Tampilkan postingan dengan label Ekonomi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ekonomi. Tampilkan semua postingan

Minggu, 05 Juni 2016

Pengertian Kredit dan Debit Serta Perbedaannya.

Kredit berasal dari bahasa Italia, credare yang berarti kepercayaan, yaitu kepercayaan dari kreditor (pemberi pinjaman) bahwa debitornya (penerima pinjaman) akan mengembalikan pinjaman beserta bungannya sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak. Dalam hal ini kreditor percaya bahwa kredit itu tidak akan macet.
Secara umum, Pengertian Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakansuatu pinjaman dengan suatu janji, pembayaran akan dilaksanakan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Sedangkan Pengertian Debit Secara Umum adalah pengurang deposito di rekening bank atau catatan pos pembukuan yang menambah nilai aktiva atau mengurangi jumlah kewajiban. 

Pembahasan Kredit 

Kredit berasal dari bahasa latin yaitu dari kata credere berarti kepercayaan. Kredit merupakan kemampuan untuk membeli atau mengadakan pinjaman dengan melakukan perjanjian dalam pembayaran sesuai dengan janga waktu yang telah ditentukan.

Pengertian Kredit Menurut Para Ahli
  • Thomas Suyatno: Menurut thomas suyatno bahwa pengertian kredit adalah penyediaan uang yang biasa disamakan dengan tagihan-tagihannya sesuai dengan persetujuan antara pinjaman dan yang meminjamkan. 
  • Henry Dunning: Pengertian kredit menurut henry dunning adalah saat dimana seseorang memberikan sebuah jasa atas perjanjian untuk melakukan pembayarannya. 
  • Mecleod Rivai dan Veithzal: Menurutnya, pengertian kredit adalah penyerahan uang, jasa atau barang dari satu pihak lain atas dasar kepercayaan dengan perjanjian yang mampu atau dapat membayar pada tanggal yang sudah disepakati
Prinsip – prinsip Kredit
Untuk mendapatkan kredit harus melalui prosedur yang telah ditentukan oleh bank / lembaga keuangan. Agar kegiatan pelaksanaan perkreditan dapat berjalan  dengan sehat dan layak, dikenal dengan 6 C yaitu :

  • Character (kepribadian/Watak) Character adalah tabiat serta kemauan dari pemohon untuk memenuhi kewajiban yang telah dijanjikan. Yang diteliti adalah sifat – sifat, kebiasaan, kepribadian, gaya hidup dan keadaan keluarga.
  • Capacity (kemampuan) Capacity adalah kesanggupan pemohon untuk melunasi kewajiban dari kegiatan usaha yang dilakukan atau kegiatan yang ditinjau dengan kredit dari bank. Jadi maksud dari penilaian kredit terhadap capacity ini untuk menilai sampai dimana hasil usaha yang diperolehnya akan mampu untuk melunasinya pada waktunya sesuai dengan perjanjian kredit yang telah disepakati.
  • Capital (modal) Capital adalah modal yang dimiliki calon debitur pada saat mereka mengajukan permohonan kredit pada bank.
  • Collateral (jaminan) Collateral adalah barang – barang yang diserahkan pada bank oleh peminjan atau debitur sebagai jaminan atas kredit yang diberikan. Barang jaminan diperlukan agar kredit tidak mengandung resiko.
  • Condition of Economic (kondisi ekonomi) Condition of Economic adalah situasi dan kondisi, sosial, ekonomi, budaya dan lainnya yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat maupun untuk satu kurun waktu tertentu yang kemungkinannya akan dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari perusahaan yang memperoleh kredit.
  • Constrain (batasan atau hambatan). Dalam penilaian debitur dipengaruhi oleh hambatan yang tidak memungkinkan sesorang melakukan usaha di suatu tempat.


Manfaat Kredit
Manfaat kredit adalah sebagai berikut.
  • Meningkatkan daya guna dari modal 
  • Sebagai alat stabilitas ekonomi 
  • Meningkatkan daya guna suatu barang
  • Sebagai penghubung untuk meningkatkan pendapatan nasional

Pembahasan Debit 

Debit berasal dari bahasa latin dari kata debere. Debit merupakan uang yang harus ditagih dari orang lain atau dapat dikatakan bahwa debit adalah piutang. Arti debit adalah catatan pada pos pembukuan yang menambah nilai aktiva atau mengurangi jumlah kewajiban, dengan kata lain jumlah yang mengurangi deposito pemegang rekening pada banknya.
Contoh Debit
Berdasarkan dari pengalaman, sewaktu menarik uang dari bank tertentu, terdapat pemberitahuan SMS seperti ini:..
  • <DEBIT Rp. 2.350.000,00 pada rek 1 TB xxx 348 tgl 20/9/2015, jam 10:33:44- jika tranksi...dst*
Perbedaan Kredit dan Debit
  • Kredit adalah untuk mencatat penambahan nominal keuangan, sedangkan debit adalah untuk mencatat pengurangan nominal keuangan. 
  • Debit diartikan dengan menabung di bank. Sedangkan kredit untuk mengeluarkan uang dibank atau dapat juga meminjam di Bank 
  • Debit merupakan pembukuan mengenai pengurangan deposito. 
Demikianlah artikel singkat mengenai Pengertian Kredit & Debit Serta Perbedaannya. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih.

Kamis, 02 Juni 2016

Mengenal Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal

Perbedaan pasar uang dan pasar modal, pertama-tama dikaji dengan point-point seperti pengertian pasar uang dan pasar modal, setelah mengkaji hal tersebut maka kita dapat mengetahui perbedaan pasar uang dan pasar modal itu dimana ?... dengan menyimpulkan hasil kajian-kajiannya, sehingga pertama-tama yang akan kita kaji adalah pengertian pasar uang dan pasar modal dalam menentukan perbedaan pasar uang dan pasar modal. Dengan analisa teman-teman kita dapat menemukannya hanya dengan melihat pengertian pasar uang dan pengertian pasar modal.
Pasar uang adalah tempat diperdagngkannya dana-dana atau surat-surat berharga yang mempunyai jangka waktu jatuh tempo kurang dari satu tahun (jangka pendek).

Transaksi dalam pasar uang dilakukan dengan menggunakan sarana telekomunikasi sehingga pasar uang ini disebut juga dengan pasar abstrak karena pelaksanaannya tidak dilakukan di tempat tertentu sebagaimana halnya dengan bursa efek pada pasar modal. Berkaitan dengan itu pasar uang merupakan pasar yang tidak teroganisasi (Unorganized market).
Pengertian pasar uang dan pasar modal antara lain sebagai berikut.

Persamaan Pasar uang dan pasar modal :

  • Sama-sama bagian dari pasar finansial (pasar pendanaan) karena pasar uang sendiri, muncul karena bank membutuhkan likuiditas, kemudian menjual instrumen pasar uang ke bank lain. Baik bank konvensional atau bank syariah. Sedangkan pasar modal, adanya penjualan saham, obligasi dan lain-lain.
  • Menjalankan funsi yang sama yaitu menjembatani pihak surplus dan defisit yang memiliki banyak peluang investasi.
  • Produk pasar uang dan produk pasar modal relatif sama berupa surat berharga.

Pengertian Pasar Uang dan Pasar Modal 
Pengertian pasar uang  dan pasar modal antara lain sebagai berikut.
  • Pengertian Pasar Uang (Money Market) adalah tempat atau kegiatan bertemunya permintaan dan penawaran dana-dana yang berupa surat-surat berharga, yang memiliki jangka waktu kurang dari setahun, 
  • Pengertian Pasar Modal (Bursa Efek) adalah tempat dalam bertemunya pihak yang menawarkan kepada pihak yang memerlukan dana jangka panjang, yakni dalam bentuk surat bukti hutang obligasi (jangka panjang), dan surat tanda penyertaan modal (saham), serta surat-surat berharga yang lainnya.
Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal
Adapun perbedaannya adalah sebagai berikut:

  1. Jangka waktu. Dari pengertian di atas, kita bisa mengetahui bahwa perbedaan pasar uang dan pasar modal yang pertama adalah ada pada jangka waktu. Jangka waktu dana-dana dan surat-surat berharga yang diperjualbelikan dalam pasar uang adalah jangka waktu pendek yaitu kurang dari satu tahun. Adapun jangka waktu untuk jual beli dana-dana, obligasi, saham dan surat berharga lain pada pasar modal adalah jangka waktu yang lama, yaitu lebih dari satu tahun.
  2. Tempat. Seperti yang kita tahu bahwa pasar modal memiliki tempat yang jelas yang diketahui oleh masyarakat luas. Di negara kita sendiri, kini terdapat dua pasar modal yaitu bursa efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Sedangkan untuk pasar uang tidak memiliki transaksi khusus dan transaksi yang ada dilakukan dengan menggunakan alat komunikasi.
  3. Otoritas tertinggi. Untuk pasar uang otoritas tertingginya adalah BI, sedangkan otoritas tertinggi untuk pasar modal yang memegang otoritas tertinggi adalah Departemen keuangan.
  4. Tempat terjadinya. Terjadinya pasar modal ini ada di bursa efek, sedangkan untuk pasar uang terjadi diantara bank.
  5. Risiko. Setiap pasar uang dan pasar modal ini memiliki risiko masing-masing. Namun untuk pasar uang memiliki risiko rendah dan dengan return yang rendah, sedangkan untuk pasar modal berlaku untuk sebaliknya yaitu risiko tinggi dengan return yang tinggi juga.

Dari pengertian pasar uang dan pasar modal kita dapat menyimpulkan perbedaan antara pasar uang dan pasar modal.
  • Perbedaan pasar uang dan pasar modal dapat kita ketahui bahwa dalam pasar uang, dana-dana dan surat-surat yang berharga diperjualbelikan untuk jangka pendek waktu kurang dari satu tahun. Sedangkan pasar modal memperjualbelikan dana-dana jangka panjang, seperti saham, obligasi dan surat-surat berharga lainnya untuk jangka waktu yang lebih dari satu tahun.  
  • Pasar modal memiliki tempat tertentu yang jelas. Di indonesia, terdapat dua pasar modal, yakni bursa efek jakarta dan bursa efek surabaya. Sedangkan pasar uang yang tidak memiliki tempat transaksi khusus, transaksi pasar uang dilakukan melalui alat komunikasi. 

Demikianlah artikel tentang Mengenal Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal. semoga bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. 

