udang, siput, tiram, cacing, burung, monyet, dan pada beberapa ekosistem pantai terdapat pula buaya. Ekosistem pantai yang tertutup hutan bakau memiliki manfaat yang besar bagi manusia.


Manfaat ekosistem hutan bakau 
Apakah hutan bakau itu penting? Ya, hutan bakau sangat penting. Tidak hanya untuk penduduk atau masyarakat di sekitar bibir pantai, tapi juga untuk alam. Hutan bakau hanya bisa ditumbuhi oleh tanaman yang memang bisa bertahan dengan iklim atau kondisi laut yang berbatasan langsung dengan garis pantai. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari hutan bakau.

Manfaat Ekosistem Hutan Bakau antaralain :

  1. Perlindungan pantai dan abrasi. Akar-akar pohon bakau yang mencuat di atas tanah dapat menahan hantaman ombak dan laut sehingga terhindar dan bahaya abrasi pantai. Hutan bakau yang berada di kawasan rawa atau tanah endapan lumpur di sekitar garis pantai akan melindungi tanah agar tidak tergerus oleh air laut. Proses alami air laut biasanya akan terjadi saat air laut mengalami pasang dan surut. Dengan proses ini maka tanah di sekitar garis pantai bisa terbawa oleh air laut dan menyebabkan daratan menjadi semakin mengecil. Jika hal ini terus terjadi maka garis pantai akan mengalami erosi dan menyebabkan bencana alam untuk manusia.
  2. Penahan perembesan air asin ke daratan. Dengan adanya pohon-pohon bakau di tepi pantai, perembesan air asin ke daratan dapat terbendung. Kemusnahan hutan bakau di tepi pantai akan mengakibatkan perembesan (intrusi) air asin jauh ke daratan. Contoh: di pantai Jakarta dari 1.200 hektare hutan bakau tahun 1988, pada tahun 2003 tinggal hanya 327 hektare (27%), sehingga menyebabkan intrusi air laut telah mencapai 14 km, atau tepatnya sudah sampai di kawasan Monumen Nasional (Monas). 
  3. Laut menjadi salah satu tempat bagi beberapa jenis industri salah satunya industri kilang minyak. Selain itu kapal-kapal yang berlayar di laut juga membuang zat sisa polutan dari hasil pembaran mesin. Hal ini membuat air laut penuh dengan berbagai jenis logam dan zat berbahaya bagi manusia.Hutan bakau akan membuat air di sekitar garis pantai menjadi lebih bersih. Tanaman ini akan menyerap zat logam dan sampah yang berasal dari laut. Dengan cara ini maka pantai menjadi tempat yang aman untuk manusia.
  4. Menjadi Habitat Berbagai Mahluk Hidup, Tempat perlindungan hewan dan ikan. Hutan bakau yang didiami oleh berbagai jenis hewan dan tumbuhan menjadi tempat perlindungan bagi ikan kecil, udang, dan kepiting dan pemangsa-pemangsanya dan juga tempat perlindungan danrigerakan ombak yang kuat. 
  5. Hutan bakau menjadi salah satu tempat yang paling baik untuk berbagai jenis mahluk hidup. Salah satunya adalah berbagai jenis burung langka yang hanya bisa tinggal di kawasan hutan bakau. Mahluk hidup seperti satwa dan burung membutuhkan lingkungan yang nyaman dari ancaman kerusakan seperti hutan bakau. 
  6. Hutan bakau juga menjadi tempat nyaman atau habitat bagi beberapa jenis mahluk hidup yang tinggal di laut. Mereka menggunakan hutan bakau sebagai rumah karena mereka mencari sumber makan yang paling dekat seperti laut. Media hutan bakau juga akan menambah berbagai jenis keanekaragaman satwa.
  7. Tempat perkembangbiakan ikan, udang, dan kepiting. Banyak jenis-jenis ikan tertentu, udang dan kepiting bertelur di dalam hutan bakau, dan setelah cukup dewasa baru pergi ke laut lepas seperti ikan-ikan lainnya.
  8. 5. Penahan sedimen dan zat makanan. Akar-akar pohon bakau akan menahan sedimen-sedimen yang di bawa oleh air dan hasil erosi di kawasan itu. Sedimen-sedimen yang dibawa oleh air mengandung banyak zat-zat makanan yang diperlukan oleh pohon-pohon bakau sehingga pohon bakau tumbuh subur. Daun-daun itu akhirnya membusuk dan terurai menjadi sumber makanan makhluk lainnya.
  9. Penghasil kayu. Kayu dan pohon bakau banyak dijadikan arang untuk bahan bakar. Kayunya selain dijadikan arang, ada pula yang dijadikan bahan bangunan, bahkan perekat untuk pembuatan plastik, dan lain-lain.
  10. Pariwisata. Hutan bakau yang luas dan masih alami, banyak didatangi wisatawan untuk dinikmati keindahan hutan bakau dan kesunyian alaminya. Hutan bakau menjadi salah satu media yang sangat penting untuk manusia. Salah satunya adalah menyediakan tempat hiburan seperti tempat wisata yang membuat manusia semakin sadar pentingnya hutan bakau. Bahkan hutan bakau bisa dijadikan tempat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan penelitian dalam berbagai bidang.
  11. Mempertahankan Kondisi Tanah. Tanah di sekitar garis pantai memang sangat rawan karena terkena oleh air laut sepanjang waktu. Namun tanaman bakau akan mengikat tanah di sekitarnya. Cara ini akan membuat hutan bakau mengikat tanah yang terbawa dari air laut. Endapan tanah akan terus mengalampi perubahan. Endapan lama akan bercampur dengan endapan baru sehingga membentuk daratan khusus yang semakin luas.
  12. Menjaga Kualitas Air. Masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan bakau akan memanfaatkan hutan bakau sebagai cara untuk membersihkan air. Air laut mengandung kadar garam yang cukup tinggi sehingga tidak bisa digunakan untuk mendukung kehidupan manusia. Tanaman bakau akan membentuk perairan payau di sekitar garis pantai. Dengan cara ini maka masyarakat bisa mendapatkan air yang lebih bersih dan tanaman bakau menjadi penyaring alami dari air laut menjadi air tawar.
  13. Hutan Bakau Merubah Lingkungan Secara Kimia. Tanaman bakau memiliki karakter yang sangat tegas dan tahan terhadap berbagai jenis zat berbahaya dari laut. Hutan bakau menyediakan manfaat dalam proses kimiawi termasuk seperti melakukan penyerapan terhadap gas buangan yang berasal dari udara dan air laut. Tanaman bakau akan merubah gas buangan menjadi gas yang lebih bersih dan bisa dihirup oleh mahluk hidup untuk bernafas.
  14. Mendukung Pendapatan Ekonomi Masyarakat. Hutan bakau tidak hanya penting untuk menjaga proses alam. Hutan bakau melindungi manusia dari berbagai jenis bencana alam. Bahkan hutan bakau juga menjadi salah satu tempat atau sumber penghasilan utama bagi nelayan disekitar garis pantai. Manusia bisa memanfaatkan kayu untuk diolah menjadi kerajinan atau bahan bakar. Manusia juga bisa mengambil ikan, udang , burung dan berbagai jenis mahluk hidup yang ada di hutan bakau. Berbagai jenis kayu yang dihasilkan bisa diolah menjadi kerajinan atau bahan untuk kontruksi rumah. Dengan cara ini maka hutan bakau mendukung ekonomi masyarakat.
  15. Melindungi Bencana Alam. Hutan bakau menjadi salah satu tempat yang penting untuk kehidupan manusia. Hutan bakau akan melindungi kawasan pesisir dari kerusakan karena gelombang ombak. Hutan bakau akan mencegah daratan agar tidak terkena hempasan badai dan gelombang tsunami. Pengalaman berbagai jenis bencana alam besar di Indonesia akan mendukung perkembangan pengelolaan terhadap pencegahan bencana alam seperti tsunami dan badai.
Hutan bakau memang sangat bermanfaat untuk manusia dan semua mahluk hidup yang tinggal dalam habitatnya. Hingga saat ini masih banyak kerusakan alam yang sebenarnya disebabkan oleh tindakan manusia. Manusia hendaknya selalu menyadari bahwa alam menyedikan sumber daya yang tidak akan pernah habis. Dan manusia memiliki kewajiban untuk mengelola dan mengembangkannya. Kerusakan hutan bakau telah menyebabkan bahaya alam yang sangat besar. Semoga pengetahuan tentang manfaat hutan bakau ini mendorong kesadaran berbagai pihak untuk mengembangkan dan menjaga potensi hutan bakau.
Demikian Artikel singkat tentang Manfaat Hutan Bakau (Mangrove) Semoga bermanfaat bagi kita semua. sekian dan terima kasih.