Pengertian Umum Kebutuhan dan Macam-Macam Kebutuhan beserta Contoh-contohnya

Pengertian kebutuhan, memiliki arti luas dengan macam-macam kebutuhan serta contoh masing-masing. Begitulah kita, manusia. Manusia berjuang mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhannya, kebutuhan dapat berupa makanan seperti beras, dan lauk pauk, dapat pula berupa pakaian seperti baju, celana dan kaos kaki, dan juga berupa jasa seperti nonton ke bioskop, naik bus dan bantuan dokter serta bantuan hukum seperti pengacara. Kebutuhan menurut beberapa para ahli mengatakan bahwa Pengertian Kebutuhan adalah segala sesuatu yang muncul secara naluriah dan sangat diperlukan oleh manusia untuk mempertahankan hidupnya. Beragamnya barang dan jasa yang dibutuhkan manusia membuktikan bahwa kebutuhan manusia beragam juga. Pengertian Kebutuhan Secara umum adalah hasrat yang timbul dalam diri manusia yang jika tidak terpenuhi dapat memengaruhi kelangsungan hidupnya. Dalam ilmu ekonomi, pengertian kebutuhan adalah segala sesuatuyang diperlukan manusia untuk kelangsungan hidupunya dalam rangka mencapai kemakmuran.
Dengan kemampuan kita dalam memenuhi kebutuhan kelangsungan hidup manusia terus berlanjut, dan dengan terpenuhinya semua yang  kebutuhan manusia, akan menjadikan kelangsungan hidup manusia yang sejahtera. Dari uraian diatas dapat disimbulkan bahwa kebutuhan mencerminkan adanya perasaan kekurangan dalam diri manusia yang ingin dipuaskan. Orang membutuhkan sesuatu karena tanpa sesuatu itu ia merasa dirinya memiliki kekurangan. Yang lapar ingin makan. Yang haus ingin minum dan yang sakit ingin sembuh serta yang bodoh ingin menjadi pintar. Kebutuhan mencerminkan adanya perasaan kekurangan yang ingin dipenuhi dalam diri manusia. 
Kebutuhan timbul karena adanya tuntutan fisik dan psikis agar dapat hidup layak sebagai manusia, sehingga kebutuhan manusia menjadi sangat beraneka ragam dan sering tidak dapat dipuaskan. Hal ini menyebabkan kebutuhan manusia menjadi tidak terbatas.


Faktor yang mempengaruhi kebutuhan
Kebutuhan manusia terus meningkat dan berubah karena disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

  1. Sifat Alami Manusia.
  2. Tingkat pendapatan.
  3. Tingkat pendidikan.
  4. Kemajuan Teknologi Informas.i
  5. Agama dan Kepercayaan.
  6. Jumlah Penduduk.
  7. Iklan atau promosi produk.

Macam-macam Kebutuhan:
Menurut Intensitasnya atau kepentingannya:

  1. Kebutuhan Primer
  2. Kebutuhan Sekunder
  3. Kebutuhan Mewah/ Tersier

Menurut Waktu Pemenuhannya:

  1. Kebutuhan sekarang
  2. Kebutuhan Masa Depan
  3. Kebutuhan yang tidak tentu waktunya/ tidak terduga
  4. Kebutuhan sepanjang waktu

Menurut Sifatnya:

  1. Kebutuhan Jasmani
  2. Kebutuhan Rohani

Menurut Subjeknya:

  1. Kebutuhan Pribadi
  2. Kebutuhan Sosial
Macam-Macam Kebutuhan Manusia dan Contohnya 
Beragamnya kebutuhan manusia dapat di klasifikasikan menurut tolak ukur tertentu. Oleh karnanya kebutuhan terbagi atas beberapa kelompok antara lain sebagai berikut.

Macam-Macam Kebutuhan Berdasarkan Intensitas Kegunaan
  • Kebutuhan Primer : Kebutuhan primer adalah kebutuhan utama untuk dipenuhi yakni makanan, pakaian dan perumahan.  Contohnya : Baju , Makanan, tempat tinggal atau rumah. 
  • Kebutuhan Sekunder : Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan setelah kebutuhan primer terpenuhi. Kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan agar kehidupan manusia dapat berjalan baik. Contohnya : peralatan rumah tangga seperti tempat tidur, meja, kursi, radio, buku alat tulis dan komputer serta masih banyak lagi 
  • Kebutuhan Tersier: Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang bertuju kepada kebutuhan mewah. Kebutuhan dapat terjadi jika kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder terpenuhi. Contohnya : Mobil ferrari, berwisata ke luar negeri, kapal pesiar, apartemen, pesawat pribadi, pulau pribadi, helikopter pribadi. 
Macam-Macam Kebutuhan Berdasarkan Sifatnya 
  • Kebutuhan Jasmani : Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang diperlukan manusia dalam memelihara raga/fisik. Contohnya : Istirahat, olahraga, makanan, minuman, dan pakaian.
  • Kebutuhan Rohani : Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang diperlukan dalam pemenuhan jiwa atau batin. Contohnya : beribadah, hiburan, kesenian, rekreasi, dan membaca buku, serta berkumpul dengan orang tua. 
Macam-Macam Kebutuhan Berdasarkan Waktunya
  • Kebutuhan Sekarang : Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang pemenuhannya harus sekarang atau tidak dapat ditunda-tunda. Contohnya : obat, operasi. 
  • Kebutuhan Yang Akan Datang/Masa Depan :Kebutuhan masa depan adalah kebutuhan yang pemenuhannya dapat di tunda, tetapi harus dipersiapkan dari sekarang. Contohnya : tabungan, Perlengkapan bayi bagi wanita hamil, Orang tua mempersiapkan pemenuhan anaknya yang akan masuk kedunia pendidikan, Asuransi. 
  • Kebutuhan Tidak Terduga : Kebutuhan tidak terduga adalah pemenuhan kebutuhan yang datang secara tiba-tiba. Contohnya : konsultasi kesehatan. 
Macam-Macam Kebutuhan Berdasarkan Subyek yang ditubuhkan
  • Kebutuhan Individual : Kebutuhan individual adalah kebutuhan yang diperuntukkan bagi perorangan(individu). Contohnya : kebutuhan cleaning service  dengan kebutuhan tentara, kebutuhan presiden dengan kebutuhan pelayan. 
  • Kebutuhan Kolektif/Kelompok : Kebutuhan kelompok adalah kebutuhan yang diperuntukkan untuk kepentingan masyarakat secara bersama-sama. Contohnya : Pasar, jalan, rumah sakit, jembatan, angkutan umum, dan sekolah. 
Demikianlah artikel tentang pembahasan tentang Pengertian dan Macam-Macam Kebutuhan serta Contohnya, semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. sekian dan terimakasih.

Dampak APBN Terhadap Perekonomian Negara

APBN atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang memiliki dampak yang berakibat pada sektor-sektor negara atau sendi-sendi negara yakni dampaknya pada perekonomian, dampaknya pada pembangunan, dampaknya pada negara, dan lain-lain. Dampak itu terbagi atas dua yakni ada dampak positif dan dampak negatif tetapi jika dilihat dampak dari APBN merupakan dampak positif dan tidak ada yang merugikan, sehingga dapat dikatakan bahwa APBN tidak memiliki dampak negatif atau akibat-akibat buruk bagi perekonomian negara, malah APBN memiliki pengaruh dalam manfaat bagi negara.
 APBN merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mengarahkan dan mempemudah pencapaian cita - cita pembangungan negara. Dengan adanya APBN, setiap tindakan negara dapat dikendalikan sesuai dengan tujuan APBN. Melalui APBN juga, kita dapat mengetahui prioritas apa yang sedang mendapat penekanan dari pemerintah sehingga seluruh masyarakat dapat menyatukan pandangan dan gerak langkah bersama pemerintah dalam mewujudkan pembangunan yang menjadi prioritas utama sesuai dengan yang digariskan dalam APBN. Berikut ini adalah pengaruh APBN dalam perekonomian

  1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, maksudnya dapat mengetahui besarnya GNP dari tahun ke tahun.
  2. Menciptakan kestabilan keuangan atau moneter negara, maksudnya dapat mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat.
  3. Menimbulkan investasi masyarakat, karena dapat mengembangkan industri - industri dalam negeri.
  4. Memperlancar distribusi pendapatan, maksudnya dapat mengetahui sumber penerimaan dan penggunaan untk belanja pegawai dan belanja barang atau jasa serta yang lainnya.
  5. Memperluas kesempatan kerja, karena terdapat pembangunan proyek - proyek negara dan investasi negara, sehingga dapat membuka lapangan kerja yang baru dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dampak adanya APBN terhadap perekonomian suatu negara akan tampak jelas sekali. Apabila suatu negara di dalam APBN-nya menunjukkan prioritas di bidang industri, maka perekonomiannya akan cenderung mengarah kepada peningkatan di bidang industri. Jika di dalam APBN suatu negara memprioritaskan pembangunan sarana dan prasarana, maka perekonomian negara tersebut ingin memotivasi para investor baru untuk membuka dan meningkatkan investasinya sehingga diharapkan meningkatkan hasil produksi, kesempatan kerja, dan penghasilkan masyarakat meningkat yang pada akhirnya meningkatkan kemakmuran masyarakat.


Dampak-dampak APBN terhadap perekonomian negara dapat dilihat seperti dibawah ini.

Dampak APBN Terhadap Perekonomian Negara

  1. APBN digunakan untuk memperbaiki kestabilan perekonomian nasional
  2. APBN digunakan untuk menunjang sektor pasar yang ikut berperan dalam pertumbuhan ekonomi
  3. APBN menimbulkan investasi masyarakat
  4. APBN memengaruhi pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui kemauan dan kemampuan kerja rakyat beserta investasinya
  5. APBN berpengaruh terhadap mekanisme pasar sehingga membentuk ketidaksamaan pendapatan dan kesejahteraan di masyarakat.

Dampak APBN terhadap Perekonomian Negara
Dampak APBN terhadap Perekonomian Negara
Sekian artikel tentang Dampak APBN Terhadap Perekonomian Negara semoga bermanfaat bagi kita semua.

Pengertian APBN Tujuan dan Fungsi APBN

APBN atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam pengertian, fungsi, dan tujuannya sangat menguntungkan negara yang dapat dilihat dari fungsi APBN dan tujuan APBN, sebelum membahas fungsi dan tujuan APBN, pertama-tama mari kita membahas tentang pengertian APBN atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang pernah dikemukakan para ahli atau pakar tentang pengertian APBN yang kami rangkum dan terlihat juga kesimpulan pengertian APBN dalam buku ekonomi yang mengatakan bahwa Pengertian APBN adalah suatu daftar yang memuat rencana seluruh penerimaan dan pengeluaran pemerintah dalam rangka mencapai tujuannya. APBN biasanya disusun untuk 1 tahun anggaran. Landasan Hukum APBN adalah pasal 23 ayat 1 UUD 1945 yang isinya "tiap-tiap tahun APBN ditetapkan dengan undang-undang. Apabila DPR tidak menyetujui anggaran yang diusulkan pemerintah maka pemerintah memakai anggaran tahun lalu". Untuk mengetahui tujuan APBN dan fungsi APBN, dapat dilihat dibawah ini.

Fungsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

Fungsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam kegiatan perekonomian Indonesia dijelaskan sebagai berikut

a Fungsi Alokasi
APBN merupakan sarana bagi negara untuk mengumpulkan dana dari masyarakat, misalnya dalam bentuk pajak dan menggunakannya untuk pembiayaan pembangunan serta mengalokasikannya sesuai dengan sasaran yang dituju. Dengan adanya APBN, pemerintah dapat melakukan proyeksi ke mana dana akan dialokasikan. Sebagai contoh digunakannya dana untuk pembangunan dan perbaikan jalan, jembatan, sekolah serta sarana-sarana lainnya. Proses alokasi APBN nantinya juga akan memengaruhi struktur produksi dan ketersediaan lapangan kerja. Jadi Fungsi Alokasi adalah Anggaran negara diarahkan untuk mengurangi penganguran dan juga berfungsi untuk mengurangi pemborosan sumber daya dengan meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian dimana alokasi terbut bersifat umum, misalnya pembuatan jembatan, tanggul, jalan, perbaikan jalan. 

b. Fungsi Distribusi
Dalam APBN penerimaan negara yang diperoleh dari berbagai sumber digunakan kembali untuk membiayai pengeluaran negara di berbagai sektor pembangunan melalui departemen-departemen yang terkait. Pengeluaran ini digunakan untuk kepentingan umum yang didistribusikan dalam wujud subsidi, premi, dan dana pensiun. Jadi Fungsi Distribusi adalah pengeluaran negara yang digunakan untuk kepentingan atas dasar kemanusian, bantuan contohnya : dana pensiun, subsidi, premi. 

c. Fungsi Stabilisasi
Dalam penyusunan APBN, diupayakan adanya peningkatan jumlah pendapatan dari tahun ke tahun, untuk perlu dibuat sebuah kebijakan yang mampu memacu pendapatan negara. Salah satu contohnya adalah kebijakan anggaran defisit. Dalam kebijakan ini pos pengeluaran lebih besar dari pos penerimaan. Dengan kata lain APBN merupakan acuan bagi pemerintah dalam melaksanakan pembangunan yang diharapkan dapat menjaga kestabilan arus uang dan arus barang, sehingga dapat mencegah terjadinya inflasi maupun deflasi yang akan berakibat pada kelesuan ekonomi (resesi). Jadi Fungsi Stabilisasi adalah menjaga, memelihara dan menstabilkan anggaran negara terhadap pendapatan dan pengeluaran sesuai dengan telah direncanakan dalam APBN. 

d. Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan berarti setiap penyelenggaraan pemerintahan negara sesuai dengan yang ditetapkan dan sesuai dalam anggaran negara. 

e. Fungsi Perencanaan 
Fungsi perencanaan artinya anggaran negara berfungsi mengatur setiap kegiatan pada tahun yang bersangkutan. 

f. Fungsi Otorisasi 
Fungsi otorisasi artinya anggaran negara merupakan dasar dalam melaksanakan pendapatan dan belanja negara pada tahun tersebut. 

Tujuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

Pada dasarnya tujuan dari penyusunan APBN ialah sebagai pedoman penerimaan dan pengeluaran negara dalam melaksanakan tugas kenegaraan untuk meningkatkan produksi, memberi kesempatan kerja, dan menumbuhkan perekonomian, untuk mencapai kemakmuran masyarakat. Selain itu, penyusunan APBN juga memiliki tujuan untuk:
  1. meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah kepada DPR dan masyarakat luas;
  2. meningkatkan koordinasi antar bagian dalam lingkungan pemerintah;
  3. membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal;
  4. memungkinan pemerintah memenuhi prioritas belanja;
  5. membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang dan jasa publik melalui proses pemrioritasan.
Secara umum tujuan dari penyusunan APBN sebagai berikut.
  1. Memelihara stabilitas ekonomi dan mencegah terjadinya anggaran defisit. 
  2. Sebagai pedoman dalam penerimaan dan pengeluaran negara dalam rangka pelaksanaan kegiatan kenegaraan dan peningkatan kesempatan kerja yang diarahkan pada peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran masyarakat. 
Sekian artikel sederhana tentang Pengertian, Tujuan dan Fungsi APBN. semoga bermanfaat bagi kita semua.

Pengertian Kelangkaan Secara Umum

Secara Umum dalam pengertian kelangkaan menurut definisi para ahli atau pakar ekonomi mengatakan bahwa pengertian kelangkaan adalah keterbatasan alat pemenuhan kebutuhan yang dihadapkan dengan kebutuhan yang tidak terbatas.
Kelangkaan adalah keaadaan di mana kita tidak mempunyai cukup sumber daya untuk memuaskan semua kebutuhan kita. Dengan singkat kata kelangkaan terjadi karena jumlah kebutuhan lebih banyak dari jumlah barang dan jasa yang tersedia. Kelangkaan bukan berarti segalanya sulit diperoleh atau ditemukan. Kelangkaan juga dapat diartikan alat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan jumlahnya tidak seimbang dengan kebutuhan yang harus dipenuhi.
Dalam terjadinya kelangkaan ada banyak faktor-faktor penyebab yang mengaruhi terjadinya kelangkaan tersebut. Faktor-faktor terjadinya kelangkaan tersebut dapat kita antisipasi dengan aksi-aksi nyata yang kita lakukan dalam kelangkaan tersebut. Kita tahu bahwa Kebutuhan manusia tidak terbatas artinya kebutuhan yang satu terpenuhi muncul kebutuhan yang lain. Terbatasnya alat pemenuhan kebutuhan itulah yang menyebabkan terjadinya kelangkaan atau ketidakseimbangan antara sumber ala dan kebutuhan. 

Contoh-Contoh Kelangkaan 

  1. Tanah sebagai sumber kekayaan alam (sumber daya alam) jumlahnya terbatas. Manusia tidak mungkin menambah luas tanah, lagi pula jika tanah itu ditanamai terus-menerus akan berkurang kesuburannya. 
  2. Laut sebagai sumber kekayaan alam (sumber daya alam) jumlahnya terbatas pula. Tidak mungkin luas laut bertambah. Kekayaan yang terkandung di dalamnya pun akhirnya dapat habis pula. 
  3. Bahan galian atau tambang juga merupakan submer kekayaan alam (sumber daya alam) yang terbatas. Jika terus-menerus digali dan tanpa pemeliharaan, bahan galian itu akan habis. 
  4. Hutan sebagai penghasil kayu dan hasil hutan lainnya sangat dibutuhkan manusia, terbatas juga kemampuannya. Penebangan hutan tanpa perhitungan akan berakibat rusaknya hutan itu sendiri, bahkan dapat menimbulkan bencana. 
  5. Alat-alat produksi, seperti pabrik, mesin, dan gedung jumlahnya terbatas sekali. 
Sekian artikel sederhana tentang Pengertian Kelangkaan, semoga bermanfaat bagi kita semua.


Prinsip dan Asas Penyusunan APBN

Kata anggaran secara etimologi berasal dari kata anggar atau kira-kira atau perhitungan,sehingga Anggaran Pendapatan Belanja Negara diartikan sebagai perkiraan/perhitungan jumlah pendapatan dan pengeluaran/belanja yang akan dikeluarkan olh negara.Anggaran dalam bahasa inggris disebut budget yang berasal dari bahasa prancis bouge/bougette yang berarti tas.Pengertian anggaran(budget) secara umum yaitu suatu daftar/pernyataan yang terperinci mengenai penerimaan dan pengeluaran Negara yang diharapkan dalam jangka waktu tertentu(satu tahun).

Fungsi Anggaran Pendapatan Belanja Negara

  • Fungsi Alokasi - APBN memuat pengalokasian dana dari seluruh pendapatan Negara kepada pos-pos pembelanjaan baik untuk pembiayaan pembangunan maupun yang lainnya,sehingga penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi lancar dan terkendali.Contohnya biaya pendidikan,memajukan pertanian,dan kesehatan.
  • Fungsi Distribusi - Penerimaan Negara dalam APBN selain digunakan untuk kepentingan umum yaitu untuk pembangunan dan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan,juga disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk subsidi,bea siswa,dan dana pensiun yang merupakan bentuk dari transfer payment.Transfer payment adalah pengalihan pembiayaan dari bsatu sector kesektor lainnya.
  • Fungsi Stabilitas - APBN merupakan salah satu instrumen bagi pengendalian stabilitas perekonomian Negara dibidang fiscal.Contoh dalam kondisi inflasi pemerintah mengambil kebijakan anggaran surplus.Kebijakan anggaran surplus berarti pos penerimaan lebih besar daripada pos pengeluaran.

3.Cara Penyusunan,Pelaksanaan,Pengawasan,dan Pertanggungjawaban APBN
a.Asas penyusunan dibagi 3,yatu:

  • Kemandirian artinya pembelanjaan oleh Negara bertumpu pada kemamapuan Negara,apabila penerimaan dalam negeri meningkat maka pinjaman luar negeri hanya sebagai pelengkap.
  • Penghematan atau peningkatan efisiensi dan produktivitas.
  • Penajaman prioritas pembangunan artinya pembelanjaan dalam APBN harus mengutamakan pembangunana disektor-sektor yang lebih bermanfaat.

APBN memiliki prinsip-prinsip dalam penyusunannnya yang sesuai dengan asas-asas penyusunan APBN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang kita tahu dalam penyusunannya sangat ribet dan sulit, dalam pembuatan APBN ini diperlukan namanya prinsip dalam pembuatan yang tak lepas dari asas-asas penyusunan APBN agar proses pembuatan APBN ini berjalan dengan baik menurut kedua hal tersebut. Sebelumnya telah dibahas seputar APBN seperti pengertian, tujuan, dan fungsi APBN dan Cara penyusunan APBN, dan kali ini kita akan membahas tentang Prinsip dan Asas penyusunan APBN seperti yang ada dibawah ini.


Prinsip dan Asas Pennyusunan APBN

1. Prinsip-Prinsip Penyusunan APBN
Penyusunan APBN didasarkan pada prinsip umum yang meliputi berbagai aspek-aspek, antara lain sebagai berikut..
a. Prinsip penyusunan berdasarkan aspek pendapatan 
  • Mengindetifikasikan penerimaan sektor anggaran dalam jumlah dan ketepatan penyetoran.
  • Mengintensifkan penagihan dan pemungutan piutang negara, misalkan sewa penggunaan barang-barang milik negara, sewa pelabuhan dan bandara.
  • Mengintensifkan tuntutan ganti rugi yang diderita oleh negara dan denda yang dijanjikan. 

b. Prinsip penyusunan APBN berdasarkan aspek pengeluaran
  • Efektif dan efisien serta sesuai dengan kebutuhan teknis yang ada.
  • Terarah dan terkendali sesuai dengan anggaran dan program kegiatan.
  • Menggunakan semaksimal mungkin produk-produk dalam negeri dengan memperhatikan kemampuan yang dimiliki
2. Asas Penyusunan APBN
Dalam menyusunan APBN didasarkan pada tiga asas yang harus dilakukan diketahui pemerintah yang dijadikan sebagai dasar penyusunan APBN, sebagai berikut.
a. Kemandirian, artinya pembiayaan oleh negara didasarkan atas kemampuan negara, pinjaman luar negeri hanyalah sebagai pelengkap.
b. Penghematan atau peningkatan efisiensi dan produktivitas
c. Penajaman prioritas pembangunan, maksud dari penajaman perioritas pembagunan adalah APBN harus mendahulukan pembiayaan yang lebih bermanfaat

Sekian artikel tentang pembahasan Prinsip dan Asas Pennyusunan APBN. sekian 

Pengertian Umum Anggaran dan Tujuan Kebijakan Anggaran

Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu ( periode) tertentu di masa yang akan datang. Oleh karena rencana yang disusun dinyatakan dalam bentuk unit moneter, maka anggaran seringkali disebut juga dengan rencana keuangan. Dalam anggaran, satuan kegiatan dan satuan uang menempati posisi penting dalam arti segala kegiatan akan dikuantifikasikan dalam satuan uang, sehingga dapat diukur pencapaian efisiensi dan efektivitas dari kegiatan yang dilakukan.