(Pustaka :Berbagai Sumber dan Geografi, Hal : 161-163, Penerbit : Erlangga. 2004. Jakarta,Penulis : P.Ginting dkk)

Sabtu, 14 Mei 2016

Pengertian Hidrologi secara umum serta Siklus Hidrologi

Secara Umum Pengertian Hidrologi adalah Cabang ilmu geografi yang mempelajari seputar pergerakan, distribusi, dan kualitas air yang ada dibumi serta siklus hidrologi dan sumber daya air. Sedangkan Pengertian Siklus Hidrologi Secara Umum adalah sirkulasi air dari laut ke atmosfer lalu ke bumi dan kembali lagi ke laut dan seterusnya. Hidrologi berasal dari kata "Hidrologia" artinya "ilmu air" Lihat pembahasan dari hidrologi dan siklus hidrologi dibawah ini.
Pengertian hidrologi adalah Cabang ilmu geografi yang mempelajari seputar pergerakan, distribusi, dan kualitas air yang ada dibumi. Ilmu hidrologi dikenal sejak zaman 1608 M. Hidrologi merupakan ilmu yang mengkaji kehadiran dan pergerakan air dibumi. Dalam kajian hidrologi meliputih potamalog (aliran permukaan), geohidroligi (air tanah), hidrometeorologi (air yang ada di udara dan berwujud gas), limnologi (air permukaan yang relatif tenang seperti danau, dan waduk), kriologi (air berwujud padat seperti es dan salju). Orang yang mempelajari hidrologi disebut dengan hidrologist.
Hidrologi juga mempelajari siklus air atau siklus hidrologi dan sumber daya air yang ditujukan untuk kesejahteraan manusia.
Orang yang mempelajari hidrologi disebut Hydrologists. Para ahli Hydrologists memberi masukan informasi yang diperlukan untuk menemukan persediaan air bersih yang cukup, termasuk juga mempelajari banjir dan pencemaran air.
Sebagai tambahan, hydrologists mempelajari sifat fisik dan sifat kimia dari air. Secara alami, air beredar melalui suatu sistem yang disebut siklus air atau siklus hidrologi. Siklus ini dimulai ketika panas dari matahari menyebabkan air samudra menguapkan dan menjadi uap air. Uap air itu terkumpul di Atmosfir secara berangsur-angsur menjadi dingin dan membentuk awan.
Ketika kumpulan air sudah menjadi berat akan jatuh menjadi hujan atau juga berbentuk salju. Kebanyakan hujan dan salju mengalir ke laut tetapi ada yang terserap dan tersimpan di dalam tanah. Ada dua sumber air bersih utama: (1) air permukaan (surface water) dan (2) air tanah (ground water). Air Permukaan mengalir di atas permukaan menuju ke danau, sungai, dan laut. Air tanah meresap sampai atau melalui sela pori-pori kecil batu karang. Sebagian air tanah mengalir lewat aliran air atau sungai bawah tanah.
Hydrologists mempelajari semua itu untuk mendapatkan persediaan sumber air bersih. Mereka membantu memilih lokasi yang terbaik untuk pengeboran sumur-sumur untuk menemukan air tanah di area padang pasir. Para Hydrologists mencoba untuk mencegah atau mengurangi pencemaran air. Mereka mempelajari efek pencemaran dalam pergerakan air sampai terjadinya suatu siklus. Ilmu hidrologi menyediakan informasi cara untuk mengendalikan dan memprediksi terjadinya banjir