        Penganggaran merupakan komitmen resmi manajemen yang terkait dengan harapan manajemen tentang pendapatan, biaya dan beragam transaksi keuangan dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.

Manfaat Anggaran
        Dengan  penyusunan anggaran usaha-usaha perusahaan akan lebih banyak berhasil apabila ditunjang oleh kebijaksanaan-kebijaksanaan yang terarah dan dibantu oleh perencanaan-perencanaan yang matang. Perusahaan yang berkecenderungan memandang ke depan, akan selalu memikirkan apa yang mungkin dilakukannya pada masa yang akan dating. Sehingga dalam pelaksanaannya, perusahaan-perusahaan ini tinggal berpegangan pada semua rencana yang telah disusun sebelumnya. Di mana, bagaimana, mengapa, kapan, adalah pertanyaan-pertanyaan yang selalu mereka kembangkan dalam kegiatan sehari-hari. Apabila pada suatu kesempatan hal ini ditanyakan kepada seorang General Manager yang sukses, maka sering didapatkan jawaban bahwa ide-ide untuk kegiatan pada waktu mendatang pada umumnya didasarkan pada jawaban atas pertanyaan-pertanyaan diatas. Dalam perusahaan-perusahaan manufatktur ( pabrik) kegiatan akan dilakukan dengan lebih efisien  dan tingkat keuntungan akan lebih besar apabila management memperhatikan rencana untuk aktivitas-aktivitasnya di masa depan. Karena itu Heckerts dan Wilson mengatakan bahwa manfaat utama daripada business budgeting adalah dapat ditentukannya kegiatan-kegiatan yang paling profitable yang akan dilakukan.
Dalam pengertian kebijakan anggaran dan tujuan dari kebijakan tersebut yang jika diamati sangat memberikan dampak yang sangat bermanfaat bagi sektor-sektor dalam kehidupan ini misalnya saja sektor perekonomian, sektor pemerintahan dan dll. Pengertian kebijakan anggaran menurut definisi para ahli yang mengatakan bahwa pengertian kebijakan anggaran adalah suatu instrumen kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam rangka memengaruhi tingkat kegiatan ekonomi melalui pengendalian pajak dan pengeluaran pemerintah. Adapun Tujuan kebijakan anggaran seperti tema diatas yang dapat dilihat dibawah ini.

Tujuan Kebijakan Anggaran

Kebijakan anggaran memiliki tujuan sebagai berikut.
  • Menciptakan stabilitas ekonomi
  • Menciptakan lapangan kerja
  • Menciptakan keadilan dalam pendistribusian pendapatan 
  • Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. 
  • Menciptakan terwujudnya keadilan sosial bagi masyarakat. 
Macam-Macam Kebijakan Anggaran

Macam-macam kebijakan anggaran, antara lain sebagai berikut.
  • Kebijakan anggaran berimbang
  • Kebijakan anggaran defisit
  • Kebijakan anggaran surplus
  • Kebijakan anggaran dinamis

Demikianlah artikel pembahasan tentang Pengertian dan Tujuan Kebijakan Anggaran. Semoga artikel tentang Pengertian dan Tujuan Kebijakan Anggaran dapat diterima dan dapat bermanfaat. 

Dampak APBD Terhadap Perekonomian

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan bagian tak terpisahkan dari perekonomian secara agregat. Hal ini disebabkan setiap perubahan yang terjadi pada variabel-variabel ekonomi makro akan berpengaruh besaran-besaran pada APBN.
Sebaliknya, setiap terjadi perubahan dalam kebijakan APBN (sebagai percerminan kebijakan fiskal) yang diambil pemerintah pada gilirannya juga akan memengaruhi aktivitas perekonomian. Saat ini, kebijakan anggaran negara mempunyai peranan yang cukup penting dalam mendorong aktivitas perekonomian, terutama ketika dunia usaha belum sepenuhnya pulih akibat terjadinya krisis ekonomi beberapa tahun yang lalu.
Peranan kebijakan anggaran melalui kebijakan stimulasi fiskal, diharapkan akan mampu mempercepat proses pemulihan ekonomi, yang tercermin dari peranannya dalam permintaan agregat. Hal ini sejalan dengan Teori Keynesian, bahwa stimulasi fiskal melalui “government expenditure” baik belanja barang dan jasa maupun belanja investasi atau modal akan dapat membantu menggerakkan sektor riil.
Dampak dari APBD atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ini memiliki berbagai macam dampak yang menguntungkan dan bermanfaat bagi daerah baik itu dalam sektor perekonomian, dan sektor-sektor lainnya. Dampak tersebut sebenarnya dapat dilihat dari tujuan APBD dan Fungsi APBD itu sendiri. tetapi mungkin lebih baiknya Dampak dari APBD kita perjelas dengan satu pembahasan seperti pada kesempatan kali ini, kita akan mempermudah anda untuk susah payah lagi nyari di buku dan memenggal-menggal untuk mendapatkan dampak dari APBD itu sendiri. Untuk melihat dampak dari APBD terhadap perekonomian adalah.

Dampak APBD Terhadap Perekonomian

Dampak APBD terhadap perekonomian, antara lain sebagai berikut.

  1. APBD digunakan untuk memperbaiki dan menjaga kestabilan ekonomi daerah. 
  2. APBD diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk berinvestasi. 
  3. APBD mampu memberi pengaruh terhadap pertumbuhan perekonomian daerah dengan mengikut sertakan secara aktif peran masyarakat. 
  4. APBD dapat menimbulkan raja percaya masyarakat terhadap pemerintah daerah sehingga peran masyarakat dalam pertumbuhan ekonomi akan semakin besar 
  5. Meningkatkan sektor ekonomi masyarakat, artinya masyarakat mampu mengetahui GNP dari tahun ini dan seterusnya.
  6. Memunculkan dan menimbulkan tingkat investasi masyarakat, ini terjadi karna masyarakat dapat mengembangkan industri-industri yang berada dalam negeri. 
  7. Memperluas kesempatan kerja masyarakat, ini terjadi karna muncul dan terbangunnya lapangan kerja di daerah. 

Sekian pembahasan Dampak APBD Terhadap Perekonomian semoga bermanfaat bagi kita semua. terimakasih.

Rabu, 01 Juni 2016

Tujuan dan Fungsi Distribusi

Secara umum distribusi merupakan suatu aspek yang penting dalam pemasaran. Disisi lain distribusi juga suatu kegiatan pemasaran yang berguna untuk melancarkan kegiatan penyaluran barang dari seorang produsen kepada konsumen (Wikipedia, 2014).

Kegiatan distribusi ini juga merupakan kegiatan yang sudah berlangsung sekian lama di seluruh dunia. Pentingnya kegiatan distribusi ini juga merupakan penunjang kegiatan perekonomian di seluruh dunia.

Dengan adanya kegiatan distribusi ini, diharapkan dapat membuat pendistribusian barang atau jasa dari para produsen ke konsumen semakin mudah di gapai oleh para konsumen maupun produsen. Tentu saja kegiatan distribusi ini dapat menjadi suatu kegiatan yang sangat membantu sekali antara produsen dengan konsumen karena tanpa adanya kegiatan ini maka akan sangat sulit sekali tercapainya kegiatan pemasaran antara produsen ke konsumen sacara langsung maupun tidak langsung

Kita tahu bahwa distribusi memiliki peran penting dalam kehidupan kita, karna tampa adanya distribusi kita tak dapat membeli apapun di warung, tokoh, maupun pasar, melainkan kita harus membelinya di perusahaan atau tempat produksi produk-produk keseharian kita, sehingga tidak mungkin kita harus ke perusahaan atau tempat produksi barang dan jasa tersebut yang kebanyakan perusahaan atau tempat produksi yang lokasinya sangat jauh. Oleh karna itu distribusi memiliki peranan penting dalam seluruh aspek, khususnya pada bidang ekonomi. Itulah mengapa kali ini kita membahas tujuan dan fungsi distribusi karna betapa pentingnya itu distribusi. Tujuan dan fungsi distribusi dapat dilihat dibawah ini :




A. Tujuan Distribusi
Tujuan distribusi sebagai berikut. 
  1. Menyampaikan barang atau jasa dari produsen ke konsumen
  2. Mempercepat sampainya hasil produksi ke tangan konsumen. 
  3. Tercapainya pemerataan produksi
  4. Menjaga kontinuitas produksi
  5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi
  6. Meningkatkan nilai guna barang dan jasa. 
B. Fungsi Distribusi
Fungi distribusi dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu fungsi pokok dan fungsi tambahan.
a. Fungsi Pokok Distribusi
Fungsi pokok distribusi sebagai berikut. 
  1. Pengangkutan (transportasi). Pada umumnya tempat kegiatan produksi berbeda dengan tempat konsumen. Perbedaan tempat ini harus diatasi dengan kegiatan pengangkutan. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan makin majunya teknologi, kebutuhan manusia makin banyak. Hal ini mengakibatkan barang yang disalurkan semakin besar sehingga membutuhkan alat transportasi (pengangkutan)
  2. Penjualan (Selling). Di dalam pemasaran barang, selalu ada kegiatan menjual yang dilakukan oleh produsen. Pengalihan hak dari tangan produsen kepada konsumen dapat dilakukan dengan penjualan. Dengan adanya kegiatan ini maka konsumen dapat menggunakan barang tersebut. 
  3. Pembelian (Buying). Setiap ada penjualan berarti ada kegiatan pembelian. Jika penjualan barang dilakukan oleh produsen maka pembelian dilakukan oleh orang yang membutuhkan barang tersebut. 
  4. Penyimpanan (Stooring). Sebelum barang-barang disalurkan kepada konsumen, biasanya disimpan terlebih dahulu. Dalam menjamin kesinambungan, keselamatan, dan keutuhan barang-barang, perlu adanya penyimpanan (pergudangan). 
  5. Pembakuan standar kualitas barang. Dalam setiap transaksi jual beli, banyak penjual maupun pembeli selalu menghendaki adanya ketentuan mutu, jenis, dan ukuran barang yang akan diperjualbelikan. Oleh karena itu, perlu adanya pembakuan standar, baik jenis, ukuran, maupun kualitas barang yang akan diperjualbelikan tersebut. Pembakuan (Standardisasi) barang ini dimaksudkan agar barang yang akan dipasarkan atau disalurkan sesuai dengan harapan. 
  6. Penanggung risiko. Seorang distributor menanggung risiko, baik kerusakan maupun penyusutan barang. 
b. Fungsi Tambahan Distribusi
Fungsi Tambahan distribusi, antara lain : 
  1. Menyeleksi. Kegiatan ini biasanya diperlukan untuk distribusi hasil pertanian dan produksi yang dikumpulkan dari beberapa pengusaha
  2. Mengepak/ mengemas. Untuk menghindari adanya kerusakan atau hilang dalam pendistribusian maka barang harus dikemas dengan baik. 
  3. Memberi Informasi. Untuk memberi kepuasan yang maksimal kepada konsumen, produsen perlu memberi informasi secukupnya kepada perwakilan daerah atau kepada konsumen yang dianggap perlu informasi, informasi yang paling tepat bisa melalui iklan. 
Demikianlah pembahasan tentang Tujuan dan Fungsi Distribusi dan contohnya. semoga bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terimakasih.