Pengertian Hidrologi Menurut Definisi Para Ahli
Pengertian hidrologi menurut definisi Singh (1992), mengatakan bahwa pengertian hidrologi adalah ilmu yang membahas karakteristik menurut waktu dan ruang tentang kuantitas dan kualitas air dibumi termasuk proses hidrologi, pergerakan, penyebaran, sirkulasi tampungan, eksplorasi, pengembangan dan manajemen. Menurut definisi Marta dan Adidarma (1983) dalam pengertian hidrologi yang mengatakan bahwa hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang terjadinya pergerakan dan distribusi air di bumi baik diatas maupun di bahwa permukaan bumi, tentang sifat kimia dan fisika air dengan reaksi terhadap lingkungan dan hubungannya dengan kehidupan. Sedangkan menurut Ray K. Linsley dalam Yandi Hermawan (1986) pengertian hidrologi adalah ilmu yang membicarakan tentang air yang ada dibumi yaitu mengenai kejadian, perputaran dan pembagiannya, sifat fisika dan kimia serta reaksinya terhadap lingkungan termasuk hubungan dengan kehidupan.


Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi adalah sirkulasi air tanpa henti dari atmosfer ke bumi dan kembali lagi ke atmosfer melalui proses kondensasi, presipitasi, evaporasi, dan transpirasi. Siklus hidrologi dapat juga berarti lebih sederhana yaitu peredaran air dari laut ke atmosfer melalui penguapan, kemudian akan jatuh pada permukaan bumi dalam bentuk hujan, yang mengalir didalam tanah dan diatas permukaan tanah sebagai sungai yang menuju ke laut. Panasnya air laut didukung oleh sinar matahari karna matahari merupakan kunci sukses dari siklus hidrologi sehingga mampu berjalan secara terus menerus kemudian dalam terjadinya air berevoporasi, lalu akan jatuh ke bumi sebagai prespitasi dengan bentuk salju, gerimis atau atau kabut, hujan, hujan es dan salju, dan hujan batu.
Setelah prespitasi, pada perjalanannya kebumi akan berevoporasi kembali keatas atau langsung jatuh yang diinterepsi oleh tanaman disaat sebelum mencapai tanah. Apabila telah mencapai tanah, siklus hidrologi akan terus bergerak secara terus menerus dengan 3 cara yang berbeda yaitu sebagai berikut...
  • Evaporasi (Transpirasi) - Air di laut, sungai, daratan, tanaman. sbb. kemudian akan kembali menguap ke atmosfer menjadi awan lalu menjadi bintik-bintik air yang akan jatuh dalam bentuk es, hujan, salju. 
  • Infiltrasi (Perkolasi ke dalam Tanah) - Air bergerak melalui celah-celah dan pori-pori serta batuan yang ada dibawah tanah yang dapat bergerak secara vertikal dan horzontal dibawah permukaan tanah hingga ke sistem air permukaan. 
  • Air Permukaan - Air yang bergerak diatas permukaan tanah yang dapat kita lihat pada daerah urban. 
Macam-Macam Siklus Hidrologi - Proses terjadinya siklus hidrologi dibedakan menjadi 3 jenis atau macam siklus hidrologi seperti yang ada dibawah ini..
  • Siklus Pendek : Menguapnya air laut menjadi uap gas karna panas dari matahari lalu terjadi kondensasi membentuk awan yang pada akhirnya jatuh ke permukaan laut. 
  • Siklus Sedang : Menguapnya air laut menjadi uap gas karna panas dari matahari lalu terjadi evaporasi yang terbawa angin lalu membentuk awan yang pada akhirnya jatuh ke permukaan daratan dan kembali ke lautan. 
  • Siklus Panjang : Menguapnya air laut menjadi uap gas karna panas dari matahari lalu uap air mengalami sublimasi membentuk awan yang mengandung kristal es dan pada akhirnya jatuh dalam bentuk salju kemudian akan membentuk gletser yang mencair membentuk aliran sungai dan kembali kelaut. 
Demikianlah artikel sederhana tentang Pengertian Hidrologi dan Siklus Hidrologi, semoga dapat bermanfaat, Sekian dan Terima Kasih.