Pengertian Umum Distribusi Tak Langsung Beserta Contohnya

Pengertian distribusi tak langsung, mudah kita ketahui dengan melihat contoh-contoh distribusi tak langsung, karna dengan melihat contoh dari distribusi tak langsung mungkin kita dapat mengartikannya, tetapi kita juga akan membahas pengertian distribusi tak langsung seperti tema diatas.
Secara umum distribusi merupakan suatu aspek yang penting dalam pemasaran. Disisi lain distribusi juga suatu kegiatan pemasaran yang berguna untuk melancarkan kegiatan penyaluran barang dari seorang produsen kepada konsumen (Wikipedia, 2014).
pengertian distribusi tak langsung adalah penyaluran atau penjualan barang dari produsen kepada konsumen melalui perantara. Beberapa perantara yang terlibat dalam kegiatan jual beli, seperti pedagang, agen, makelar, dan komisioner. Contoh-contoh distribusi tak langsung dapat dilihat dibawah ini.

Pengertian Distribusi Secara Umum dan Menurut Para Ahli

Kegiatan distribusi ini juga merupakan kegiatan yang sudah berlangsung sekian lama di seluruh dunia. Pentingnya kegiatan distribusi ini juga merupakan penunjang kegiatan perekonomian di seluruh dunia. Berikut ini kami akan mengulas beberapa pengertian distribusi yang di buat oleh para ahlinya sebagai berikut:

#1 Menurut Winardi (1989)
Distribusi merupakan sekumpulan perantara yang terhubung erat antara satu dengan yang lainnya dalam kegiatan penyaluran produk-produk kepada konsumen (pembeli).

#2 Menurut Philip Kotler (1997)
Distribusi merupakan sekumpulan organisasi yang membuat sebuah proses kegiatan penyaluran suatu barang atau jasa siap untuk di pakai atau di konsumsi oleh para konsumen (pembeli).

#3 Menurut Alma (2007)
Distribusi merupakan sekumpulan lembaga yang saling terhubung antara satu dengan lainnya untuk melakukan kegiatan penyaluran barang atau jasa sehingga tersedia untuk dipergunakan oleh para konsumen (pembeli).

#4 Menurut Tjiptono (2008)
Distribusi merupakan suatu proses kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk mempermudah kegiatan penyaluran barang atau jasa dari pihak produsen ke pihak konsumen.

#5 Menurut Daniel (2001)
Distribusi merupakan suatu kegiatan dari sebuah organisasi yang bertujuan untuk memperlancar kegiatan penyaluran barang atau jasa dari produsen ke konsumen.

Masih banyak sekali pengertian tentang distribusi ini yang di buat oleh para ahli, namun disini penulis hanya mencantumkan 5 pendapat tentang distribusi oleh para ahlinya dan dari semua pengertian distribusi tersebut diatas dapat di ambil suatu kesimpulan tentang distribusi yang hampir mirip yang diutaran oleh semua para ahli yaitu “distribusi merupakan suatu kegiatan atau suatu proses penyaluran barang dari satu atau kumpulan organisasi produsen kepada konsumen”.

Dengan adanya kegiatan distribusi ini, diharapkan dapat membuat pendistribusian barang atau jasa dari para produsen ke konsumen semakin mudah di gapai oleh para konsumen maupun produsen. Tentu saja kegiatan distribusi ini dapat menjadi suatu kegiatan yang sangat membantu sekali antara produsen dengan konsumen karena tanpa adanya kegiatan ini maka akan sangat sulit sekali tercapainya kegiatan pemasaran antara produsen ke konsumen sacara langsung maupun tidak langsung
 

Contoh Distribusi Tak Langsung
  1. Pak heru memiliki perusahaan roti. Ia bisa menitipkan roti-rotinya di toko atau kios untuk dijual kepada konsumen. 
  2. PT Pertamina menjual bensin kepada para konsumennya melalui SPBU. 
Beberapa model distribusi tak langsung barang dan produsen ke konsumen, jika digambarkan akan tampak seperti berikut.
Pengertian Distribusi Tak Langsung dan Contohnya

Demikianlah artikel singkat tentang Pengertian Distribusi Tak Langsung beserta Contohnya. semoga bermanfaat bagi kita semua. sekian dan terima kasih.

Selasa, 24 Mei 2016

Pengertian Pelaku Ekonomi dan Fungsi Para Pelaku Ekonomi

Pelaku Ekonomi adalah individu, kelompok, atau lembaga yang melakukan kegiatan perekonomian baik produksi, distribusi, dan konsumsi. Umumnya, Pelaku ekonomi terbagi atas lima macam kelompok besar yaitu Rumah Tangga Keluarga, Masyarakat, Perusahaan, Pemerintah dan Negara. Dari keempat macam tersebut memiliki peran tersendiri dalam kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi.
Sistem ekonomi yang sudah dibicarakan tidak dapat dijalankan bila tidak ada pelaku ekonomi.
Awalnya dalam perekonomian sederhana hanya ada dua pelaku ekonomi, yaitu rumah tangga dan perusahaan.
Rumah tangga berfungsi sebagai konsumen sekaligus sebagai penyedia faktor-faktor produksi seperti tanah, tenaga kerja, modal, dan lain-lain.
Adapun perusahaan berfungsi sebagai pihak yang mengelola faktor-faktor produksi untuk memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan rumah tangga.
Selanjutnya, sesuai perkembangan zaman dan perkembangan ketatanegaraan, keberadaan pemerintah serta adanya perdagangan antarnegara mutlak diperlukan demi melancarkan kehidupan ekonomi.
Karena pada kenyataannya negara tidak mampu memenuhi kebutuhannya sendiri sehingga diperlukan perdagangan dengan negara lain.
Dengan demikian, pelaku ekonomi berkembang menjadi 4 macam, yaitu rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan masyarakat luar negeri. Keempat pelaku ekonomi tersebut memiliki peran masing-masing dalam melakukan kegiatan ekonomi.


Peran dan Fungsi Para Pelaku Ekonomi
Dari penjelasan diatas, setiap para pelaku ekonomi memiliki peran dalam kegiatan perekonomian. Peran dan fungsi para pelaku ekonomi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Rumah Tangga Keluarga

Rumah tangga keluarga adalah pelaku ekonomi dengan lingkup kecil yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Terdapat juga individu bukan dari keluarga tersebut dapat dikatakan anggota keluarga karena terlibat kegiatan ekonomi di keluarga tersebut, seperti nenek, kakek, saudara, atau pembantu. Berikut peran rumah tangga keluarga dalam kegiatan ekonomi :

a. Rumah tangga keluarga sebagai produsen: Rumah tangga keluarga sebagai produsen dalam kegiatan ekonomi adalah rumah tangga dapat menghasilkan barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Dalam menghasilkan produksi, Rumah tangga keluarga sebagai produsen mempunyai tanah, tenaga kerja, modal, atau keahlian yang dapat dimanfaatkan. Hasilnya adalah berupa uang. Penghasilan tersebut didapatkan dari:..
  • Usaha sendiri 
  • Bekerja dengan pihak lain
  • Menyewakan faktor-faktor produksi
b. Rumah tangga keluarga sebagai distributor: Rumah tangga keluarga berperan sebagai distributor dengan membuka warung atau toko, menjadi pedagang, dll. Tujuannya adalah untuk mendapatkan penghasilan.

c. Rumah tangga keluarga sebagai konsumen: Rumah tangga keluarga sebagai konsumen merupakan yang sudah tentu karena setiap pelaku ekonomi memiliki kegiatan konsumsi yang berasal dari hasil pendapatan yang diperoleh, sehingga, kegiatan ekonomi utama dalam rumah tangga keluarga adalah konsumsi. Faktor-faktor yang memengaruhi banyak sedikitnya konsumsi dalam rumah tangga keluarga adalah sebagai berikut...
  • Jumlah pendapatan keluarga
  • Jumlah anggota keluarga
  • Status sosial ekonomi keluarga
  • Harga barang atau jasa yang dibutuhkan
d. Sebagai penyedia faktor-faktor produksi : Seperti tenaga kerja, tanah, bahan baku, modal dan pengusaha (kewirausahaan). Sebagai penyedia bahan baku, misalnya rumah tangga mempunyai ladang yang ditumbuhi kayu mahoni, kemudian kayunya dijual kepada perusahaan mebel agar diolah menjadi perabot rumah tangga. Untuk melakukan konsumsi, rumah tangga memerlukan pendapatan berupa uang. Dari mana pendapatan tersebut diperoleh dan apa saja bentuknya? Pendapatan rumah tangga umumnya diperoleh dari perusahaan dalam bentuk sebagai berikut.
  • Upah atau gaji, yaitu imbalan yang diterima rumah tangga karena telah mengorbankan tenaga dalam kegiatan produksi.
  • Sewa, yaitu imbalan yang diterima rumah tangga karena telah menyewakan tanah atau bangunan untuk pelaku kegiatan produksi.
  • Bunga, yaitu imbalan yang diterima rumah tangga karena telah meminjamkan sejumlah uang sebagai modal untuk melakukan kegiatan produksi.
  • Laba, yaitu imbalan yang diterima rumah tangga karena telah mengorbankan pikiran, tenaga, dan keahliannya untuk mengelola perusahaan sehingga perusahaan mampu memperoleh laba.
  • Hasil penjualan, yaitu imbalan yang diterima rumah tangga dari menjual bahan baku kepada perusahaan.

2. Masyarakat

a. Masyarakat sebagai produsen: Masyarakat sebagai produsen adalah anggota kelompok dengan penghasilan pendapatan dari menjual produksi produk barang atau jasa, seperti berdagang, membuat kerajinan, hewan ternak, dll. Ciri-ciri usaha dalam mendapatkan penghasilan adalah sebagai berikut...
  • Umumnya tidak menggunakan alat-alat canggih
  • Tidak membutuhkan pendidikan/keahlian khusus
  • Dapat membuka lapangan kerja yang dapat menampung banyak anggota
  • Usaha ekonomi dapat berlangsung di dalam ruang lingkup kecil
b. Masyarakat sebagai distributor: Peran ini dapat terwujud jika masyarakat menjadi penyalur bahan produksi ke konsumen.

c. Masyarakat keluarga sebagai konsumen: Setiap kelompok masyarakat tentu membutuhkan barang dan jasa untuk kelangsungan usaha dan hidupnya. Hal ini menjadikan sebagai konsumen dari produsen lain. Masyarakat adalah pengguna produk-produk umum, seperti jalan raya, sekolah, dll. Jika masyarakat tidak memiliki penghasilan, atau hanya berperan sebagai konsumen saja, maka mereka disebut pengangguran. Kebanyakan pengangguran merupakan status ekonomi sangat rendah. Sehingga diperlukan bagi kita untuk produktif, tidak sebatas mengkonsumsi saja. 