Pengertian Meteor Secara Umum

banyak definisi para ahli mengenai pengertian meteor. Namun Secara Umum, Pengertian Meteor adalah benda langit yang mengorbit dengan mengitari atau mengelilingi matahari dalam lintasan yang tidak tetap. Meteor merupakan pecahan benda baik itu dari asteroid dan komet, meteor dapat berupa serpihan batu atau besi. Meteor dapat ke bumi karena tertarik oleh gravitasi bumi dimana disaat memasuki atmosfer bumi, meteor akan bergesekan dengan udara sehingga meteor akan berpiar, yang disebut dengan bintang jatuh. Hal ini merupakan mengapa meteor dapat dikatakan bintang jatuh dan dapat berpiar, terbakar, atau bercahaya. Meteor akan jatuh di permukaan bumi dan menyebabkan lubang besar atau kawah disaat meteor tidak habis terbakar pada saat di atmosfer. Meteor yang jatuh dibumi disebut dengan Meteorit. Meteor yang jatuh dengan jumlah yang banyak disebut dengan hujan meteor, seperti yang pernah terjadi di Prancis pada tahun 1803.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pengertian Meteor adalah penampakan jalur jatuhnya meteoroid ke atmosfer bumi, lazim disebut sebagai bintang jatuh. Penampakan tersebut disebabkan oleh panas yang dihasilkan oleh tekanan ram (bukan oleh gesekan, sebagaimana anggapan umum sebelum ini) pada saat meteoroid memasuki atmosfer. Meteor yang sangat terang, lebih terang daripada penampakan Planet Venus, dapat disebut sebagai bolide.


Jika suatu meteoroid tidak habis terbakar dalam perjalanannya di atmosfer dan mencapai permukaan bumi, benda yang dihasilkan disebut meteorit. Meteor yang menabrak bumi atau objek lain dapat membentuk impact crater.
Ada sekitar 75 juta meteor yang setiap hari memasuki atmosfer bumi yang bergerak dengan kecepatan antara 35-39 km/detik dimana meteor membutuhkan 1 detik untuk terbakar sepenuhnya di atmosfer. Kandungan Meteor - Meteor dibedakan menjadi dua macam, yaitu meteorit logam dan meteorit batuan. Meteorit logam mengandung 91% Fe, 8%Ni, dan selebihnya Co, P serta unsur-unsur lainnya. Sedangkan Meteorit batuan mengandung 36% O, 26%Fe, 18%Si, 14%Mg dan sejumlah kecil unsur lainnya.

Umumnya meteor hanya gumpalan kecil, tapi ada juga yang sampai memiliki ukuran yang sangat besar dengan massa sekitar 34.000 kg seperti yang pernah ditemukan di Greenland tahun 1897 yang dinamakan meteorit Ahnignito. Sebuah meteor yang jatuh di Arizona yang diperkirakan memiliki massa sekitar 50.000 ton ini mengakibatkan terbentuknya kawah yang dikenal sebagai kawah Barringer (Barringer Crater) dengan diamater sekitar 1.400 m dan kedalam sekitar 190 meter. Meteor terkecil yang disebut dengan meteorit Ras Tanura, yang jatuh di Arab Saudi tahun 1961 dengan berat sekitar 6 gram. Sedangkan Meteor terbesar menurut para ilmuwan ialah Meteor yang pernah jatuh di bumi sekitar 65 juta tahun silam yang menimbulkan debu dasyat dan banyak para ahli yang menyakini bahwa meteor pada waktu menyebabkan kepunahan dinausorus.

Meteorit
Meteorit adalah meteor yang masuk ke dalam atmosfer Bumi dan mendarat dipermukaan bumi, mengalami gesekan di atmosfer, dan jatuh ke permukaan tanah. Dari temuan-temuan meteorit inilah, para ahli mengetahui bahwa meteoroid terdiri atas batuan, besi, dan nikel.

Demikianlah informasi mengenai Pengertian Meteor. Sekian dan Terima Kasih. 

Kamis, 05 Mei 2016

Pengertian Sawah secara umum dan macam-macam sawah

Pengertian sawah secara umum menurut definisi para ahli mengatakan bahwa pengertian sawah adalah usaha pertanian yang dilaksanakan pada tanah basa dan memerlukan air untuk irigasi. Jenis tanaman yang terutama untuk pertanian sawah adalah padi. Dalam bersawah, pengolahan lahan dilakukan secara intensif dan merupakan pertanian menetap. Sawah sangat bermanfaat bagi manusia karna tampa sawah maka padi dan sejenisnya tidak akan kita makan, dimana kita tahu semua bahwa padi merupakan makanan khas indonesia. 
Sawah memang banyak memiliki manfaat bagi manusia dan juga para petani. Untuk mengetahui apa saja manfaat sawah silahkan baca Manfaat Sawah Bagi Kehidupan Petani dan Manusia. Dalam kaitannya dengan manfaat sawah ini, ada beberapa hal yang harus kita pahami juga, yakni tentang macam-macam sawah. Mungkin sebelumnya anda hanya mengetahui sawah itu cuma satu dan tidak tahu tentang macam-macamnya. Nah disini anda akan mengetahui bahwa sawah ini memiliki banyak macam.
Sawah di Indonesia umunya dibedakan menjadi 4 macam, seperti yang dituliskan diatas, penjelasannya dapat dilihat dibawah ini.