3. Perusahaan

Perusahaan adalah suatu badan usaha yang menjalankan suatu kegiatan yang menghasilkan produk dan jasa yang bertujuan memperoleh keuntungan. Perusahaan sering dikaitkan dengan rumah tangga, Tetapi banyak perbedaan didalamnya, yaitu dari segi tujuannya. Tujuan utama Rumah tangga keluarga adalah memenuhi kebutuhan hidupnya, sedangkan tujuan utama perusahaan adalah mmperoleh keuntungan. Peran perusahaan dalam kegiatan ekonomi adalah sebagai berikut...

a. Perusahaan sebagai produsen: Peran utama perusahaan untuk produksi dengan menghasilkan keuntungan. Tentu saja perusahaan berperan sebagai produsen. Hal-hal yang harus dilakukan perusahaan sebelum menjalankan aktivitasnya adalah sebagai berikut...
  • Menentukan barang atau jasa yang akan diproduksi 
  • Menentukan proses pengelolaan produksi barang atau jasa tersebut
  • Memastikan barang dan jasa diproduksi sesuatu kebutuhan konsumen
b. Perusahaan sebagai distributor: Peran utama perusahaan adalah mengalami kerugian, sehingga mereka harus berperan sebagai distributor agar produknya sampai ke konsumen. Pada umumnya kegiatan distribusi yang dilakukan adalah sebagai berikut
  • Membuka cabang perusahaan 
  • Membuat kegiatan dan promosi
  • Mengadakan kegiatan perdagangan 
  • Memiliki armada angkatan
c. Perusahaan  sebagai konsumen: Kegiatan konsumsi perusahaan berkaitan erat dengan kegiatan produksi antara lain sebagai berikut...
  • Pengadaan bahan pokok
  • Pengadaan alat dan bahan
  • Pendanaan upah karyawan

4. Pemerintah 

Pemerintah adalah lembaga kepemerintahan yang tugasnya untuk memperhatikan kegiatan perekonomian tetap berjalan. Peran pemerintah dalam kegiatan perekonomian adalah sebagai berikut:

  • Pemerintah sebagai produsen: Pemerintah terlibat dalam peran untuk mewujudkan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Indonesia. Menurut UUD 1945 pasal 33 ayat 2 "Cabang-cabang yang penting bagi negara dan menguasai hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Sedangkan pelaksanaannya sebagai produsen diwujudkan hampir dalam seluruh bidang perekonomian. Sebagai pelaksana kegiatan produksi pemerintah membuat Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
  • Pemerintah sebagai distributor: Peran pemerintah sebagai distributor berfungsi untuk sebesar-besarnya mensejahterakan rakyat. Pada umumnya, peran pemerintah sebagai distributor adalah penyaluran sesuatu dari yang berlebihan kepada yang kekurangan agar terwujudnya kesejahteraan secara merata.
  • Pemerintah sebagai konsumen: Dalam pemenuhan kebutuhan untuk menjalankan tugasnya, pemerintah membutuhkan dana yang akan digunakan. Kata pemenuhan kebutuhan yang dikatakan pemerintah adalah konsumen. Contohnya adalah untuk membeli peralatan. Kegiatan konsumsi pemerintah memiliki tujuan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan membangun sarana prasarana negara.
Demikianlah Artikel sederhana mengenai Pengertian Pelaku Ekonomi dan Fungsi Para Pelaku Ekonomi. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih.

Pustaka:
Eko, Y. 2009. Ekonomi 1 : Untuk SMA dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 218.
Nurcahyaningtyas. 2009. Ekonomi : Untuk Kelas X SMA/MA. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 322.
Ismawanto. 2009. Ekonomi 1 : Untuk SMA dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 210.

Senin, 23 Mei 2016

Mengenal Para Pelaku Pasar Modal

Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar Modal menyediakan berbagai alternatif bagi para investor selain alternatif investasi lainnya, seperti: menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan, dan sebagainya. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen melalui jangka panjang seperti obligasi, saham, dan lainnya. Berlangsungnya fungsi pasar modal (Bruce Lliyd, 1976), adalah meningkatkan dan menghubungkan aliran dana jangka panjang dengan "kriteria pasarnya" secara efisien yang akan menunjang pertumbuhan riil ekonomi secara keseluruhan
Pelaku pasar modal atau pemain utama ini terdiri atas beberapa macam atau jenis pelaku yang menunjang dan terjadinya pasar modal. Dilihat dari manfaat pasar modal yang sangat menguntungkan sebuah negara baik disektor manapun. Pemain utama atau pelaku dalam pasar modal adalah perusahaan yang akan melakukan penjualan saham dan pembeli atau pemodal yang akan membeli instrumen yang ditawarkan oleh emiten. Kemudian didukung oleh lembaga penunjang pasar modal atau perusahaan penunjang yang mendukung kelancaran operasi pasar modal. Untuk mengetahui para pelaku utama dalam pasar modal itu dapat dilihat dibawah ini.

Mengenal Para Pelaku Pasar Modal

Secara terperinci, para pemain utama yang terlibat di pasar modal antara lain.
a. Emiten
Emiten adalah pihak (perusahaan) yang bermaksud melakukan emisi/penerbitan efek, artinya menawarkan efek untuk dijual atau diperdagangkan atau disebut dengan perusahaan yang go-piblic. Jumlah perusahaan yang tercatat atau telah menjual sahamnya (listing) di bursa efek jakarta 342 perusahaan. 

b.Investor
Investor adalah pemodal yang akan membeli saham yang dijual oleh perusahaan yang sudah go-public. Investor bisa berasal dari dalam negeri ataupun investor asing dari luar negeri. 

c. Lembaga-Lembaga Penunjang dan Profesi Penunjang Pasr Modal
Lembaga-lembaga penunjang dan profesi penunjang pasar modal terdiri atas antara lain sebagai berikut.
  • Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) : Badan pengawas pasar modal adalah lembaga yang dibentuk pemerintah untuk mengawasi pasar modal Indonesia. Pada awalnya Bapepam berfungsi sebagai Badan Pelaksana Pasara Modal di Indonesia tetapi sejak adanya swastanisasi bursa (tahun 1992), maka fungsi Bapepam berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal
  • Bursa Efek : Bursa efek adalah lembaga yang menyelenggarakan kegiatan perdagangan sekuritas. Di Indonesia terdapat dua bursa efek, yaitu Burs Efek jakarta/Jakarta Stock Exchange dan Bursa Efek Surabaya/ Surabaya Stock Exchange
  • Penjamin emisi (Underwriter): Penjamin emisi adalah perusahaan yang berperan sebagai penjamin agar sekuritas/saham yang diterbitkan oleh emiten laku terjual. 
  • Perantara Pedagang Efek (PPE) (pialang/broker) : Perantara pedagang efek adalah perusahaan yang bertindak sebagai agen atau perantara untuk pemodal dan memperoleh imbalan dalam bentuk komisi/fee. Sebagai mana kita ketahui dalam perdagangan efek di bursa hanya dapat dilaksanakan oleh anggota bursa melalui wakil perantara pedagang efek yang dikenal sebagai pialang (broker). Jumlah anggota bursa di Bursa Efek Jakarta tercatat sebanyak 122 perusahaan. 
  • Pedagang Efek (Dealer) : Pedagang efek adalah perusahaan pialang yang bertindak sebagai pedagang perantara efek/agen baik untuk pemodal dan juga untuk dirinya sendiri. 
  • Wali Amanat (Trustee) : Wali amanat adalah perusahaan yang bertugas melakukan penilaian terhadap keamanan obligasi yang dibeli oleh para pemodal. 
  • Perusahaan Surat Berharga (Securities Company) : Perusahaan surat berharga adalah perusahaan yang didirikan dengan maksud untuk melakukan bisnis pada perdagangan sekuritas. 
  • Penanggung : Penanggung adalah pihak yang menanggung pembayaran kembali jumlah pokok dan bunga emisi obligasi atau sekuritas kredit dalam hal emiten cidera janji.
  • Akuntan Publik : Akuntan publik adalah peran akuntan publik diperlukan untuk memeriksa laporan keuangan dan memberikan pendapat terhadap laporan keuangan perusahaan yang go-public. 
  • Notaris : Notaris adalah jasa untuk membuat berita acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan menyusun pernyataan keputusan-keputusan dalam RUPS. 
  • Konsultan Hukum : Konsultan hukum adalah konsultan yang jasanya diperlukan agar jangan sampai perusahaan yang meneribitkan sekuritas di pasar modal ternyata terlibat persengketaan hukum dengan pihak lain. 
  • Lembaga Clearing : Lembaga clearing adalah yang bertugas untuk menyimpan sekuritas-sekuritas yang diperdagangkan dan mengatur arus sekuritas tersebut. 
Pemerintah
Pemerintah yaitu sebagai penyelenggara dan sebagai pengawasan melalui menteri keuangan yang kemudian membentuk bursa efek indonesia dan badan pengawas pasar modal (BAPPEPAM)

Perantara pedagang efek
Yang biasa disebut broker atau pialang dimana mendapatkan kepercayaan oleh bappepam untuk menjadi perantara antara emiten dan investor dalam melakukan pembelian dan penjualan efek dengan memperoleh imbalan.

Bursa efek
Yaitu tempat diselenggarakanya kegiatan perdagangan efek pasar modal dalam bentuk badan usaha yang kemudian di indonesia dinamakan bursa efek indonesia atau jakarta composite index.

Perantara emisi
Perantara emisi meliputi 3 pihak, diantaranya:

  • Penjamin emisi (underwriter) perusahaan ini bertugas menjamin bahwa efek akan terjual semua melalui pasar perdana, dan jika tidak habis maka penjamin emisi lah yang wajib membelinya.
  • Akuntan publik yaitu pihak yang bertugas memeriksa laporan keuangan terhadap perusahaan yang akan melakukan go publik, apakah sudah sesuai deengan ketentuan bappepam serta memberi petunjuk pelaksanaan.
  • Perusahaan penilai (Apprasial) yaitu pihak yang memberikan penilaian terhadap emiten di pasar perdana,apakah nilai aktiva emiten wajar atau tidak.

Sekian pembahasan tentang Mengenal Para Pelaku Pasar Modal semoga bermanfaat bagi kita semua. terima kasih

Minggu, 22 Mei 2016

Pengertian Pengangguran Secara Umum serta Penyebab Pengangguran

Secara umum, Pengertian Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja sama sekali atau sedang dalam mencari kerja atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pemecatan dan berusaha untuk memperoleh pekerjaan. Tingkat pengangguran adalah perbandingan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Menurut Sakernas (Survey Keadaan Angkatan Kerja Nasional), pengangguran didefinisikan antara lain sebagai berikut
  • Mereka yang sedang mencari pekerjaan dan saat itu tidak bekerja
  • Mereka yang mempersiapkan usaha yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka untuk mempersiapkan suatu usaha atau pekerjaan yang baru 
  • Mereka yang tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin dalam mendapatkan pekerjaan, hal ini disebut dengan penganggur putus asa
  • Mereka yang telah memiliki pekerjaan, namun belum mulai bekerja. 