  1. Sawah Irigasi merupakan sistem pertanian dengan pengairan yang terutur, tidak bergantung curah hujan karena pengairan dapat diperoleh dari sungai waduk. Pertanian sawah irigasi biasanya panen dua kali setahun dan pada musim kemarau dapat diselingi dengan tanaman palawija. 
  2. Sawah tadah hujan adalah sawah yang mendapatkan air hanya pada saat musim hujan sehingga sangat tergantung pada musim. Sawah tadah hujan ditanami dengan padi jenis gogorancah. Namun, pada musim kering ditanami dengan palawija, jagung dan ketela pohon. 
  3. Sawah pasang surut tergantung pada keadaan air permukaan yang dipengaruhi oleh kondisi pasang surutnya air sungai. Pada saat pasang, sawah tergenang air, sedangkan pada saat surut sawah kering dan ditanami dengan padi. Sawah pasang surut banyak terdapat di Sumatera, Kalimantan, dan Papua.
  4. Sawah lebak adalah sawah yang ditanami padi dan berada pada kiri dan kanan sungai. Sawah lebak sawah yang berada dikanan dan kiri sungai-sungai besar. Jenis sawah ini jarang sekali karena mengingat resiko yang sangat rentan terhadap banjir. Para petani sudah jarang memanfaatkan sistem sawah lebak ini sebagai lahan pertanian padi. Mereka kebanyakan mengalihfungsikan sawah lebak menjadi lahan perkebunan seperti sawit.
Sekian artikel tentang Pengertian Sawah dan Macam-Macam Sawah semoga bermanfaat 

Selasa, 03 Mei 2016

Pengertian Tenaga Eksogen secara umum

Secara Umum Tenaga Eksogen, menurut beberapa ahli tentang pengertian tenaga eksogen, menyatakan bahwa pengertian tenaga eksogen adalah semua kekuatan dari luar bumi yang turut berpengaruh terhadap permukaan bumi. Tenaga Eksogen memiliki dampak bagi manusia dan kehidupan lainnya, dampak-dampak tenaga eksogen mengakibatkan dampak positif dan dampak negatif tenaga eksogen atau menguntungkan dan merugikan dari tenaga eksogen. Sumber kekuatan tersebut adalah sinar matahari, air, aingin, dan gletser, yang membantu dalam proses terjadinya atau terbentuknya tenaga eksogen karna sumber-sumber kekuatan tersebut. 

Tenaga Eksogen bersifat merusak terhadap bentuk-bentuk muka bumi yang dibangun oleh tenaga endogen. Bentuk-bentuk menonjol hasil orogenesa akan dikikis oleh tenaga eksogen. demikian pula bentuk-bentuk lekuk seperti palung dan basin akan ditimbun dengan sedimen.

Kekuatan yang ditimbulkan Tenaga Eksogen 

  1. Pelapukan, pelapukan adalah proses rusaknya batu-batuan pada tempat asalnya. pelapukan dapat terjadi secara pelapukan kimia, mekanik, dan organik 
  2. Erosi, erosi adalah pengikisan dan meindahan hasil-hasil pelapukan oleh air, angin, dan gletser dari tempat asal ke tempat lain. 
  3. Sedimentasi, sedimentasi atau pengendapan adalah proses penimbunan tempat-tempat yang lekuk dengan bahan-bahan hasil erosi yang terbawa oleh aliran air, angin, ataupun gletser.
Pengertian Tenaga Eksogen dan Penjelasannya
(Contoh Gambar : Erosi, kekuatan yang ditimbulkan tenaga eksogen)

Eksogen, atau tenaga eksogen ialah tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifatnya merusak atau merombak permukaan bumi yang sudah terbentuk oleh tenaga endogen. Tenaga eksogen juga mengakibatkan bentuk-bentuk muka bumi. Tenaga eksogen dapat berasal dari tenaga air, angin, dan organisme yang menyebabkan terjadinya proses pelapukan, erosi, denudasi, dan sedimentasi. Contoh seperti bukit atau tebing yang terbentuk hasil tenaga endogen terkikis oleh angin, sehingga dapat mengubah bentuk permukaan bumi.

Di permukaan laut, bagian litosfer yang muncul akan mengalami penggerusan oleh tenaga eksogen yaitu dengan jalan pelapukan, pengikisan dan pengangkutan, serta sedimentasi. Misalnya di permukaan laut muncul bukit hasil aktivitas tektonisme atau vulkanisme. Mula-mula bukit dihancurkannya melalui tenaga pelapukan, kemudian puing-puing yang telah hancur diangkut oleh tenaga air, angin, gletser atau dengan hanya gravitasi bumi. Hasil pengangkutan itu kemudian diendapkan, ditimbun di bagian lain yang akhirnya membentuk timbunan atau hamparan bantuan hancur dari yang kasar sampai yang halus.

Contoh lain dari tenaga eksogen adalah pengikisan pantai. Setiap saat air laut menerjang pantai yang akibatnya tanah dan batuannya terkikis dan terbawa oleh air. Tanah dan batuan yang dibawa air tersebut kemudian diendapkan dan menyebabkan pantai menjadi dangkal. Di daerah pegunungan bisa juga ditemukan sebuah bukit batu yang kian hari semakin kecil akibat tiupan angin.

Secara umum tenaga eksogen berasal dari 3 sumber, yaitu:
  • Atmosfer, yaitu perubahan suhu dan angin.
  • Air yaitu bisa berupa aliran air, siraman hujan, hempasan gelombang laut, gletser, dan sebagainya.
  • Organisme yaitu berupa jasad renik, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia.
Perusakan bentuk muka bumi oleh tenaga eksogen berupa pelapukan, pengikisan (erosi) dan pengendapan. 