Penyebab Pengangguran

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa hal penyebab pengangguran dapat terjadi. Macam-macam penyebab pengangguran adalah sebagai berikut... 
  • Penduduk yang relatif banyak sedangkan lapangan kerja sedikit. Yang mengakibatkan, permintaan tenaga kerja berkurang. 
  • Pendidikan dan keterampilan yang rendah sehingga tidak mampu bersaing dan tersisih. 
  • Angkatan kerja yang tidak memenuhi persyaratan-persyaratan yang diminta oleh dunia kerja
  • Teknologi yang semakin modern belum terimbangi oleh kemampuan 
  • Pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan cara melakakukan penghematan-penghematan, misalnya penerapan rasionalisasi. 
  • Adanya lapangan kerja yang dipengaruhi oleh musim
  • Terdapat ketidakstabilan perekonomian, politik, dan kemanan suatu negara. 

Jenis-Jenis Pengangguran

Pengangguran dikelompokkan dalam beberapa macam yang antara lain sebagai berikut... 
1. Jenis-Jenis Pengangguran Berdasarkan Jumlah Jam Kerja
Menurut jam kerja, pengangguran dibedakan menjadi beberapa macam antara lain sebagai berikut...
a. Pengangguran terselubung, adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optikal karena sesuatu alasan tertentu.
b. Pengangguran terbuka, adalah pencari kerja yang sedang mencari pekerjaan
c. Setengah pengangguran, adalah para pekerja yang bekerja dibawah jam kerja normal 
  • pengangguran terpaksa (involuntary), adalah seseorang yang bersedia bekerja untuk suatu pekerjaan tertentu dengan upah tertentu, tetapi sebenarnya pekerjaannya tidak ada. 
  • pengangguran sukarela (voluntary), adalah pengangguran yang disebabkan para pekerja tidak mau menerima suatu pekerjaan dengan upah yang berlaku di pasar atau pekerja rela melepas pekerjaannya dengan alasan mungkin memperoleh penghasilan dari harta kekayaan mereka seperti menyewakan rumah, kendaraan, dan menikmati warisan.  
  • pengangguran bruto, ialah gabungan pengangguran terbuka dengan setengahnya pengangguran. 
2. Jenis-Jenis Pengangguran Berdasarkan Faktor-Faktor Penyebabnya
Menurut sadono sukirno, berdasarkan dari penyebab pengangguran dapat dibedakan sebagai berikut..
  • Pengangguran friksional, adalah pengangguran yang terjadi karena terdapat sebanyak dua atau tiga persen dari jumlah tenaga kerja maka perekonomian itu dipandang sudah mencapai kesempatan kerja penuh. Pengangguran sebanyak dua atau tiga persen tersebut dinamakan dengan pengangguran friksional. 
  • Pengangguran siklikal, adalah pengangguran yang terjadi karena adanya kesulitan temporer dalam mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja, yang disebabkan dari kondisi geografis, informasi, dan dari proses perekrutan yang panjang. 
  • Pengangguran struktural, adalah pengangguran yang terjadi karena adanya perubahan struktur perekonomian yang umumnya negara berusaha dalam mengembangkan perekonomian dalam pola agraris ke industri.  
  • Pengangguran teknologi, adalah pengangguran yang terjadi karena penggunaan mesin dan kemajuan teknologi. Hal ini ditimbulkan dari adanya pergantian negara manusia oleh mesin0mesin dan bahan kimia.  
3. Jenis-Jenis Pengangguran Berdasarkan Ciri-Cirinya
Berdasarkan ciri-ciri pengangguran, pengangguran dibedakan dalam beberapa macam antara lain sebagai berikut... 
  • Pengangguran terbuka, adalah pengangguran yang terjadi karena lowongan pekerjaan yang lebih rendah dan pertambahan tenaga kerja. Akibatnya, perekonomian semakin banyak jumlah tenaga kerja yang tidak dapat memperoleh pekerjaan. 
  • Pengangguran tersembunyi, adalah pengangguran yang terjadi karena kelebihan tenaga kerja yang digunakan. Contohnya iala pelayan restoran yang lebih banyak dari yang diperlukan dan keluarga petani dengan anggota keluarga yang besar mengerjakan luas tanah yang sangat kecil. 
  • Pengangguran musiman, ialah pengangguran yang terjadi karena faktor kondisi iklim yang biasanya disektor pertanian dan perikanan karena pada musim hujan penyadap karet dan nelayan tidak dapat melakukan pekerjaan dan terpaksa menganggur. Pada musim kemarau para petani tidak dapat mengerjakan tanahnya 
  • Pengangguran menganggur, adalah pengangguran yang hanya bekerja satu sampai dua hari seminggu atau satu sampai empat jam sehari. 
Demikianlah Artikel Singkat tentang Pengertian Pengangguran, Jenis dan Penyebab Pengangguran. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih.


Pustaka
Muliawati, Weni. 2007. Ekonomi untuk siswa kelas XI SMA-MA. Bandung: Acarya Media Utama. Hal: 14-17

Sabtu, 21 Mei 2016

Pengertian umum Kebijakan Moneter serta Instrumen, Jenis dan Tujuan Kebijakan Moneter

Pengertian Kebijakan Moneter Secara Umum adalah langkah-langkah yang diambil penguasa moneter (Bank Sentral atau Bank Indonesia) untuk memengaruhi jumlah uang yang beredar dan daya beli uang. Kebijakan berasal dari kata bijak, ditambah dengan imbuhan ke-an. Kebijakan artinya kepandaian atau kemahiran. Moneter artinya keuangan atau mengenai keuangan. Jadi, menurut artinya katanya kebijakan moneter adalah kepandaian mengenai keuangan.
Caranya dengan menggunakan instrumen-instrumen kebijakan moneter seperti operasi pasar terbuka, kebijakan diskonto, rasio cadangan minimum, batas maksimum pemberian kredit, dan moral suasion. Melalui instrumen-instrumen tersebut akan terjadi perubahan jumlah uang yang beredar. Perubahan jumlah uang ini pada akhirnya akan memengaruhi kestabilan moneter agar lebih kondusif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat. Keberhasilan kebijakan moneter biasanya diukur dari peningkatan kesempatan kerja, perbaikan neraca pembayaran, dan kestabilan tingkat harga.
Sebagai Ilustrasi, Bayangkan ada sebuah negara yang memproduksi barang dan jasa setiap hari dalam jumlah sangat banyak, tetapi pemerintahnya hanya mencetak (menyediakan) uang dalam jumlah sangat sedikit. Apa yang terjadi? Para produsen atau penjual pasti akan kebingungan memasarkan barang dan jasa mereka, karena sangat sedikit konsumen yang bisa membeli. Mengapa demikian? Karena jumlah uang yang beredar sangat sedikit dan tidak seimbang dengan jumlah barang dan jasa yang ada. Uang yang beredar dengan jumlah yang terlalu sedikit juga bisa menyulitkan para pengusaha. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya kelesuan ekonomi, karena siapa pun menjadi susah bergerak karena minimnya persediaan uang.
Kondisi seperti ini disebut deflasi, yaitu jumlah uang yang beredar lebih sedikit dibandingkan jumlah barang dan jasa yang ada. Untuk mengatasi deflasi, pemerintah perlu menambah jumlah uang yang beredar dengan beberapa cara, antara lain dengan mencetak uang baru atau dengan menurunkan suku bunga bank.
Sebaliknya, jika jumlah uang yang beredar terlalu banyak dibandingkan jumlah barang dan jasa yang ada, harga barang dan jasa akan melambung tinggi. Kondisi ini disebut inflasi. Untuk mengatasi inflasi, pemerintah perlu mengurangi jumlah uang yang beredar dengan beberapa cara, di antaranya dengan menjual SBI (Sertifikasi Bank Indonesia), menaikkan suku bunga bank, atau menarik uang lama dari peredaran.

Tindakan-tindakan yang dilakukan pemerintah untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar disebut kebijakan moneter. Dalam praktiknya, kebijakan moneter dilakukan oleh Bank Sentral sebagai lembaga kepercayaan pemerintah. Oleh karena itu, kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah melalui bank sentral untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dalam rangka mengendalikan perekonomian. Di Indonesia, kedudukan bank sentral dipegang oleh Bank Indonesia (BI).

Instrumen Kebijakan Moneter
Agar tujuan kebijakan moneter dapat tercapai, bank sentra menggunakan instrumen-instrumen kebijakan moneter seperti berikut...
  • Kebijakan Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation) : Operasi pasar terbuka adalah salah satu kebijakan yang diambil bank sentral untuk mengurangi atau menambah jumlah uang beredar. Kebijakan ini dilakukan dengan cara menjual sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau membeli surat berharga di pasar modal. 
  • Kebijakan Diskonto (Discount Policy): Diskonto adalah pemerintah mengurangi atau menambah jumlah uang beredar dengan cara mengubah diskonto bank umum. Jika bank sentral memperhitungkan jumlah uang beredar telah melebihi kebutuhan (gejala inflasi), bank sentral mengeluarkan keputusan untuk menaikkan suku bunga. Dengan menaikkan suku bunga akan merangsang keinginan orang untuk menabung. 
  • Kebijakan Cadangan Kas : Bank sentral dapat membuat peraturan untuk menaikkan atau menurunkan cadangan kas (cas ratio). Bank umum, menerima uang dari nasabah dalam bentuk giro, tabungan, deposito, sertifikat deposito, dan jenis tabungan lainnya. Ada persentase tertentu dari uang yang disetorkan nasabah yang tidak boleh dipinjamkan. 
  • Kebijakan Kredit Ketat : Kredit tetap diberikan bank umum, tetapi pemberiannya harus benar-benar didasarkan pada syarat 5C, yaitu Character, Capability, Collateral, Capital, dan Condition of Economy. Dengan kebijakan kredit ketat, jumlah uang yang beredar dapat diawasi. Langkah kebijakan ini biasa diambil pada saat ekonomi sedang mengalami gejala inflasi. 
  • Kebijakan Dorongan Moral (Moral Suasion) : Bank sentral dapat juga memengaruhi jumlah uang beredar dengan berbagai pengumuman, pidato, dan edaran yang ditujukan pada bank umum dan pelaku moneter lainnya. Isi pengumuman, pidato dan edaran dapat berupa ajakan atau larangan untuk menahan pinjaman tabungan ataupun melepaskan pinjaman. 
Jenis-Jenis Kebijakan Moneter 
Kebijakan moneter dibagi atas dua macam atau jenis. Jenis-Jenis kebijakan moneter adalah sebagai berikut....
  • Kebijakan Moneter Ekspansif (Monetary expansive policy) : Kebijakan moneter ekspansif adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat (permintaan masyarakat) pada saat perekonomian mengalami resesi atau depresi. Kebijakan moneter ekspansif juga disebut dengan kebijakan moneter longgar (easy money policy). 
  • Kebijakan Moneter Kontraktif (Monetary Contractive Policy) : Kebijakan moneter kontraktif adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami inflasi. Kebijakan moneter kontraktif disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy). 

Macam-Macam Kebijakan Moneter
Dalam melakukan kebijakan-kebijakan moneter yang begitu penting, Bank Indonesia sebagai bank sentral dipimpin oleh dewan gubernur yang terdiri atas: seorang gubernur, seorang deputi gubernur senior, dan paling sedikit empat deputi gubernur atau paling banyak tujuh deputi gubernur. Semua anggota dewan gubernur diusulkan dan diangkat oleh Presiden atas persetujuan DPR dengan masa jabatan lima tahun. Dalam melakukan tugasnya, dewan gubernur akan meminta pendapat dan masukan dari Dewan Moneter, di antaranya terdapat Menteri Keuangan serta Menteri Perindustrian dan Perdagangan.

Adapun macam-macam kebijakan moneter yang bisa dilakukan Bank Indonesia sebagai bank sentral adalah sebagai berikut.
a. Kebijakan Pasar Terbuka (Open Market Policy)
Kebijakan pasar terbuka adalah kebijakan bank sentral untuk menambah atau mengurangi jumlah uang beredar dengan cara menjual atau membeli surat-surat berharga. Jika bank sentral menjual surat berharga SBI (Sertifikat Bank Indonesia), berarti bank sentral ingin mengurangi jumlah uang dari masyarakat. Dengan menjual SBI, berarti bank sentral akan menerima uang dari masyarakat. Dengan demikian, jumlah uang yang beredar akan berkurang. Bank sentral menjual SBI apabila perekonomian menunjukkan gejala-gejala inflasi (kelebihan uang sehingga harga-harga terus naik).
Sebaliknya, apabila bank sentral membeli surat-surat berharga dari masyarakat yang berbentuk saham, obligasi, atau surat-surat berharga lainnya, berarti bank sentral ingin menambah uang yang beredar. Dengan membeli surat-surat berharga maka bank sentral harus membayar sejumlah uang kepada masyarakat. Dengan demikian, jumlah uang yang beredar akan bertambah. Bank sentral membeli surat-surat berharga apabila perekonomian menunjukkan gejala-gejala deflasi (kekurangan uang sehingga perekonomian menjadi lesu dan tidak bisa bergerak).

b. Kebijakan Diskonto (Discount Policy)
Kebijakan diskonto adalah kebijakan bank sentral untuk menambah atau mengurangi jumlah uang beredar dengan cara menaikkan atau menurunkan suku bunga bank. Jika bank sentral menaikkan suku bunga bank, berarti bank sentral ingin mengurangi jumlah uang yang beredar. Dengan menaikkan suku bunga, diharapkan masyarakat akan menyimpan (menabung) uangnya di bank lebih banyak dari biasanya. Dengan demikian, jumlah uang yang beredar akan berkurang. Bank sentral akan menaikkan suku bunga jika perekonomian menunjukkan gejala inflasi.
Sebaliknya, jika bank sentral menurunkan suku bunga bank, berarti bank sentral ingin menambah jumlah uang yang beredar. Dengan menurunkan suku bunga, diharapkan masyarakat akan mengambil (mengurangi) tabungannya di bank. Dengan demikian, jumlah uang yang beredar di masyarakat akan bertambah. Bank sentral akan menurunkan suku bunga jika perekonomian menunjukkan gejala-gejala deflasi.

c. Kebijakan Cadangan Kas (Cash Ratio Policy)
Kebijakan cadangan kas adalah kebijakan bank sentral untuk menambah atau mengurangi jumlah uang beredar dengan cara menaikkan atau menurunkan cadangan kas minimum yang dimiliki bank-bank umum. Cadangan kas minimum adalah jumlah cadangan kas yang tidak boleh dipinjamkan bank umum kepada masyarakat. Jika bank sentral menaikkan cadangan kas minimum berarti bank sentral ingin mengurangi jumlah uang beredar. Dengan menaikkan cadangan kas minimum, bank umum harus menahan lebih banyak uang di bank. Dengan demikian, jumlah uang yang beredar dapat dikurangi. Bank sentral menaikkan cadangan kas minimum jika perekonomian menunjukkan gejala-gejala inflasi. Sebaliknya, jika bank sentral menurunkan cadangan kas minimum berarti bank sentral ingin menambah jumlah uang beredar. Dengan menurunkan kas cadangan minimum, bank umum dapat meminjamkan uang lebih banyak kepada masyarakat. Dengan demikian, akan menambah jumlah uang yang beredar. Bank sentral menurunkan cadangan kas minimum jika perekonomian menunjukkan gejala-gejala deflasi.

d. Kebijakan Kredit Selektif dan Kredit Longgar
Kebijakan kredit selektif adalah kebijakan bank sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar dengan cara memperketat syarat-syarat pemberian kredit. Dalam hal ini, bank-bank diperbolehkan memberikan kredit asalkan dengan mempertimbangkan sungguh-sungguh syarat-syarat 5C (character, capability, collateral, capital, dan condition of economic). Bank sentral menjalankan kebijakan kredit selektif jika perekonomian menunjukkan gejala-gejala inflasi. Sebaliknya, kebijakan kredit longgar dilakukan bank sentral dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar. Caranya, dengan memperlonggar syarat-syarat pemberian kredit. Kebijakan kredit longgar dilakukan jika perekonomian menunjukkan gejala-gejala deflasi.

e. Kebijakan Devaluasi dan Revaluasi
Devaluasi adalah kebijakan bank sentral untuk menurunkan nilai mata uang dalam negeri (rupiah) terhadap mata uang asing. Kebijakan ini dilakukan dengan tujuan memperbaiki neraca perdagangan dan neraca pembayaran. Dengan devaluasi, harga barang-barang dalam negeri menjadi lebih murah jika dibeli dengan mata uang asing, sehingga barang-barang dalam negeri bisa bersaing dengan barang-barang luar negeri, dan bisa meningkatkan jumlah ekspor. Jika ekspor meningkat, posisi neraca perdagangan dan neraca pembayaran dapat diperbaiki.
Kebijakan revaluasi adalah kebijakan bank sentral menaikkan nilai mata uang dalam negeri (rupiah) terhadap mata uang asing. Revaluasi dilakukan bank sentral jika keadaan ekonomi sudah meningkat dalam arti barangbarang dalam negeri sudah mampu bersaing dengan barang-barang luar negeri.

f. Sanering
Sanering adalah kebijakan bank sentral untuk memotong nilai mata uang dalam negeri (rupiah). Kebijakan ini dilakukan jika negara mengalami hiperinflasi (inflasi di atas 100 %). Sanering pernah dilakukan Indonesia pada tahun 1950 dengan memotong uang sebesar 50%. Jadi, uang dengan nominal Rp1000,- nilainya tinggal Rp500,-. Kebijakan tahun 1950 lebih dikenal dengan istilah “Gunting Syafrudin”. Kemudian pada tahun 1965, pemerintah kembali memotong nilai uang Rp1000,- sebanyak 99,9% sehingga nilainya tinggal 0,1%. Dengan demikian, uang Rp1000,- nilainya tinggal Rp1,-.

g. Mencetak Uang Baru
Mencetak uang baru dilakukan bank sentral dalam rangka menambah jumlah uang beredar.

h. Menarik atau Memusnahkan Uang Lama
Menarik atau memusnahkan uang lama dilakukan bank sentral dalam rangka mengurangi jumlah uang beredar. Dulu kita masih menggunakan uang logam Rp5,- ; Rp10,- dan uang kertas Rp100,- merah. Sekarang, kita sudah tidak menemui (menggunakan) uang-uang tersebut karena bank sentral telah menariknya dari peredaran. Penarikan tersebut selain untuk mengurangi jumlah uang beredar juga untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Uang Rp5,- ditarik karena sudah tidak berfungsi lagi di masyarakat, sudah tidak ada satu pun barang yang bisa dibeli dengan uang sebesar itu.

i. Dorongan Moral
Untuk memengaruhi jumlah uang yang beredar, bank sentral dapat mengeluarkan pidato, pengumuman atau edaran kepada bank umum dan pelaku moneter lain yang berupa larangan atau ajakan. Misalnya, larangan atau ajakan untuk menahan pinjaman atau melepaskan pinjaman pada waktu tertentu.
Kebijakan-kebijakan di atas dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu Politik Uang Ketat (Tight Money Policy) dan Politik Uang Longgar (Easy Money Policy).
a. Politik Uang Ketat
Politik uang ketat, yaitu politik bank sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar, bisa dilakukan dengan cara:
  • menjual surat berharga SBI (politik pasar terbuka);
  • meningkatkan suku bunga (politik diskonto);
  • menaikkan cadangan kas minimum (politik cadangan kas);
  • memperketat syarat pemberian kredit (politik kredit selektif).
b. Politik Uang Longgar
Politik uang longgar, yaitu politik bank sentral untuk menambah jumlah uang beredar, bisa dilakukan dengan cara:
  • membeli surat-surat berharga dari masyarakat (politik pasar terbuka);
  • menurunkan suku bunga (politik diskonto);
  • menurunkan cadangan kas minimum (politik cadangan kas);
  • memperlonggar syarat pemberian kredit (politik kredit longgar).
Tujuan Kebijakan Moneter 
Secara garis besar, tujuan kebijakan moneter adalah menjaga kestabilan ekonomi yang ditandai dengan gairah dunia usaha dan meningkatnya kesempatan kerja. Jika dirinci tujuan kebijakan moneter adalah sebagai berikut..
  • Menjaga Stabilitas Ekonomi : Stabilitas ekonomi adalah suatu keadaan perekonomian yang berjalan sesuai dengan harapan, terkendali, dan berkesinambungan. Artinya, pertumbuhan arus uang yang beredar seimbang dengan pertumbuhan arus barang dan jasa yang tersedia.
  • Menjaga Stabilitas Harga : Kebijakan moneter selalu dihubungkan dengan jumlah uang beredar dan jumlah barang dan jasa. Interaksi jumlah uang beredar dengan jumlah barang dan jasa akan menghasilkan harga. Ada kalanya harga naik atau turun tidak beraturan, sehingga perubahan harga dapat memengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat. Apabila harga cenderung naik terus-menerus, orang akan membelanjakan semua uangnya yang mengakibatkan terjadinya gejala ekonomi yang disebut inflasi.
  • Meningkatkan Kesempatan Kerja : Jika jumlah uang beredar seimbang dengan jumlah barang dan jasa, maka perekonomian akan stabil. Pada keadaan ekonomi stabil, pengusaha akan mengadakan investasi. Investasi akan memungkinkan adanya lapangan pekerjaan baru. Adanya lapangan pekerjaan baru atau perluasan usaha berarti meningkatkan kesempatan kerja. 
  • Memperbaiki Posisi Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran : Kebijakan moneter dapat memperbaiki posisi neraca perdagangan dan neraca pembayaran. Jika negara mendevaluasi mata uang rupiah ke mata uang asing, harga-harga barang ekspor akan menjadi lebih murah, sehingga memperkuat daya saing dan meningkatkan jumlah ekspor. Peningkatan jumlah ekspor akan memperbaiki neraca perdagangan dan neraca pembayaran. 
Demikian artikel singkat tentang Pengertian Instrumen Kebijakan Moneter secara umu, serta Jenis dan Tujuan Instrumen Kebijakan Moneter. Semoga point dari berbagai uraian tersebut dapat bermanfaat. Sekian dan terima kasih.