1.  Pelapukan 

Pelapukan adalah penghancuran batuan dari bentuk gumpalan menjadi butiran yang lebih kecil bahkan menjadi hancur atau larut dalam air. Proses pelapukan dapat dikatakan sebagai proses penghancuran massa batuan melalui media penghancuran, berupa:
  1. Sinar matahari
  2. Air
  3. Gletser
  4. reaksi kimiawi
  5. kegiatan makhluk hidup (organisme)
Pelapukan Organis
Pelapukan Organis

Menurut proses terjadinya pelapukan dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu:

- pelapukan fisis atau mekanik

Pelapukan Mekanis
Pelapukan Mekanis
- pelapukan organis
- pelapukan kimiawi
  1. Pelapukan fisik dan mekanik.
Pelapukan mekanik (fisik) adalah proses pengkikisan dan penghancuran bongkahan batu jadi bongkahan yang lebih kecil,tetapi tidak mengubah unsur kimianya. Proses ini disebabkan oleh sinar matahari, perubahan suhu tiba-tiba, dan pembekuan air pada celah batu.

Penyebab terjadinya pelapukan mekanik yaitu:

1. Adanya perbedaan temperatur yang tinggi.
Peristiwa ini terutama terjadi di daerah yang beriklim kontinental atau beriklim Gurun, di daerah gurun temperatur pada siang hari dapat mencapai 50 Celcius. Pada siang hari bersuhu tinggi atau panas. Batuan menjadi mengembang, pada malam hari saat udara menjadi dingin, batuan mengerut. Apabila hal itu terjadi secara terus menerus dapat mengakibatkan batuan pecah atau retak-retak.
2. Adapun pembekuan air di dalam batuan
Jika air membeku maka volumenya akan mengembang. Pengembangan ini menimbulkan tekanan, karena tekanan ini batu-batuan menjadi rusak atau pecah pecah. Pelapukan ini terjadi di daerah yang beriklim sedang dengan pembekuan hebat.
3. Berubahnya air garam menjadi kristal.
Jika air tanah mengandung garam, maka pada siang hari airnya menguap dan garam akan mengkristal. Kristal garam garam ini tajam sekali dan dapat merusak batuan pegunungan di sekitarnya, terutama batuan karang di daerah pantai.

2.Pelapukan organik

Penyebabnya adalah proses organisme yaitu binatang tumbuhan danmanusia, binatang yang dapat melakukan pelapukan antara lain cacing tanah, serangga. Dibatu-batu karang daerah pantai sering terdapat lubang-lubang yang dibuat oleh binatang. Pengaruh yang disebabkan oleh tumbuh tumbuhan ini dapat bersifat mekanik atau kimiawi. Pengaruh sifat mekanik yaitu berkembangnya akar tumbuh-tumbuhan di dalam tanah yang dapat merusak tanah disekitarnya. Pengaruh zat kimiawi yaitu berupa zat asam yang dikeluarkan oleh akarakar serat makanan menghisap garam makanan. Zat asam ini merusak batuan sehingga garam-garaman mudah diserap oleh akar. Manusia juga berperan dalam pelapukan melalui aktifitas penebangan pohon, pembangunan maupun penambangan.

3. Pelapukan kimiawi

Pada pelapukan ini batu batuan mengalami perubahan kimiawi yang umumnya berupa pengelupasan. Pelapukan kimiawi tampak jelas terjadi pada pegunungan kapur (Karst). Pelapukan ini berlangsung dengan batuan air dan suhu yang tinggi. Air yang banyak mengandung CO2 (Zat asam arang) dapat dengan mudah melarutkan batu kapur (CACO3). Peristiwa ini merupakan pelarutan dan dapat menimbulkan gejala karst. Di Indonesia pelapukan yang banyak terjadi adalah pelapukan kimiawi. Hal ini karena di Indonasia banyak turun hujan. Air hujan inilah yang memudahkan terjadinya pelapukan kimiawi.

Gejala atau bentuk – bentuk alam yang terjadi di daerah karst diantaranya:

a. Dolina
Dolina adalah lubang lubang yang berbanuk corong. Dolina dapat terjadi karena erosi (pelarutan) atau karena runtuhan. Dolina terdapat hampir di semua bagian pegunungan kapur di Jawa bagian selatan, yaitu di pegunungan Seribu.
b. Gua dan sungai di dalam Tanah
Di dalam tanah kapur mula-mula terdapat celah atau retakan. Retakan akan semakin besar dan membentuk gua-gua atau lubang-lubang, karena pengaruh larutan. Jika lubang-lubang itu berhubungan, akan terbentuklah sungai-sungai di dalam tanah.
c. Stalaktit
adalah kerucut kerucut kapur yang bergantungan pada atap gua. Terbentuk dari kapur yang tebal akibat udara masuk dalam gua. Stalakmit adalah kerucut-kerucut kapur yang berdiri pada dasar gua. Contohnnya stalaktit dan stalakmit di Gua tabuhan dan gua Gong di Pacitan, jawa Timur serta Gua Jatijajar di Kebumen, Jawa Tengah.
Stalagtit-Stalagmit
Stalagtit-Stalagmit 

2.  Erosi
Erosi seperti pelapukan adalah tenaga perombak (pengkikisan). Tapi yang membedakan erosi dengan pelapukan adalah erosi adalah pengkikisan oleh media yang bergerak, seperti air sungai, angin, gelombang laut, atau gletser. Erosi dibedakan oleh jenis tenaga perombaknya yaitu : Erosi air, Erosi gelombang laut (abarasi / erosi marin ), Erosi angin (deflasi), Erosi gletser (glasial)’,Erosi Akibat gaya berat.
  1. Erosi Air
Erosi oleh air adalah  erosi yang di sebabkan oleh air atau air hujan.Jika tingkat curah hujan berlebihan sedemikian rupa sehingga tanah tidak dapat menyerap air hujan maka terjadilah genangan air yang mengalir kencang.Aliran air ini sering menyebabkan terjadinya erosi yang parah karena dapat mengikis lapisan permukaan tanah yang dilewatinya, terutama pada tanah yang gundul.
Erosi oleh air laut ( Abrasi )
Erosi oleh air laut ( Abrasi )

Tahapan Erosi Air

Proses pengikisan oleh air yang mengalir terjadi dalam empat tingkatan yang berbeda sesuai dengan kerusakan tanah atau batuan yang terkena erosi, sebagai berikut.
1. Erosi percik, yaitu proses pengkikisan oleh percikan air hujan yang jatuh ke bumi.
2. Erosi lembar, yaitu proses pengkikisan lapisan tanah paling atas sehingga kesuburannya berkurang. Pengikisan lembar ditandai oleh :
  • warna air yang mengalir berwarna coklat
  • warna air yang terkikis menjadi lebih pucat
  • kesuburan tanah berkurang
3. Erosi alur, adalah lanjutan dari erosi lembar. Ciri khas erosi alur adalah adanya alur-alur pada tanah sebagai tempat mengalirnya air.
4. Erosi parit, adalah terbentuknya parit-parit atau lembah akibat pengikisan aliran air. Bila erosi parit terus berlanjut, maka luas lahan kritis dapat meluas, dan pada tingkat ini tanah sudah rusak.

Bentuk Permukaan Bumi Akibat Erosi
Pengkikisan oleh air dapat mengakibatkan :
  1. Tebing sungai semakin dalam
  2. Lembah semakin curam
  3. Pembentukan gua
Pengikisan oleh air laut (abrasi)
Erosi oleh air laut merupakan pengikisan di pantai oleh pukulan gelombang laut yang terjadi secara terus – menerus terhadap dinding pantai. Bentang alam yang diakibatkan oleh erosi air laut, antara lain cliff (tebing terjal), notch (takik), gua di pantai, wave cut platform (punggung yang terpotong gelombang), tanjung, dan teluk. Cliff terbentuk karena gelombang melemahkan batuan di pantai. Pada awalnya gelombang meretakan batuan di pantai. Akhirnya, retakan semakin membesar dan membentuk notch yang semakin dalam akan membentuk gua. Akibat diterjang gelobang secara terus menerus mengakibatkan atap gua runtuh dan membentuk cliff dan wave cut playform.
Tanjung adalah daratan yang menjorok ke laut, sedang teluk adalah laut yang menjorok ke arah daratan. Pantai memiliki jenis batuan yang berselang seling antara batuan resisten dan tidak resisten. Pada batuan yang tidak resisten akan dengan mudah tererosi, sedangkan batuan yang resisten sulit untuk tererosi. Akibatnya, pada batuan yang tidak resisten akan terbentuk teluk yang menjorok ke daratan pada batuan yang resisten terbentuk tanjung yang menjorok ke laut.
  • Akibat Abrasi
Abrasi biasanya terjadi di pantai, membentuk :
  1. Dinding pantai yang curam
  2. Relung ( lekukan pada dinding tebing)
  3. Gua pantai
  4. Batu layar
  5.  Cliff
  6. Notch
  7. Gua di pantai
  1. EROSI OLEH ANGIN (korasi)
Erosi oleh angin
Erosi oleh angin

Erosi oleh angin adalah pengikisan yang disebabkan oleh angin. Hembusan angin kencang yang terus menerus di daerah yang tandus dapat memindahkan partikel-partikel halus batuan di daerah tersebut sehingga membentuk suatu formasi, misalnya bukit-bukit pasir di gurun atau pantai.
Pengikisan oleh angin ( erosi angin biasanya terjadi di gurun ) dapat mengakibatkan :

Batu jamur
Akibat pelapukan mekanis

Erosi oleh gletser
Merupakan pengikisan yang dilakukan oleh gletser (lapisan es) di daerah pegunungan. Pengikisan ini terjadi di daerah yang memiliki empat musim. Pada saat musim semi, terjadi erosi oleh gletser yang meluncur menuruni lembah. Akibatnya lereng menjadi lebih terjal. Contoh bentang alam yang terjadi akibat erosi gletser adalah pantai fyord, yaitu pantai dengan dinding yang berkelok kelok.

Erosi Akibat Gaya Berat
Batuan atau sedimen yang bergerak terhadap kemiringannya merupakan proses erosi yang disebabkan oleh gaya berat .Erosi  ini akan berlangsung sangat cepat sehingga dapat menimbulkan  bencana longsor.

3.  Sedimentasi ( pengendapan )
Sedimentasi adalah peristiwa pengendapan material batuan yang telah diangkut oleh tenaga air atau angin .
Proses sedimentasi atau pengendapan berdasarkan tenaga pengangkutnya :
1. Pengendapan air ( akuatik)
a)    Meander
Meander merupakan sungai yang berkelok – kelok yang terbentuk karena adanya pengendapan. Proses berkelok-keloknya sungai dimulai dari sungai bagian hulu.Pada bagian hulu, volume air kecil dan tenaga yang terbentuk juga kecil.  Akibatnya sungai mulai menghindari penghalang dan mencari rute yang paling mudah dilewati. Sementara, pada bagian hulu belum terjadi pengendapan. Pada bagian tengah, yang wilayahnya mulai datar aliran air mulai lambat dan membentuk meander. Proses meander terjadi pada tepi sungi, baik bagian dalam maupun tepi luar. Di bagian sungai yang aliranya cepat akan terjadi pengikisan sedangkan bagian tepi sungai yang lamban alirannya akan terjadi pengendapan. Apabila hal itu berlangsung secara terus-menerus akan membentuk meander.

Meander

Meander

Meander biasanya terbentuk pada sungai bagian hilir, dimana pengikisan dan Pengendapan terjadi secara berturut turut. Proses pengendapan yang terjadi secara terus menerus akan menyebabkan kelokan sungai terpotong dan terpisah dari aliran sungai, Sehingga terbentuk oxbow lake.

2. Delta
Pada saat aliran air mendekati muara, seperti danau atau laut maka kecepatan aliranya menjadi lambat. Akibatnya, terkadi pengendapan sedimen oleh air sungai. Pasir akan diendapkan sedangkan tanah liat dan Lumpur akan tetap terangkut oleh aliran air. Setelah sekian lama , akan terbentuk lapisan – lapisan sedimen. Akhirnya lapian lapisan sedimen membentuk dataran yang luas pada bagian sungai yang mendekati muaranya dan membentuk delta.

Pembetukan delta memenuhi beberapa syarat:

  1. sedimen yang dibawa oleh sungai harus banyak ketika akan masuk laut atau danau.
  2. arus panjang di sepanjang pantai tidak terlalu kuat.
  3. pantai harus dangkal. Contoh bentang alam ini adalah delta Sungai Musi, Kapuas, dan Kali Brantas.
3. Dataran banjir dan tanggul alam
Apabila terjadi hujan lebat, volume air meningkat secara cepat. Akibatnya terjadi banjir dan meluapnya air hingga ke tepi sungai. Pada saat air surut,bahan bahan yang terbawa oleh air sungai akan terendapkan di tepi  sungai. Akibatnya, terbentuk suatu Dataran di tepi sungai. Timbulnya material yang tidak halus (kasar) terdapat pada tepi sungai. Akibatnya tepi sungai lebih tinggi dibandingkan dataran banjir yang terbentuk. Bentang alam itu disebut tanggul alam.

b. Pengendapan air laut ( sedimen marine)
a)  Slip dan Tombolo
Batuan hasil pengendapan oleh air laut disebut sedimen marine.Pengendapan oleh air laut dikarenakan adanya gelombang. Bentang alam hasil pengendapan oleh air laut, antara lain pesisir, spit, tombolo, dan penghalang pantai.Pesisir merupakan wilayah pengendapan di sepanjang pantai. Biasanya terdiri dari material pasir. Ukuran dan komposisi material di pantai sangat berfariasi tergantung pada perubahan kondisi cuaca, arah angin, dan arus laut. Arus pantai mengangkut material yang ada di sepanjang pantai. Jika terjadi perubahan arah, maka arus pantai akan tetap mengangkut material material ke laut yang dalam. ketika material masuk ke laut yang dalam, terjadi pengendapan material. Setelah sekian lama, terdapat akumulasi material yang ada di atas permukaan laut. Akumulasi material itu disebut spit. Jika arus pantai terus berlanjut, spit akan semakin panjang. Kadang kadang spit terbentuk melewati teluk dan membentuk penghalang pantai (barrier beach).
Barrier Reef
Barrier Reef

Apabila di sekitar spit terdapat pulam, biasanya spit akhirnya tersambung dengan daratan, sehingga membentuk tombolo.

c. Pengendapan Angin (sedimen aeolis)
Sedimen hasil pengendapan oleh angin disebut sedimen aeolis. Bentang alam hasil pengendapan oleh angin dapat berupa gumuk pasir (sand dune). Gumuk pantai dapat terjadi di daerah pantai maupun gurun. Gumuk pasir terjadi bila terjadi akumulasi pasir yang cukup banyak dan tiupan angin yang kuat. Angin mengangkut dan mengedapkan Pasir di suatu tempat secara bertahap sehingga terbentuk timbunan pasir yang disebut gumuk pasir/sand dune.

Sand Dune (Bukit Pasir)
Sand Dune (Bukit Pasir)

d. Pengendapan oleh gletser
Sedimen hasil pengendapan oleh gletser disebut sedimen glacial. Bentang alam hasil Pengendapan oleh gletser adalah bentuk lembah yang semula berbentuk V menjadi U. Pada saat musim semi tiba, terjadi pengikisan oleh gletser yang meluncur menuruni lembah. Batuan atau tanah hasil pengikisan juga menuruni lereng dan mengendap di lemah. Akibatnya, lembah yang semula berbentuk V menjadi berbentuk U.
Kipas alluvial
Kipas alluvial

Dampak positif tenaga eksogen antara lain:

  • Memunculkan habitat.
  • Memperluas daratan di bumi.
  • Memperdekat barang tambang ke permukaan bumi.
Meskipun begitu tenaga eksogen juga mempunyai dampak negatif yang bisa merugikan manusia.

Dampak negatif tenaga eksogen tersebut antara lain:
  • Kesuburan tanah bisa berkurang (dampak dari erosi).
  • Hasil-hasil erosi yang diendapkan (sedimentasi) di muara sungai mengakibatkan  pendangkalan dasar sungai.
  • Abrasi dapat menghilangkan garis pantai hilang dihantam
Sekian artikel tentang Pengertian Tenaga Eksogen dan Penjelasannya semoga bermanfaat